Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM

Dosen Penggajar :
Robin,S.kep,Ns,M.kep
Mata Kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Geby Laura Lastry Sinambela (223302040169)
2. Gaby Ana Silalahi (223302040032)
3. Grasia Maharani Manik (223302040034)
4. Friskila Zega (223302040030)
5. Fatur Marsyad Batubara (223302040027)
6. Hepiman Laia (223302040037)

FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Keperawatan Dorothea Orem”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Robin F. Sitopu, S.Kep., Ns., M. Kep selaku dosen mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah
ini dapat berguna pada saya khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Medan, Oktober 2022

Penulis

1
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting
dalam pelayanan kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami
perkembangan yang begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun
pendidikan keperawatan. Ilmu keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan paradigma
yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan. Tidak semua teori dapat
diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-hari,
tergantung pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien
(Fawcett, 2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik
berdasarkan batang tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan
memahami teori-teori yang berkembang dalam dunia keperawatan. Berbagai
teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana teorinya kini telah
berkembang dalam dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori ini
begitu banyak bermanfaat dalam penegakan diagnosa keperawatan. Makalah
ini akan menganalisis tentang teori model konseptual keperawatan yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang memperkenalkan teori self care
deficit. Kerangka kerja dalam menganalisis teori Orem ini kami mengacu
pada buku yang ditulis oleh Fawcett (2005).

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan yang dilakukan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

1.2.1 Tujuan Umum


Penyusun mampu menganalisis tentang model konseptual Dorothea E. Orem

1.2.2 Tujuan Khusus


Penulisan ini bertujuan agar penyusun mampu memberikan gambaran tentang
model konseptual Dorothea E. Orem yang meliputi:

1.2.2.1 Mampu menjelaskan originalitas model konseptual Dorothea E. Orem

2
1.2.2.2 Mampu menjelaskan fokus model konseptual Dorothea E. Orem
1.2.2.3 Mampu menjelaskan konten model konseptual Dorothea E. Orem
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,
sebagai berikut:
1.3.1 Manfaat Bagi Profesi Keperawatan
Makalah ini sebagai bahan pengembangan sains keperawatan khususnya terkait
dengan model konseptual Dorothea E. Orem.
1.3.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Keperawatan
Makalah ini diharapkan menjadi referensi tambahan ilmu dalam upaya
pengembangan diri terutama dalam hal penerapan model konseptual Dorothea E.
Orem.

3
BAB 2
ANALISIS TEORI OREM
Pembahasan pada bab ini tentang originalitas, fokus dan konten dari model
konseptual Dorothea E. Orem mengenai self-care deficit.
2.1. Originalitas Model Konseptual Dorothea E. Orem
Originalitas sebuah karya dapat dilihat dari empat aspek yaitu gambaran tentang
evolusi sejarah model keperawatan, filosofi penulis, pengaruh pemikiran penulis,
dan pandangan dunia mengenai model keperawatan (Fawcett, 2005).
2.1.1. Sejarah dan Latar Belakang Kehidupan Dorothea E. Orem
Berikut sejarah dan latar belakang kehidupan Dorothea E. Orem (Alligood, 2014;
Asmadi, 2005; Fawcet, 2005; Marriner, 2001; & Petiprin, 2016).
Nama Penemu Dorothea E. Orem
Lahir di Baltimore, Maryland-1914

Meninggal Jumat, 22 Juni 2007 di Skidaway Island, Georgia


Riwayat Pendidikan

• Nursing Diploma, Providence Hospital


School of Nursing di Washington, D.C.
(1930)

• Bachelor of Science in Nursing, Catholic


University of America di Wahington, D.C.
(1939)

• Master of Science in Nursing, Catholic


University of America di Wahington, D.C.
(1945)

• Honorary Doctorates of Sciences,


Georgetown University, Washington D. C.
(1976) dan Incarnate Word College, San
Antonio, Texas (1980)

• Honorary Doctorate of Human Letters


dari Illinois Wesleyan University (1988)

4
• Doctorate Honoris Causae, University of
Missouri di Columbia (1998) .
Riwayat Pekerjaan

• Staf Keperawatan, Pengajar dan Asisten Direktur


Providence Division of the School of Nursing,
Catholic University of America (1939-1945)

• Direktur Providence Hospital School of Nursing


dan Direktur Nursing Service Rumah Sakit Detroit
(1945-1948)

• Konsultan perawat, Division of Health and


Institutionsl Service di Departemen Kesehatan
Negara Bagian Indiana (1949-1957)

• Konsultan pengajaran (kurikulum) di Kantor


Pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan
Kesejahteraan (HEW), Amerika Serikat (1958-
1960)

• Asisten Profesor Pendidikan Keperawatan di


Catholic University of America di Wahington, D.C.
dan Dekan Pelaksana di Sekolah Keperawatan,
Associate Professor Pendikan Keperawatan (1959)

• Konsultan Ilmu Keperawatan dan Pendidikan


Keperawatan, Firma Konsultasi Orem dan Shields
di Chevy Chase, Md (1970)
Karya

• Menulis the art of nursing is practiced by doing


for the person with disability, and or by helping him
to do for himself (1956)

• Publikasi Guides for Developing Curricula for the


Education of Practical Nurses (1959)

• Nursing Concepts of Practice (1971), etc


Penghargaan

• Catholic University of America Alumni


Achievement Award for Nursing Theory (1980

5
• the Linda Richards Award from the National
League for Nursing (1991)

• Honorary Fellow of the American Academy of


Nursing (1992)

2.1.2. Filosofi Orem


Orem (2001, dalam Alligood, 2014) menyatakan bahwa keperawatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang
benear-benar membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki
gangguan kesehatan. Menurutnya keperawatan memiliki karakteristik sosial dan
interpersonal yang mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada pelayanan
keperawatan. Awal mulanya, Orem mengakui bahwa keperawatan adalah bidang
keilmuan yang terdepan dalam praktik sehingga membutuhkan tubuh pengetahuan
keperawatan yang terstruktur. Sumber utama munculnya ide-ide Orem adalah
pengalamannya selama di dunia keperawatan.
Orem mampu merefleksi dan mengidentifikasi situasi dan objek keperawatan
dengan tepat. Orem menemukan kondisi dimana manusia membutuhkan perawat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini menjadi objek dan focus Orem
dalam menentukan domain dan batas-batas keperawatan dalam bidang
pengetahuan maupun praktik keperawatan. Orem fasih dalam literature dan
pemikiran keperawatan kontemporer sehingga ini mempengaruhi pengembangan
karyanya Self-care Deficit Nursing Theory (SCDNT) Orem adalah system filsafat
realisme moderat dimana mengungkapkan konsistensi antara pandangan orem
mengenai 5 Universitas Indonesia sifat realitas, manusia, lingkungan, dan
keperawatan sebagai ilmu yang terkait. Orem tidak membahas secara khusus sifat
realitas, namun pernyataan yang diungkapkan mencerminkan sebuah pandangan
realis moderat. Orem (2001, dalam Alligood, 2014) ada empat kategori entitas
yang membangun ontology dari SCDNT. Keempat kategori tersebut adalah orang
dibatasi oleh ruang dan waktu, atribut dan karakter dari manusia, gerakan atau
perubahan, dan produk yang dihasilkan.
Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di
tahun 1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-
individu yang memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang
memudahkannya merumuskan dan mengekspresikan konsep keperawatannya,
sehingga Orem melakukan strategi dalam menyusun pengembangan teorinya.
Strateginya dilihat dari pandangan spontan Orem membawanya untuk
memformalkan dan kemudian mengekspresikan suatu konsep umum ilmu
keperawatan
6
. Generalisasi hal itu memungkinkan membuat cara berpikir deduktif mengenai
keperawatan (Mariner, 2001)

