Anda di halaman 1dari 41

KEBUTUHAN

ISTIRAHAT-TIDUR
PD ANAK

25 MEI 2021

ABDUL RAHMAN
Pengertian
• Istirahat suatu keadaan
tenang,relaks,tanpa
tekanan emosional,&
bebas dari perasaan
gelisah
• Tidur  status perubahan
kesadaran ketika persepsi &
reaksi ind thd lingkungan
menurun (aktifitas fisik
minimal, tk kesadaran
bervariasi, perub proses
fisiologis tubuh,& penurunan
respons thd stimulus
eksternal).
1/3 waktu  tidur
memulihkan/ mengistirahatkan
fisik setelah seharian
beraktivitas
mengurangi stress &
kecemasan
meningkatkan kemampuan &
konsentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-
hari.
Fisiologi Tidur
• Aktivitas tidur diatur & dikontrol di
batang otak: Reticular Activating System
(RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR).

• RAS di bag. atas batang otak diyakini


memiliki sel2 khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan &
kesadaran; memberi stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori
raba;serta emosi dan proses berfikir.
Fisiologi Tidur
• Pada saat sadar  RAS
melepaskan katekolamin

• Pada saat tidur  BSR


melepaskan serotonin
IRAMA SIRKADIAN
 Setiap makhluk hidup memiliki bioritme
(jam biologis) yg berbeda
 Manusia  dikontrol o/tubuh dan
disesuaikan dengan factor lingkungan
(mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan
stimulus elektromagnetik)
 Bentuk bioritme yang paling umum 
ritme sirkadian yg melengkapi siklus
selama 24 jam (fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah,temperatur,
sekresi hormon,metabolisme dan
penampilan serta perasaan individu
bergantung pada ritme sirkadiannya)
• Tidur  salah satu irama
biologis tubuh yang sangat
kompleks.
• Sinkronisasi sirkadian tjd jika
ind. memiliki pola tidur-bangun
yg mengikuti jam biologisnya
• Ind. akan bangun pd saat ritme
fisiologis paling tinggi atau
paling aktif & akan tidur pada
saat ritme tsb paling rendah.
TAHAPAN TIDUR
• Berd penelitian dgn alat
elektroensefalogram (EEG),
elektro-okulogram (EOG), dan
elektromiogram (EMG),
• 2 tahapan tidur:
1. NREM
2. REM
1. Non-rapid eye movement(NREM) 
tidur gelombang-pendek krn
gelombang otak yang ditunjukkan
oleh orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta
yang ditunjukkan orang yang sadar.
• penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh
• semua proses metabolic termasuk
TTV, metabolism, dan kerja otot
melambat.
Tahapan Tidur NREM
• Tahap I
• Merupakan tahap transisi antara
bangun dan tidur. Ind cenderung
relaks, masih sadar dgn
lingkungannya dan mudah
dibangunkan. Normalnya tahap
ini berlangsung beberapa menit &
merupakan 5% dari total tidur.
Tahap II
Individu masuk pada tahap tidur, namun
masih dapat bangun dengan mudah.
Otot mulai relaksasi, normalnya
berlangsung selama 10 – 20 menit dan
merupakan 50 – 55 % dari total tidur.

Tahap III
Merupakan awal dari tidur nyenyak.
Tidur dalam relaksasi otot menyeluruh,
dan individu cenderung sulit
dibangunkan. Berlangsung selama 15 –
30 menit dan merupakan 10 % dari
total tidur.
Tahap IV
• Tidur semakin dalam atau delta sleep.
• Individu menjadi sulit dibangunkan
sehingga membutuhkan stimulus
•. Terjadi perubahan fisiologis, yakni EEG
gelombang otak melemah, nadi dan
pernapasan menurun, tekanan darah
menurun, tonus otot menurun,
metabolisme lambat, temperatur tubuh
menurun. Tahap ini merupakan 10% dari
total tidur.
2.Tidur REM  tjd setiap 90 menit &
berlangsung selama 5-30 menit. Tidur
REM tidak senyenyak tidur NREM 
mimpi
- otak cenderung aktif dan
metabolismenya meningkat hingga 20%
- pada tahap ini individu menjadi sulit
untuk dibangunkan / justru dapat
bangun dengan tiba2
- tonus otot terdepresi
- sekresi lambung meningkat
- frek. jantung dan pernapasan tidak
teratur.
SIKLUS TIDUR
• Selama tidur , individu melewati
tahap tidur NREM dan REM. Siklus
tidur yang komplet normalnya
berlangsung selama 1,5 jam, dan
setiap orang biasanya melalui 4-5
siklus selama 7-8 jam tidur.
• Siklus tersebut dimulai dari tahap
NREM yang berlanjut ke tahap REM.
SIKLUS TIDUR
• Tahap NREM I-III berlangsung
selama 30 mnt, kmd diteruskan ke
tahap IV selama ± 20 menit.
• Setelah itu, individu kembali
melalui tahap III dan II selama 20
menit.
• Tahap I REM muncul sesudahnya
dan berlangsung selama 10 menit.
BBL (0-2 bln)
• Tidur 14 - 18 jam/hari
• Pernafasan teratur, gerak tubuh
sedikit
• 50 % tidur REM
• Siklus tidur 45 - 60 menit
• Pola tidur tidak teratur (hingga usia
6-8 mg) yang b.d rasa lapar
• Periode tidur yg multipel pada siang
dan malam hari
• Tidurnya bersifat aktif : tersenyum,
menghisap, pergerakan badan
TIPS:
• Perhatikan pola tidur bayi & kenali tanda2
bila bayi mengantuk
• Letakkan bayi di tempat tidurnya saat
mengantuk, bukan pd saat dia tertidur
• Tidurkan bayi dengan punggung terletak di
tempat tidur (terlentang), wajah dan
kepala bebas dari selimut atau barang-
barang halus lainnya
• Tempat tidur harus sudah teruji
keamanannya
• Ruang tidur yg hening & gelap dengan
temperatur yg nyaman
• Doronglah untuk tidur malam
BAYI
• Tidur 14 - 15 jam/hari
• 20 sampai 30 % tidur REM
• Jumlah tidur malam bertambah
• Pola tidur mulai terlihat
• Tidur siang yang awalnya berjumlah
3-4 kali berubah menjadi 1-2 kali di
akhir tahun pertama

• Ciptakan jadwal tidur yg teratur scr rutin


• Belajar u/menenangkan diri sendiri
TIPS:
• Ciptakan jadwal tidur harian bayi
secara rutin
• Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten,
namun menyenangkan
• Tetapkan lingkungan tidur bersahabat
• Doronglah bayi Anda untuk tertidur
secara mandiri dan dapat
menerangkan diri sendiri
TODLER (1-3 thn)
• Tidur sekitar 12 - 14 jam/hari
• 25 % tidur REM
• Tidur sepanjang malam dan tidur
siang (1,5-3,5 jam)
• Tidur di pagi hari semakin
berkurang pada usia > 18 bulan
• Kebanyakan dapat tidur sepanjang
malam dengan jadwal tidur yang
teratur
• Lanjutkan rutinitas waktu tidur
• Tetapkan waktu
• Doronglah anak untuk berani
tidur sendiri
• Transisi dari tidur di tempat tidur
bayi ke tempat tidur biasa
TIPS:
• Pertahankan jadwal tidur harian dan
konsisten dgn rutinitas waktu tidur
• Lingkungan ruang tidur harus sama
setiap malam dan sepanjang malam
• Tetapkan waktu
• Gunakan objek-objek atau benda yang
dapat memberi kenyamanan (misalnya
boneka, mainan)
PRASEKOLAH
• Tidur sekitar 11-13 jam/hari
• 20 % tidur REM
• Tidur siang biasanya tidak
ditemukan lagi pada akhir
tahun kelima
• Mungkin dapat timbul
ketakutan di malam hari
TIPS:
• Pertahankan jadwal tidur yg teratur
dan konsisten
• Lanjutkan rutinitas waktu tidur setiap
malam
• Anak harus berbeda di dalam
lingkungan tidur setiap malam.
Ruangan tersebut harus sejuk, hening
dan gelap, tanpa televisi.
• Perhatikan adanya kesulitan bernapas,
terjaga di malam hari, masalah tidur
kronis, dan masalah perilaku
SEKOLAH (5-12 thn)
• Jumlah tidur : 10-11 jam/ hari
• Semakin meningkatnya kegiatan anak
dapat mengakibatkan berkurangnya tidur
• Pengaruh televisi, komputer, kafein, dan
keadaan medis dapat mengganggu tidur

• Tetapkan kebiasaan tidur dan kesehatan


• Waspadai adanya masalah tidur yang
persisten dan keadaan mengantuk di
siang hari
TIPS
• Perkenalkan kebiasaan tidur yg sehat,
pencegahan penyakit & promosi kesehatan
• Lanjutkan penekanan perlunya jadwal tidur
yg teratur dan konsisten
• Ruang tidur anak haruslah menunjang
tidurnya : sejuk, hening dan gelap, tanpa
televisi dan komputer
• Tetapkan waktu, hindari kafein
• Perhatikan adanya kesulitan tidur kronis,
mendengkur yang keras, kesulitan bernapas,
terjaga di malam hari, dan seringnya
mengantuk di pagi hari.
REMAJA
• Tidur sekitar 7-8,5 jam/hari
• 20 % tidur REM
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KUANTITAS-KUALITAS TIDUR
1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Kelelahan  semakin pendek siklus tidur
REM
4. Gaya Hidup
5. Stres emosional
6. Stimulant & alkohol
7. Diet
8. Merokok
9. Medikasi : hipnotik
10.Motivasi
GGN.TIDUR
1. Insomnia  ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan tidur,
baik secara kualitas maupun
kuantitas  >>dws
Penyebabnya bisa karena
gangguan fisik atau karena
factor mental seperti perasaan
gundah atau gelisah
3 jenis insomnia:
1. Insomnia inisial : Kesulitan
untuk memulai tidur.
2. Insomnia intermiten :
Kesulitan untuk tetap tertidur
karena seringnya terjaga
3. Insomnia terminal: Bangun
terlalu dini dan sulit untuk
tidur kembali.
Cara mengatasi
insomnia
• olahraga rutin
• menghindari ransangan tidur di
sore hari
• melakukan relaksasi sebelum
tidur (mis; membaca,
mendengarkan music)
• tidur jika benar-benar
mengantuk.
2. Parasomnia : perilaku yang
dapat mengganggu tidur atau
muncul saat seseorang tidur 
>> anak-anak
Bbp turunan parasomnia :
• sering terjaga (mis; tidur
berjalan, night terror)
• ggn transisi bangun-tidur (mis;
mengigau)
• parasomnia yang terkait dgn tidur
REM (mis; mimpi buruk)
3. Hipersomnia : kebalikan dari
insomnia, yaitu tidur yang
berlebihan t.u pada siang hari.

Penyebab :
• kerusakan system saraf
• ggn pada hati atau ginjal, atau
karena gangguan metabolisme
(mis; hipertiroidisme)
• mekanisme koping untuk
menghindari tanggung jawab
pada siang hari.
4.Narkolepsi : gelombang kantuk
yang tak tertahankan yang
muncul secara tiba2 pada siang
hari. Ggn ini disebut juga
sebagai “serangan tidur” atau
sleep attack. Penyebab pastinya
belum diketahui. Diduga karena
kerusakan genetik
5. Apnea saat tidur /sleep apnea
ASKEP
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
PENGKAJIAN
a. Kebiasaan tidur
Dalam mengkaji kebiasaan tidur,
perawat perlu memperhatikan :
• Kebiasaan banyaknya tidur
• Kebiasaan menjelang tidur
• Jam berangkat tidur
• Waktu yang diperlukan untuk dapat
tidur
• Jumlah terjaga selama tidur
• Obat-obat yang diminum dan
pengaruhnya terhadap tidur
• Lingkungan tidur sehari-hari
• Persepsi terhadap kebutuhan
tidur
• Posisi tubuh sewaktu tidur
b.Symtom dan tanda-tanda
klinis kebutuhan tidur
• anak mengungkapkan rasa capai
• anak mudah tersinggung dan
kurang santai
• Apatis
• Warna kehitam-hitaman disekitar
mata, konjungtiva merah
• Sering kurang perhatian
• Pusing
• Mual
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai