Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli
keperawatan, dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk
memandang, menilai situasi kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam
mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang
terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan
proses

belajar-mengajardalam

deperkenalkan,disaji

dan

bidang

dikembangkan

keperawatan
untuk

sehingga

memperkuat

perlu
profesi

keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik secara


teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada beberapa teori
keperawatan yang dikembangkan oleh para ahli diantaranya Madeleine
Leininger dan Jean Watson.

1.2.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka pertanyaan yang muncul
adalah:
1.2.1. Apa pengertian Model Konsep dan Teori Keperawatan?
1.2.2. Bagaimana Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Madeline
Leininger?
1.2.3. Bagaimana Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Jean
Watson?

1.3.

Tujuan
1.2.1. Mengetahui pengertian Model Konsep dan Teori Keperawatan.
1.2.2. Mengetahui Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Madeline
Leininger.
1.2.3. Mengetahui Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Jean
Watson.

1.4.

Manfaat
Dapat memberikan informasi yang jelas kepada mahasiswa yang sedang
melakukan pembelajaran tentang materi Model Konsep dan Teori
Keperawatan menurut Madeline Leininger dan Jean Watson dalam mata
kuliah KDK.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Model Konsep dan Teori Keperawatan
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan.
Model adalah gambaran sederhana yang dapat menjelaskan objek,
system atau suatu konsep.
Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan.
Model Konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan
berkaitan

yang

menjelaskan

secara

luas

fenomena-fenomene,

mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.


Model konsep keperwatan adalah suatu cara yang digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.
Teori Keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan.

2.2. Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Madeline Leininger

2.2.1. Latar Belakang Madeline Leininger.


Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika
Serikat ) adalah perintis teori keperawatan , pertama kali diterbitkan
pada tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan
melibatkan

diskusi

tentang

apa

itu

peduli.

Terutama,

ia

mengembangkan konsep keperawatan transkultural , membawa peran


faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam diskusi tentang
bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan .
Dr Madeleine Leininger memegang gelar akademis berikut dan judul:

PhD - Doctor of Philosophy (cultural and social Anthropology)

PhD - Doctor of Philosophy (Antropologi budaya dan sosial)


LHD - Doctor of Human Sciences LHD - Dokter Ilmu

Pengetahuan Manusia
DS - Doctor of Science DS - Dokter Sains
RN - Registered Nurse RN - Perawat Terdaftar

CTN - Certified Transcultural Nurse CTN - Perawat Transcultural

Bersertifikat
FRCNA - Fellow of the Royal College of Nursing in Australia

FRCNA - Fellow dari Royal College of Nursing di Australia


FAAN - Fellow American Academy of Nursing FAAN - Fellow
American Academy of Nursing
Leininger Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis.

Menjabat dekan dari University of Washington, Sekolah Keperawatan


pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu sampai 1974. janji nya
mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka
matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami 'pasien dan latar
belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan perawatan.
Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai "Margaret Mead
keperawatan" dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan
transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada
tahun 1974. Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan
mendirikan Journal of Transcultural Perawatan untuk mendukung
penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun
1974.
Teman-halaman web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum
diskusi. Dr Leininger telah menyediakan download dan jawaban atas
berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna didorong untuk
mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan
transkultural, teori, dan risetnya.

Dr Leininger senang membantu

mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan sebagai izin waktunya.


Dewan pengguna juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat
didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model),
Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's
2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk
Perawat dengan Informasi Kontak.

Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural


Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis
paling produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia
dalam bidang perawatan budaya.
Pendidikan Madeliene M. Leininger:

Tahun 1948 lulus dari St. Anthonys School of Nursing, Denver,

CO.
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison,

KS.M.
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic

University, Washington, DC.


Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari
University of Washington, Seattle.

2.2.2. Paradigma Keperawatan


Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam
keperawatan . Dibawah ini adalah paradigm keperawatan menurut
Madeline Leininger:
A. Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilainilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan
pilihan serta melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia
memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun ia berada.
B. Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang
didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta

merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk


menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan
pola hidup.
C. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi,
atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku
manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik,
ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.
D. Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik
dan profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas
dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu,
memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu
maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara
yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk
menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan
kematian.
2.2.3. Konsep Utama Teori Madeline Leininger
Pada akhir 1970-an M. Leininger membuat model konseptual
tentang pemberian traskultural. Konsepnya sunrise model di
publikasikan di berbagai buku dan artikel jurnal dan menarik banyak
perhatian dari berbagai penjuru dunia (Leninger, 1984). Yang
kemudian diakui publik pada tahun 1998. Setelah menyelesaikan
pendidikannya sebagai perawat psikiatrik, Leninger melanjutkan
studinya di bidang antropologi kultural. Sebagai ahli antropologi ia
melakukan banyak praktik kerja di berbagai kultur dan subkultur.
Bersama dengan sejumlah rekan kerja, ia melakukan penelitian
terhadap fenomena pemberian asuhan dan perilaku pemberian asuhan
lebih dari tiga puluh budaya yang berbeda diseluruh dunia. Hal ini
menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja pemberian

asuhan transkultural, yang mengakui adanya perbedaan (diversitas),


dan persamaan (universalitas) dalam pemberian asuhan di budaya yang
berbeda. Hal ini mengarah pada di kembangkannya teori-teori
universalitas dan diversitas dalam asuhan kultural.
Beberapa inti dari model teorinya adalah :
A. Asuhan
Asuhan berarti membantu, mendukung atau membuat seorang atau
kelompok yang memiliki kebutuhan yang memiliki kebutuhan
nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
B. Budaya
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai nilai
kelompok tertentu, berdasarkan cara hidup dan pemberian asuhan
yang di putuskan, dikembangkan , dan dipertahankan, oleh anggota
kelompok tersebut.
C. Asuhan transkultural
Dalam pemberian asuhan transkultural, perawat secara sadar
mempelajari norma-norma, nilai-nilai dan cara hidup budaya
tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan
tujuan

untuk

membantu

individu

mempertahankan

tingkat

kesejahteraanya, memperbaiki cara hidup atau kondisinya, dan


belajar menerima batasan-batasan.
D. Diversitas asuhan kultural
Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya variasi dan
rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan
dukungan. Keanekaragaman ini terjadi berdasarkan nilai-nilai,
norma-norma, dan cara hidup kultur atau subkultur tertentu. Dalam
hal ini berbagai kebiasaan dan ritual dapat muncul dari nilai- nilai,
norma-norma, dan cara hidup kultur atau sumber kultur tertentu.
Dalam hal ini berbagai kebiasaan dan ritual dapat muncul dari
nilai-nilai dan norma-norma budaya tertentu tentang kematian,
kesehatan, seksualitas, dan lain sebagainya.

E. Universalitas asuhan kultural


Bertentangan dengan konsep sebelumnya, universalitas asuhan
kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal,
dalam hal memberikan bantuan dan dukungan. Menurut Leininger,
karakteristik universal ini dapat berupa tindakan-tindakan seperti
tersenyum, dan memberikan bantuan berkaitan dengan kebutuhan
primer.
2.2.4. Aplikasi model konsep dan teori keperawatan menurut Madeliner
Leinenger
A. Konsep awal
1. Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu antropologi, tapi
konsep teori ini relevan untuk keperawatan.
2. Leininger mendefinisikan Transkultural Nursing sebagai area
yang luas dalam keperawatan yang

mana berfokus pada

komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur


dengan menghargai prilaku caring, nursing care dan nilai sehatsakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan
perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk
kultur yang spesifik dan kultur yang universal dalam
keperawatan.
3. Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah kesadaran
dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.
4. Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan
didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada
selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai
cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta
sistem professional.
B. Proses asuhan keperawatan secara teoritis.
Proses

asuhan

keperawatan

dengan

keperawatan transkultural adalah sebagai berikut:

pendekatan

teori

1. Pengkajian (assessment)
Sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien
(individu, keluarga, kolompok, komunitas, lembaga) perawat
terlebih dulu mempunyai pengetahuan mengenai pandangan
dunia (world view) tentang dimensi dan budaya serta struktur
sosial yang berkembang di perbagai belahan dunia (secara
global) maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit.
Dimensi budaya dan struktur sosial tersebut dipengaruhi oleh
tujuh faktor, yaitu : teknologi, agama dan falsafah hidup, faktor
sosial dan kekerabatan, nilai budaya dan gaya hidup, politik dan
hukum, ekonomi dan pendidikan.
2. Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)
Peran perawat pada transkultural nursing teory ini adalah
menjembatani

antara

system

perawatan

yang

dilakukan

masyarakat awam dengan system perawatan professional


melalui

asuhan

keperawatan.

Eksistensi

peran

perawat

digambarkan oleh Leininger seperti dibawah ini:


Sistem Generik atau Tradisional
Asuhan Keperawatan
Sistem Profesional
Oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan
rencana kelompok, keluarga, komunitas, lembaga) dengan
mempertimbangkan generic carring dan professional carring.
3. Tindakan keperawatan ( Implementasi)
Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus
tetap memperhatikan 3 prinsip askep, yaitu :
a. Culture care preservation/ maintenance
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan
fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkat kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
b. Culture care accommodation/ negotiation

Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan


budaya yang ada, yang merefleksikan cara-cara untuk
beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan kondisi
kesehatan dan gaya hidup klien.
c.

Culture care repatterning/ restructuring


Prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk
membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup
klien kearah yang lebih baik.

4. Evaluasi.
Hasil

akhir

yang

diperoleh

melalui

pendekatan

keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan adalah


tercapainya culture congruent nursing carry health and well
being yaitu asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan
budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif, serta
cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan
kesejahteraan bagi klien.
2.3. Model Konsep dan Teori Keperawatan menurut Jean Watson

11

2.3.1. Latar Belakang Jean Watson


Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang
lahir di West Virginia dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak
tahun 1962. Dari University of Colorado, ia meraih gelar sarjana di
keperawatan dan psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan
mental-kejiwaan, dan terus mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi
pendidikan dan konseling.
Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang Profesor yang
membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring Science di
University of Colorado, Sekolah Keperawatan dan merupakan pendiri
Center for Human Caring di Colorado. Dia merupakan anggota dari
Amecican Academy of Nursing yang telah menerima penghargaan
nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya yang
menjelaskan filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh
perawat di berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean
Watson di terbitkan pada tahun 1979 di keperawatan yaitu The
Philosphy and Science of Caring. Pada tahun 1988, teorinya
diumumkan dalam nursing: Human Science and Human Care.
Postmodern Nursing and Beyond (1999). Assessing and Measuring
Caring in Nursing and Health Sciences (2002). Watson berpendapat
bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Dia
percaya

bahwa

bagi

perawat

untuk

mengembangkan

filsafat

humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan latar belakang seni
yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi
yang kokoh bagi science of caring.
2.3.2. Paradigma Keperawatan.
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat)
bagian, yaitu:

A. Kemanusiaan (Human Beeing)


Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya
atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus
dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan
membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi
umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang
terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut
tidak berhasil, maka akan terjadi ko nflik (terutama kngi.onflik
psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang
kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat
ditanggulangi.
B. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan
sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa
ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam
definisi sehat ini, yaitu:
1. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental,
dan sosial seimbang/serasi.
2. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari
dengan lingkungannya.
3. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi
sosial, dan lingkungan :
1. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran,
tubuh, dan jiwa.
2. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian
antara apa yang dirasakan dengan apa yang dialami.
C. Lingkungan sosial

13

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini


adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang
menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan
tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena
setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care
terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan
keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan
sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan
yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke
generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi
sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
D. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan
pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan
awalnya

sama

dengan

mengobati

keperawatan dapat bergerak dari


penanganan

penyakit.

Dia

melihat

dua area, yaitu: masalah

stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat

menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang


dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah
satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan
ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan
manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen
terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian
teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara
lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.

3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada


orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien /
helping trust.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negative.
6. Menggunakan metoda ilmiah

problem

solving

yang

sistematik untuk mengambil keputusan.


7. Meningkatkan hubungan interpersonal teaching-learning.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta
spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
2.3.3. Konsep Utama Teori Jean Watson
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip
dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa
seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson
menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar
tersebut yaitu:
A. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan dipraktekkan secara
B.

interpersonal.
Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carative yang

C.

menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.


Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan

D.

dan perkembangan individu dan keluarga.


Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin

E.

terjadi padanya nanti.


Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi
sesorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam

F.

waktu yang telah di tentukan.


Asuhan keperawatan lebih healthgenic (menyehatkan) daripada
curing (pengobatan). Praktek

15

asuhan keperawatan terintegrasi

antara pengetahuan biofisikal dengan

pengetahuan

tentang

perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu


G.

individu yang sakit. Ilmu caring melengkapi curing.


Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin saja teratasi dengan

upaya pengobatan. Akan tetapi, tanpa perawatan, penyakit itu akan


tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai. Caring merupakan
intisari keperawatan dan mengandung arti responsive antara perawat
dan klien. Caring dapat membantu seseorang lebih terkontrol, lebih
berpengetahuan, dan dapat meningkatkan kesehatan.
2.3.4. Aplikasi Keperawatan Jean Watson.
Watson

merekomendasikan

suatu

pendekatan

penelitian

keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan


keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya
sempurna, maka perawat perlu melakukan metode pemecahan masalah
secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri
atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Beberapa contoh penerapan model konseptual Jean Watson dalam
keperawatan :
A. Pembuatan Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a) Tindakan

pengamatan,

melakukan

identifikasi,

dan

menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari


hasil studi literatur.
b) Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah
dengan baik sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka
perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara
konseptual.
c) Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis
mengenai hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi
masalah.

d) Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan


definisi dari variabel - variabel yang akan diperiksa dalam
pemecahan masalah ini.
2. Perencanaan
a) Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam
menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau
diukur.
b) Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu
pada rencana asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan
konseptual.
c) Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang
telah dikumpulkan & sesuai.
3. Intervensi (Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang
ditemukan)
4. Evaluasi
a) Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk
menganalisa hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah
yang ada.
b) Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu
memberikan

generalisasi

terhadap

hipotesa-hipotesa

tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk


mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada
studi pemecahan masalah.
B. Perawat di tuntut untuk mampu memberikan keperawatan kepada
klien,berupa:
1. Kebutuhan psikologis ( nutrisi )
2. Kebutuhan psikofisikal ( memberi dan mengatur waktu
istirahat pasien )
3. Kebutuhan psikososial ( memberikan motivasi sosial untuk
kembali

beraktifitas

normal

di

memberikan saran untuk berorganisasi.

17

masyarakat

misalnya

4. Kebutuhan intrapersonal dan interpersonal ( perawat di tuntut


tetap menjaga privasi pasien dalam rangka mencapai aktualisasi
diri )
5. Kebutuhan spiritual ( memberikan semangat hidup bagi pasien
yang mungkin hidupnya sudah di prediksi untuk mendekatkan
dirinya kepada tuhan atau membantu pasien bagaimana pasien
memaknai hidup.
( Dengan kata lain pemberian keperawatan di dasarkan pada
kebutuhan biologis,psiko.sosio.spiritual ).
C. Memandang pasien sebagai kerabat dekat,dengan kata lain dalam
memberikan perawatan dengan penuh kasih sayang,serta kesadaran.
D. Perawat harus mampu mengahagai privasi pasien.
E. Perawat merawat tidak hanya merawat pada sakit saja namun pada
saat pasien telah kembali pulih.
F. Jika mengacu kepada konsep keperawatan

Jean Watson maka

Perawat dituntut mampu mempromosikan kesehatan dalam upaya


pencegahan penyakit ( Tomey Alligood, 2006 dalam buku
Fundamental keperwatan edisi 7 halaman 83 )
G. Perawat harus mampu memberikan rasa percaya dan harapan
kepada pasien.
H. Perawat mampu menjalin kerjasama terhadap pasien agar dapat
mempercepat prses penyembuhan.
I. Perawat tetap harus memanusiakan pasien walaupun yang sudah
meninggal.
J. Dalam memberikan pelayanan perawat tetap memperhatikan
moment waktu yang tepat dalam berinteraksi human to human.
BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep
dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.

Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika


Serikat ) adalah perintis teori keperawatan , pertama kali diterbitkan pada
tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan melibatkan
diskusi tentang apa itu peduli. Terutama, ia mengembangkan konsep
keperawatan transkultural , membawa peran faktor budaya dalam praktek
keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana terbaik hadir untuk
mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan. Sedangkan Dr. Watson
adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di West Virginia
dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun 1962. Dari
University of Colorado, ia meraih gelar sarjana di keperawatan dan
psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan

terus mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan konseling.


Paradigma Keperawatan yang dijelaskan masing-masing oleh Madeline
Leininger

3.2.

dan

Jean

Watson

adalah

Kemanusiaan,

Kesehatan,

Keperawatan, dan lingkungan.


Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu antropologi, tapi konsep teori
ini relevan untuk
keperawatan, sedangkan Teori Watson Watson
merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih
dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan
kebutuhan manusia.

Saran
Bagi pembaca semoga dapat mendapatkan informasi yang lebih jelas dari
makalah ini. Bagi penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun.
DAFTAR PUTAKA

https://melisaoktalieta.wordpress.com/2012/11/13/5/
http://satyaexcel.blogspot.co.id/2012/06/makalah-teori-keperawatan-menurutjean.html
http://renal-mumar.blogspot.co.id/2012/04/teori-keperawatan-madeleineleininger.html
http://fitriyaninrasi.blogspot.co.id/2013/11/model-konsep-dan-teorikeperawatan.html

19

http://dedeol.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teori-keperawatan-jean-watson.html
http://silvianitaur.blogspot.co.id/2013/05/teori-keperawatan-jean-watson.html
http://ririnwarista-teoriwatson-keperawatan.blogspot.co.id/2013/08/teorikeperawatan-menurut-jean-watson_7.html

Anda mungkin juga menyukai