Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

“RAHASIA DAGANG “

DISUSUN OLEH :

NAMA : LALE GIRVINA RATU ANINDY


NIM : D1A018150

FAKULTAS HUKUM
UNIVERsITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “RAHASIA DAGANG”. Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan makalah
ini.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS dari bapak
Diman Maulada SH.,MH. Pada bidang studi Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Rahasia Dagang bagi para
pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengempu yg telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuan nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Mataram, 15 Desember 2020

Penulis

Lale Girvina Ratu Anindy


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rahasia Dagang……………………………………… 4
2.2 Perlindungan Rahasia Dagang……………………………………. 5
2.3 Unsur Pokok Rahasia Dagang…………………………………… 7
2.4 Perlindungan Rahasia Dagang menurut UU ……………………… 7
2.5 Rahasia Dagang Dalam Hukum Indonesia……………………… 9
KESIMPULAN……………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara hukum (Rechtstaat), ini berarti negara beserta alat negara lainnya
harus bertindak dan terkait pada aturan yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pejabat
yang berwenang. Dengan demikian supremasi hukum mempunyai kekuasaan tertinggi di
negara kita dan perwujudan keadilan dapat diterapkan di berbagai aspek kehidupan.
Hukum berfungsi sebagai pelindung manusia agar kepentingan manusia terlindungi,
hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai,
tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah
dilanggar itu harus ditegakkan. Melalui penegakan hukum inilah hukum itu menjadi
kenyataan.
Perlindungan hukum berlaku bagi hak-hak setiap warga negara, baik terhadap hak-hak
yang didapat karena pengalihan ataupun hak-hak yang timbul karena hasil karya cipta sendiri.
Bagi hak-hak yang berbentuk hasil karya cipta, dalam dunia hukum masuk dalam kategori
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Jadi dapat dikatakan bahwa HAKI merupakan hak yang
bersifat abstrak dan termasuk pada lingkup benda tidak berwujud. Hasil dari olah pikir yang
perlu mendapat perlindungan hukum dari perspektif ekonomi misalnya Hak Cipta, Hak Paten
dan Merek termasuk mengenai Rahasia Dagang.
Rahasia dagang sebagai salah satu bagian dari HAKI, merupakan hak yang cukup tinggi
dalam perkembangan aktivitas bisnis di Indonesia. Hal ini ditandai dengan keseriusan
pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut sehingga diundangkannya UU No. 30
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang yang mulai berlaku sejak 20 September 2000 dengan
dilatar belakangi oleh ratifikasi perjanjian WTO/TRIP’s melalui UU No. 7 Tahun 1994 serta
diundangkannya UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Tidak Sehat yang menunjukkan bahwa pokok pikiran dari UU Rahasia Dagang di Indonesia
telah sejalan dengan pemikiran TRIP’s sebagai bagian dari perjanjian dalam WTO. 2
Menurut Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang Pasal 1 angka
(1) menyatakan bahwa Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Berdasarkan pengertian di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa Rahasia Dagang
adalah sebuah informasi yang sangat berharga untuk perusahaan, karenanya harus dijaga
kerahasiaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan pelanggaran Rahasia Dagang, apabila
seseorang memperoleh atau menguasai Rahasia dagang tersebut dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, diatur dalam Pasal 14
Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yg dimaksud dengan rahasia dagang?
2. Tindakan apa yang diambil apabila terjadi persaingan curang dalam rahasia dagang?
3. Bagaimana perlindungan rahasia dagang dalam hukum di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rahasia Dagang


Rahasia dagang adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak diketahui
oleh umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemiliknya.
Unsur dari rahasia dagang adalah : Adanya informasi bisnis dan teknologi yang
dirahasiakan, Mempunyai nilai ekonomi, dan adanya upaya untuk menjaga kerahasiaan.
Ketiga unsur tersebut harus ada dalam rahasia dagang. Sebagai contoh rahasia dagang
misalnya pabrik Coca Cola sangat dikenal atas produk minuman yang telah mendunia dan
disukai oleh kawula muda dan orang tua. Untuk dapat terus berproduksi sampai saat ini resep
atau formula dari Coca Cola tidak diketahui oleh umum.
Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya, dan memberikan lisensi kepada
atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia
dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial. Apakah rahasia
dagang perlu didaftarkan ke Direktorat Jenderal HKI, Departemen Hukum dan HAM ? Tidak,
tetapi jika akan dilakukan pengalihan hak harus ada dokumen pengalihan hak dan dicatatkan
pada Ditjen HKI dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam UU Rahasia Dagang.
Apabila tidak dicatatkan pada Direktorat Jenderal HKI, Departemen Hukum dan HAM tidak
berakibat hukum pada pihak ketiga.
Jangka waktu untuk hak rahasia dagang tidak terbatas, sepanjang rahasia itu dipegang
oleh pemiliknya. Berikut ini beberapa lingkup perlindungan untuk rahasia dagang :
1. Lingkup Perlindungan Rahasia Dagang meliputi metode produksi, metode mengolahan,
metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan tidak diketahui oleh
masyarakat umum.
2. Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabilah informasi tersebuat bersifat rahasia,
mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagai mana mestinya.
3. Informasi dianggap bersifat rahasia apabila informasi tersebut hanya diketahui oleh pihak
tertentu dan tidak diketahui secara umum oleh masyarakat
4. Informasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat
digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat
meningkatkan keuntungan secara ekonomi.
5. Informasi dianggap dijaga kerahasiaannya apabilah pemilik atau para pihak yang
menguasainya telah melakukan langkah-langkah yang layak dan patut.
Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap rahasia dagang :
1. Pelanggaran Rahasia Dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja mengungkapkan
Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan.
2. Seseorang dianggp melanggar Rahasia Dagang pihak lain apabila ia memperoleh atau
menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Ruang lingkup rahasia dagang meliputi :
a. Metode produksi
b. Meetode pengolahan
c. Metode penjualan
d. Atau informasi lain dibidang teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak
diketahui oleh masyarakat umum

