Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA IDE

HUKUM KOMERSIAL

Dosen Pengampu : Dr. Bona Raja Purba, M.Si

DISUSUN OLEH :

SABRINA SITANGGANG 7183540015

KELAS A – STAMBUK 2018

PRODI ILMU EKONOMI – JURUSAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena

rahmat dan karunia-nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini.

Tugas Rekayasa Ide ini untuk memenuhi salah satu tugas KKNI. Tak lupa penulis

juga mengucapkan terimakasih kepada dosen kami bapak Dr. Bona Raja Purba,

M.Si. selaku sebagai dosen pengampu mata kuliah Hukum Komersial.

Terlepas dari itu semua, Penulis meyakini bahwa makalah ini masih jauh

dari kata sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya

apabila ada kesalahan baik dari susunan kalimat, kajian teoritas dan tata bahasa.

Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk perbaikan tugas ini kedepannya agar lebih baik lagi.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada saya

maupun kepada pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 09 Maret 2021

Sabrina S

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang..................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan...................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Pengertian Rahasia Dagang........................................................................6

B. Hak Rahasia Dagang......................................................................................6

C. Hak Pemilik Rahasia dagang......................................................................7

D. Pengalihan Hak Rahasia Dagang..............................................................7

E. Objek Yang Dilindungi.................................................................................8

F. Sifat dan Kriteria Rahasia Dagang..........................................................9

G. Contoh Informasi Yang Mendapatkan Perlindungan Hukum...10

H. Syarat Perlindungan Rahasia Dagang...................................................11

I. Langkah Nyata Mempertahankan Kerahasiaan...............................11

J. Perbedaan Rahasia Dagang dengan HKI Lain..................................12

K. Sengketa Dagang Dan Penyelesaiannya.................................................13

L. Pelanggaran Rahasia Dagang....................................................................14

M. Contoh Permasalaha Rahasia Dagang...................................................15

BAB III SIMPULAN DAN SARAN..............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini semakin pesatnya perkembangan setiap bidang kehidupan,

baik itu di bidang teknologi, informasi maupun perekonomian, sangat

diperlukannya suatu kebutuhan untuk sadar akan hukum yang berlaku. Ketika

kita memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, risiko adalah hal yang tidak

dapat dihindari. Salah satu risiko yang biasa ditemui oleh pebisnis adalah

ditipu oleh sesama pendiri perusahaan, kehilangan asset pribadi karena bisnis

yang dijalankan tidak berbadan hukum, atau klien yang tiba tiba melakukan

pembatalan dan tidak membayar biaya yang seharusnya dibayarkan. Disinilah

hukum bisnis nerperan penting dalam berjalannya kegiatan bisnis.

Hukum bisnis terdiri dari 2 hal yang berbeda yaitu hukum dan bisnis,

dimana masing-masing memiliki definisinya masing-masing. Menurut

seorang ahli hukum yaitu H.M.N. Purwosutjipto, S.H., “hukum adalah

keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat

dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian

peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat,

dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa

tersebut”. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas yang

melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan diiginkan oleh

orang lain yang bertujuan untuk mendapatkan keberuntungan.

3
Pemilik rahasia dagang atau pemegang rahasia dagang dapat memberikan

lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian lisensi untuk melaksanakan atau

menggunakan hak rahasia dagang dalam kegiatan yang bersifat komersial,

selama memberikan lisensi, pemilik rahasia dagang tetap boleh melaksanakan

sendiri atau memberi lisensi kepada pihak ketiga berkaitan dengan rahasia

dagang dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.

Pasal 1 angka 2 UU Rahasia Dagang menyatakan bahwa hak rahasia

dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul berdasarkan undang-

undang rahasia dagang ini (UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia dagang).

Hak rahasia dagang diklasifikasikan sebagai hak milik, sehingga sebagainhak

milik, rahasia dagang dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.

B. Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud degan rahasia dagang?

b. Apa saja ruang lingkup menegnai rahasia dagang?

c. Bagaimana menyelesaikan sengketa dagang?

d. Apa saja pelanggaran rahasia dagang?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Ada beberapa tujuan dibuatnya tugas Rekayasa Ide ini yaitu:

a. Untuk melengkapi salah satu tugas KKNI.

b. Meningkatkan ke kritisan berfikir untuk menyikapi suatu hal.

c. Memperdalam pengetahuan kita mengenai Hukum Bisnis dan

Regulasi terutama tentang rahasia dagang

4
d. Menguji kita seberapa cepat menyelesaikan maasalah yang terjadi

Manfaat yang didapat dari pembuatan tugas rekayasa ide ini yaitu:

a. Kita dapat berfikir kritis bagaimana menyikapi masalah yang ada

b. Membuka wawasan pikiran kita

c. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap keadaan yang ada

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rahasia Dagang

Dalam Undang-undang No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,

Pasal 1 bahwa “Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh

umum dibidang teknologi dan/atau bisnis, mempunya nilai ekonomi karena

berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia

dagang”.

Dilihat dari definisi tersebut terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Informasi yang tidak diketahui umum dibidang teknologi atau bisnis

2. Mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan

3. Dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.

Dalam pasal 2 UU No.30 Tahun 2000, bahwa ruang lingkup dari

rahasia dagang adalah “lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode

produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain dibidang

teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui

oleh masyarakat umum”.

B. Hak Rahasia Dagang

Hak Rahasia Dagang adalah hak atas informasi yang “tidak dapat

diketahui” oleh “umum” dalam bidang teknologi atau bisnis yang mempunyai

nilai ekonomis karena informasi itu sangat berguna dalam kegiatan usaha dan

6
dijaga kerahasiaannya oleh pihak si “pemilik”. Diatur dalam UU No.30

Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang.

C. Hak Pemilik Rahasia Dagang

Ruang lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,

metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain dibidang teknologi

atau bisnis yang mamiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat

umum (pasal 2).

Menurut pasal 4, pemilik rahasia dagang memiliki hak :

a. Menggunakan sendiri Rahasia dagang yang dimilikinya.

b. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan

rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak

ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.

D. Pengalihan Hak Rahasia Dagang

Pasal 5 UU No.30 Tahun 2000 mengatur pengalihan hak rahasia dagang

melalui dua cara yaitu:

1. Pengalihan Hak

Hak rahasia dagang dapat beralih atau dialihkan dengan:

- Pewarisan

- Hibah

- Wasiat

- Perjanjian Tertulis

- Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan

7
Setiap pengalihan hak rahasia dagang ini wajib dicatat Direktorat

Jenderal HaKI (Dirjen HaKI) Departemen Hukum dan HAM, apabila

tidak dicatat maka tidak erakibat hukum pada pihak ketiga.

2. Lisensi

Dalam Pasal 4 UU No.30 Tahun 2000, lisensi adalah izin yang

diberikan oleh pemegang rahasia dagang kepada pihak lain melalui suatu

perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak),

untuk menikmati manfaat ekonoi dari suatu rahasia dagang yang diberi

perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu. Pemberian

hak ini bagi pemegang hak rahasia dagang tetap dapat melaksanakan

sendiri atau memberikan lisensi kepada pihak ketiga untuk melaksanakan

perbuatan sebagaimana dimaksud pasal 4 kecuali diperjanjikan lain.

Perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Dirjen HaKI, bila tidak

dicatatkan maka tidak berakibat hukum terhadap pihak ketiga. Demikian

pula perjanjuan lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat

menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau yang

mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam

UU No.5 Tahun 1999 yang berlaku. Dirjen HaKI berhak untuk menolak

perjanjian yang memuat hal yang demikian itu.

E. Objek Yang Dilindungi

Ada beberapa objek yang dilindungi yaitu:

1) Formula

2) Metode pengelolaan bahan-bahan kimia dan makanan

8
3) Daftar konsumen

4) Tingkat kemampuan debitur mengembalikan kredit

5) Perencanaan

6) Tabulasi data

7) Informasi teknik manufaktur

8) Rumus-rumus perancangan

9) Rencana pemasaran

10) Perangkat lunak komputer

11) Kode-kode akses

12) Personal Identification Number (PIN)

13) Data pemasaran

14) Rencana usaha

15) Informasi

F. Sifat dan Kriteria Rahasia Dagang

Sifat rahasia dagang ada 2 yaitu:

a. Bersifat tertutup

Informasi yang tidak boleh diketahui oleh siapa saja, kecuali

petugas/pejabat yang diberi wewenang untuk melaksanakan dan

menyimpan informasi rahasia tersebut. Informasi tertutup berupa :

- Pribadi seseorang

- Dunia politik

- Pertahanan dan keamanan

- Ekonomi

9
b. Bersikap terbuka

Informasi yang dapat diketahui oleh siapa saja sebagai anggota

masyarakat karena dapat dianggap bermanfaat bagi masyarakat luas pada

media-media. Informasi terbuka berupa :

- Penemuan-penemuan hasil penelitian

- Rencana tata ruang pengembangan wilayah

- Hasil pembinaan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk

pembangunan nasional

- Pemikiran, upaya mengenai cara hidup dan lingkungan hidup

- Strategi menciptakan perdamaian da menghindari perang

- Biografi sesorang yang berhasil dalam usaha

a) Tidak diketahui oleh umum

b) Memiliki nilai ekonomi komersial

c) Dijaga kerahasiaannya

G. Contoh Informasi Yang Mendapatkan Perlindungan Hukum

Ada beberapa informasi yang dilindungi oleh hukum yaitu:

- Daftar pelanggan

- Penelitian pasar

- Penelitian teknis

- Resep makanan/ramuan yang digunakan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu

- Sistem kerja tertentu yang cukup menguntungkan

10
- Ide atau konsep yang mendasari kampanye pengalihan atau pemasaran

- Informasi keuangan atau daftar yang menunjukan marjin laba dari suatu

produk.

- Sebuah cara untuk mengubah atau menghasilkan sebuah produk dengan

menggunakan kimia atau mesin

H. Syarat Perlindungan Rahasia Dagang

Ada beberapa syarat rahasia dagang mendapatkan perlindungan:

a) Informasi bersifat rahasia

b) Informasi tersebut mempunyai nilai ekonomi

c) Pemilikan informasi harus mengambil langkah yang layak dan patut

untuk pemeliharaan/melindungi sifat kerahasiaan informasi tersebut

I. Langkah Nyata Mempertahankan Kerahasiaan

a) Memasang tulisan “selain karyawan dilarang masuk”/”staff only’ atau

“no Trassp Assing”

b) Memasang tulisan peringatan “dilarang mengambil gambar” atau

“dilarang memotret”

c) Apabila banyak rahasia database computer maka komputer dipasang

“pasword rahasia dagang”.

d) Mengikat karyawan yang potensial membocorkan informasi penting

perusahaan dengan menandatangani pernyataan untuk menjaga rahasia

perusahaan atau sering dilakukan dengan “Confidentiality Agreement”.

11
e) Membuat perjanjian untuk saling menjaga kerahasiaan perusahaan

dengan pihak diluar perusahaan yang potensial membocorkan rahasia

perusahaan, misalnya antara perusahaan dengan perusahaan yang dijalin

suatu kerjasama.

f) Dokumen rahasia tertulis disimpan dalam map yang lain, maka diberi

tanda yang jelas tulisan “rahasia”. Dilarang mengcopy tanpa izin tertulis

dari :”_”;

g) Kalau informasi rahasia yang sifatnya lisan maka kalimat “ini rahasia”

h) Tidak meng-copy dokumen penting di tempat fotocopy sembarangan

i) Sebaiknya mempunyai fotocopy sendiri untuk meng-copy dokumen

penting perusahaan

j) Memusnahkan dokumen penting yang sudah tidak terpakai

k) Menghapus file-file penting secara permanen dari komputer apabila

sudah tidak terpakai, dan

l) Memasang alarm, security personal

J. Perbedaan Rahasia Dagang dengan HKI Lain

Rahasia dagang memiliki perbedaan HKI lainnya antara lain sebagai berikut:

a) Bentuk HKI lain tidak bersifat rahasia

b) HKI lainnya yang dilindungi harus dipublikasikan tetapi rahasia dagang

dilindungi karena sifatnya yang rahasia

c) Rahasia dagang mendapat perlindungan meskipun tidak mengandung

nilai kreativitas/penerimaan baru, dan

12
d) Perlindungan rahasia dagang memiliki kedudukan yang sangat penting

dalam dunia investasi dan perdagangan karena melalui sistem

perlindungan seperti informasi bisnis yang sifatnya sangat strategis dan

kompetitif yang tidak terlindungi dengan sistem hukum hak milik

intelektual lainnya (seperti paten dan hak cipta) dapat dilindugi.

K. Sengketa Dagang Dan Penyelesaiannya

Menurut pasal 11 UU No. 30 Tahun 2000 pemegang rahasia dagang atau

penerima lisensi dapat menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa

hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 4 UU rahasia dagang

ini, berupa :

a) Gugatan ganti rugi

b) Penghentian semua perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 4 UU No.30

Tahun 2000.

Gugatan dapat diajukan ke pengadilan negeri atau para pihak melalui

inisiatif arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.

Cara menyelesaikan sengketa terkait rahasia dagang. Hal tersebut telah

diatur dalam Pasal 11 dan Pasal 12 UU Rahasia Dagang. Menurut ketentuan

tersebut, terdapat 3 cara menyelesaikan sengketa rahasia dagang, yakni :

a) Mengajukan gugatan perdata yang disertai tuntutan kompensasi ataupun

ganti rugi atas pelanggaran rahasia dagang

b) Melaporkan sebagai tindak pidana terhadap pemegang hak atau penerima

lisensi hak rahasia dagang.

13
c) Melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa apabila terjadi

sengketa dalam melaksanakan perjanjian yang berkaitan dengan rahasia

dagang.

L. Pelanggaran Rahasia Dagang

Pelanggaran rahasia dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja

mengungkapkan rahasia dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari

kewajiban tertulis (wanprestasi) atau tidak tertulis untuk menjadi rahasia

dagang yang bersangkutan (pasal 13), atau seseorang dianggap melanggar

rahasia dagang pihak lain apabila ia memperoleh atau menguasai rahasia

dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan perundang-undangan

yang berlaku (UU No.30 Tahun 2000).

Perbuatan untuk mendapatkan informasi dengan cara tersebut dapat

digolongkan kepada praktis spionase ekonomi, seperti praktis intelijen marketing

dari perusahaan pesaing (competitor) untuk mengetahui berbagai informasi dari

pesaingnya dengan berbagai macam cara, bahkan di beberapa perusahaan

tertentu keberadaan unit-unit intelizen ini sudah bukan rahasia lagi, meskipun

demikian tidak dianggap pelanggaran bila tindakan pengungkapan itu untuk

kepentingan pertahanan keamanan negara, kesehatan atau keselamatan

masyarakat, atau tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari

penggunaan rahasia dagang milik orang lain yang dilakukan semata-mata untuk

kepentingan pengembangan lebih lanjut dari suatu produk.

