Anda di halaman 1dari 49

KEBUTUHAN

SPIRITUALITAS

ETHIC PALUPI
PENGERTIAN
SPIRITUALITAS,
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS???
KARAKTERISTIK
KEBUTUHA N
SPIRITUALITAS??
PERKEMBANGAN
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS??
HUBUNGAN ANTARA
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS-
KESEHATAN SAKIT
MANIFESTASI PERUBAHAN
FUNGSI SPIRITUAL
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERAN PERAWAT
DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL
CARA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL
PERAWAT
PROSES ASKEP
PADA KLIEN DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN
SPIRITUAL
KONSEP TERKAIT
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS
PENGERTIAN
SPIRITUALITAS,
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS???
• Spiritualitas adalah keyakinan dalam
hubungannya dengan Yang Maha Kuasa
dan Maha Pencipta.
• Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi
dimensi kehidupan.
• Dimensi ini termasuk menemukan arti,
tujuan, menderita, dan kematian;
kebutuhan akan harapan dan keyakinan
hidup, dan kebutuhan akan keyakinan
pada diri sendiri, dan Tuhan.
MULTIDIMENSI:
• Dimensi eksistensial
• Dimensi agama
• Dimensi vertikal
• Dimensi horizontal
• Kebutuhan spiritual adalah
kebutuhan mencari arti dan
tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai, serta
kebutuhan untuk memberikan
dan mendapatkan maaf (Kozier,
2004).
• Ada 5 dasar kebutuhan spiritual
manusia yaitu: arti dan tujuan
hidup, perasaan misteri,
pengabdian, rasa percaya dan
harapan di waktu kesusahan
(Hawari, 2002).
• Dimensi spiritual merupakan salah satu
dimensi penting yang perlu diperhatikan
oleh perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien.
• Keimanan atau keyakinan religius adalah
sangat penting dalam kehidupan personal
individu.
• Keyakinan tersebut diketahui sebagai
suatu faktor yang kuat dalam
penyembuhan dan pemulihan fisik
(Hamid, 2000).
Menurut Burkhardt (1993)
spiritualitas meliputi aspek-aspek :

• berhubungan dengan sesuatu yang tidak


diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan,
• menemukan arti dan tujuan hidup,
• menyadari kemampuan untuk
menggunakan sumber dan kekuatan
dalam diri sendiri,
• mempunyai perasaan keterikatan dengan
diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
KARAKTERISTIK
KEBUTUHA N
SPIRITUALITAS??
1)Hubungan dengan diri sendiri
§ Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang
dapat dilakukannya).
§ Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya
pada kehidupan atau masa depan,
harmoni atau keselarasan diri).
2)Hubungan dengan alam
§ Mengetahui tentang tanaman, pohon,
margasatwa dan iklim.
§ Berkomunikasi dengan alam (bertanam,
berjalan kaki), mengabadikan dan
melindungi alam.
3) Hubungan dengan orang lain
Harmonis
§ Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber
secara timbal balik.
§ Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit.
§ Menyakini kehidupan dan kematian.

