Anda di halaman 1dari 44

Jumat, 31 Oktober 2019

— Manusia mempunyai dimensi fisik, psikologis,


sosial, spiritual yang harus dipenuhi
kebutuhannya
— Dimensi spiritual mempengaruhi kesehatan,
sakit dan penyembuhan pasien
— Perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien
meliputi : makna & tujuan spiritual,
memfasilitasi pasien untuk mengekspresikan
agama & keyakinannya
— Dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien,
perawat memperhatikan perkembangan pasien
Pengertian individu tentang
spiritualitas dipengaruhi oleh :
kultur, perkembangan,
pengalaman hidup, ide seseorang
tentang hidup
Kesehatan spiritual adalah suatu kondisi yang
ditandai oleh sebuah penguatan hidup,
kedamaian, keselarasan, dan perasaan saling
berhubungan dengan Tuhan, dirinya, komunitas,
dan lingkungan yang pemeliharaan dan
keseluruhan ternama (Greer dan Moberg, 1998).

Dalam hirarki kebutuhan manusia, kesehatan


spiritual tampak untuk pemenuhan yang
mengandung arti dari kebutuhan melebihi tingkat
aktualisasi diri.
Konsep kesehatan spiritual.
Konsep spiritual memiliki delapan batas tetapi saling
tumpang tindih: Energi, transendensi diri,
keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial,
keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan
batin nurani.
1. Spiritualitas memberikan individu energi yang
dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk
beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk
memelihara kesehatan.
2. Transedensi diri (self transedence) adalah
kepercayaan yang merupakan dorongan dari luar
yang lebih besar dari individu.
3. Spiritualitas memberikan pengertian
keterhubungan intrapersonal (dengan diri
sendiri), interpersonal (dengan orang lain) dan
transpersonal (dengan yang tidak terlihat, Tuhan
atau yang tertinggi) (Potter & Perry, 2009)
4. Spiritual memberikan kepercayaan setelah
berhubungan dengan Tuhan. Kepercayaan selalu
identik dengan agama sekalipun ada
kepercayaan tanpa agama.
5. Spiritualitas melibatkan realitas eksistensi (arti
dan tujuan hidup).
6. Keyakinan dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai
membantu individu menentukan apa yang penting bagi mereka
dan membantu individu menghargai keindahan dan harga
pemikiran, obysk dsn prilaku.(Holins, 2005; Vilagomenza, 2005)
7. Spiritual memberikan individu kemampuan untuk menemukan
pengertian kekuatan batiniah yang dinamis dan kreatif yang
dibutuhkan saat membuat keputusan sulit (Braks-wallance dan
Park, 2004).
8. Spiritual memberikan kedamaian dalam menghadapi penyakit
terminal maupun menjelang ajal (Potter & Perry, 2009).
Beberapa individu yang tidak mempercayai adanya Tuhan
(atheis) atau percaya bahwa tidak ada kenyataan akhir yang
diketahui (Agnostik) bukan berati bahwa spiritual bukan
merupakan konsep penting. Atheis mencari arti kehidupan
melalui pekerjaan mereka dan hubungan mereka dengan orang
lain. Agnostik menemukan arti hidup dalam pekerjaan mereka
karena mereka percaya bahwa tidak adanya akhir bagi jalan
hidup mereka.
Spiritualitas/keyakinan spiritual
Pengertian Spiritualitas meliputi :
— Berhubungan dengan sesuatu yang tak
diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan
— Menemukan arti hidup
— Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber & kekuatan dalam diri sendiri
— Mempunyai perasaan keterikatan dengan
diri sendiri & dengan Yang Maha Tinggi
— Suatu yang multidimensi : eksistensial &
agama
üDimensi eksistensial : fokus pada tujuan &
arti kehidupan
üDimensi agama : fokus pada hubungan
seseorang dengan Tuhan
Konsep kesejahteraan spiritual (spiritual
well-being) (Gray,2006; Smith, 2006):
Spiritual mencakup dimensi vertikal &
horizontal dan merupakan hubungan terus
menerus 2 dimensi tsb.
— Dimensi vertikal : hubungan dengan Tuhan
yang menuntun kehidupan seseorang
— Dimensi horizontal : hubungan seseorang
dengan diri sendiri, orang lain & lingkungan
Spiritualitas tidak selalu berkaitan
dengan agama, tetapi spiritualitas
adalah bagaimana seseorang
memahami keberadaannya dan
hubungannya dengan alam semesta.
