Anda di halaman 1dari 11

Nama Dosen : Ns. Mirnawati, S.Kep.

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas II

TUGAS KELOMPOK
Kesehatan Komunitas Rentan Cacat Sosial

Kelompok 3
Rif’at Afifah
Fahrul Hamunung
Apriliana Wulandari

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
GOWA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan nikmat-Nya serta selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Kesehatan Komunitas Rentan Cacat Sosial”. Shalawat serta salam
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menyelamatkan
kaumnya dari gelapnya kejahiliaan menuju cerahnya iman dan ilmu pengetahuan.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya dan membalas amal


kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa meskipun makalah ini dibuat dengan
usaha yang maksimal, tidak menutup kemungkinan di dalamnya masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami terbuka dalam menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun sehingga dapat berkarya lebih baik lagi pada masa yang akan
datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin.

Makassar, 05 Agustus 2021

TIM

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA...........................................................................................
A. Definisi...................................................................................................................3

iii
B. Sub Kerentanan Sosial..............................................................................................
1. Orang Tua..........................................................................................................4
2. Gender................................................................................................................4
3. Anak – Anak......................................................................................................5
4. Penyandang HIV/AIDS......................................................................................5
5. Pengungsi Dan Orang Miskin.............................................................................5
PUSTAKA..........................................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara ontologis pada dasarnya manusia adalah mahluk yang rentan
dan tidak aman. Lingkungan alaminya, sangat diragukan dan penuh
ketidak-pastian. Untuk melindungi diri dari ketidakpastian tersebut, manusia
harus membangun institusi sosial (terutama institusi politik, keluarga, dan
budaya) yang umum difahami sebagai masyarakat. Konsep kerentanan
berasal dari bahasa Latin vulnus yang berarti luka. 'Gagasan tentang
manusia yang rentan mengakui dimensi eksistensi jasmani yang jelas;
ini menggambarkan kondisi makhluk hidup yang tercemar dan terbuka
terhadap bahaya lingkungan mereka, dan sadar akan keadaan genting
mereka.
Kerentanan dapat dilihat sebagai keadaan terpapar tinggi terhadap risiko
dan ketidakpastian tertentu, dikombinasikan dengan kemampuan
mengurangi untuk melindungi atau mempertahankan diri terhadap risiko
dan ketidakpastian tersebut dan mengatasi konsekuensi negatifnya. Ini ada
di semua tingkat dan dimensi masyarakat dan merupakan bagian
integral dari kondisi manusia, yang mempengaruhi individu dan
masyarakat secara keseluruhan.
Dalam laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tahun 2003 untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat rentan tidak hanya
menyangkut kelompok miskin, tetapi juga kelompok janjut usia,
penyandang cacat, migran dan masyarakat adat atau kelompok manapun di
masyarakat karena pada dasarnya 'semua kelompok menghadapi kerentanan
yang sebagian besar merupakan hasil hambatan ekonomi, sosial dan
budaya yang membatasi kesempatan untuk, dan menghalangi integrasi
sosial atau partisipasi kelompok. ketidakstabilan sosial dan politik
mencakup ketidakmampuan institusi politik untuk melindungi dan
mengamankan kepentingan individu, kegagalan institusi sosial untuk

1
2

mengelola perubahan sosial, ketidakmampuan lembaga sosial untuk


mendamaikan konflik kepentingan kolektif dan individual, dan akhirnya,
kesulitan memberikan kesetaraan dalam pergantian generasi. Berdasarkan
tinjauan tersebut, kami bermaksud untuk melakukan penyusunan makalah
pada kelompok rentan cacat sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kerentanan sosial ?
2. Ada berapa sub kerentanan sosial ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi kerentanan sosial!
2. Untuk mengetahui sub kerentanan sosial!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Menurut United Nations, bahwa kerentanan sosial adalah keadaan
terhadap risiko ketidakpastian tertentu, dikombinasikan dengan
ketidakmampuan mengurangi untuk melindungi atau mempertahankan diri
terhadap risiko dan mengatasi konsekuensi negatifnya. Ini ada di semua
tingkat dimensi masyarakat dan merupakan bagian tidak dapat
terpisahkan dari kondisi manusia, yang mempengaruhi individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Maka, manusia secara hakekatnya yaitu
rentan, tidak aman, dengan lingkungan alam. Maka, untuk dapat
melindungi diri dari ketidakpastian dunia sehari-hari, mereka harus
membangun institusi sosial terutama institusi politik, keluarga, dan budaya
yang datang untuk membentuk apa yang kita sebut 'masyarakat'.
Kelompok yang menghadapi kerentanan sosial, sebagian besar
merupakan hasil hambatan ekonomi, sosial dan budaya yang membatasi
kesempatan untuk dan menghalangi integrasi sosial dan partisipasi
anggota kelompok tersebut. Salah satunya, hambatan ekonomi dimana
kerentanan yang dialami oleh orang miskin yang rentan merupakan salah
satu contoh keretanan hasil dari hambatan ekonomi. menurut American
Foundation for AIDS yang mengemukakan bahwa, orang miskin
rentan merupakan kelompok yang paling rentan terhadap bahaya
kesehatan, keterputusan ekonomi, bencana dan bahkan kekerasan buatan
manusia.
Berdasarkan data yang diolah oleh peneliti dalam Jurnal Public
Administration and Development, para penulis yang membahas mengenai
kerentanan sosial sejak tahun 1981-2017 yaitu membahas masalah
mengenai gender, anak-anak, penyandang HIV/AIDS, orang tua, pengungsi
dan orang miskin yang rentan.

3
4

B. Sub Kerentanan Sosial


Berdasarkan Jurnal Public Administration and Development dan
indikator yang dikemukakan oleh orgnaisasi internasional yaitu United
Nations. Penetapan kelompok rentan yang merupakan objek dari
kerentanan sosial, penelitiannya hanya mendapatkan 5 masalah yaitu
masalah mengenai gender, anak-anak, penyandang HIV/AIDS, orang tua,
pengungsi dan orang miskin yang rentan.
1. Orang Tua
Konsep mengenai kerentanan yang dialami orang tua menurut
Hutton, yang mengacu pada hilangnya kemampuan adaptasi yang
progresif sehingga individu menjadi semakin kurang mampu
menghadapi tantangan hidup.
2. Gender
Kerentanan yang dialami oleh gender yaitu, karakteristik antara
perempuan dan laki-laki yang diciptakan dalam keluarga, masyarakat
dan budaya. Peran dan harapan gender dapat berubah seiring waktu dan
gender dapat bervariasi di dalam budaya seperti, sistem diferensiasi
sosial seperti status politik, kelas, etnis, cacat fisik, mental, dan
usia.
Dalam masyarakat di seluruh dunia, status perempuan
umumnya dipandang inferior dan lebih rendah dari status laki-laki
(Bunch, 1991). Masyarakat telah meniru ekspektasi peran gender
mereka terhadap asumsi "tatanan alami" manusia ini. Struktur
Historicsocial mencerminkan subordinasi wanita terhadap laki-laki.
Subordinasi ini terjadi di dalam organisasi dan pelaksanaan peperangan,
penataan hirarki institusi keagamaan yang berpengaruh, atribusi
kekuasaan politik, otoritas pengadilan, dan pengaruh yang membentuk
isi undang-undang (Bunch, 1991).
5

3. Anak – Anak
Anak-anak membutuhkan perlindungan khusus karena
keadaan perkembangan mereka yang rapuh. Anak-anak mudah rentan
terhadap pelecehan dan pengabaian dan seringkali tidak memiliki
sarana untuk membela diri dari kesalahan-kesalahan ini. Dalam
Konvensi Hak-hak Anak, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan
bahwa "anak, dengan alasan kematangan fisik dan mentalnya,
kebutuhannya perlindungan dan perawatan khusus, termasuk
perlindungan hukum yang sesuai, sebelum dan sesudah kelahiran
"(United Nations, 1989). Sebagian besar, jika tidak semua, negara
memiliki sedikit kesulitan untuk mengenali kerentanan anak-anak
sehubungan dengan hak asasi manusia dan pelanggaran lainnya.
Pada intinya, kerentanan yang dialami anak, dikarenakan
kondisi disik mereka yang mengalami perubahan, konsisi pisikologis
mereka dalam menangani sesuatu dan tidak memiliki pengalaman.
4. Penyandang HIV/AIDS
Penyakit ini menimpa seluruh bagian dunia, dengan tingkat
keparahan tertentu di sub-Sahara Afrika dan wilayah Asia. Orang
dengan HIV-AIDS sering mengalami diskriminasi, terutama karena
hubungannya dengan homofobia dan pelacur. Pada tahun 2001, PBB
mengadopsi sebuah resolusi untuk memerangi AIDS (Swarns,
2001). Resolusi tersebut menentukan tujuan yang harus dipenuhi oleh
berbagai garis waktu. Pada tahun 2003, negara – negara mengusulkan
untuk mengembangkan strategi nasional dan rencana pembiayaan yang
menghadapi stigma, keheningan, dan penyangkalan dan menghilangkan
diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV-AIDS; dan
mengembangkan program untuk mencegah HIV-AIDS dan
mengobati orang-orang yang menderita penyakit ini.
5. Pengungsi Dan Orang Miskin
Pengungsi merupakan bagian dari kerentanan sosial, World
Health Organization (WHO) yang mengemukakan bahwa seorang
6

pengungsi adalah seseorang yang rentan dikarenakan takut dianiaya


dengan alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok
sosial tertentu atau pendapat politik. Seorang pengungsi berada di luar
negara kebangsaannya, dan tidak dapat, atau tidak mau dilindungi oleh
negara tersebut.
menurut American Foundation for AIDS yang mengemukakan
bahwa, orang miskin rentan merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap bahaya kesehatan, keterputusan ekonomi, bencana dan bahkan
kekerasan buatan manusia.
PUSTAKA

American Foundation For AIDS Research, ‘The Shifting Global Health


Landscape : Implications for HIV/AIDS and Vulnerable Populations.’
Larkin.M. (2009). Vulnerable Groups in Health and Social Care.
Singapore:SAGE Publications Asia-Pacific Pte Ltd

Anda mungkin juga menyukai