Anda di halaman 1dari 20

PSIKOLOGI PENJAS KESEHATAN DAN REKREASI

OLEH

MUHAMMAD ARSAD (20-376-JKR-0180)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PELITA NUSANTARA BUTON BAUBAU
T.A.2021/2022 

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi 
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis
 sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 18 November  2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 2
C. MANFAAT 2
BAB II TINJAUA PUSTAKA 3
A.PSIKOLOGI PENDIDIKAN JASMANI 3
B.PSIKOLOGI KESEHATAN 7
C.REKREASI 9
BAB III PENUTUP 13
A. KESIMPULAN 13
B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga.
Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani
adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat
kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan
yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup
sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan
dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain)
serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur

1
fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak
ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak
sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui sudut
pandang terhadap Filsafat dalam psikologi penjas,kesehatan dan rekreasi.

C. MANFAAT
a. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
b. Mengetahui serta memahami arti dari Pendidikan Jasmani dan Rekreasi.
c. Mengetahui serta dapat memahami fungsi dari Pendidikan Jasmani dan
Rekreasi.
d. Mengetahui bagaimana peranan serta tujuan dari Pendidikan Jasmani
dan rekreasi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PSIKOLOGIS PENDIDIKAN JASMANI


Psikologi pendidikan adalah studi tentang orang yang belajar,
pembelajaran, dan pengajaran (Reynolds & Miller, 2003 dalam Muhid, n.d.: 1).
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan,
dan kematangan individu serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah terhadap reaksi
manusia yang nantinya mempengaruhi proses mengajar dan belajar (djiwandono,
2002:2)
Sport and exercise psychology is the scientific study of people and their
behavior in sport and exercise activities. Sport and exercise psychologists seek to
understand and help elite athletes, children, the physically and mentally disabled,
seniors, and average participants achieve peak performance, personal satisfaction,
and development through participation (Psikologi olahraga dan latihan adalah
studi ilmiah tentang orang-orang dan perilaku mereka dalam kegiatan olahraga
dan olahraga. Psikologi olahraga dan olahraga berusaha untuk memahami dan
membantu atlet elit, anak-anak, para penyandang cacat fisik dan mental, senior,
dan peserta rata-rata mencapai kinerja puncak, kepuasan pribadi, dan
pengembangan melalui partisipasi) (Weinberg & Gould, 1995 dalam Volkwein &
Caplan, 2004:24).
Jadi, Psikologi mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia. Objek
dari pendidikan jasmani dan olahraga adalah guru dan siswa dalam proses
belajar-mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Psikologi
pendidikan adalah akumulasi pengetahuan, kebijaksanaan, dan teori yang
didasarkan pada pengalaman yang mestinya dimiliki setiap guru pendidikan
jasmani dan olahraga untuk memecahkan masalah pengajaran sehari‐hari dengan
cerdas. Psikologi pendidikan jasmani dan olahraga bermaksud untuk menerapkan

3
psikologi ke dalam proses perubahan tingkah laku guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.

Untuk memahami Psikologi Pendidikan jasmani dan olahraga dalam


pengembangannya kita akan mengadaptasi pendekatan Weinberg & Gould, 1995,
dimana secara umum terdapat tiga pendekatan yang berbeda: pendekatan perilaku,
psikofisiologis dan kognitif-perilaku (Volkwein & Caplan, 2004).
⮚ ORIENTASI PERILAKU: Orang dengan orientasi perilaku menganggap
faktor penentu yang paling penting untuk perilaku atau belajar siswa
sebagai bentuk lingkungan. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi
perilaku, seperti pikiran, kepribadian, dan persepsi, tidak ditekankan.
Penguatan dan hukuman dari lingkungan dianalisis dalam pendekatan ini.
⮚ ORIENTASI PSIKOLOGIS-FISIOLOGIS: Psikolog pendidikan
jasmani dan olahraga meyakini bahwa cara terbaik untuk mempelajari
perilaku selama belajar pendidikan jasmani dan olahraga adalah dengan
menyelidiki proses fisiologis otak dan pengaruhnya terhadap aktivitas
fisik. Teknik biofeedback biasanya digunakan untuk melatih siswa belajar,
misalnya dalam bermain sepak bola, siswa mengalami detak jantung yang
berdetak kencang hubungannya dengan akurasi siswa saat akan menembak
bola ke gawang.
⮚ ORIENTASI KOGNITIF-PERILAKU: Para psikolog ini berasumsi
bahwa perilaku ditentukan oleh lingkungan dan kognisi. Dimana siswa
dapat melatih fokus dan pikiran mereka sambil berpartisipasi dalam
kegiatan fisik, yang secara positif akan mempengaruhi hasil partisipasi
mereka. Teknik yang digunakan oleh psikolog perilaku kognitif meliputi
penilaian kepercayaan diri, kecemasan, penargetan, bahasa visual, dan
motivasi intrinsik. Penilaian ini kemudian dapat digunakan, misalnya,
untuk evaluasi hasil belajar pendidikan jasmani dan olahraga.

4
5
Adapun konsep komponen-komponen psikologi pendidikan Jasmani dan
olahraga dapat di lihat pada bagan di bawah ini:

6
Manfaat dan tujuan dari psikologi pendidikan jasmani dan olahraga atau
dengan kata lain Kontribusi psikologi pendidikan jasmani dalam
perkembangannya adalah sebagai berikut (diadaptasi dari Reynolds & Miller,
2003):
1. Mengakui kompleksitas perilaku manusia dan perlunya teori dan
penelitian integratif yang mengkontekstualisasikan pengajaran dan
pembelajaran di sekolah sebagai sistem kehidupan yang kompleks,
dinamis, dan dibangun berdasarkan prinsip individu dan relasional.
2. Melihat manusia dan perilaku mereka secara holistik dan fokus tidak
hanya pada proses kognitif dan intelektual, tetapi juga pada proses sosial
dan emosional yang secara berbeda mempengaruhi pembelajaran,
motivasi, dan pengembangan.
3. Menempatkan studi pengajaran dan pembelajaran dalam konteks sekolah
yang beragam dan dalam domain konten tertentu dengan campuran
metodologi kuantitatif dan kualitatif.
4. Menganggap guru sebagai pembelajar yang pengembangan profesionalnya
sendiri harus mencerminkan yang terbaik dari apa yang kita ketahui
tentang pembelajaran, motivasi, dan pengembangan.
5. Memikirkan kembali asumsi kritis tentang kemampuan dan bakat manusia,
timbal balik dalam peran guru dan pelajar, dan fungsi dan tujuan sekolah
sehingga kita dapat mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk
kontribusi produktif ke dunia global dan pembelajaran seumur hidup
dengan teknologi yang muncul.
6. Mengakui peran sentral dari pemikiran dan persepsi peserta didik tentang
pengalaman mereka dalam pembelajaran dan motivasi — untuk semua
peserta didik dalam sistem, termasuk guru, administrator, orang tua, dan
siswa. 

7
B. PSIKOLOGIS KESEHATAN
a. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia
dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi
berasal dari bahasa Yunani kuno: Psychē yang berarti jiwa dan logia yang
artinya ilmu. Secara etimologis, pengertian psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Untuk lebih mendalam dapat dibaca di sini

b. Pengertian Psikologi Kesehatan


Psikologi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari pengaruh psikologis
terhadap bagaimana orang menjadi sehat atau sakit dan bagaimana respon
seseorang dalam menghadapi kondisi sakit.

c. Ruang Lingkup Psikologi Kesehatan


Secara umum ada 3 (tiga) ruang lingkup Psikologi Kesehatan yaitu:
1. Meningkatkan Komunikasi dokter dengan pasien
Dengan adanya proses ini, maka komunikasi antara dokter dengan
pasien terdapat beberapa kendala diantaranya adalah:
Kurangnya pemahaman tentang istilah medis khususnya anatomy
Proses pengambilan keputusan dari pasien menjadi terhambat
Tindakan dokter masih harus dikaji lebih komprehensif sebelum
memulai diagnosis dan pengobatan.
2. Meningkatkan Kepatuhan untuk Nasihat Medis
Setelah terjadi kesepakatan dalam proses komunikasi dua arah
antara dokter dengan pasien, maka dapat dilanjutkan dengan langkah
selanjutnya adalah pengobatan. Proses ini harus dipatuhi oleh pasien,
sehingga terjadi feedback yang cukup baik dalam hal pengobatan yang
dilakukan oleh dokter.

8
3. Mengelola Rasa Sakit
Ruang lingkup yang terakhir adalah proses dimana dokter mulai
memberikan pengobatan secara detail. Maksudnya adalah dokter dapat
memberikan dan merujuk kepada pasien menggunakan pengobatan
seperti apa dan menggunakan obat yang mana.

d. Peranan Psikologi Kesehatan


Peranan Psikologi Kesehatan salah satunya adalah sebagai “pencegahan”
penyakit medis dan non medis. Maksudnya adalah proses penyembuhan
sebuah penyakit dibutuhkan sebuah keadaan seorang pasien harus
benar-benar merasa nyaman. Keadaan nyaman yang dirasakan pasien dapat
berdampak kepada proses pemulihan yang akan dihadapi oleh pasien. Sebagai
contoh misalnya pasien mengalami sakit kepala yang hebat, dengan sugesti
yang kurang baik dari beberapa kolega sang pasien tentang sakitnya itu maka
dapat mengakibatkan pesimis dan emosi dari sang pasien tersebut. Peranan
psikologi kesehatan untuk mengatasi sugesti tersebut sangat besar, sehingga
pasien merasakan optimis dari pemahaman yang diberikan oleh dokter dalam
proses penyembuhan sang pasien. Sugesti dan pesimis tadi dapat dengan
mudah disaring oleh sang pasien selama proses pengobatannya.

9
C. REKREASI
Banyak pendapat dari para ahli yang menafsirkan apa pengertian dari olahraga
rekreasi. Berikut ini penjelasannya:
Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah
olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi.
Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik
yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang
timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan.
Menurut Herbert Hagg (1994) “Recreational sport /leisure time sports
are forms of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises
sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of
(unfortunate) unemployment”.Artinya Recreational olahraga / olahraga rekreasi
adalah bentuk aktivitas fisik di waktu luang dibawah perspektif waktu. Ini terdiri
dari olahraga setelah bekerja, pada akhir pekan, dalam liburan, di masa pensiun,
atau selama periode (malang) pengangguran.
Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan
olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
Menurut Aip Syarifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis
kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Olahraga Rekreasi merupakan aktivitas
olahraga yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang
yang dilakukan pada waktu senggang (leisure time) dan bertujuan sebagai
rekreasi. Olahraga rekreasi dapat dilakukan di indoor maupun outdoor. Olahraga
rekreasi ini disesuaikan dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kondisi nilai budaya masyarakat setempat. Tujuan
program olahraga rekreasi adalah untuk menginspirasi pertumbuhan pikiran,
tubuh, dan jiwa melalui kebugaran, masyarakat, dan fair play. (The goal of the

10
Recreational Sports program is to inspire growth of the mind, body, and spirit
through fitness, community, and fair play)
Manfaat dari melakukan olahraga rekreasi adalah...
⮚ Pengisi waktu luang
⮚ lepas lelah, kebosanan dan kepenatan
⮚ Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan
pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
⮚ Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk
kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif).
⮚ Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan
⮚ Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
⮚ Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan

Contoh dari olahraga rekreasi adalah senam, jantung sehat, senam tera,
BMX, taichi, skateboard, inline skate, b-boy, hiking, climbing, golf, poco-poco,
outbound (banyak sekali macamnya), layang-layang, gasing, egrang, bakiak,
gebuk bantal, Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving),
bersepeda, paralayar, cabang panahan tradisional (duduk) dan lain-lain.
Sasarannya yaitu untuk semua kalangan masyarakat, dan disesuaikan
dengan usianya. Contoh, hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan
untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang
dibutuhkan usia anak kecil.
a. Olahraga Rekreasi
Olahraga Rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan pada
waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara emosional
seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagian, serta memperoleh kepuasan
secara fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh,
sehingga tercapainya kesehatan secara menyeluruh.

11
Tujuan Rekreasi Olahraga
Tujuan rekreasi olahraga adalah
⮚ Pengisi waktu luang
⮚ Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
⮚ Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap),
contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
⮚ Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan
berkelompok serta rekreasi aktif).
⮚ Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan
⮚ Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
⮚ Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan
Sasaran Rekreasi Olahraga
Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga
sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan
dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak
yang dibutuhkan usia anak kecil.
Manfaat Rekreasi bagi kesehatan
Peneliti telah menunjukkan liburan ternyata sangat dianjurkan oleh para
dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesehatan:
1. Hidup lebih lama
Suatu penelitian yang dilakukan terhadap 749 wanita yang berumur 45-64
tahun di Amerika menunjukkan baik ibu rumah tangga maupun wanita kerja yang
mengambil liburan memiliki peningkatan signifikan dalam penurunan serangan

12
jantung. Ibu rumah tangga yang mengambil liburan sekali dalam enam tahun atau
kurang memiliki hampir dua kali resiko timbulnya serangan jantung dibanding
yang berlibur dua atau lebih per tahun.

2.Menjaga sel otak


James Sands dari South Coast Institute for Applied Gerontology meneliti
112 wanita yang berumur 65-92 dan menemukan ada suatu hubungan antara
rutinitas hidup yang banyak dengan menurunnya fungsi intelektual. Meskipun ada
hubungan positif antara liburan dengan fungsi intelektual.
3. Meningkatkan kepuasan hidup
Linda Hoopes dan John Lounsbury, peneliti Departemen Psikologi
Universitas Tennessee mensurvey 128 pegawai sebelum dan sesudah liburan.
Mereka menemukan ada suatu peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.
4. Menurunkan ketegangan
Stress eksternal dan kegiatan kehidupan baik di tempat kerja atau rumah
dapat membuat seseorang merasa gembira atau stress. Gejala-gejalanya termasuk
perasaan lelah, tidak memiliki dorongan, tidak tertarik melakukan sesuatu, tidak
antusias dan bahkan perasaan takut. Peneliti dari Departemen Psikologi
Universitas Tel Aviv. Mina Westman dan Dove Eden menemukan perasaan
tertekan dalam 76 pegawai menurun signifikan selama liburan.
5. Memperbaiki kehidupan keluarga
Dilaporkan dalam An experiment in leisure (Science Journal, 1968), W.J. Kaiser
menganalisa respon dari 390 pegawai pabrik baja yang melakukan liburan selama
13 minggu. Ia menemukan liburan ternyata dapat memberikan keuntungan bagi
kehidupan keluarga. Para pekerja dilaporkan lebih tertarik dan berbagi kegiatan
dengan pasangan dan anak-anak mereka

13
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi pendidikan adalah studi tentang orang yang belajar,
pembelajaran, dan pengajaran . Jadi, Psikologi mempelajari tingkah laku dan
pengalaman manusia. Objek dari pendidikan jasmani dan olahraga adalah guru
dan siswa dalam proses belajar-mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan
olahraga. Psikologi pendidikan adalah akumulasi pengetahuan, kebijaksanaan, dan
teori yang didasarkan pada pengalaman yang mestinya dimiliki setiap guru
pendidikan jasmani dan olahraga untuk memecahkan masalah pengajaran
sehari‐hari dengan cerdas.
Dimana siswa dapat melatih fokus dan pikiran mereka sambil
berpartisipasi dalam kegiatan fisik, yang secara positif akan mempengaruhi hasil
partisipasi mereka. Teknik yang digunakan oleh psikolog perilaku kognitif
meliputi penilaian kepercayaan diri, kecemasan, penargetan, bahasa visual, dan
motivasi intrinsik. Penilaian ini kemudian dapat digunakan, misalnya, untuk
evaluasi hasil belajar pendidikan jasmani dan olahraga.
Kepatuhan untuk Nasihat Medis
Proses ini harus dipatuhi oleh pasien, sehingga terjadi feedback yang
cukup baik dalam hal pengobatan yang dilakukan oleh dokter.
Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan
usia anak kecil. Olahraga Rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan
pada waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara emosional
seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagian, serta memperoleh kepuasan secara
fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga
tercapainya kesehatan secara menyeluruh.
Meningkatkan kepuasan hidup
Mereka menemukan ada suatu peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.

15
Menurunkan ketegangan
Peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Tel Aviv. Mina Westman
dan Dove Eden menemukan perasaan tertekan dalam 76 pegawai menurun
signifikan selama liburan.
Memperbaiki kehidupan keluarga
Kaiser menganalisa respon dari 390 pegawai pabrik baja yang melakukan
liburan selama 13 minggu.

B. SARAN
Makalah ini kami harapkan tidak menjadi satu satunya sumber bacaan bagi
para pembaca tentang ilmu psikologi penjas, olahraga, kesehatan dan rekreasi
dalam menimbah ilmu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, S. esti wuryani. (2002). Psikologi Pendidikan. Library Stikes


Pekajangan.

Muhid, A. (n.d.). Psikologi Pendidikan. Diambil dari


http://digilib.uinsby.ac.id/20023/1/Psikologi Pendidikan.pdf

Reynolds, W. M., & Miller, G. E. (2003). HANDBOOK of PSYCHOLOGY. In I.


B. Weiner (Ed.), Educational Psychology (Volume 7, hal. 1–668). John
Wiley & Sons, Inc.

Volkwein, K. A. E., & Caplan. (2004). Culture, Sport and Physical Activity. Sport,
Culture & Society (Vol. 5). Meyer & Meyer Sport.

https://fillamenta.com/ Psikologi Kesehatan: Pengertian, Ruang Lingkup dan


Peranan  Fillamenta  Maret 8, 2021

Prof.H.Y.S. Santoso Giriwijoyo, Ahli ilmu faal dan ilmu faal Olahraga : Rosda
Bandung 2012
Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd , Ahli Pendidikan Olahraga : Rosda Bandung 2012

17

Anda mungkin juga menyukai