Orang-orang mengartikan spiritualitas
dengan berbagai cara dan tujuan
tersendiri.
Spiritualitas mewakili keberadaan
seseorang & berfungsi sebagai perspektif
pendorong yang menyatukan berbagai
aspek individu (fisiologis, psikologis,
sosial)
Kebutuhan spiritual
Kebutuhan untuk :
— mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan
— memenuhi kewajiban agama
— Mendapatkan maaf atau pengampunan
— Mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya dengan Tuhan
— mencari arti & tujuan hidup
— mencintai & dicintai serta ketertarikan
Kepercayaan/Keimanan (faith)
Mempercayai/mempunyai
komitmen terhadap sesuatu atau
seseorang
Agama/keyakinan spiritual
} Merupakan upaya seseorang untuk memahami tempat
seseorang di dalam kehidupan-bagaimana seseorang
melihat dirinya dalam hubungan dengan lingkungan
secara menyeluruh
} Merupakan suatu sistem keyakinan & ibadah yang
terorganisasi atau teratur yang dipraktekkan seseorang
untuk menunjukkan spiritualitasnya
} Mempunyai keyakinan sentral, ritual & praktik yang
berhubungan dengan kematian,
keselamatan/penyelamatan
} Mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari yang memberikan
kepuasan bagi yang menjalankan
Perkembangan spiritual :
} Bayi / toddler : 0-2 tahun :
} Tahap awal perkembangan spiritual – rasa percaya
terhadap pengasuh yang sejalan dengan
perkembangan rasa aman & hubungan interpersonal
} Belum memiliki rasa salah & benar dan keyakinan
spiritual
} Mulai meniru kegiatan spiritual tanpa mengerti arti
kegiatan tsb
} Ikut ke tempat ibadah yang mempengaruhi citra diri
mereka
Pra sekolah :
} Sikap ortu tentang kode moral & agama ;
mengajarkan kepada anak tentang apa yang
dianggap baik & buruk
} Anak meniru apa yang mereka lihat bukan yang
dikatakan orang lain
} Permasalahan akan timbul bila tidak sesuai apa
yang dilihat & yang dikatakan kepada mereka
} Sering bertanya tentang moralitas & agama seperti:
perbuatan atau tindakan tertentu yang dianggap
salah
Usia sekolah :
— Mengharapkan Tuhan menjawab do’anya
— Perbuatan salah akan dihukum, baik diberi
hadiah
— Pra pubertas : menyadari do’a tidak selalu
dijawab- menggunakan cara mereka, mulai cari
alasan tanpa mau menerima keyakinan begitu
saja
Remaja
— Membandingkan standar ortu dengan ortu
lain & menetapkan standar apa yang akan
diintegrasikan dalam perilakunya
— Membandingkan pandangan ilmiah dengan
agama serta coba untuk menyatukannya
— Remaja yang ortu beda agama : mereka
memutuskan pilihan agama yang akan
dianut salah satu ortu atau tidak pilih dari
kedua agama ortunya.
Dewasa
Dewasa muda :
— dihadapkan pertanyaan tentang keagamaan
dari anaknya
— Menyadari apa yang pernah diajarkan
kepadanya pada masa kanak-kanak
— Lebih dapat diterima drpd waktu remaja
— Masukan dari ortu dipakai untuk mendidik
anaknya
Usia pertengahan & lansia
} Banyak waktu untuk kegiatan agama
} Berusaha mengerti nilai-nilai agama yang diyakini
oleh generasi muda
} Perasaan kehilangan : karena pensiun & tidak aktif,
kematian orang lain, ditinggalkan anak, yang
menimbulkan kesepian dan mawas diri
} Perkembangan filosofis agama yang lebih matang-
sehingga membantu untuk menghadapi kenyataan,
berperan aktif dalam kehidupan & merasa
berharga, lebih menerima kematian.
Seseorang terpenuhi kebutuhan spiritual:
} Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan
keberadaannya di dunia/kehidupan
} Mengembangkan arti penderitaan & meyakini
hikmah dari kejadian/penderitaan
} Membina hubungan positif & dinamis melalui
keyakinan, rasa percaya & cinta
} Membina integritas personal & merasa diri berharga
} Merasakan kehidupan yang terarah –terlihat melalui
harapan
} Mengembangkan hubungan antar manusia yang
positif
Keterkaitan kesehatan spiritual & sakit
Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat
karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan & self
care pasien :
— Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari
Praktik pelayanan kesehatan tertentu-mungkin
mempunyai makna keagamaan bagi pasien. Misal :
makanan diit, KB
— Sumber dukungan : saat stress memerlukan
dukungan agama : do’a, membaca kitab suci, praktik
keagamaan lain untuk membantu menerima
kondisinya.
