Anda di halaman 1dari 10

KISI BRAVAIS DAN SYSTEM KRISTAL

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama Kelompok :

Ahmad Rifai
Marthin Daniel Manurung
Meli Hanisa Hasibuan
Mutia Intan Saleha
Tri Nur Pratiwi

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “ Kisi Bravais Dan Sistem Kristal”
dapat selesai pada waktunya.
Makalah ini disusun agar dapat menambah referensi para pembaca. Penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan senang hati.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini
supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah
yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Medan, 01 Maret 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4

C. Tujuan..............................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5

A. Kisi Bravais.......................................................................................................................................5

B. Indeks Miller....................................................................................................................................6

C. Struktur Kristal.................................................................................................................................7

BAB III KESIMPULAN....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan di era modern yang sangat pesat ini,dan dengan
perkembangan zaman yang semakin pesat, kebutuhan akan efektifitasdan efisiensi sangat
diutamakan dalam bidang. Hal tersebut telah mendorongmanusia untuk berkreasi dan berinovasi
dalam bidang ilmu pengetahuan untukmenciptakan suatu ilmu pengetahun yang lebih efektif dan
efisien yang dapatditerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak munculnya
berbagaimacam ilmu pengetahuan yang dapat membantu kehidupan manusia. Menambahmasuk
hampir disegala bidang kehidupan, sebagai contohnya adalah dibidangilmu pengetahuan Fisika
Zat Padat.
Sebagian besar materi zat Padat adalah Kristal Dan elektron didalamnya. Dari beberapa jenis
zat diantaranya zat padat, cair dan gas ternyata dan keunikan tersendiri dari susunan zat ini.Disini
kita mengkerucut membahas tentang zat padat, di mana zat padat ini terdiri dari atom-atom, ion
atau molekul yang sangat bedekatan dan menempati kedudukan tertentu disekitar posisi
keseimbangannya. Secara umum zat padat itu memiliki sifat bentuk dan volume yang sukar
berubah. . Zat padat yang kita bahas kali ini adalah berhubungan dengan Kristal.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang di maksud dengan kisi bravais ?


b. Apa yang di maksud dengan indeks miller ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui apa itu kisi bravais


b. Untuk mengetahui apa itu indeks miller

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kisi Bravais

Ada 14 jenis kisi-kisi Bravais yang berbeda. Landasan penjenisan yang relatif kecil ini
jumlahnya adalah sebagai konsekuensi dari translasi simetri yang dituntut dari kisi. - Untuk
melihat bagaimana cara mendapatkan ini kita kembali pada kasus dua dimensi, dengan mudah
dapat ditetapkan bahwa contoh tidak mungkin untuk menggambarkan suatu kisi yang unit
selnya merupakan segi lima yang teratur. Segi lima dapat digambarkan seperti suatu gambar
yang terpisah, tetapi tidak dapat disusun bersama supaya mereka bersentuhan dengan rapat satu
dengan yang lainnya (dapat berdempet). Kenyataan ini dapat memperlihatkan bahwa persyaratan
translasi simetri pada kisi dua dimensi, akan membatasi jumlah kisi yang mungkin ada untuk dua
dimensi jumlah kisi hanya ada lima.
Dalam ha1 kisi tiga dimensi sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya jumlah kisi
Bravais sebanyak 14, sedangkan jumlah kisi tidak Bravais sangat banyak (230), tetapi itu juga
terbatas.

Contoh 14 Bravais
v
B. Indeks Miller

Dalam sistem tiga dimensi, kisi kristal akan membentuk pasangan bidangbidang sejajar dan
berjarak sama yang disebut bidang-bidang kisi. Bidang-bidang kisi inilah yang akan menentukan
arah permukaan dari suatu kristal. Bidangbidang kisi pada kristal sangat mempengaruhi perilaku
dan sifat bahan. Bidangbidang yang paling mudah digambarkan adalah bidang yang membatasi
sel satuan dengan bidang lainnya. Arah suatu bidang dapat dinyatakan dengan parameter
numeriknya, yang selanjutnya dibuat menjadi bilangan bulat terkecil. Bilangan ini disebut indek
Miller, yang biasanya dinyatakan dengan simbol (h k l). Untuk arah bidang digunakan simbol
atau lambang [h k l] dan untuk bidang kristal digunakan lambang (h k l).

Sebagai contoh penentuan suatu bidang dengan indeks Miller (332) seperti langkah-langkah
berikut ini:

a. Menentukan titik potong antara bidang yang bersangkutan dengan sumbusumbu ( , )/

sumbu-sumbu primitif atau konvensional dalam satuan konstanta lattice ( ).


b. Menentukan kebalikan (reciproc) dari bilangan-bilangan tadi, dan kemudian tentukan tiga
bilangan bulat (terkecil) yang mempunyai perbandingan yang sama. Indeks (h k l).

Bidang ABC pada Gambar memotong sumbu-sumbu di 2a1, di 2a2 dan di 3a3. Bila
diambil kebalikannya diperoleh 1/2 ,1/2 , dan 1/3 selanjutnya ketiga bilangan tersebut
dikalikan dengan bilangan 6 (KPK dari penyebut bilangan) dan diperoleh 3 3 2. Indek Miller
dari bidang ABC tersebut adalah (3 3 2).

vi
C. Struktur Kristal

Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal dibangun oleh
sel satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara periodik
berulang di dalam kisi ruang. Pada suatu sel satuan, tiga buah sumbu merupakan sumbu
kristal teratur yang berhubungan dengan atom atau ion yang sama. Dimensi suatu sel satuan
ditentukan oleh perpotongan konstanta sumbu-sumbu a, b dan c seperti pada Gambar 2.
Geometri kristal dalam ruang dimensi tiga yang merupakan karakteristik kristal memiliki
pola yang berbeda-beda. Suatu kristal yang terdiri dari jutaan atom dapat dinyatakan dengan
ukuran, bentuk dan susunan sel satuan yang berulang dengan pola pengulangan yang
menjadi ciri khas masing-masing kristal.

Berdasarkan perbandingan parameter kisi a, b dan c, serta hubungan antara sudut satu
dengan sudut yang lainnya (α, β, γ), dapat diperoleh tujuh sistem kristal dan empat belas kisi
Bravais.
Gambar ilustrasi tujuh sistem kristal dan 14 kisi bravais dapat dilihap pada Gambar 3
berikut.

vii
viii
BAB III
KESIMPULAN

Ada 14 jenis kisi-kisi Bravais yang berbeda. Landasan penjenisan yang relatif kecil ini
jumlahnya adalah sebagai konsekuensi dari translasi simetri yang dituntut dari kisi. - Untuk
melihat bagaimana cara mendapatkan ini kita kembali pada kasus dua dimensi, dengan mudah
dapat ditetapkan bahwa contoh tidak mungkin untuk menggambarkan suatu kisi yang unit
selnya merupakan segi lima yang teratur.

Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal dibangun
oleh sel satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara periodik
berulang di dalam kisi ruang. Pada suatu sel satuan, tiga buah sumbu merupakan sumbu kristal
teratur yang berhubungan dengan atom atau ion yang sama. Dimensi suatu sel satuan ditentukan
oleh perpotongan konstanta sumbu-sumbu a, b dan c.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia,Annisa, dkk. 2012. Struktur Kristal Zat Padat. Pengantar Fisika material. Jurusan fisika
Universitas Padjadjaran.

Hufri, I. S. (1998). Struktur dan Ikatan Kristal. Padang: Ikip Padang.

Anda mungkin juga menyukai