Anda di halaman 1dari 2

Judul Penelitian ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19

TERHADAP KEBIJAKAN PEREKONOMIAN


OLEH PEMERINTAH INDONESIA

Tujuan 1. Mengetahui pengaruh kebijakan yang diterapkan pemerintah terhadap kegiatan ekonomi
Penelitian di Indonesia.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam menyikapi permasalahan ekonomi akibat
pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menggunakan metode metode
Penelitian observasi, kepustakaan, dan deskriptif. Prinsip penelitian ini adalah menerangkan,
mendeskripsikan secara kritis atau menggambarkan fenomena interaksi dalam suatu
masyarakat dengan tujuan untuk mencari dan menemukan makna dalam konteks yang
sesungguhnya.
Data yang Berdasarkan jenis analisisnya, jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitan data kualitatif.
Digunakan Data kualitatif yaitu data yang terbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Sumber data diambil
dari situs website resmi dari pemerintah.

Hasil Penelitian Terjadinya pandemi yang terjadi hampir diseluruh bagian negara di dunia memiliki dampak
& Pembahasan besar terhadap kelangsungan kinerja perekonomian Indonesia, yang membuat pemerintah
menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut :
1. Menambah dana belanja APBN 2020 senilai Rp405,1 triliun, yang diperuntukkan di bidang
sosial, kesehatan, insentif perpajakan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pembiayaan
program pemulihan ekonomi nasional
2. Menambah anggaran Rp75 triliun di bidang kesehatan, dengan prioritas untuk pembelian Alat
Pelindung Diri (APD), alat-alat kesehatan, upgrade 132 rumah sakit rujukan penderita Covid-19
(termasuk wisma atlet), insentif dokter, perawat, dan tenaga rumah sakit, santunan kematian,
serta untuk keperluan kesehatan lainnya
3. Menambah anggaran di bidang sosial, dengan menerapkan sejumlah program, seperti
Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, kartu prakerja, hingga keringanan tarif
listrik.
4. Insentif pelaku ekonomi di bidang usaha dan UMKM, seperti pembebasan PPH 21 kepada
pekerja dengan maksimal pendapatan Rp200 juta per tahun, pembebasan Pajak Kemudian Impor
Tujuan Ekspor (KITE), terutama KITE dari kalangan industri kecil dan menengah, pada 19
sektor tertentu, Pengurangan tarif PPh sebesar 25 persen bagi para Wajib Pajak Kemudian Impor
Tujuan Ekspor (KITE), Percepatan restitusi PPN bagi 19 sektor tertentu untuk menjaga likuiditas
pelaku usaha, Penurunan tarif PPh.Badan dari 25 persen menjadi 22 persen, Penundaan
pembayaran pokok dan bunga untuk semua skema KUR yang terdampak COVID-19 selama 6
bulan.
5. Kebijakan di bidang Non-Fiskal, penyederhanaan larangan terbatas (lartas) ekspor,
penyederhanaan larangan terbatas (lartas impor), percepatan layanan proses eksporimpor melalui
national logistic ecosystem agar kebutuhan bahan baku terutama bidang industri segera
terpenuhi.
6. Revisi batas maksimal defisit APBN menjadi di atas 3%. Kebijakan ini diberlakukan pada
tahun 2020, 2021 dan 2022.
7. Kebijakan moneter, seperti menurunkan rasio giro wajib minimum valuta asing bank umum
konvensional, pemberian keringanan dan/atau penundaan pembayaran kredit atau leasing sampai
dengan Rp10 miliar (termasuk untuk UMKM dan pekerja informal, maksimal 1 tahun, serta
memberikan keringanan dan/atau penundaan pembayaran kredit atau leasing tanpa batasan
plafon, sesuai kemampuan bayar debitur dan disepakati dengan bank atau lembaga leasing.

Kesimpulan Diperlukan adanya kerjasama dari semua bangsa agar dapat segera terselesaikan. Pemerintah
dengan usahanya dalam mempertahankan menjamin keselamatan dan kelangsungan hidup
masyarakatnya, serta masyarakat yang menaati kebijakan yang telah dibentuk pemerintah untuk
kebaikan bersama.

Saran Sebagai masyarakat harusnya juga ikut bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah dalam
melawan wabah ini. Beberapa hal yang bisa kita lakukan dan contohkan di lingkungan
masyarakat seperti :
1. Menerapkan physical disctancing (menjaga jarak fisik)
2. Memakai masker bagi yang merasa mempunyai gejala, cek suhu tubuh, menjaga kebersihan
diri dengan mencuci tangan setiap selesai beraktifitas 3. Menghindari tempat keramaian

Anda mungkin juga menyukai