— Sumber kekuatan & penyembuhan :
ü individu cenderung dapat mengatasi stress karena
keyakinan yang kuat
ü Keluaarga mengikuti semua proses penyembuhan
yang perlu upaya luar biasa-karena keyakinan bahwa
semua upaya akan berhasil
— Sumber konflik :
Situasi tertentu dapat menimbulkan konflik antara
keyakinan agama dengan praktik kesehatan
Misal :
ü pandangan penyakit karena pernah dosa
ü Manusia makhluk tak berdaya : penyakit diterima sebagai nasib
Faktor-faktor yang mempengaruhi
spiritualitas seseorang :
— Perkembangan
— Keluarga
— Latar belakang etnik & budaya
— Pengalaman hidup sebelumnya
— Krisis
— Terpisah dari ikatan spiritual
— Isyu moral terkait dengan terapi
— Asuhan keperawatan yang kurang tepat
Manifestasi perubahan fungsi
spiritual
— Verbalisasi distress :
ü Menyatakan distress yang dialami atau mengungkapkan kebutuhan
untuk mendapatkan bantuan
ü Minta perawat/orang lain untuk berdo’a bagi kesembuhannya atau
memberutahukan kepada pemuka agama untuk mengunjungi
ü Keluhan tentang kematian/merasa tak berharga/kehilangan arti
hidup
— Perubahan perilaku :
ü Cemas, marah
ü Perilaku introspeksi & mencari alasan terjadinya sesuatu & upaya
mencari fakta yang dapat menjelaskan situasi tersebut.
Orang yang membutuhkan
bantuan spiritual a.l :
— Pasien kesepian
— Pasien keputusasaan
— Pasien berduka fungsional
— Pasien ketakutan
— Pasien kecemasan
— Pasien menghadapi pembedahan
— Pasien dengan perubahan gaya hidup
— Pasien dengan perubahan peran
— dll
PROSES KEPERAWATAN
Ø Pengkajian
Ø Diagnosa keperawatan
Ø Perencanaan
Ø Implementasi
Ø Evaluasi
Ø Pengkajian
— Ketepatan waktu pengkajian : setelah pengkajian
psikososial
— Bila pasien bertanya tentang aspek psikososial :
perawat langsung dapat menjelaskan bahwa keyakinan
spiritual seseorang merupakan bagian penting untuk
memelihara kesehatannya
— Pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif
Informasi umum yang diperlukan
dalam pengkajian :
} Partisipasi pasien dalam kegiatan agama : aktif/tidak aktif
} Jenis partisipasi dalam kegiatan agama
} Praktik kesehatan : diet, mencari/menerima terapi, ritual
atau upacara agama
} Persepsi terhadap penyakit : hukuman, cobaan terhadap
keyakinan.
} Strategi koping
} Nilai agama/spiritual yang mempengaruhi : tujuan & arti
hidup, arti kematian, kesehatan & pemeliharaan,
hubungan dengan Tuhan, diri sendiri & lingkungan
Pengkajian data subyektif :
Untuk mendapatkan informasi tentang pola fungsi
spiritual;
} Apakah agama atau Tuhan merupakan hal penting
dalam kehidupan anda ?
} Kepada siapa anda biasanya minta bantuan bila
menghadapi masalah ?
} Apakah anda merasa kepercayaan/agama membantu
anda? Bagaimana dapat membantu ?
} Apakah sakit/kejadian penting yang pernah anda alami
telah mengubah perasaan anda terhadap
Tuhan/praktek kepercayaan yang anda anut ?
— Mengapa anda berada di RS ?
— Apakah kondisi sakit yang anda alami telah
mempengaruhi cara anda memandang
kehidupan ?
— Apakah penyakit anda telah mempengaruhi
hubungan dengan orang yang paling berarti?
— Apakah kondisi sakit telah mempengaruhi
cara melihat diri anda ?
— Apa yang paling anda butuhkan saat ini ?
Pengkajian subyektif untuk anak :
— Bagaimana perasaanmu ketika dalam
kesulitan ?
— Kepada siapa minta perlindungan saat
merasa takut ?
