Anda di halaman 1dari 24

STANDART PRAKTIK

KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH
1. ATI SETIAWATI
2. ABDULLAH
3. DOKO WIDISONO
4. HERNI FEBRIAWATI
5. ISTANING SRIWIDYASTUTI
6. IKA NURHISTRIANIKA
7. KHOTIB
8. RAISYAH APRILI SARINDA
9. SAHRIL LOVA
10. YENI ANGGRAENI
LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN
MEDIKAL – BEDAH
1. Klien
Klien adalah penerima tindakan keperawatan pada area orang dewasa, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Perawat medikal - bedah berkomitmen untuk membantu klien dalam mencapai tingkat fungsional yang
optimal

2. Praktik keperawatan medikal bedah


◦ Praktik keperawatan medikal bedah adalah area praktek di keperawatan profesional.
◦ Asuhan keperawatan medikal bedah adalah diagnosis dan penatalaksanaan terhadap respon manusia
sebagai individu dan kelompok untuk masalah kesehatan aktual atau potensial.
◦ Tujuan keperawatan medikal bedah adalah untuk membantu individu atau kelompok dalam
mempromosikan, memulihkan, atau menjaga kesehatan yang optimal.
◦ Proses keperawatan adalah kerangka acuan untuk praktek keperawatan medikal bedah.
3. Pertimbangan etik
Perawat medikal-bedah mengakui klien adalah manusia yang unik dan percaya bahwa dihormati dan
bermartabat adalah hak dasar setiap individu. Hak-hak ini harus diakui dan dilindungi oleh perawat
medikal-bedah dalam setiap tahap proses keperawatan. Sebagai pendukung untuk klien, perawat
medikal-bedah bertanggung jawab untuk melaporkan insiden pelanggaran hak klien dan praktik yang
tidak kompeten, tidak etis, dan ilegal

4. Praktik keperawatan profesional keperawatan medikal bedah


Perawat medikal-bedah yang profesional, sebagai pemberi asuhan langsung, berkolaborasi dengan
profesi keperawatan kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan yang tepat, efektif, dan
efisien

5. Sertifikasi profesi dan pendidikan


Menunjukkan tingkat peningkatan praktek profesional dengan menyelesaikan pendidikan sarjana
keperawatan. Perawat medikal-bedah profesional dapat menunjukkan kemahiran dalam praktek
keperawatan medikal bedah dengan berhasil menyelesaikan dan mempertahankan sertifikasi
keperawatan medikal bedah.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Peran standar
Standar adalah pernyataan otoritatif dimana profesi keperawatan menggambarkan tanggung jawabnya
dalam praktik. Oleh karena itu, standar mencerminkan nilai-nilai dan prioritas dari profesi keperawatan.

2. Prinsip Pengorganisasian Standar Praktik Keperawatan Medikal-Bedah


Standar Praktik Keperawatan Medikal-Bedah berlaku untuk asuhan keperawatan yang diberikan kepada
semua klien yang menjalani keperawatan medikal-bedah. Standar Praktik Keperawatan Medikal-Bedah
terdiri dari "Standar Keperawatan" dan "Standar Kinerja Profesional," dan “Kemampuan Keterampilan
klinis” yang meliputi: Standar asuhan keperawatan: Assessment, Diagnosis, Identifikasi hasil,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi, sedangkan Standar Kinerja Profesional
3. Standar keperawatan
Standar keperawatan menggambarkan tingkat kompetensi asuhan keperawatan seperti yang ditunjukkan
oleh proses keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosis, identifikasi hasil, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

4. Standar performa profesional


Standar Performa Profesional menggambarkan tingkat kompeten perilaku dalam peran profesional -
termasuk kegiatan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, penilaian kinerja, pendidikan, kolegialitas,
etika, kerjasama, penelitian, dan pemanfaatan sumber daya

5. Kriteria Pengukuran
Kriteria Pengukuran mencakup indikator-indikator kunci dari praktik yang kompeten. Kriteria
Pengukuran harus tetap sejalan dengan praktik keperawatan medikal bedah saat ini, yang memiliki dasar
teoritis dan ilmiah, tetapi terus berkembang melalui pengembangan pengetahuan dan penggabungan
temuan penelitian yang relevan terbaru ke aspek proses keperawatan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Standar I : pengkajian
Perawat medikal-bedah mengumpulkan data kesehatan klien.
2. Standar II: Diagnosa
Perawat medikal-bedah menganalisis pengkajian data yang akan digunakan dalam menentukan diagnosis.
3. Standar III: Identifikasi hasil
Perawat medikal - bedah mengidentifikasi kriteria hasil yang diharapkan dari pasien
4. Standar IV : Perencanaan
Perawat medikal-bedah mengembangkan rencana perawatan yang menetapkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
5. Standar V : Implementasi
Perawat medikal - bedah menerapkan intervensi yang diidentifikasi dalam rencana perawatan pasien.
6. Standar VI : Evaluasi
Perawat medikal bedah mengevaluasi kemajuan pasien ke arah pencapaian hasil yang diharapkan
STANDAR KINERJA PROFESIONAL
1. Standar I : Kualitas Asuhan Keperawatan
Perawat medikal - bedah sistematis mengevaluasi kualitas dan efektivitas praktek keperawatan.
2. Standar II : Penilaian Kinerja
Perawat medikal - bedah mengevaluasi praktik keperawatan mereka sendiri dalam kaitannya dengan praktek
profesional, penerapan standar , undang-undang , dan peraturan yang berlaku
3. Standar III : Pendidikan
Perawat medikal - bedah memperoleh dan mempertahankan pengetahuan saat ini dalam lingkup praktek keperawatan.
Perawat medikal bedah terus mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan keahlian keperawatan dan
memajukan profesi
4. Standar IV : Kolegialitas
Perawat medikal - bedah berinteraksi dan berkontribusi terhadap pengembangan profesional tim interdisiplin dan
penyedia perawatan kesehatan lainnya sebagai profesi
5. Standar V : Etika
Dalam memberikan perawatan, perawat medikal - bedah tidak bersifat menghakimi, tidak diskriminatif , sensitif , peka
budaya dan menggunakan cara yang kompeten.
6. Standar VI: Kolaborasi
Perawat medikal - bedah berkolaborasi dengan pasien, keluarga, dan penyedia layanan kesehatan dalam memberikan
perawatan
7. Standar VII : Penelitian
Perawat medikal -bedah menggunakan temuan penelitian. dalam praktek keperawatan yang dilakukan.
8. Standar VIII: Pemanfaatan Sumber Daya
Perawat medikal - bedah mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan, efektivitas, dan
biaya dalam perencanaan dan memberikan perawatan klien .
9. Standar IX : Komunikasi
Perawat medikal - bedah berkomunikasi secara efektif dengan pasien, keluarga, dan tim profesional kesehatan lainnya
10 Standar X: Kepemimpinan
Perawat medikal - bedah menggunakan keterampilan kepemimpinan untuk meningkatkan capaiaan hasil dan
menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat dalam pengaturan praktek dan profesi
STANDAR KOMPETENSI PERAWAT
MEDIKAL BEDAH (KEMAMPUAN
KETRAMPILAN )
Standar kompetensi mengacu pada kompetensi utama yaitu standar kompetensi perawat Indonesia yang diterbitkan oleh
organisasi profesi PPNI
1. Profesional, Etika, legal dan peka budaya
a. Mengelola profesionalitas diri, seseorang dan orang lain sesuai dengan kode etik PPNI, mengenali kemampuan sendiri dan keterbatasannya.
b. Bekerja sesuai dengan etika dan hukum yang menjamin keutamaan pasien, atau kepentingan pasien dan kesejahteraan serta menghormati kerahasiaan
c. Bekerja dengan cara yang adil dan anti-diskriminatif ,

2. Care Delivery
a. Terlibat dalam mengembangkan hubungan terapetik melalui penggunaan komunikasi yang tepat dan keterampilan interpersonal
b. Membuat dan memanfatkan peluang untuk meningkatkan kesehatan pasien dan kelompok
c. Melakukan pengkajian keperawatan sistematik dan akurat meliputi: fisik, psikologis, sosial, dan kebutuhan spiritual pasien dan kelompok serta
mendokumentasikan secara komprehensif
d. Merumuskan dan mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan dengan melibatkan dan mendapat persetujuan dari pasien/keluarga
e. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan sesuai indikasi praktek keperawatan yang aman
f. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan pengaruh sosial, budaya, spiritual, hukum, politik dan ekonomi
g. Mengevaluasi dan mendokumentasikan tujuan dan intervensi keperawatan
h. Menunjukan penilaian klinis di berbagai konteks profesional dan asuhan yang berbeda
3. Manajemen Perawatan
a) Berkontribusi terhadap perlindungan masyarakat dengan menciptakan dan memelihara lingkungan yang aman melalui
penggunaan jaminan kualitas dan strategi manajemen risiko.
b) Demonstrasikan pengetahuan yang efektif antar-profesional praktek kerja yang menghargai dan memanfaatkan kontribusi
dari anggota tim perawatan kesehatan dan sosial. \
c) Mendelegasikan tugas kepada orang lain, yang sesuai, memastikan mereka diawasi dan dipantau
d) Mendemonstrasikan pokok keterampilan

4. Perkembangan pribadi / profesional


◦ Menunjukkan komitmen untuk kebutuhan pengembangan profesional dan kegiatan pengawasan pribadi dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan untuk praktik keperawatan yang aman dan efektif
◦ Meningkatkan perkembangan professional dan praktek keamanan lain melalui dukungan sebaya, kepemimpinan, pengawasan
dan mengajar
KETERAMPILAN KLINIK DASAR UNTUK KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH (CRITICAL POINT & PPK)
1. Pemberian Obat – Mampu: ◦ Menghitung dosis obat
◦ Memberikan edukasi terkait pemberian obat ◦ Baca driver jarum suntik
◦ Membaca order obat secara akurat dan benar. ◦ Mengerti administrasi atau pemberian obat seperti, efek samping, dosis
◦ Memberikan obat oral normal, interaksi obat
◦ Menghitung obat infus
◦ Memberikan obat topikal
◦ Sisi jarum subkutan
◦ Memberikan obat inhalasi
◦ Mendiskusikan obat dengan pasien
◦ Memberikan suntikan lewat rute yang berbeda (IM,IV,IC, SC)
◦ Bekerja dengan farmasi klinik dan hubungi jika di perlukan
◦ Benar mengelola obat sesuai dengan kebijakan
◦ Bursa troli obat
◦ Akses informasi obat
◦ Gunakan pompa volumetrik
◦ Penyediaan obat dengan tepat
◦ Membereskan alat penyemprot
◦ Mengetahui kebijakan rumah sakit dalam administrasi obat
◦ Pesan obat, stok, dan non-stok
◦ Tau apa yang harus dilakukan ketika pasien tidak munum obat melalui
mulut atau oral dalam hal pemberian obat esensial dan non esensial ◦ Mengatur infus subkutan
◦ Kaji nyeri dan bertidak dengan tepat ◦ Waktu obat dengan bangsal rutin
◦ Mengetahui kebijakan rumah sakit mengenai kesalahan obat
2. Perawatan Luka -- Mampu :
◦ Menggunakan teknik aseptik
◦ Mengenali jaringan sehat atau nekrotik
◦ Dokumen perawatan luka
◦ Mengerti proses dari penyembuhan luka
◦ Mengetahui kapan mengambil swabs untuk pemeriksaan bakteri
◦ Mengerti derajat atau tingkatan luka
◦ Menggunakan praktek berbasis penelitian untuk perawatan luka
◦ Pilih produk luka
◦ Bekerjasama dengan dan meminta nasehat dari perawat yang berhubungan, misalnya perawat spesialis jaringan
3.Nasopharingeal suction -- Mampu :
◦ Membuang atau membersihkan peralatan setelah digunakan
◦ Menggunakan peralatan suction dengan tepat
◦ Mengidentifikasi penggunaan tambahan saluran udara
◦ Mengerti apa saja alat-alat yang di butuhka. Seperti, tipe kateter dan rute masuk

4. Pemberian/pengelolaan Oksigen dan Perawatan Trakeostomy -- Mampu :


◦ Mengetahui bagaimana menginterpretasikan resep
◦ Megatur jalan nafas pasien
◦ Mengatur dan menggunakan nebulizer udara dan oxigen dan oksigen masuk atau humidifire
◦ Memberikan obat dengan oksigen
◦ Merawat dan membersihkan trakeostomi sesuai dengan kebijakan satuan
◦ Perawatan dengan pasien oleh tabung trakeostomi in situ
5. Intubasi Nasogastrik -- Mampu :
◦ Bekerjasama dengan ahli diet atau nutrisionis
◦ Mengatur dan merawat pasien dengan selang nasogastrik in situ
◦ Cek posisi selang tiap sebelum makan dengan perawat terlatih lain dan dokumentasikan dalam catatan
◦ Melewati selang nasogastrik
◦ Mengetahui tentang diet berbeda
◦ Mengatur dan merawat pasien dengan selang PEG in situ

6. Kateterisasi (Urinary) -- Mampu :


◦ Mendapatkan CSU
◦ Menunjukkan pengendalian infeksi selama pemasangan dan pelepasan kateter
◦ Kaji volume urine
◦ Mendeteksi masalah yang dapat muncul karena adanya kateterisasi
◦ Menunjukan penggunaan kantung kateter, contoh : kantung urine lama, urimeter, tali yang di gunakan untuk menjaga privasi pasien
◦ Berikan pendidikan yang tepat
◦ Menyiram atau membersihkan kateter
◦ Menunjukan pengetahuan tentang perbedaan tipe kateter
◦ Melakukan kateterisasi laki-laki (perawat perempuan)
◦ Melakukan kateterisasi perempuan (perawat laki-laki)
◦ Perawatan untuk nephrostomy
7. Perawatan Untuk Kandung Kemih dan Usus
◦ Menunjukan perawatan urostomi pasien
◦ Menunjukan perawatan kolostomi pasien

8. Uji Investigasi dan Prosedur


◦ Menyiapkan dan memberikan pendidikan pasien untuk :
◦ Monitoring gula darah, contoh : BM stix
◦ X-Ray
◦ Mengambil darah
◦ Endoskopi
◦ Ba meal
◦ Ba enema

Aspirasi pleura
◦ Scan CAT
◦ USG abdomen
◦ Scan MRI
◦ Karotis doppler
◦ USG Kandung Kemih
◦ Lumbar pungsi
◦ 24hr tape
◦ Aspirasi sumsum tulang
◦ Uji toleransi aktifitas
◦ Kateter jantung
◦ Perawatan pasien selama transfusi darah
9. Infus Intravena dan keseimbangan cairan :
◦ Catatan keseimbangan cairan yang tepat
◦ Perawatan untuk invasive line termasuk pemflon
◦ Menyiapkan, membuang atau membersihkan perangkat IV

Mengerti peran perawat selama peyisipan selang infasive, menyiapkan troly, membuka paket alat-alat, membantu dokter, menjaga kepercayaan diri
pasien, kaji pasien selama dilakukan penyisipan.
◦ Mengerti prosedur untuk penyisipan selang infasive, contoh kateter CVP
◦ Melakukan kanulasi IV

10. Memindahkan dan Penanganan pasien :


◦ Posisi pasien di tempat tidur
◦ Gunakan bantal, mengistirahatkan punggung
◦ Gunakan kerekan
◦ Menunjukan kemampuan penanganan manual sendiri dan dengan bantuan yg lain juga.
◦ Melakukan pergerakan dan menangani kebijakan
◦ Kaki pasien untuk berjalan menggunakan tongkat
◦ Kaji pasien untuk menggunakan peralatan mandi
◦ Bekerja sama dengan fisioterapi
◦ Tempat penanganan alat manual
◦ Kaji pasien untuk menggunakan kursi toilet
◦ Posisi pasien stroke
11. Membantu Pasien untuk Makan 12 Membantu pasien dengan perawatan pribadi atau
◦ Dapat memeberi makan pasien diri Mampu :
◦ Memahami pentingnya nutrisi ◦ Memberikan perawatan mulut
◦ Peduli pada efek malnutrisi ◦ Memberikan perawatan gigi
◦ Tawarkan saran diet dasar ◦ Kaki dengan mencuci (membersihkan), misalnya mandi di tempat tidur
◦ Kaji pasien untuk memilih diet ◦ Memberikan perawatan mata
◦ Biasakan makan secara mandiri ◦ Memberikan perawatan kulit
◦ Mengacu ke OT ◦ Identifikasi dan kaki area tekan
◦ Mengacu kepada terapi bicara (ketika penurunan refleks menelan ◦ Membantu pasien mobilisasi
terdeteksi) ◦ Menaikkan kemandirian pasien dalam perawatan diri
◦ Konsultasi dnegan ahli diet dengan tepat
◦ Menghormati pilihan pasien
◦ Mengetahui tentang diet yang tersedia
◦ Memberikan perawatan rambut
◦ Memilih dan menggunakan alat diet dengan tepat
◦ Pasien bercukur
◦ Mengetahui cara memsan makanan
◦ Menyadari dan menggunakan kebijakan rumah sakit dalam penilaian
◦ Mengetahui dimana mendapatkan informasi tentang total nutrisi sakit
parenteral ◦ Tahu bagaimana untuk menggunakan alat dorong
  ◦ Tahu kebutuhan untuk setiap perbedaan budaya
◦ Bisa menjadi perantara dengan OT ketika diperlukan
◦ Tahu bagaimana untuk menunjukkan pasien kepada chiropodist, dokter
gigi dan penata rambut
◦ Perintah menggunakan alat dorong
13. Asuhan untuk pasien isolasi
◦ Beri informasi untuk pasien/ keluarga
◦ Sadar akan kebijakan isolasi di rumah sakit
◦ Bersihkan alat atau ruangan setelah isolasi
◦ Menseting ruangan isolasi pasien

 
14. Asuhan operasi dan pemulihan --Mampu :
◦ Pastikan pengecekan pre-op dilakukan dengan lengkap dan benar
◦ mengelola dan berkomunikasi tentang keberadaan dan transportasi pasienke ruang operasi setiap hari
◦ menyadari struktur manajemen dalam tim
◦ menyadari tentang prosedur menggosok dan memakai
◦ melaksanakan pemeriksaan swab
◦ mendokumentasikan di papan perawat
◦ memberikan instrumen untuk mengelap meja perawat

15. Dasar asuhan sebelum dan sesudah


◦ menyadari bahwa pasien tidak boleh tahu tentang prosedur operasi
◦ menyadari bahwa pengetahuan pasien terbatas
16. Keadaan darurat ---Mampu :
◦ Mengoperasikan sistem telepon di emergensi
◦ Tahu apa yang harus dilakukan pada kasus kebakaran
◦ Bergabung dengan staff medik
◦ Inisiatif dan memmbantu saat cardiac prosedur-menelpon/ memanggil tim- memberikan semangat- mematuhi instruksi- menjalin hubungan
◦ Tahu menggunakan alat-alat resussitasi
◦ Tahu NFR membuat keputusan kebijakan, ketika pasien tidak sadar, asuhan NFR untuk seseorang yang kondisinya menjadi akut
◦ Tahu letak posisi troley

17. Asuhan untuk yang menjelang ajal, memburuk dan kehilangan


◦ Memberikan privasi untuk klien dan keluarga. Perhatikan lingkungan sekitar
◦ Tahu bagaimana mendokumentasikan ketika ditemukan masalah dan hal apa yang sudah dilakukan
◦ Mengetahui reaksi berduka
◦ Sadar akan perbedaan agama/kepercayaan/ sikap untuk menyikapi kehilangan dan kematian
◦ Tahu tentang kebijakn rumah sakit untuk asuhan kematian
◦ Mengerti rasional untuk setiap rencana asuhan
◦ Memiliki kemampuan yang baik untuk mengkaji nyeri
◦ Tahu bagaimana untuk mengembalikan barang-barang berharga dan barang- barang kepemilikan
◦ Tahu kapan menghubungi keluarga ketika kondisi berubah/ bermasalah
◦ Asuhan untuk keluarga yang kehilangan
◦ Tahu bagaimana menghubungi chaplaincy dari bermacam-macam kepercayaan

Tahu kemana akan pergi setelah dari ruangan
◦ Tahu bagaimana dan kapan akan mengikut sertakan tim

◦  
19. Memberi informasi untuk keluarga yang kehilangan perawat distrik
◦ Ketika sertifikat kematian menjadi isu ◦ Mampu menangani pasien masuk RS dalamkeadaan darurat atau tanpa
◦ Bagaimana keluarga dapat melihat kematian direncanaka
◦ Tahu siapa yang harus dihubungi ketika anggota staf sakit
◦ Menghargai aransemen pemakaman
◦ Mengatur waktu secara efektif seperti saat beristirahat, meninggalkan pekerjaan
◦ Apa yang harus dilakukan ketika memerlukan tempat pembakaran mayat
karena urusan mendadak
◦ Mengetahui pembentukan kode UKCC dengan menghormati keyakinan pasien
◦ Menemukan dimana pasien/yang bersangkutan bisa memastikan anggota yang
dan melindungi pasien
mampu
◦ Mampu mendokumentasikan gambaran asuhan pasien
◦ Mengatur pepindahan darurat ke ruang lain
◦ Mampu melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan
◦ Mengatur pertemuan yang bersangkutan untuk bertemun dengan dokter, pekerja
pasien
social dsb
◦ Bekerjasama dengan anggota tim medis seperti OT, fisioterpi, staf medis, pekerja
◦ Menyadari peran dan bagaimana menghubungi ahli, seperti perawat control
social, OB
infeksi
◦ Mampu mengatur asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien
◦ Menggunakan waktu secara konstruktif seperti untuk belajar/tutorial
◦ Prioritas pekerjaan
◦ Mewakilkan pekerjaan kepada orang lain
◦ Menemukan siapa konsultan utama, interna, petugas dan tahu bagaimana
◦ Mengatur pekerjaan untuk disiapkan tepat waktu
menghubunginya
◦ Mengetahui bagaimana mengatur alat-alat
◦ Mampu merencanakan asuhan pasien saat dipulangkan
◦ Mampu menghadapi perubahan mendadak dalam pekerjaan
◦ Percaya diri memberikan informasi yang relevan kepada anggota tim medis lain
seperti di ruang bangsal, konferensi kasus ◦ Mengetahui bagaimana bekerja sesuai aturan system manajemen
◦ Tahu apa yang haus dilakukan jika anda tidak setuju dengan perintah ◦ Mengetahui diamana alat bisa diperbaiki
dokter(medis) ◦ Memastikan penanganan yang tepat saat sibuk seperti jam makan
◦ Tahu bagaimana meng-follow up pasien saat dipulangkan ◦ Pengaturan tempat tidur – memahami hubungan pengaturan pasien terhadap
◦ Mampu mengawasi staf yang belum terlatih seperti perawat pembantu bangsal dan rumahsakit
◦ Memiliki kesadaran terhadap standar perawatan unit dan rumahsakit ◦ Mengatur lama pasien tinggal
◦ Mengatur dan merencanakan asuhan saat pasien masuk ◦ Mampu mengatur waktu libur kerja
◦ Mengetahui bagaimana menghubungi penjaga pasien di rumah, pekerja social, dan
KOMUNIKASI