Tidak harmonis
§ Konflik dengan orang lain.
§ Resolusi yang menimbulkan
ketidakharmonisan dan friksi.
4) Hubungan dengan Ketuhanan
Agamis atau tidak agamis
§ Sembahyang/ berdo’a/ meditasi.
§ Perlengkapan keagamaaan.
§ Bersatu dengan alam.
PERKEMBANGAN
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS??
Perkembangan:
• Bayi: kerjasama dg ortu
• Anak (18 bulan-3 tahun): baik-buruk, doaa
sebelum tidur, hormati ritual
• Anak (3-6 tahun): masih sulit membedakan
Tuhan dengan orang tua
• Usia sekolah: diskusi ttg keyakinan
• Remaja: bisa terdapat konflik dg keluarga
• Dewasa muda (18-25 tahun):
spiritualitas bukan hal yg utama
• Dewasa pertengahan (25-38
tahun): mengerti betul ttg
konsep spiritualitas
• Dewasa akhir (38-65 tahun):
kebutuhan meningkat
• Lanjut usia (65 th ke atas):
berpikir ttg kematian
HUBUNGAN ANTARA
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS-
KESEHATAN SAKIT
Keyakinan spiritual sangat penting bagi
perawat karena dapat mempengaruhi
tingkat kesehatan dan perilaku self-care
klien.Keyakinan spiritual yang perlu di
pahami antara lain:
• Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari
• Sumber dukungan
• Sumber kekuatan dan penyembuhan
• Sumber konflik
MANIFESTASI PERUBAHAN
FUNGSI SPIRITUAL
Kesejahteraan Spiritual,merupakan suatu
kondisi yang ditandai adanya:
• penerimaan hidup, kedamaian,
keharmonisan, adanya kedekatan dengan
Tuhan, diri sendiri, masyarakat, dan
lingkungan sehingga menunjukkan
adanya suatu kesatuan (Greer & Moberg,
1998).
• Dalam hierarki kebutuhan dasar manusia,
kesejahteraan spiritual termasuk dalam
tingkat kebutuhan aktualisasi diri .
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI:
• Tahap perkembangan seseorang
• Keluarga
• Latar belakang etnik dan budaya
• Pengalaman hidup sebelumnya
• Krisis dan perubahan
• Isu moral terkait dengan terapi
PERAN PERAWAT
DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL
• Peran Sebagai Pemberi Asuhan
Keperawatan
• Peran Sebagai Advokat Klien
• Edukator
• Koordinator
• Kolaborator
• Konsultan
• Pembaharu
CARA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL
PERAWAT
• Beribadah dalam suatu
komunitas.
• Berdoa
• Meditasi
• Pembenaran yang positif
• Menulis pengalaman spiritual
• Mencari dukungan spiritual
PROSES ASKEP
PADA KLIEN DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN
SPIRITUAL
PENGKAJIAN
Pengkajian data subjektif
• Pedoman pengkajian yang disusun oleh
Stoll (dalam Kozier, 2005) mencakup:
(a) konsep tentang ketuhanan,
(b) sumber kekuatan dan harapan,
(c) praktik agama dan ritual
(d) hubungan antara keyakinan spiritual dan
kondisi kesehatan.
Pengkajian data objektif
Pengkajian data objektif dilakukan
melalui pengkajian klinik yang
meliputi:
• afek dan sikap,
• perilaku,
• verbalisasi,
• hubungan interpersonal dan
lingkungan.
DIAGNOSA
• Diagnosa keperawatan yang berkaitan
dengan masalah spiritual menurut North
American Nursing Diagnosis Association
adalah distres spiritual (NANDA, 2006).
Pengertian dari distres spiritual adalah
kerusakan kemampuan dalam mengalami
dan mengintegrasikan arti dan tujuan
hidup seseorang dihubungkan dengan
diri, orang lain, seni, musik, literature,
alam, atau kekuatan yang lebih besar dari
dirinya (NANDA, 2006).
PERENCANAAN
1) membantu pasien memenuhi kewajiban
agamanya,
2) membantu pasien menggunakan sumber
dari dalam dirinya dengan cara yang lebih
efektif untuk mengatasi situasi yang
sedang dialami,
3) membantu pasien mempertahankan atau
membina hubungan personal yang
dinamik dengan Maha Pencipta ketika
sedang menghadapi peristiwa yang
kurang menyenangkan,
4) membantu pasien mencari arti
keberadaannya dan situasi yang sedang
dihadapinya,
5) meningkatkan perasaan penuh harapan,
6) memberikan sumber spiritual atau cara
lain yang relevan.
IMPLEMENTASI
1) membuka ekspresi pasien terhadap
kesendirian dan ketidakberdayaan,
2) memberi semangat untuk
menggunakan sumber-sumber
spiritual, jika diperlukan,
3) menyiapkan artikel tentang spiritual,
sesuai pilihan pasien,
4) menunjuk penasihat spiritual pilihan
pasien,
5) menggunakan teknik klarifikasi nilai
untuk membantu pasien
mengklarifikasi kepercayaan dan
nilai, jika diperlukan,
6) mendengarkan perasaan pasien,
7) Memberi ekspersi empati dengan
perasaan pasien,
8) memfasilitasi pasien dalam
meditasi, berdo'a dan ritual
keagamaan lainnya,
9) mendengarkan dengan baik-
baik komunikasi pasien, dan
kembangkan rasa pemanfaatan
waktu untuk berdo'a atau ritual
keagamaan,
10) meyakinkan kepada pasien bahwa
perawat akan dapat mensupport
pasien ketika sedang menderita,
11) membuka perasaan pasien
terhadap keadaan sakit dan
kematian,
12) membantu pasien untuk
berekspresi yang sesuai dan bantu
mengungkapkan rasa marah dengan
cara yang baik
EVALUASI
1) mampu beristirahat dengan tenang,
2) mengekspresikan rasa damai
berhubungan dengan Tuhan,
3) menunjukkan hubungan yang hangat dan
terbuka dengan pemuka agama,
4) mengekspresikan arti positif terhadap
situasi dan keberadaannya,
5) menunjukkan afek positif, tanpa rasa
bersalah dan kecemasan.
KONSEP TERKAIT
KEBUTUHAN
SPIRITUALITAS
• Religi
• Dimensi psikososial
Terima kasih.......

Anda mungkin juga menyukai