— Apa kegemaran yang dilakukan bila merasa
gembira ? Merasa sedih ?
— Siapa Tuhan itu ?
— Seperti apa Tuhan itu ?
Pengkajian obyektif :
— Melalui pengkajian klinik :
— Afek : tampak kesepian, depresi, marah,
cemas ? Dll
— Perilaku : do’a, tidak dapat tidur, gangguan
tidur lainnya, bercanda yang tidak sesuai,
ungkapan kemarahan terhadap agama
ØDiagnosa keperawatan :
— Gangguan penyesuaian diri terhadap
penyakit berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk merekonsiliasi
penyakit dengan keyakinan spiritual
— Koping individu tidak efektif b/d
kehilangan agama sebagai dukungan utama
— Berduka disfungsional, keputusasaan b/d
keyakinan bahwa agama tidak mempunyai
arti
— Takut yang berhubungan dengan belum
siap menghadapi kematian & pengalaman
kehidupan setelah kematian
— Keputusasaan b/d keyakinan bahwa tidak
ada yang peduli termasuk Tuhan
— Gangguan harga diri b/d kegagalan untuk
hidup sesuai dengan ajaran agama
— Gangguan pola tidur b/d distress spiritual
Ø Perencanaan :
— Fokus pada menciptakan lingkungan yang
mendukung praktek keagamaan &
keyakinan yang biasanya dilakukan
— Tujuan ditetapkan individual dengan
mempertimbangkan riwayat, area berisiko,
tanda-tanda disfungsional & data obyektif
Contoh : pasien akan …
} Mengidentifikasi keyakinan spiritual yang memenuhi
kebutuhan untuk memperoleh arti & tujuan hidup,
mencintai & keterikatan, pengampunan
} Menggunakan kekuatan keyakinan, harapan & rasa
aman saat menghadapi tantangan, penyakit, cedera
} Mengembangkan praktek spiritual yang memupuk
komunikasi dengan diri sendiri, Tuhan dan dunia
luar
} Mengekspresikan kepuasan dengan keharmonisan
antara keyakinan spiritual dengan kehidupan sehari-
hari
Rencana tindakan untuk memenuhi
kebutuhan spiritual :
— Membantu untuk memenuhi kewajiban agamanya
— Membantu untuk menggunakan sumber dari
dalam dirinya dengan cara yang lebih efektif untuk
mengatasi situasi yang sedang dialaminya
— Membantu untuk mempertahankan atau
membina hubungan personal dengan Maha
Pencipta ketika sedang menghadapi peristiwa
yang kurang menyenangkan
— Membantu untuk mencari arti
keberadaannya & situasi yang sedang
dihadapinya
— Meningkatkan perasaan penuh
pengharapan
— Memberikan sumber spiritual atau cara lain
yang relevan
Ø Implementasi :
} Kaji, sadari keyakinan spiritual pribadi perawat
} Fokuskan perhatian pada persepsi pasien terhadap
kebutuhan spiritualnya
} Jangan asumsikan bahwa pasien tidak mempunyai
kebutuhan spiritual
} Mengetahui pesan non verbal tentang kebutuhan
spiritual pasien
} Berespon secara singkat, spesifik, faktual
} Dengarkan secara aktif & menunjukkan empati yang
berarti menghayati masalah pasien
} Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
} Meningkatkan kesadaran dengan kepekaan pada
ucapan atau pesan verbal pasien
} Sikap empati
} Memahami masalah pasien tanpa menghukum
walaupun tidak berarti menyetujui pasien
} Menentukan arti & situasi pasien, bagaimana pasien
berespons terhadap penyakit ; apakah pasien
menganggap sebagai hukuman, cobaan, anugerah ?
} Membantu memfasilitasi pasien agar dapat
memenuhi kewajiban agama
} Memberitahukan pelayanan spiritual yang tersedia di
pelayanan kesehatan/ RS.
ØEvaluasi :
Mengumpulkan data terkait dengan pencapaian
tujuan asuhan keperawatan. Tujuan tercapai,
secara umum :
— Pasien istirahat dengan tenang
— Mengatakan penerimaan keputusan moral/etika
— Mengekspresikan rasa damai berhubungan
dengan Tuhan
— Menunjukkan hubungan yang hangat & terbuka
dengan pemuka agama
— Menunjukkan afek positif tanpa perasaan
marah, rasa bersalah, kecemasan
— Menunjukkan perilaku yang lebih positif
— Mengekspresikan arti positif terhadap
situasi & keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai