Anda di halaman 1dari 18

)

PERAN KERJA TIM UNTUK KESELAMATAN


PASIEN PERAN PASIEN DAN KELUARGA
SEBAGAI PARTNER DI PELAYANAN
KESEHATAN UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA BAHAYA DAN ADVERSE EVENTS

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Yecy Anggreny,M.Kep
Peran kerja tim untuk patient safety

Tujuan utama dalam tim adalah memberikan pelayanan yang tepat,oleh tim
kesehatan yang tepat,di waktu yang tepat,serta di tempat yang tepat.Elemen
penting dalam kolaborasi tim kesehatanya itu keterampilan komunikasi yang
efektif,saling menghargai, rasa percaya,dan proses pembuatan keputusan
(kozier ,2%1%)
Jenis kolaborasi Tim kesehatan
1.Fully integrated major' Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim
memiliki tanggung jawab dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama.
2.Partially integrated major'. Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim
memiliki tanggung jawab yang berbeda tetapi tetap memiliki tujuan bersama.
3.Join program : bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi
memiliki hubungan pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama.
4.Join partnership with afiliated program kerja sama yang memberikan jasa
dan umumnya tidak mencari keuntungan antara satu dan llainnya
5.Join partnership or issue adbocacy. bentuk kolaborasi yang memiliki misi
jangka panjang tapi dengan tujuan jangka pendek,namun tidak harus
membentuk tim yang baru.
kolaborasi tim kesehatan dan patientsafety
Kolaborasi sangatlah penting karena masing-masing tenaga kesehatan memiliki
pengetahuan,keterampilan,kemampuan,keahlian,dan pengelaman yang berbeda
dalam kolaborasi tim kesehatan ,mempunyai tujuan yang sama yaitu sebuah
keselamatan untuk pasien selain itu,kolaborasi tim kesehatan ini dapat
meningkatkan performa di berbagai aspek yang berkaitan dengan sistem pelayan
kesehatan semua tenaga kesehatan dituntut untuk memiliki kualifukasi baik pada
bidangnya masing-masing sehingga dapatmengurangi faakor kesalahan manusia
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
peran pasien dan keluarga sebagai partner di
pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya
bahaya

Pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan individu yang sedang


memiliki masalah Kesehatan, sehingga dimungkinkan mengalami
kesulitan memenuhi kebutuhan pribadi termasuk Menjaga
keselamatan sendiri, oleh sebab itu pasien membutuhkan dukungan
dari keluarga untuk Menjaganya dan mencegah bahaya/cedera.
Kolaborasi penting bagi terlaksananya patient safety
1. Pelayanan kesehatan tidak mungkin dilakukan oleh I tenaga medis.
2. Meningkatnya kesadaran pasien akan kesehatan.
3. Dapat mengevaluasi kesalahan yang pernah dilakukan agar tidak terulang.
4. Dapat meminimalisirkan kesalahan.
5. Pasien akan dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik untuk dapat
menyampaikan keinginannya.
Manfaat kolaborasi tim kesehatan
1. Kemampuan dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat
terintegrasikan sehingga terbentuk tim yang fungsional
2. Kualitas pelayan kesehatan meningkat sehingga masyarakat
mudah menjangkau pelayanan kesehatan.
3. Bagi tim medis saling berbagi pengetahuan dari profesi
kesehatan lainnya kerjasama tim yang kompak.
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
5. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efisiensi
sumber daya.
Next..
6. Meningkatkan kepuasan profesionalisme. loyalitas dan kepuasan kerja.
7. Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan.
8. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayan kesehatan.
9. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan
profesional sehingga saling menghormati dan bekerja bersama.
10. Untuk tim kesehatan memiliki pengetahuan keterampilan dan pengalaman.
Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit 

1.Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound- Alike
Medication Names). 
2. Pastikan Identifikasi Pasien
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi
Nosokomial.
Peran pasien dan keluarga sebagai partner
 
Untuk mencegah terjadinya bahaya :
1. Keluarga berperan secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien di pelayanan
kesehatan yaitu memberikan informasi pasien yang benar, jelas, lengkap dan jujur,
mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun
keluarga, keluarga dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan untuk hal yang tidak
dimengerti, keluarga memahami dan menerima konsekuensi pelayanan, keluarga
harus dapat memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses
bersama tim medis untuk mengelola pasien, serta keluarga memenuhi kewajiban
finansial yang disepakati.
2. Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga
keselamatan pasien

a. Ketepatan identifikasi pasien  


Untuk pasien dalam keadaan tidak sadar, gelisah, mengalami gangguan penglihatan,
pendengaran, gangguan proses berpikir dan lain sebagainya yang tidak mampu
melakukan identifikasi diri dengan benar maka peran keluarga adalah memberikan
data diri pasien sesuai dokumen data diri pasien, pasien dan keluarga harus
memahami fungsi gelang dan patuh mengguanakan gelang identitas tersebut selama
rawat inap karna gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan untuk memastikan
kebenaran identitas dan faktor resiko pasien saat memberikan pelayanan, pasien dan
keluarga kooeratif saat dilakukan verifikasi identitas oleh petugas saat akan
melakukan tindakan, memberikan obat, mengambl prepart untuk pemeriksaan
laboratorium dan sebagainya.  
b. Peran keluarga dalam menjembatani komunikasi yang efektif antar pasien dan tenaga medis
yaitu :  
• menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi
dengan tenaga medis. Ini bertujuan untuk memastikan komunikasi berlaksung efektif dan
berkesinambungan, tidak mengalami ranttai komunikasi yang panjang dan kompleks yang
berisiko menyebabkan perubahan makna isi informasi.  
• Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tenaga medis dengan benar dan
jelas.  
• Memberikan informasi kepada petugas medis bila ada kejadian tidak diharapkan (KTD).  
• Keluarga dapat meminta informasi yang diperlukan kepada tenaga medis.  
• Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah pasien pergunakan
sebelum datang ke rumah sakit.  
• Keluarga memberikan informasi tentang riwayat alergi atau reaksi yang dialami saat pasien
menggunakan obat tertentu.  
• Keluarga mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara memastikan
identitas pasien dengan benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan pemberian, dosis
dan waktu pemberian.
c. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.  

Tindakan operasi merupakan salah satu prosedur yang mungkin dilakukan


pada pasien untuk mengatasi masalah kesehatannya. Salah satu prosedur
sebelum operasi adalah proses verifikasi. Sehingga peran pasien dan keluarga
adalah memberikan informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif
dengan tenaga medis.  
d. Peran keluarga dalam mengurangi resiko infeksi di pelayanan kesehatan.

Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis kuman sedang pasien yang di rawat di
pelayanan kesehatan memiliki daya tahan tubuh yang lemah maka dari itu diperlukan suatu proses
bersama untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang tidak berhubungan dengan penyakit utama pasien.
Peran keluarga dalam mengurangi resiko tersebut adalah :

• Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar. Keluarga memilki kemungkinanbkontak langsung
dengan pasien sehingga untuk melindungi diri sendiri dan pasien dari perpindahan kuman dianjurkan
kepada keluarga untuk menerapkan prosedur mencuci tangan yang baik dan benar pada 5 momen
yaitu sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak dengan pasien, sesudah ke toilet, sebelum dan
sesudah makan. Perlu diketahui bahwa lingkunga sekitar pasien juga beresiko terpapar dengan kuman
maka dianjurkan untuk mencuci tangan saat kontak dengan benda-benda di sekitar pasien.  
• Membatasi keluarga yang mengunjungi pasien. Selama berada di pelayanan kesehatan seharusnya
pasien tidak terlalu berinteraksi dengan banyak orang karenabberisiko terpapar kuman dari
pengunjung lain dalam kedaan pertahan tubuh yang relatif lemah.  
• Pasien dan keluarga menerapkan etika batuk baik dan benar. Hal ini dikarenakan keluarga, pasien,
dan pengunjung yang batuk beresiko menyebarkan kuman dan virus melalui partikel halus di udara.
Oleh karena itu, baik pasien, keluarga atau pengunjung harus menerapan etika batuk yang baik dan
benar.
e. Keluarga berperan dalam mengurangi tingkat resiko pasien jatuh.

Setiap pasien memilki kemampuan dan keterbatasannya selama berada di fasilitas kesehatan.
Sehingga pasien sangatlah membutuhkan keluarga sebagai pendamping. Sehingga rumah sakit
mengambil tindakan untuk mengurangi resiko pasien jatuh dengan melakukan pengkajian faktor-
faktor yang dapat menyebabkan jatuh seperti, penggunaan obat, gaya jalan dan keseimbangan,
alat bantu berjalan atau saat istirahat berbaring di tempat tidur. Sehingga adapun peran keluarrga
yaitu :
• Memastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning selalu dipakai oleh pasien
• Pasien dan keluarga tidak boleh memindahkan atau melepas kartu kuning yang dipasang
petugas di dekat tempat tifur pasien atau di depan kamar pasien karena kartu tersebut
merupakan penanda untuk mewaspadai pasien beresiko jatuh.
• Pasien dan keluarga harus memastikan diri untuk memahami informasi yang oleh tenaga medis
agar dapat mendukung pencegahan pasien jatuh. Informasi yang perlu diketahui oleh pasien
maupun keluarga adalah faktor resiko jatuh yang teridentifikasi seperti obat yang digunakan,
kesadaran pasien, keseimbangan saat berjalan, tindakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan,
cara untuk meminta bantuan, cara menggunakan bel atau sarana komunikasi di ruangan, cara
mengatur pengamanan tempat tidur pasien, penggunaan tali pengaman dan lain sebagainya.
Selain peran pasien, peran keluarga pasien juga sangat berpengaruh dalam mencegah
terjadinya bahaya dan kejadian yang tidak diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu
rumah sakit. Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap
adalah
1.Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur

2.Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun keluarga.

3.Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.

4.Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.

5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.

6.Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama tim
kesehatan mengelola pasien

7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.


Kesimpulan
 
Keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau
kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan sedangkan
kesehatan kerja yaitu terhindarnya dari penyakit yang mungkin akan timbul
setelah memulai pekerjaannya. Banyak macam penyakit yang diakibatkan
karena kecelakaan kerja, sehingga dari program keselamatan kerja itu sendiri
memiliki tujuan yaitu untuk mengurangi bahkan menghindari agar tidak ada
terjadi kecelakaan yang dapat menimbulkan penyakit pada pekerjanya.
Dalam melakukan program keselamatan kerja, diadakan suatu hubungan
segitiga yang saling bergantungan yaitu kolaborasi dari berbagai tim medis
dengan pasien dan keluarganya, karena dalam hal ini dukungan atau motivasi
keluarga juga dibutuhkan untuk keselamatan pasien.
 
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai