Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN FILOSOFI KEPEMIMPINAN

Guna memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan

Dosen pengampu

Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh

Budianto

NIM : 521418014

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang.
Tak lupa juga Kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah
Konsep Dasar dan Filosofi Kepemimpinan bisa selesai. Kami berharap, agar makalah ini nantinya
dapat berguna bagi masyarakat maupun pembaca.

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat
memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan Kepemimpinan. Kami juga menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Kamu memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga kami
membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi seluruh
orang yang membaca. Sekian.

Gorontalo, 17 Oktober 2021

Budianto
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak yang telah ditulis tentang pentingnya kepemimpinan dalam mendorong perubahan,
mencapai tujuan organisasi dan memfasilitasi tanggapan yang tepat untuk kesehatan masyarakat
atau tantangan lainnya. Kami secara teratur mendengar komentator dan politisi berpendapat bahwa
kepemimpinan yang kuat diperlukan, terutama di masa-masa sulit seperti selama konflik, krisis
ekonomi atau pandemi. Apa sebenarnya arti kepemimpinan, kompetensi apa yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang pemimpin, dan peran apa yang dimainkan oleh penerapan kepemimpinan dalam
menjawab tantangan dengan sukses, namun tidak jelas dalam dialog ini. Pertanyaanpertanyaan ini
relevan dengan perkembangan gizi kesehatan masyarakat sebagai suatu disiplin ilmu dan sebagai
suatu profesi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar kepemimpinan?
2. Kriteria apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kepemimpinan?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar kepemimpinan
2. Untuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kepemimpinan

Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar pimpin,
namun ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Kata "pimpin" bermakna bimbing atau
tuntun. dari kata pimpin tersebut, lahirlah kata kerja memimpin yang artinya membimbing atau
menuntun. sementara pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu sedangkan
kepemimpinan adalah proses untuk menjadi pemimpin. (Hafizi, et al., 2021)

Ada pepatah yang menunjukan betapa pentingya pemimpin dan kepemimpinan dalam suatu
organisasi “ikan membusuk sampai ekor dan dimulai dari kepalanya” artinya kebusukan itu dimulai
dari pucuk, kebusukan dimulai dari pemimpin-pemimpin.

sebagian besar menyatakan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan perilaku pemimpin dalam
mempengaruhi anggota organisasinya guna mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan menurut Colquittt,LePine, dan Wesson (2009)p.441,menyatakan bahwa: "Authority
as the utilization of force and impact to coordinate the exercises of adherents toward objective
chievement"diartikan Kepemimpinan sebagai penggunaan kuasa dan pengaruh untuk mengarahkan
aktivitas pengikut ke arah pencapaian sasaran.Lebih lanjut Colquittt, LePine, dan Wesson (2009)
menyatakan bahwa ada tiga tipe Organizational Power yakni : Legitimate Power, Reword power, dan
Coercive Power. Sedangkan dua individual Power yakni : Exper power dan referent
power.Pengertian lain menurut Fred Luthans (2008)p.281, dikatakan bahwa "Authority can't exist
without the full inclusion,initiatives, and the company of representatives". Kepemimpinan tidak bisa
ada tanpa pemasukan yang penuh, prakarsa, dan korporasi karyawan. Sedangkan "Force identified
with power and influence"1 (Kuasa berhubungan dengan otoritas dan pengaruh.(BUKU PEMIMPIN &
KEPEMIMPINAN.Pdf, n.d.)

Dalam pengertian luas kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok.


2. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam banyak kegiatan.
3. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut dengan
permintaannya dengan rela atau tidak rela.
4. Kemampuan seni/craftsmanship/teknik untuk membuat sekelompok orang dengan
segala aktivitasnya mengikuti dan mentaati segala keinginannya dalam mencapai
tujuannya yang telah di tetapkan.

Definisi baru tentang kepemimpinan : kepemimpinan adalah proses pengarug interaktif yang terjadi
ketika, dalam konteks tertentu, beberapa orang menerima seseorang sebagai pemimpin mereka
untuk mencapai tujuan bersama (Silva, 2016)

2.2 Aspek penting kepemimpinan

Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2009) karya Edy Sutrisno, dijelaskan bahwa dalam
kepemimpinan terdapat tiga aspek penting, yaitu:

1. Pemimpin harus melibatkan orang lain

Orang lain di sini dapat diartikan sebagai bawahan, pengikut, atau anggota kelompok. Kesediaan
anggota kelompok dalam menerima arahan dari pemimpin membantu menegaskan status
pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan. Tanpa adanya bawahan atau
anggota kelompok, semua sifat-sifat kepemimpinan seorang pemimpim akan menjadi tidak
relevan.
2. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan
anggota kelompok

Maksudnya adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa dalam sebuah organisasi. Mereka
bisa membentuk kegiatan kelompok dengan berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan pemimpin
dalam sebuah organisasi cenderung lebih tinggi daripada anggota kelompok.

3. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan

Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin biasanya digunakan untuk memengaruhi
perilaku anggota kelompok melalui sejumlah cara. Pada dasarnya, para pemimpin memengaruhi
para anggota kelompok untuk melakukan pengorbanan pribadi demi tujuan organisasi. Oleh
sebab itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus untuk mempertimbangkan
etika ketika akan mengambil keputusan.

2.3. PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN

Dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pimpinan harus memiliki prinsip agar pengaruh
kepemimpinannya dapat diarahkan pada gerak tujuan yang ditetapkan. Menurut Covey (1997)
prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Prinsip merupakan suatu pusat
atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;
keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Berikut merupakan prinsip-prinsip
kepemimpinan menurut Cover(1997) sebagai berikut:

1. Seorang yang Belajar Seumur Hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga di luar sekolah. Contohnya, belajar melalui
membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang
buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada Pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani
berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih
berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa Energi yang Positif


Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada
keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif
untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka
waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat
menunjukkan energi yang positif, seperti:

a. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka
mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus
diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip


kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata „tantangan‟ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan
untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang
dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada
inisiatif, keterampilan, kreativitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu
mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi
keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi
adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara
perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman
sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang
tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari
beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi
melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-
prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru
yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

2.4 Filosofi Kepemimpinan


Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep
pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang
mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok
atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada
personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah
sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap
anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
Filosofi kepemimpinan dalam Bahasa jawa :
“Ing madyo mangun kurso” artinya pemimpin ditengah menggugah semangat.
“Ing ngarso sung tulodo” artinya pemimpin yang didepan memberikan teladan.
“tut wuri handayani” artinya pemimpin dibelakang memberikan dorongan.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai