Kelompok 5 :
Kartika Tri Anjani (7181240010)
Miranda (7181240012)
Yordan C. Lase (7183240017)
Sabrina Sitanggang (7183540015)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga Tugas CBR ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.Penulis berharap semoga tugas CBR ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca yang ingin mendalami materi yang terdapat dalam tugas ini.Penulis
telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.Namun, penulis
menyadari masih banyak kelemahan yang terdapat dalam makalah ini.Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk Tugas CBR ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………1
BAB IV PENUTUP………………………………………………….13
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………......13
4.2 Saran……………………………………………………………………….……13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur baik materil maupun
spiritual, pemerintah telah melakukan berbagai usaha pembangunan di berbagai bidang. Dari tahun ke
tahun kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta telah membuahkan hasil
yang menggembirakan seperti yang kita rasakan dewasa ini yang ditandai dengan peningkatan
kesejahteraan hidup. Namun demikian, peningkatan kesejahteraan hidup tersebut belum di rasakan oeh
seluruh masyarakat indonesia. Hal itu, tercermin pada tahun 1999 diperkirakan 80.000.000 penduduk
indonesia masih hidup dibawar garis kemiskinan. Hal itu menjadi tugas kita bersama untuk
mengentaskan mereka dari kemiskinan dengan berbagai upaya.kemiskinan tersebut pada umumnya
ditandai pada umumnya ditandai oleh ketidakbekerjaan seseorang pada usia kerja karena sulitnya
mendapatkan pekerjaan atau karena kena pemutusan hubungan kerja akibat krisis ekonomi.
PENGANGGURAN
A. PENGERTIAN PENGGANGGURAN.
Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori
angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan.
(Nanga) (2005:249). Penduduk suatu negara terdiri dari orang-orang yaitu sebagai angkatan kerja (L)
dan mereka yang bukanlah angkatan kerja (N). angkatan kerja terdiri dari orang-orang semua yang
dipekerjakan (E) dan yang menganggur tetapi tidak dipekerjakan (U)
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendpat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contoh nya seperti ibu
rumah tangga, siswa sekolah SMP,SMA, mahasiswa perguruan tinggi dan lain sebagainya yang karena
sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Masalah penggaruan yang menyebabkan tingkat
pendapat nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu
masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak .pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya .penggaruan sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran produktivitasi dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemisikinan dan masalah masalah social lainya .
Tabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Pengangguran Dan Pengangguran Tidak Kentara (Dalam
Persentase)
1991
6,7 66,0 61,6
Tabel tersebut berisi data tas pengangguran secara keseluruhan, tingkat keikutsertaan angkatan
kerja, dam tinglat tenaga kerja yang terkhir digambarkan sebagai ketenagakerjaan yang dibagi
populasi orang dewasa pada tahun 1948-19991.
Dari 1948 sampai 1968, sebagai contoh tingkat pengangguran 3,8 sampai 6,6%, dan tingkat
ketenagakerjaan jatuh dari 56,6 sampai 55,4%. Ini tidak sesuai, dari 1968-1991 pengangguran dinilai
besar , dari 3,6 sampai 6,7%, tetapi ketenagakerjaan menilai pada hakekatnya. Pertimbangan untuk
korelasi kebalikan antara pengangguran dan ketenagakerjaan menilai untuk 2 periode ini adalah bahwa
keikutsertaan angkatan kerja periode yang awal tumbuh hanya pelan-pelan.
Dalam ekonomi konvensional yang membatasi penganggur hanya pada pencari kerja yang
tidak mendapatkan pekerjaan, adalah defenisi yang sangat sempit dari ajaran Islam tentang
kerja.Secara moral Islam orang yangtidak mempergunakan potensi nya adalah menganggur yang
memikul dosa. Ketika seseorang tidak bekerja namun ia masih terus berpikir keras, bagaimana bisa
memproduksifitas dirinya hingga menghasilkan kerja, secara moral islam memenuhi kewajiban kerja
dalam Islam dan tidak menanggung dosa pengangguran
C. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran terjadi karena ketidak sesuaian antara permintaan dan penyediaan dalam pasar
kerjan. Bentuk- bentuk ketidaksesuaian pasar kerja: (1) Friksional; (2) Musiman; (3) Siklikal; (4)
Struktural; (5) Teknologi; dan (6) Kurangnya permintaan agregat
Pengangguran yang dihubungkan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara atau
keadaan sebuah Negara mengalami resesi. Pada masa resesi tingkat pengangguran siklis meningkat
disebabkan beberapa hal, diantaranya orang akan banyak kehilangan pekerjaan meningkat dan
diperlakukan waktu yang lama untuk mendapatkan pekerjaan kembali karena kondisi perekonomian
yang belum stabil.
4. Pengangguran Struktural.
Adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur atau komposisi perekonomian.
Perubahan struktur yang demikian memerlukan perubahan dalam keterampilan tenaga kerja yang
dibutuhkan, sedangkan pihak pencari kerja tidak mampu menyesuaikan diri dengan ketrampilan baru
tersebut.
5. Pengangguran Teknologis
Maksudnya dalam pertumbuhan industri kita amati bahwa teknologi yang dipakai dalam proses
produksi selalu berubah. Perubahan teknologi produksi membawa dampak kesempatan kerja
keberbagai arah. Kekuatan substitisif dan kekuatan merombak spesifikasi jabatan yang ditimbulkan
membawa dampak negatif bagi kesempatan kerja berupa penggangguran.
6. Pengangguran Karena Kurangnya Permintaan Agregat.
Permintaan total masyarakat merupakan dasar untuk diadakannya kegiatan investasi. Pengeluaran
investasi memberikan peluang untuk tumbuhnya kesempatan kerja.
D. PENYEBAB PENGANGGURAN
Banyaknya pemuda-pemudi usia kerja, belum mendapatkan pekerjaan. Hal itu sebenarnya bukan
berarti dimasyarakat tidak tersedia lapangan pekerjaan. Ternyata di bidang swasta cukup tersedia
lapangan pekerjaan, seperti perbengkelan, industri kecil, sales, asuransi, dan lain sebagainya. Pada
umumnya para pengangguran kurang tertarik akan pekerjaan swasta dengan alasan gengsi atau
martabat mereka menjadi rendah dimata masyarakat. Pendapat tersebut sama sekali tidak benar hal
tersebut hanya merupakan perasaan sementara saja karena mereka pada umumnya mengingikan
bekerja sebagai pegawai negeri atau sebagai amtenar.
Ada memang sebagian besar dari jenis pengangguran yang tidak mempunyai motivasi untuk
bekerja. Mereka pada umumnya mempunyai sifat yang sangat malas. Tampak seperti frustasi dan acuh
terhadap lingkungannya. Waktu sehari – harinya hanya dibuat habis sia-sia tanpa bekerja dan habis
berlalu begitu saja tanpa meghasilkan apa pun, tanpa ada motivasi dari dalam diri sendiri jelas tipe
orang yang sangat sulit untuk diajak bekerja. Jadi, orang-orang yang demikian perlu diberikan sebuah
motivasi atau dorongan sehingga timbul niatan dari dalam diri sendiri untuk mau mencari sebuah
pekerjaan dan memiliki pekerjaan yang menetap.
Pengangguran dapat terjadi karena lapangan kerja yang tersedia memerlukan pengetahuan khusus
yang dimana yang tidak dimiliki oleh si pencari kerja, kalaupun ada jumlahnya sangatlah terbatas,
misalnya pengetahuan tentang komputer, bahasa inggris, bond A, bond B, dan pengetahuan aktuaria.
Keadaan yang demikian lah yang menyebabkan pengangguran tetap tinggi karena tidak adanya titik
temu anatara si pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang disediakan.
Hal tersebut dapat terjadi karena si pencari kerja hanya berbekal sekolah umum dan hanya sedikit
yang dari kejuruan. Di samping hal tersebut kualitas pencari kerja pun masih sangatlah rendah yaitu
hanya sebagian besar saja dari mereka yang hanya berpendidikan tamat dan tidak tamat sekolah dasar,
hanya sedikit juga yang dari mereka yang tamat dari pendididkan sekolah menengah atas ataupun yang
tamat dari perguruan tinggi.
3.Pertumbuhan Ekonomi
Krisis ekonomi global yang berkepanjangan memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi yang
kurang menguntungkan apalagi disertai dengan perkembangan penduduk yang cukup tinggi. Hal itu
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi semakin berat yang berarti tingkat investasi yang dilakukan
pemerintah maupun swasta juga sangatlah lamban. Besarnya lapangan kerja yang disiapkan dan
diciptakan dari investasi pun relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah pencari kerja dewasa ini.
jika jumlah pengangguran dari tahun ke tahun bertambah dan terus-menerus membengkak tentu dapat
mengakibatkan kemunduran dalam perekonomian indonesia yang selama ini terus-menurus kita
bangun bersama.
Karena sulitnya mencari pekerjaan setelah melamar ke mana-mana dan hasilnya selalu nihil,
akhirnya pencari kerja menjadi apatis. Mereka kehilangan kepercayaan dirinya bahwa sesungguhnya
masih banyak lapangan pekerjaan disekitar tempat tinggal mereka. Mereka lupa bahwa sebenarnya
mereka juga sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun hanya menjadi pegawai negeri
saja. Banyak bidang lain di sekitar mereka seperti peternak, pedagang, jasa, industri kecil, dan lain
sebagainya yang belum ditangani. Buku ini menjelaskan dan menguraikan secara rinci tentang bidang-
bidang pekerjaan yang dapat dicoba untuk dilaksanakan oleh para pencari kerja. Tentu keberhasilan
dari pekerja tersebut sangatlah ditentukan dari ketekunan dan kegigihan perjuangan dari si pencari
kerja masing-masing.
5.Penduduk relative banyak sedangkan kesepakatan kerja / lapangan kerja relative rendah
Jumlah penduduk yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan lapangan kerja maka jumlah angkatan
kerja tidak semua tertampung dalam dunia kerja
8. Teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia
Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak diimbangi dengan kemampuan manusia
untuk mampu menguasai teknologi tersebut bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut akan
tersingkir dalam persaingan kerja.
9. Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan dengan cara melakukan
penghematan seperti peneperapan rasionalisasi.
Pengusaha hanya menerapkan berfikir rasionalis sehingga tenaga kerja dipaksa untuk bekerja
seoptimal mungkin utnuk mengejar target. Apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target
maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
G. TEORI PENGANGGURAN
a. Definisi
Pengangguran (unemployent) adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori
angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan.
1. Jenis Pengangguran
Dilihat dari sebab-sebab timbulnya pengangguran dapat dibagi menjadi
Pengangguran friksional atau transisi (fricsional or trasitional unemployment) adalah jenis
pengangguran yang timbul akibat dari perubahan didalam syarat-syarat kerja, yang terjadi
seiring dengan dinamika/ perkembangan ekonomi yang terjadi.
Pengangguran struktural (structural unemployment) adalah pengangguran yang terjadi sebagai
akibat adanya perubahan di dalam struktur pasar tenaga kerja yang menyebabkan terjadinya
ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan tenaga kerja
Pengangguran Alamiah ( natural unemployment) adalah tingkat pengangguran yang terjadi
pada kesempatan kerja penuh/ tingkat prngangguran dimana inlasi yang diharapkan sama
dengan tingkat inflasi aktual’
Pengangguran konjungtur atau siklis (cyclical unemployment) adalah pengangguran yang
terjadi akibat merosotnya kegiatan ekonomi/ karena kecilnya permintaan efektif agregat
didalam perekonomian dari pada penawaran agregat.
Adapun jenis-jenis pengangguran di negara berkembang :
Pengangguran terselubung (disguised unemployment) yaitu pengangguran terjadi akibat
didalam perekonomian adanya kelebihan tenaga kerja sehingga sering disebut pengangguran
tidak kentara.
Pengangguran musiman (season unempoyment) yaitu pengangguran yang terjadi pada waktu-
waktu tertentu pada satu tahun.
Setengah pengangguran (under unemployment) pengangguran yang terjadi akibat kelebihan
penduduk di sektor-sektor tertentu pada negara sedang berkembang sehingga banyak
penduduknya yang kurang mendapatkan pekerjaan da bekerja di waktu-waktu tertentu sepertin
harian, mingguan/ musiman
H. DAMPAK PENGANGGURAN
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan terus meningkat.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relative tinggi, hal ini akan menghambat pencapaian
tujuan pembangunan ekonomi yang telah di impikan. Hal ini karena penganngguran berdampak
negative terhadap kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:
1. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian.
Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan pendapatan
nasional yang sebenarnya dicapai lebih rendah daripada pendapatan nasional potensial.
Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak (tax revenue) pemerintah berkurang.
Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sector pajak
khususnya pajak penghasilan akan berkurang.
Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran menambah beban pengeluaran negara.
Penganggguran akan menimbulkan ketidakstabilan politik.
Upaya yang rendah.
Investasi dan pembentukan modal rendah
2. Dampak Pengangguran Terhadap Individu Masyarakat
Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.
Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan ketrampilan.
Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan politik
Pengangguran dapat menyebabkan timbulnya penyakit sosial di masyarakat.
Jadi, pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya.Tingkat pengangguran yang yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapita
suatu negara.