Pendapat lain menyatakan wawasan Orem menuntun pada formalisasi awal dan
ekspresi berikutnya dari konsep umum keperawatan. Generalisasi ini kemudian
memungkinkan pemikiran induktif dan deduktif tentang keperawatan (Alligood,
2014)
2.1.3. Ilmuwan yang mempengaruhi Pemikiran Orem
Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan
gurunya, namun ia tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh
pemimpinpemimpin dalam ilmu keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini
kerjasama dengan banyak perawat selama bertahun-tahun memberikan banyak
sekali pengalaman belajar. Ia memandang kerjasamanya dengan mahasiswa-
mahasiswa serta kerjasama dengan kolega-koleganya sebagai usaha yang
berharga. Pemikiran Orem juga dipengaruhi oleh rekannya saat masih bekerja di
CUA dimana Orem membentuk komite dalam pengembangan konsep (Marriner,
2001). Orem juga menyebutkan beberapa nama perawat-perawat lain yang
memberikan sumbangan-sumbangan bagi ilmu keperawatan diantaranya
Abdellah, Henderson, 6 Universitas Indonesia Jhonson, King, Levine,
Nightingale, Orlando, Peplau, Riehl, Rogers, Roy, Travelbee dan Wiedenbach
(Alligood, 2014). Orem juga menyebutkan sejumlah penulis dari displin ilmu lain,
diantaranya yang paling berpengaruh adalah Arnold (1960) dan Kotarbinski
(1965) tentang pemikirannya mengenai kegiatan manusia secara normal, parsons
(1937, 1951) yang mempengaruhi pemikirannya tentang actions (kegiatan).
Lonergans (1958) juga mempengaruhi pemikirannya dan masih banyak lagi
ilmuwan yang mempengaruhi dasar pemikiran Orem (Fawcett, 2005).

2.1.4. Pandangan Dunia Mengenai Model Keperawatan Orem


SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh
masyarakat keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang
dipublikasikan dan presentasi di International Orem Society World Congresses
2008, 2011, 2012. Pengaruh SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional
melalui penjabaran Nursing Concept of Practice ke dalam beberapa bahasa dan
poliferasi praktik berbasis SCDNT, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.

7
2.2. Fokus Model Konseptual Dorothea E. Orem
Fokus unik dari teori Orem adalah tindakan yang disengaja oleh perawat
meliputi proses pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
dalam proses terapeutik kepada individu dan kelompok yang memiliki
keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandirinya atau memenuhi kebutuhan
sesama. Pemenuhan keterbatasan kemampuan ini yang diberikan secara paripurna
dan efektif kepada individu maupun kelompok, dimana unsur tersebut memiliki
keterkaitan dalam mengembalikan ke kondisi yang normal (Fawcett, 2005).
Orem (1995, dalam Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa
manusia membutuhkan pertolongan perawat, ini juga menegaskan kepada
khalayak umum bahwa perawat sebagai bentuk lembaga pelayanan masyarakat,
dimana bidang keahlian perawat ada pada manusia sebagai individu dan manusia
sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan
mandiri. Orem meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan –
kebutuhan self-care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan
itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Para ahli juga memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self-care
diantaranya Meleis (1997) yang menyatakan self-care sebagai contoh dari kategori
kebutuhan dan dia menerapkannya dalam kategori keperawatan terapeutik dalam
teorinya sendiri. Marriner-tomey (1989) menempatkan self-care pada kategori
humanistic. Riehl-Sisca (1989) mengubahnya menjadi kategori interaksi.

2.3. Konten Model Konseptual Dorothea E. Orem


Teori keperawatan yang Orem kemukakan merupakan teori umum yang terdiri
dari tiga teori yang terkait yang meliputi; teori perawatan diri, yang menjelaskan
mengapa dan bagaimana seseorang merawat diri mereka sendiri; teori
ketergantungan perawatan, yang menjelaskan bagamana anggota keluarga
dan/atau teman – teman pasien memberikan perawatan untuk orang yang
ketergantungan secara social; teori deficit perawatan diri, yang menggambarkan
dan menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan dan teori
system keperawatan, yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang
harus dilakukan dan dipelihara untuk menghasilkan keperawatan.
Konsep Orem yang dijelaskan pada gambar 2.1 dalam penerapannya dalam
praktik terbagi menjadi tiga kategori yaitu tiga yaitu sistem kompensatori penuh
(wholly compensatory system), sistem kompensatori sebagian (partly
compensatory system) dan sistem dukungan-pendidikan (supportive-educative
system).

8
Pertama yaitu herap keperawatan kompensatori penuh (wholly compensatory
nursing system) memandang bahwa individu tidak mampu melakukan
kemandirian dan ambulasi yang terkontrol atau penatalaksanaan medis untuk
menahan diri dari aktivitas sehingga individu tidak mampu terlibat dalam
herapeu pemenuhan kebutuhan self-care. Perawat membantu secara penuh
kebutuhan self-care pasien contoh pada pasien koma.
Kedua, herap keperawatan kompensatori herapeu (partly compensatory
nursing system) memandang Situasi dimana baik perawat dan klien melakukan
tidakan care atau herapeu lain yang bersifat herapeutic atau ambulasi dan
mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan herapeu perawatan. Perawat
mambantu pemenuhan kebuttuhan self-care pasien herapeu. Contoh pada
pasiien kasus keterbatasan gerak. Ketiga, herap keperawatan dukungan-
pendidikan (supportive-educative nursing system)yang berupa pemberian
herapeuti herapeut untuk mendukung klien melakukan self-care herapeu
berupa pemulihan ringan.

Sistem yang mengkompensasi sepenuhnya

Menyelesaikan perawatan diri herapeutic pasien

Tindakan Kompensasi ketidakmampuan pasien untuk terlibat


Perawat dalam memenuhi perawatan diri

Mendukung dan melindungi pasien

Sistem yang mengkompensasi Sebagian

Menjalankan beberapa kegiatan perawatan diri


pasien

Kompensasi keterbatasan perawatan diri pasien


Tindakan
Perawat Membantu pasien sesuai kebutuhan

Mengatur Agen perawatan diri

9
Mengatur Agen Perawatan diri

Melakukan beberapa langkah perawatan Tindakan Pasien


diri

Menerima asuhan dan bantuan perawat

System Mendukung-Edukatif
Melakukan / menyelesaikan perawatan
diri

Tindakan
Mengatur latihan dan mengembangkan Pasien
Tindakan
Perawat agen perawatan diri

Gambar 2.1 Dasar Sistem keperawatan menurut Orem (Alligood, 2014

Asumsi dasar yang muncul pada teori ini diformalkan pada awal 1970-an dan
pertama kali disajikan di Marquette University School of Nursing. Menurut
Alligood (2014) Orem mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori umum
keperawatan yaitu manusia, agen manusia, manusia dewasa , agen manusia dan
grup manusia.

10
Tabel 2.1 Analisis Asumsi
No Asumsi Analisis
1. Manusia Manusia dipandang sebagai individu dan juga
kelompok yang melakukan aktifitas self care
demi mempertahan-kan
kehidupan,Kesehatan,dan kesejaterahan. Maka
manusia menjalankan fungsi biologis,simbolik
dan social merupakan tanggung jawab
individu untuk memenuhinya serta perawat
menjadi agen self care bagi manusia sakit atau
cacat.

2. Lingkungan Lingkungan menurut orem terdiri dari


lingkungan fisik,kimia,biologi, dan social
yang dapat memengaruhi individu memenuhi
kebutuhan self care secara optimal yang
berada disekitar pasien

3. Kesehatan Sehat merupakan tanggung jawab individu


untuk mencapainya,bila individu dapat
memenuhi kebutuhan self care- nya secara
baik dan optimal maka individu tersebut dapat
dikatakan sehat.

Aktifitas perawat sebagai agent self care


4. Keperawatan pasien serta memenuhi kebutuhan self care
secara terapeutik.

Tabel di atas menjelaskan terkait analisis asumsi yang mendasari Orem dalam
pengembangan menjadi preposisi sehingga menjadi teori system keperawatan,
teori deficit perawatan diri, dan teori perawatan diri.

11
Teori Sistem Keperawatan
Orem dalam teori sistem keperawatannya berfokus kepada kebutuhan pasien
yang harus dipenuhi oleh perawat atau pasien itu sendiri atau oleh kedua duanya.
Sistem keperawatan dirancang oleh perawat untuk meningkatkan self agency dari
pasien dan kemampuan pasien dalam menampilkan aktivitas self-care. Apabila
terjadi defisit antara apa yang bisa dilakukan (self-care agency) dan apa yang
perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi optimum (self-care demand) maka
pasien mengalami self-care deficit yang memerlukan bantuan keperawatan. Unsur
keperawatan (nursing agency) adalah orang yang dididik dan dilatih sebagai
perawat dimana mereka mampu dan dapat membantu orang lain dalam
pemenuhan kebutuhan self-care dengan cara melaksanakan self-care agency
mereka sendiri.
Teori Self Care
Teori Self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana orang-orang
peduli untuk diri mereka sendiri tindakan yang mementingkan orang lain untuk
berkembang dan memanfaatkan kemampuannya agar dapat menggunakan secara
tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dengan stabil sesuai
perubahan lingkungan, Self-care digunakan untuk mengontrol atau faktor
eksternal dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan
fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya, klien akan
mengalami defisit perawatan diri apabila dia tidak mampu melakukan perawatan
secara send i ri, maka perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas
perawatan dirinya.
Teori Self-Care Deficit
Inti dari teori ini menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatan yang optimal sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial.
Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dengan
tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga dia akan mengalami defisit
perawatan diri apabila tuntutan lebih besar dari kemampuan,Teori defisit
perawatan diri, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa orang dapat
dibantu melalui perawatan.
Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal
keterbatasan tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu
dan memahami peran pasien dalam perawatan diri (Alligood, 2014). Pelaksanaan
self care deficit dapat diterapkan apabila terjadi penurunan kemampuan dalam
perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self-care, baik secara kualitas maupun
kuantitas, bisa juga pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
kemampuan serta adanya perkiraan.
12
Orem memiliki metode mengatasi masalah sebagai pembimbing orang lain,
memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan
pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
BAB 3
PENUTUP
Pembahasan pada bab ini tentang kesimpulan dari analisis model konseptual
Dorothea E. Orem
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
3.1.1 Originalitas teori keperawatan Dorothea E. Orem yaitu berdasarkan sejarah
dan latar belakang, filosofinya yang meyakini bahwa keperawatan merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar
membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan
kesehatan dan juga Orem meyakini bahwa keperawatan memiliki karakteristik
sosial dan interpersonal yang mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada
pelayanan keperawatan. Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan
oleh masyarakat keperawatan internasional.
3.1.2 Fokus model konseptual Dorothea E. Orem yaitu deficit perawatan diri.
3.1.3 Konten model konseptual Dorothea E. Orem
Model teori ini, dimana individu harus merawat dirinya sendiri ketika mampu,
perawat dapat membantu apa bila individu tidak mampu dalam merawat diriny
sendiri. Nilai-nilai keperawatan awal dari pemikiran teori Orem, terdapat beberapa
jumlah elemen konseptual dan teori spesifik yang berhubungan Self Care,
Dependent-Care, and Nursing. Hal ini merupakan konsep teori umum yang
menjelaskan gambaran pada semua tipe praktek keperawatan.
3.2 Saran
Mengacu kepada kesimpulan hasil penulisan ini, maka penyusun menyampaikan
beberapa saran bagi pihak yang terkait dengan penulisan makalah ini antara lain
sebagai berikut:
3.2.1 Bagi Profesi Keperawatan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber informasi bagi
perawat dan juga sebagai bahan pengembangan pengetahuan dalam keilmuan
keperawatan khususnya tentang model konseptual Dorothea E. Orem.

13
3.2.2 Bagi Mahasiswa Keperawatan
Makalah ini diharapkan menjadi referensi tambahan ilmu dalam upaya
pengembangan diri terutama dalam hal penerapan model konseptual Dorothea E.
Orem.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani
S. Hamid & Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama dengan
AIPNI.
Alligood, R. M & Tomey, A. (2002). Nursing theorists and their work. (6th ed).
Toronto: Mosby.
Asmadi. (2005). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of
nursing models and theoriest. (2nd ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Marriner, A. (2001). Teori ilmu keperawatan: Para ahli dan berbagai
pandangannya. (Ismail Ekawijaya & Ridlo Riyono, penerjemah). Jakarta
. Orem, D., E. (2001). Nursing concepts of practice.(6th ed). St. Louis: Mosby.
Inc.
Petiprin, A. (2016). Nursing theory. October 19, 2016.
http://www.nursing theory.org/nursing-theorists/Dorothea-E-Orem.php

14

Anda mungkin juga menyukai