14
M. Contoh Permasalaha Rahasia Dagang

Terdapat karyawan yang bekerja di perusahaan yang bergerak dalam

bidang pabrik coklat. Setelah beberapa tahun bekerja dipabrik coklat tersebut

karyawan merasa tidak ada perubahan gaji pada dirinya dan ia pun

mengajukan kepada bagian manajemen perusahaan. Ia juga sering dipindah-

pindahkan ke tempat kerja lain tanpa dengan alasan yang pasti. Setelah ia

melapor pada pihak manajemen, pihak manajemen pun tidak merespon apa

yang dikeluhkan oleh karyawannya. Selang beberapa waktu karyawan

tersebut memutuskan untuk keluar dari pabrik coklat. Setelah karyawan

keluar dari pabrik coklat ia pun masuk kerja ke pabrik yang sama-sama

bergerak dibidang pengolahan biji coklat. Setelah karyawan bekerja dipabrik

yang baru, pabrik coklat yang lama merasa bahwa karyawan yang telah

keluar dari pabriknya membocorkan rahasia dagangnya. Karena pada awal

bekerja karyawan tersebut telah menandatangani surat perjanjian yang salah

satu isinya karyawan tidak boleh bekerja ke perusahaan yang sejenis setelah

keluar dari tempat kerja yang lama sejak diberhentikannya karyawan selama

2 tahun. Padahal kenyataannya pihak kepemilikan pabrik coklat yang baru

merasa tidak ada merubah resep dari biji coklat yang ia produksi.

Penyelesaian dari masalah yang dijelaskan diatas yaitu:

1. Untuk karyawan sebaiknya sebelum menandatangani surat perjanjian ada

baiknya membaca dan memahami terlebih dahulu apa isi dari surat

perjanjian yang dibuat.

2. Teruntuk pabrik coklat yang lama sebaiknya jangan terlalu mempersulit

karyawan yang telah keluar dari perusahaannya walaupun telah dibuat

15
perjanjiannya. Jika karyawan tersebut tidak bekerja di pabrik yang baru

bagaimana ia menghidupi dirinya dan keluarganya.

3. Pihak pabrik coklat yang lama bisa mengajukan keluhannya ke pengadilan

karena ada bukti tertulis mengenai perjanjian dan telah ditandatangani

diatas materai 6000.

4. Walaupun pabrik coklat pertama tidak menuduh karyawannya namun

kasus tersebut sudah berpindah ke meja hijau atau pengadialan. Akhirnya

karyawan tersebut terjerat dengan UU No.30 Tahun 2000. Pengadilan akan

menilai karyawan melanggar pasal 30, yang melarang pembocoran rahasia

dagang yang meliputi proses, pengolahan, pemasaran dan teknologi yang

bernilai bisnis. Ancaman hukuman pelanggar pasal ini 2 tahun penjara.

16
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Para era globlisasi dan zaman digital yang semakin maningkat kita

menyadari bahwa Rahasia Dagang itu harus sangat dijaga oleh pemiliknya dan

telah diatur Undang-undang No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia dagang, Pasal 1

bahwa “Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum

dibidang teknologi dan/atau bisnis, mempunya nilai ekonomi karena berguna

dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang”.

Rahasia dagang ini sangat penting karena ini menyangkut keberlangsungan

suatu perusahaan. Dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang rahasia

dagang orang tidak bisa semena-mena untuk mengakui, atau mengambil tanpa izin

rahasia atau karya yang diciptakan oleh pemiliknya.

Saran

Sebaiknya kita selalu memperhatikan apa-apa saja yang harus kita ketahui

sebelum kita menggunakan karya orang lain. Dan untuk undang-undang yang

berlaku sebaiknya selalu dikaji atau diperhatikan karena dilihat dari zaman ke

zaman dan dari tahun ke tahun permasalahan yang ada mengenai rahasia dagang

pasti akan berubah seiring berjalannya waktu.

17
Daftar Pustaka

Saliman. Abdul. R., 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Edisi 5, Jakarta:

Kencana

www.bphn.go.id

18

Anda mungkin juga menyukai