2.2 Perlindungan Rahasia Dagang


Informasi yang terdapat dalam iklan, brosur, buku panduan pengoperasian, yang
diberikan kepada masyarakat adalah informasi yang tidak lagi dikategorikan dalam informasi
yang diatur dalam rahasia dagang. Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam rahasia dagang
ini menyebabkan rahasia dagang tidak memiliki batas jangka waktu perlindungan, yang
terpenting adalah selama pemilik rahasia dagang tetap melakukan upaya untuk menjaga
kerahasiaan dari informasi, maka informasi ini masih tetap dalam perlindungan rahasia
dagang.
Berbeda dengan hak cipta atau paten, perlindungan terhadap rahasia dagang tidak
memiliki jangka waktu yang terbatas. Oleh karenanya banyak inventor yang merasa
perlindungan yang diberikan oleh rahasia dagang lebih menguntungkan dibandingkan dengan
perlindungan hak milik intelektual lainnya. Seperti paten dimana untuk mendapatkan
perlindungannya seorang inventor harus benar-benar menemukan sesuatu yang sifatnya baru
(novelty), adanya langkah inventif, serta harus memenuhi syarat-syarat yang sangat kompleks
yang ditetapkan Kantor Paten. Selain itu memiliki jangka waktu selama 20 tahun terhitung
sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang. Setelah
tercapainya jangka waktu tersebut hak paten tersebut akan diumumkan ke publik.
Sedangkan rahasia dagang dapat dilakukan secara lebih fleksibel karena tidak terikat
syarat-syarat formal seperti halnya yang terjadi dalam sistem hukum paten, yang memerlukan
pemenuhan formalitas dan proses pemeriksaan dan rahasia dagang memiliki jangka waktu
yang tidak terbatas.
Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi itu :
a. Bersifat rahasia hanya diketahui oleh pihak tertentu bukan secara umum oleh masyarakat,
b. Memiliki nilai ekonomi apabila dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yg
bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan ekonomi,
c. Dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan
langkah-langkah yang layak dan patut.
Tidak dianggap sebagai pelanggaran rahasia dagang apabila:
a. Mengungkap untuk kepentingan hankam, kesehatan, atau keselamatan masyarakat,
b. Rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan oleh penggunaan rahasia dagang milik orang
lain yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan pengembangan lebih lanjut produk yang
bersangkutan.
c. Lama Perlindungan.

Beberapa alasan/keuntungan penerapan Rahasia Dagang dibandingkan Paten adalah


karya intelektual tidak memenuhi persyaratan paten, masa perlindungan yang tidak terbatas,
proses perlindungan tidak serumit dan semahal paten, lingkup dan perlindungan geografis
lebih luas.
Pelanggaran dan Sanksi, barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan dan
mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban
tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan, atau pihak lain
yang memperoleh/menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Prosedur Perlindungan untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak perlu
diajukan pendaftaran (berlangsung secara otomatis), karena undang-undang secara langsung
melindungi Rahasia Dagang tersebut apabila informasi tersebut bersifat rahasia, bernilai
ekonomis dan dijaga kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi Rahasia Dagang yang
diberikan. Lisensi Rahasia Dagang harus dicatatkan ke Ditjen. HAKI - DepkumHAM.

2.3 Unsur Pokok Rahasia Dagang


Unsur Pokok Hukum Rahasia Dagang Di kebanyakan negara common law termasuk
Inggris, Kanada dan Australia, hukum atas pelanggaran rahasia dagang muncul sebagai
akibat dari keputusan pengadilan dan tidak ditemukan dalam sebuah undang-undang seperti
undangundang di Indonesia saat ini.
Akan tetapi, di kebanyakan negara, unsur-unsur pokok hukum rahasia dagang adalah
sama. Ada enam prinsip dasar yang dapat ditemukan, yakni:
1. Untuk memperoleh perlindungan hukum informasi harus bersifat rahasia.
2. Tergugat harus berkeyakinan bahwa terhadap penggugat yang menjaga kerahasiaan suatu
informasi.
3. Harus ada penggunaan informasi rahasia tanpa izin dari penggugat yang dilakukan oleh
penggugat.
4. Penggunaan tanpa izin atas informasi harus mengakibatkan kerugian terhadap penggugat.
5. Pengungkapan informasi rahasia dapat dibenarkan demi kepentingan umum dalam keadaan
tertentu.
6. Berbagai upaya hukum dapat diterapkan melalui pengadilan.

2.4 Perlindungan Rahasia Dagang Menurut UU No. 30/2000 tentang Rahasia


Dagang

Pemerintah telah memberlakukan UU Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000 yang


merupakan pengaturan baru bagian HaKI di bidang Rahasia Dagang, sebagai konsekuensi
Indonesia ikut menyetujui dan menandatangani dalam kesepakatan (TRIPsWTO). Dengan
demikian Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi rahasia dagang dari tindakan
persaingan curang sesuai dengan standar perlindungan TRIPs, sebagaimana diatur dalam
pasal 39 TRIPs dan Pasal 10bis Konvensi Paris.
Tindakan persaingan curang berakibat pada bocornya suatu informasi rahasia dagang
mendorong makin terasanya kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pemilik rahasia
dagang dalam upaya menjalankan perusahaan yang semakin terbuka dan berkembang di era
globalisasi ekonomi dalam kegiatan perdagangan Nasional dan Internasional. Berkenaan
dengan perlindungan rahasia dagang dalam UU Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000 yang
dirujuk dari Pasal 39 TRIPs dan Pasal 10bis Konvensi Paris, maka pengungkapan ataupun
peneriman informasi rahasia dagang secara tidak sah, serta pemanfaatannya yang dilakukan
tanpa izin pemiliknya dan secara bertentangan dengan hukum adalah termasuk satu kegiatan
persaingan yang bertentangan dengan praktekpraktek jujur yang berarti suatu kegiatan
persaingan curang.
Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana informasi dagang yang dapat
dikategorikan sebagai rahasia dagang. Juga bagaimana perlindungan hukum menurut UU
Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000 terhadap pemilik rahasia dagang dari tindakan persaingan
curang. Serta bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan pemilik rahasia dagang terhadap
penyelesaian perkara yang menyangkut rahasia dagang

Menurut analisis penulis suatu informasi dagang dapat dikategorikan sebagai


informasi rahasia dagang apabila informasi tersebut bersifat tertulis, tidak diketahui oleh
umum, di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam
kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaanya oleh pemilik rahasia dagang. Sehingga dengan
terpenuhinya setiap kategori informasi dagang sebagai rahasia dagang, maka terdapat
hubungan yang mengakibatkan dapat disebut atau dilindunginya atau tidak dilindunginya
suatu rahasia dagang.
Dapat dikatakan bahwa perlindungan rahasia dagang menurut UU Rahasia Dagang
No. 30 Th. 2000 yang diberikan bersumber dari hubungan keperdataan antara pemilik rahasia
dagang atau pemegang rahasia dagang atau penerima lebih lanjut hak rahasia dagang dalam
bentuk perjanjian merahasiakan secara tertulis dan perjanjian lisensi rahasia dagang dengan
pihak yang tidak berhak memanfaatkan rahasia dagang secara tidak benar dan
memperolehnya secara berlawanan dengan hukum serta bertentangan dengan praktek-praktek
jujur dalam kegiatan persaingan bisnis yang merupakan satu kegiatan persaingan curang.
Perjanjian tersebut wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal HAKI dan dapat diterapkan
oleh pemilik rahasia dagang terhadap karyawan, mitra bisnis atau orang-orang yang dianggap
rawan akan membocorkan informasi rahasia dagang. Sehingga apabila terdapat perkara yang
menyangkut rahasia dagang maka upaya hukum yang dapat dilakukan pemilik rahasia dagang
dengan menentukan pilihan sebagai alternatif penyelesaian yaitu, secara perdata dengan
mengajukan gugatan kompensasi atau ganti rugi atas pelanggaran rahasia dagang berdasarkan
Pasal 1365 BW, atau akibat terjadi wanprestasi dalam perjanjian lisensi berdasarkan Pasal 11
jo. Pasal 13 UU Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000; secara pidana dengan melaporkan adanya
tindak pidana terhadap pemegang hak atau penerima lisensi hak rahasia dagang berdasarkan
Pasal 14 untuk dikenai ketentuan pidana sebagaimana diatur Pasal 17 ayat (1) UU Rahasia
Dagang No. 30 Th. 2000. Dan/atau melalui abritase atau alternatif penyelesaian sengketa
(mediasi, negosiasi, konsiliasi dan cara-cara lain yang disepakati para pihak).
Dari uraian di atas menggambarkan bahwa pemilik rahasia dagang dalam menjaga
nilai kerahasiaan informasi rahasia dagang yang dimiliki harus bersikap aktif dan represif.
Dimana perlindungan yang diatur dalam UU Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000 diberikan
apabila pemilik rahasia dagang atau pemegang rahasia dagang telah melakukan langkah-
langkah untuk menjaga rahasia dagang yang dimilikinya dengan perjanjian merahasiakan,
lisensi ataupun cepat responsif terhadap penggunaan rahasia dagang secara tidak sah oleh
pihak lain dengan mengadukannya p

2.5 Rahasia Dagang dalam Hukum Indonesia


Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi produksi. Metode pengelolaan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi tersebut bersifat rahasia,
mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana mestinya.
Informasi dianggap bersifat rahasia apabila informasi tersebut hanya diketahui tertentu atau
tidak diketahui secara umum oleh masyarakat. Informasi dianggap memiliki nilai ekonomi
apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau
usaha bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi. N Informasi
dianggap dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut. Pemilik rahasia dagang memiliki hak
untuk:8 a. menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya; b. memberikan lisensi
kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang atau
mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat
komersial.
Hak rahasia dagang dapat beralih atau dialihkan dengan:
a. pewarisan
b. hibah
c. waris
d. perjanjian tertulis;
e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Pengalihan hak rahasia dagang disertai dokumen tentang pengalihan hak. Segala
bentuk pengalihan Hak Rahasia dagang sebagaimana dimaksud dikenakan biaya. Pengalihan
hak rahasia dagang yang tidak dicatatkan pada Direktorat Jenderal tidak berakibat hukum
pada pihak ketiga. Pengalihan hak rahasia dagang diumumkan dalam Berita Resmi Rahasia
Dagang, sebagai penerapan dari atas publisitas .
Lisensi Pemegang hak rahasia dagang berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan hukum seperti:
a. menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya.
b. memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia
dagang atau mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang
bersifat komersial. Pemegang hak rahasia dagang berhak memberikan lisensi kepada pihak
lain berdasarkan perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, kecuali jika diperjanjikan lain. Dengan tidak mengurangi ketentuan bahwa
pemegang hak rahasia dagang tetap dapat melaksanakan sendiri atau memberikan lisensi
kepada pihak ketiga.
KESIMPULAN

Hukum Pada dasarnya adalah aturan yang sengaja diciptakan oleh masyarakat agar
dapat tercapai kehidupan yang tertib, aman, damai dan dibenarkan oleh undang-undang.
Pemilik rahasia dagang dapat pula mengalihkan haknya melalui suatu perjanjian
lisensi.Dalam penjelasan undang-undang rahasia dagang yang membedakan antara perjanjian
tertulis dengan perjanjian lisensi adalah, lisensi hanya diberikan selama jangka waktu tertentu
dengan hak yang terbatas untuk pemegang lisensi.
Rahasia dagang diatur dalam UU No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, pasal 1
bahwa : Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
tekhnologi dan/atau bisnis, mempuyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha
dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Dalam pasal 2 UU No. 30 Tahun 2000, bahwa Ruang Lingkup dari rahasia dagang
adalah Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan,
metode penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Alasan/keuntungan penerapan Rahasia Dagang dibandingkan Paten adalah karya
intelektual tidak memenuhi persyaratan paten, masa perlindungan yang tidak terbatas, proses
perlindungan tidak serumit dan semahal paten, lingkup dan perlindungan geografis lebih luas.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan dan mengungkapkan
Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan, atau pihak lain yang
memperoleh/menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Perlindungan yang diatur dalam UU Rahasia Dagang No. 30 Th. 2000 diberikan
apabila pemilik rahasia dagang atau pemegang rahasia dagang telah melakukan langkah-
langkah untuk menjaga rahasia dagang yang dimilikinya dengan perjanjian merahasiakan,
lisensi ataupun cepat responsif terhadap penggunaan rahasia dagang secara tidak sah oleh
pihak lain dengan mengadukannya pada yang berwajib atau berwenang agar segera ditindak
sesuai hukum yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.OK,Saidin S.H.,M.HUM.,2007,Aspek Hukum Hak Kekayaan


Intelektual,JogjaPustakaJogja.

Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 1, Januari 2011

https://media.neliti.com/media/publications/290744-perlindungan-rahasia-dagang-dari-
tindaka-4e45a0b4.pdf

http://dhermawan1991.blogspot.com/2015/06/makalah-8rahasia-dagang.html

Anda mungkin juga menyukai