◦ Mengetahui kapan mendapatkan dukungan staf senior ketika berbicara dengan rekan sejawat
◦ Jadilah diplomatis
◦ Mengetahui bagaimana dan dimana mendokumentasikan informasi yang diberikan oleh pasien dan rekan sejawat secara efektif mengenai
perkembangan / manajemen dsb
◦ Mengetahui bagaimana melengkapi informasi detail pasien secara akurat
◦ Jadilah pendengar yang baik ketika berbicara dengan pasien dan rekan sejawat
◦ Buatlah waktu luang untuk mendengarkan
◦ Berbicara ditelepon tanpa memkompromikan keyakinan pasien
◦ Berikan informasi yang akurat kepada pasien
◦ Berkomunikasi secara efektif di dalam tim melalui diskusi
◦ Mampu berhubungan secara efektif dengan anggota tim multidisiplin
◦ Tahu bagaimana menghubungi medis dan staf lain
◦ ketika tugas beralihtangan putuskan informasi penting dan yang harus disampaikan secara verbal maupun tertulis
◦ Mengetahui diaman mendapatkan informasi kebijakan rekan sejawat
◦ Memiliki kemampuan dasar konsutant
◦ Sediakan pendukung yang tepat untuk rekan sejawat
◦ Mengetahui bagaimana melengkapi form bakteriologi secara efektif
◦ Mampu menangani keluhan – mengacu pada orang yang tepat
◦ Mengetahui bagaimana melengkapi laporan kecelakan secara akurat
◦ Mengetahui bagaimana menghadapi pasien atau rekan sejawat yang sukar atau agresif
◦ KERJA TIM ◦ PENGAJARAN/PENDIDIK
◦ Memahami pentingnya kerja tim ◦ Mengajar pasien keluarga/perawat pasien dan kolega
◦ Bekerja sebagai anggota tim ◦ Berikan kesempatan untuk bertanya
◦ Menghormati dan menghargai orang lain dalma tim ◦ Berikan infoprmasi mengenai kondisi individu
◦ Mengenali konflik/masalah dan berusaha mencari bantuan ◦ Berikan informasi tertulis kepada pasien dan keluarga
dari kolega mengenai penyelesaian masalah ◦ Mengetahui tentang sumber-sumber informasi yang tersedia
◦ Mampu membuat garis besar peran setiap anggota tim seperti buku kecil tau video
multidisiplin ◦ Identifikasi kesempatan belajar dan mengawasi pelajar
◦ Berikan dukungan kepada anggota tim lain ◦ Sediankan informasi rencana yang akan datang kepada
◦ Percayadiri dalm berkontribusi pasien
◦ Mampu mewakilkan kepada anggota tim pemula ◦ Ajari pelajar
◦ Mengenali ketika kelompok tidak bekerja secara efektif ◦ Ajari kelompok staf yang belum terlatih
◦ Mampu mengatasi ketidaksetujuan pribadi ◦ Sediakan waktu untuk belajar secara efektif, seperti contoh
waktu untuk mengajukan pertanyaan, waktu untuk praktik
dan bagaimana melakaukan sesuatu
KETERAMPILAN PROFESIONAL DAN ATRIBUT
◦ Mengetahui kapan meminta nasihat kepada yang lain
◦ Mampu menginterpretasikan kode etik PPNI dalam hubungannya dengan keyakina pasien
◦ Sadari kekuatan dan kekurangan diri anda
◦ Berkomitmen terhadap pengetahuan dan perkembangan diri
◦ Sadari tingkat profesionalisme yang dibutuhkan contoh, pemikiran dan perilaku
◦ Mengetahui bagaimana mendapatkan bantuan ketika dalam keadan stress
◦ Terbuka terhadap pengetahuan dari kolega di dalam tim multidisiplin
◦ Menyadari standard an kualitas yang diterapkan
◦ Antusias
◦ Sadari satu nilai yang dimiliki
◦ Mampu memperoleh pengetahuan dari spesialis sesuai areanya
◦ Tetap up date mengenai penilitian terbaru
◦ Memahami apa arti mnjadi pelindung pasien
◦ Berpikir kedepan/maju
◦ Bersikap sebagai peran model bagi yang lain, staf terlatih ataupun tidak terlatih
◦ Mampu memberikan diseminasi keilmuan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai