OLEH
1
KATA PENGANTAR
Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Baubau, 18 November 2021
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 2
C. MANFAAT 2
BAB II TINJAUA PUSTAKA 3
A.PSIKOLOGI PENDIDIKAN JASMANI 3
B.PSIKOLOGI KESEHATAN 7
C.REKREASI 9
BAB III PENUTUP 13
A. KESIMPULAN 13
B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga.
Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani
adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat
kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan
yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup
sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan
dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain)
serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur
1
fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak
ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak
sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui sudut
pandang terhadap Filsafat dalam psikologi penjas,kesehatan dan rekreasi.
C. MANFAAT
a. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
b. Mengetahui serta memahami arti dari Pendidikan Jasmani dan Rekreasi.
c. Mengetahui serta dapat memahami fungsi dari Pendidikan Jasmani dan
Rekreasi.
d. Mengetahui bagaimana peranan serta tujuan dari Pendidikan Jasmani
dan rekreasi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
psikologi ke dalam proses perubahan tingkah laku guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.
4
5
Adapun konsep komponen-komponen psikologi pendidikan Jasmani dan
olahraga dapat di lihat pada bagan di bawah ini:
6
Manfaat dan tujuan dari psikologi pendidikan jasmani dan olahraga atau
dengan kata lain Kontribusi psikologi pendidikan jasmani dalam
perkembangannya adalah sebagai berikut (diadaptasi dari Reynolds & Miller,
2003):
1. Mengakui kompleksitas perilaku manusia dan perlunya teori dan
penelitian integratif yang mengkontekstualisasikan pengajaran dan
pembelajaran di sekolah sebagai sistem kehidupan yang kompleks,
dinamis, dan dibangun berdasarkan prinsip individu dan relasional.
2. Melihat manusia dan perilaku mereka secara holistik dan fokus tidak
hanya pada proses kognitif dan intelektual, tetapi juga pada proses sosial
dan emosional yang secara berbeda mempengaruhi pembelajaran,
motivasi, dan pengembangan.
3. Menempatkan studi pengajaran dan pembelajaran dalam konteks sekolah
yang beragam dan dalam domain konten tertentu dengan campuran
metodologi kuantitatif dan kualitatif.
4. Menganggap guru sebagai pembelajar yang pengembangan profesionalnya
sendiri harus mencerminkan yang terbaik dari apa yang kita ketahui
tentang pembelajaran, motivasi, dan pengembangan.
5. Memikirkan kembali asumsi kritis tentang kemampuan dan bakat manusia,
timbal balik dalam peran guru dan pelajar, dan fungsi dan tujuan sekolah
sehingga kita dapat mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk
kontribusi produktif ke dunia global dan pembelajaran seumur hidup
dengan teknologi yang muncul.
6. Mengakui peran sentral dari pemikiran dan persepsi peserta didik tentang
pengalaman mereka dalam pembelajaran dan motivasi — untuk semua
peserta didik dalam sistem, termasuk guru, administrator, orang tua, dan
siswa.
7
B. PSIKOLOGIS KESEHATAN
a. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia
dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi
berasal dari bahasa Yunani kuno: Psychē yang berarti jiwa dan logia yang
artinya ilmu. Secara etimologis, pengertian psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Untuk lebih mendalam dapat dibaca di sini
8
3. Mengelola Rasa Sakit
Ruang lingkup yang terakhir adalah proses dimana dokter mulai
memberikan pengobatan secara detail. Maksudnya adalah dokter dapat
memberikan dan merujuk kepada pasien menggunakan pengobatan
seperti apa dan menggunakan obat yang mana.
9
C. REKREASI
Banyak pendapat dari para ahli yang menafsirkan apa pengertian dari olahraga
rekreasi. Berikut ini penjelasannya:
Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah
olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi.
Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik
yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang
timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan.
Menurut Herbert Hagg (1994) “Recreational sport /leisure time sports
are forms of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises
sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of
(unfortunate) unemployment”.Artinya Recreational olahraga / olahraga rekreasi
adalah bentuk aktivitas fisik di waktu luang dibawah perspektif waktu. Ini terdiri
dari olahraga setelah bekerja, pada akhir pekan, dalam liburan, di masa pensiun,
atau selama periode (malang) pengangguran.
Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan
olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
Menurut Aip Syarifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis
kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Olahraga Rekreasi merupakan aktivitas
olahraga yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang
yang dilakukan pada waktu senggang (leisure time) dan bertujuan sebagai
rekreasi. Olahraga rekreasi dapat dilakukan di indoor maupun outdoor. Olahraga
rekreasi ini disesuaikan dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kondisi nilai budaya masyarakat setempat. Tujuan
program olahraga rekreasi adalah untuk menginspirasi pertumbuhan pikiran,
tubuh, dan jiwa melalui kebugaran, masyarakat, dan fair play. (The goal of the
10
Recreational Sports program is to inspire growth of the mind, body, and spirit
through fitness, community, and fair play)
Manfaat dari melakukan olahraga rekreasi adalah...
⮚ Pengisi waktu luang
⮚ lepas lelah, kebosanan dan kepenatan
⮚ Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan
pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
⮚ Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk
kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif).
⮚ Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan
⮚ Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
⮚ Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan
Contoh dari olahraga rekreasi adalah senam, jantung sehat, senam tera,
BMX, taichi, skateboard, inline skate, b-boy, hiking, climbing, golf, poco-poco,
outbound (banyak sekali macamnya), layang-layang, gasing, egrang, bakiak,
gebuk bantal, Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving),
bersepeda, paralayar, cabang panahan tradisional (duduk) dan lain-lain.
Sasarannya yaitu untuk semua kalangan masyarakat, dan disesuaikan
dengan usianya. Contoh, hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan
untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang
dibutuhkan usia anak kecil.
a. Olahraga Rekreasi
Olahraga Rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan pada
waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara emosional
seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagian, serta memperoleh kepuasan
secara fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh,
sehingga tercapainya kesehatan secara menyeluruh.
11
Tujuan Rekreasi Olahraga
Tujuan rekreasi olahraga adalah
⮚ Pengisi waktu luang
⮚ Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
⮚ Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap),
contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
⮚ Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan
berkelompok serta rekreasi aktif).
⮚ Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan
⮚ Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
⮚ Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan
Sasaran Rekreasi Olahraga
Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga
sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan
dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak
yang dibutuhkan usia anak kecil.
Manfaat Rekreasi bagi kesehatan
Peneliti telah menunjukkan liburan ternyata sangat dianjurkan oleh para
dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesehatan:
1. Hidup lebih lama
Suatu penelitian yang dilakukan terhadap 749 wanita yang berumur 45-64
tahun di Amerika menunjukkan baik ibu rumah tangga maupun wanita kerja yang
mengambil liburan memiliki peningkatan signifikan dalam penurunan serangan
12
jantung. Ibu rumah tangga yang mengambil liburan sekali dalam enam tahun atau
kurang memiliki hampir dua kali resiko timbulnya serangan jantung dibanding
yang berlibur dua atau lebih per tahun.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi pendidikan adalah studi tentang orang yang belajar,
pembelajaran, dan pengajaran . Jadi, Psikologi mempelajari tingkah laku dan
pengalaman manusia. Objek dari pendidikan jasmani dan olahraga adalah guru
dan siswa dalam proses belajar-mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan
olahraga. Psikologi pendidikan adalah akumulasi pengetahuan, kebijaksanaan, dan
teori yang didasarkan pada pengalaman yang mestinya dimiliki setiap guru
pendidikan jasmani dan olahraga untuk memecahkan masalah pengajaran
sehari‐hari dengan cerdas.
Dimana siswa dapat melatih fokus dan pikiran mereka sambil
berpartisipasi dalam kegiatan fisik, yang secara positif akan mempengaruhi hasil
partisipasi mereka. Teknik yang digunakan oleh psikolog perilaku kognitif
meliputi penilaian kepercayaan diri, kecemasan, penargetan, bahasa visual, dan
motivasi intrinsik. Penilaian ini kemudian dapat digunakan, misalnya, untuk
evaluasi hasil belajar pendidikan jasmani dan olahraga.
Kepatuhan untuk Nasihat Medis
Proses ini harus dipatuhi oleh pasien, sehingga terjadi feedback yang
cukup baik dalam hal pengobatan yang dilakukan oleh dokter.
Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan
usia anak kecil. Olahraga Rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan
pada waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara emosional
seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagian, serta memperoleh kepuasan secara
fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga
tercapainya kesehatan secara menyeluruh.
Meningkatkan kepuasan hidup
Mereka menemukan ada suatu peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.
15
Menurunkan ketegangan
Peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Tel Aviv. Mina Westman
dan Dove Eden menemukan perasaan tertekan dalam 76 pegawai menurun
signifikan selama liburan.
Memperbaiki kehidupan keluarga
Kaiser menganalisa respon dari 390 pegawai pabrik baja yang melakukan
liburan selama 13 minggu.
B. SARAN
Makalah ini kami harapkan tidak menjadi satu satunya sumber bacaan bagi
para pembaca tentang ilmu psikologi penjas, olahraga, kesehatan dan rekreasi
dalam menimbah ilmu.
16
DAFTAR PUSTAKA
Volkwein, K. A. E., & Caplan. (2004). Culture, Sport and Physical Activity. Sport,
Culture & Society (Vol. 5). Meyer & Meyer Sport.
Prof.H.Y.S. Santoso Giriwijoyo, Ahli ilmu faal dan ilmu faal Olahraga : Rosda
Bandung 2012
Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd , Ahli Pendidikan Olahraga : Rosda Bandung 2012
17