Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS


ARGUMENTASI
(Oleh Yunianto Dwihartanta Edy Suryanto dan Andayani)

OLEH:
EKA MARIA ADELIA BR. SEMBIRING (2223142005)

DOSEN PENGAMPU:
ITA KHAIRANI S.Pd.M.Hum

PRODI PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) ini dengan tepat waktu. Tujuan dari Critical
Journal Review (CJR) adalah untuk memperjelas permasalahan bahasa Indonesia. Review Jurnal
ini bertujuan untuk membandingkan pokok bahasan dan gaya penulisan dua jurnal yang ditolak
oleh penulis dan editor yang berbeda sudut pandang, namun memiliki prinsip yang sama, yaitu
meningkatkan kemampuan menyajikan argumen dengan jelas.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam tugas ini. Boleh dikatakan bahwa Critical Jurnal Review (CJR) jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya menantikan saran dan kritik yang akan membantu dalam perbaikan
penelitian jenis ini. Saya berharap Critical Jurnal Review (CJR) dapat ditingkatkan dan
bermanfaat bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………..1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………………………….1


1.2. Identitas Masalah………………………………………………………………………………………………………………………….2
1.3. Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………………………………………………….2
1.4. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………………………..2
1.5. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………………….3

2.1. Identitas Jurnal……………………………………………………………………………………………………………………………….3

2.2. Ringkasan Jurnal……………………………………………………………………………………………………………………………..4

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal……………………………………………………………………………………………………8

2.4. Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding……………………………………………………………………………8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………9

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………………….9

3.2. Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam pembelajaran bahasa, ada empat jenis perilaku terkait bahasa yang harus dipraktikkan siswa:
perilaku verbal, bahasa tubuh, pemahaman membaca, dan menulis. Oleh karena itu, perlu
digunakan suatu metode atau pendekatan yang dapat meramaikan atau membangkitkan semangat
siswa pada saat menulis agar dapat meningkatkan kemampuan menulis secara signifikan, khususnya
dalam bidang argumentasi.

Menulis adalah keterampilan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan
secara tatap muka dengan orang lain. Kegiatan yang produktif dan ekspresif adalah menulis. Konten
artikel ini tidak akan muncul secara otomatis; sebaliknya, hal ini perlu ditemukan melalui praktik
yang ekstensif dan terperinci. Dalam proses menulis diperlukan pemahaman yang luas dan
penalaran yang logis.

Dibandingkan dengan tiga tingkat kemahiran bahasa lainnya, kemampuan menulis kurang umum,
mungkin karena penutur asli kadang-kadang gagap. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan untuk
secara efektif merangkum dampak dari berbagai satuan kebahasaan dan satuan bahasa yang pada
akhirnya menjadi suatu beban. Satuan-satuan bahasa terdiri dari satuan-satuan seperti ejaan,
struktur kalimat, kohesi dan koherensi, serta satuan-satuan bahasa lainnya. Sebaliknya, isyarat-
isyarat nonverbal yang dijadikan gagasan dalam karya tulis mengecualikan isyarat-isyarat verbal yang
berasal dari luar teks, seperti pemahaman dan pengalaman menulis.

Argumentasi adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk membuktikan suatu hal. Penulis terus-
menerus berusaha membujuk orang agar menyetujui suatu gagasan melalui pengenalan data atau
argumen yang mendukung keyakinan penulis dan, untuk terus memperkuat argumen tersebut,
penulis harus menyertakan bukti yang mendukungnya. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca
memahami gagasan yang penulis sampaikan. Saat terlibat dalam perdebatan, selalu ada beberapa
poin yang mudah dipahami. Beberapa kaidah tersebut antara lain meliputi: (1) pernyataan, gagasan,
atau temuan yang dianalisis oleh penulis; (2) bukti, data, atau fakta yang mendukung; dan (3)
rekomendasi berdasarkan informasi dan fakta yang dikemukakan.

1
1.2.Identitas Masalah

a. Efisiensi penggunaan jurnal dan jurnal


b. Penerapan metodologi penelitian
c. Bantuan penulisan jurnal
d. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
e. Perbedaan kedua jurnal tersebut

1.3.Pembatasan Masalah
a. Penyajian penulisan jurnal
b. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
c. Perbedaan dari kedua jurnal

1.4.Rumusan Masalah
a. Bagaimana penyajian penulisan dari masing-masing jurnal?
b. Adakah kelebihan dan kelemahan masing-masing jurnal?
c. Adakah perbedaan dari masing-masing jurnal?

1.5. Tujuan Penulisan


a. Mengetahui penyajian penulisan dari masing-masing jurnal
b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing jurnal
c. Mengetahui perbedaan dari masing-masing jurnal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal

2.1.1. Jurnal Utama

Judul Penerapan Metode Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan


Menulis Argumentasi
Penulis Yumianto Dwihartanto, Andayani, Edy Suryanto
Email antoviper@gmail.com
Penerbit Paedagogia
Volume Vol. 19 No. 2
Tahun terbit 2016
ISSN 0126-4109
Jumlah Halaman 17 lembar
Reviewer Eka Maria Adelia
Tanggal review 7 Maret 2024

2.1.2. Jurnal Pembanding

Judul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren Pada Tulisan
Mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar
Penulis Santang
Email santangsastra@gmail.com
Penerbit Linguistika
Volume Vol. 24. No. 46
Tahun terbit 2017
ISSN 0854-9613
Jumlah Halaman 10 lembar
Reviewer Eka Maria Adelia
Tanggal Review 7 Maret 2024

3
2.2. Ringkasan Jurnal

2.2.1. Jurnal Utama

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan
menggunakan metodologi kelompok investigasi untuk menganalisis argumen. 36 siswa yang menjadi
objek penelitian X-3 SMA Surakarta. Analisis data menggunakan teknik analisis kritis. Penelitian ini
dilakukan dalam dua tahap, yang masing-masing tahap terdiri atas observasi, refleksi, dan interpretasi
data, serta tahapan perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas proses merumuskan argumen meningkat secara signifikan seiring dengan motivasi dan
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Pendahuluan Pada usia lima tahun, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu cara untuk mendukung
pengembangan dan kecermatan penggunaan keterampilan berbahasa Indonesia. Berkenaan dengan
hal tersebut, melalui proses pembelajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai keterampilan yang
diperlukan untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan jujur. Observasi yang
dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran argumentasi yang diajarkan pada siswa
X-3 kurang baik.
Pembahasan Deskripsi Pratindakan
1. Siswa terlihat sedikit enggan untuk belajar menulis. Hal ini bermula dari temuan penelitian siswa di
kelas tersebut.
2. Guru belum mengembangkan metode yang cocok untuk menjelaskan materi argumentasi. Guru
konsisten menggunakan metode ceramah ketika mengajarkan materi ini.
3. Hasil pendidikan keterampilan siswa menunjukkan pemahaman yang kurang memadai.

Metode Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 36 orang pada
Penelitian tahun ajaran 2010–2011. Sebagai kolaborator dalam penelitiannya, para ulama menunjuk seorang guru
bahasa dan aksara Indonesia. Materi pelajaran dipilih berdasarkan siswa yang mengalami kesulitan
dalam kelas menulis argumentatif.

Metodologi penelitian didasarkan pada studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dokumen, laporan, serta catatan observasi dan fotografi.
Hasil dan 1. Meningkatkan kualitas proses pengajaran dengan menggunakan metode penelitian kelompok
Pembahasan untuk menganalisis argumentasi.
2. Selain meningkatkan kualitas proses pembelajaran, penerapan metode investigasi kelompok
juga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar keterampilan presentasi argumen.
Kesimpulan Salah satu temuan utama penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 5 Surakarta menunjukkan
peningkatan kualitas proses dan pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran terjadi
setelah guru dan siswa melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode penelitian kelompok untuk menganalisis argumen..
Saran 1. Siswa berpartisipasi aktif di kelas dengan memaparkan poin-poin yang belum jelas dari
demonstrasi materi yang dipimpin guru.
2. Biasanya guru menggunakan penelitian kelompok dalam pengajaran analisis argumen..

4
2.2.2. Jurnal Pembanding

Judul Peningkatan kemampuan menulis teks argumentatif yang koheren pada tulisan mahasiswa Saraswati
Denpasar
Abstrak Salah satu materi yang sangat penting dalam pembelajaran penulisan skripsi di tingkat universitas adalah
keterampilan mengedit teks koheren. Sebagaimana disampaikan, masih terdapat ketidakpastian dalam
penulisan skripsi bagi mahasiswa pascasarjana. Penelitian ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
keterampilan menulis argumentatif koheren siswa melalui pembelajaran koheren.
Pendahuluan Bahasa yang dipelajari diajarkan dalam empat bentuk dasar: pemahaman membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan. Khusus untuk keperluan pencarian literatur yang berkaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan, diperlukan keterampilan membaca pemahaman. Selain itu, dalam bidang pendidikan, khususnya
di tingkat universitas, kemampuan menulis dengan jelas juga sangat dihargai. Pengajaran bahasa Inggris
merupakan mata pelajaran wajib bagi mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar. Hal ini diberikan sesuai dengan
minat siswa. Empat keterampilan dasar yang menjadi kompetensi tingkat magister STIBA adalah membaca,
menulis, berbicara, dan matematika.
Metode Jenis penelitian ini disebut kelas penelitian (PTK). Menurut Suyatno (1997:34), penelitian tindakan-kelas
Penelitian adalah salah satu jenis penelitian yang bersifat reflektif dan menyangkut pelaksanaan tugas-tugas tertentu
dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan kualitas profesional proses belajar-mengajar di kelas.
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Saraswati Denpasar. Lokasi STIBA
Denpasar berada di Jalan Kamboja No. 11A Denpasar. Fokus penelitian ini adalah pada peningkatan hasil
belajar koherensi siswa ditinjau dari kemampuan menulis teks argumentatif pada semester empat Program
Studi Bahasa Inggris (strata 1).
Pembahasan Penting untuk menerapkan prinsip argumentatif saat menganalisis situasi sosial di masyarakat untuk
menyelesaikan konflik antarpribadi. Kata “argumen” berasal dari kata “argue” dalam bahasa Inggris
yang sinonim dengan mengesampingkan apa pun untuk menyakiti orang lain. Pesan yang ingin
disampaikan seseorang saat memakai bukti dimaksudkan untuk mengurangi pendapat utama yang
digunakan. Gagasan pokok seorang empiris dalam menghasilkan suatu karya intelektual disebut
contoh-contoh atau bukti-bukti.

Teori Konstruksionisme Penelitian ini diharapkan dapat terbantu oleh proses pembelajaran,
khususnya dalam konteks mata kuliah tingkat penguasaan. Agar teori konstruktivisme lebih mudah
dipahami, mari kita mulai dengan rangkuman poin-poin utamanya. Pada tahun 1710, para filsuf
kognitif sudah mulai menggunakan konstruktivisme (Rizana dkk., 2012). Secara umum teori ini
konsisten dengan perkembangan yang dilakukan oleh peneliti lain dalam bidang yang sama. Dalam
“Interaction Between Learning and Development” karya Vygotsky dalam Mind and Society (1978),
misalnya, ada seorang konstruktivis yang menyoroti hubungan antara interaksi sosial dan
perkembangan kemampuan kognitif di awal kehidupan..
Kesimpulan Perolehan skor siswa pada siklus I ternyata belum dapat dikatakan meningkat secara signifikan dibandingkan
dengan hasil perolehan skor siswa pada tahap praobservasi. Hasil menunjukkan rata-rata nilai siswa pada
siklus I adalah 63,1 yang tidak berbeda jauh dengan hasil perolehan skor siswa pada tahap praobservasi,
yaitu 60,4. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara hasil skor siswa pada tahap
praobservasi dan pada siklus I yang belum menerapkan pembelajaran koherensi. Penelitian ini dilaksanakan
sampai dengan siklus III. Pada siklus II pembelajaran koherensi teks telah dilaksanakan. Pada siklus ini skor
perolehan siswa telah mengalami peningkatan, yaitu 77,2. Namun, untuk lebih menjamin hasil yang
diperoleh maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus III.
5
1.2. Critical Journal Review

2.3.1. Jurnal Utama

Abstrak Dua bahasa yang digunakan dalam abstrak adalah bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang ditulis secara
jelas dan ringkas serta bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama yang ditulis secara informal dan
sederhana. Garis besar makalah dengan jelas menyatakan tujuan penelitian, metodologi yang digunakan,
dan hasil penelitian. Untuk membantu mahasiswa memahami isi jurnal, abstrak disajikan secara tepat
sesuai dengan struktur abstrak yang dilengkapi dengan judul.
Pendahuluan Penyajian pendahuluan dengan memberikan gambaran latar belakang alasan penulis melakukan
penelitian; rumusan masalah dari jurnal ini, namun tidak secara langsung, tetapi melalui gambaran umum
yang disajikan penulis. Pendahuluan ditanggapi dengan cara yang benar. Dalam proses penulisan ini,
penulis menyampaikan pemahamannya terhadap bagian-bagian yang relevan dari jurnal dalam bahasa
yang jelas dan mudah dipahami. Misalnya, menyoroti pentingnya pemahaman mendengarkan, metode
penelitian kelompok, dan penalaran. Penulis juga menyoroti kekurangan para ahli dan kemudian
menyikapinya dengan bahasa mereka sendiri.
Kajian Pustaka Kajian Pustaka di Jurnal ini tidak langsung di tulis dengan tema "kajian pustaka," telah diaplikasikan melalui
gambaran umum yang ditujukan dalam pendahuluan, yaitu pengertian menulis argumentasi,
pembelajaran koperatif dan metode invetigasi.
Metode Dalam analisis metodologi, penulis memaparkan metode-metode yang digunakan dalam penelitian,
Penelitian meliputi penjelasan mengenai tujuan penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, metodologi
penelitian, dan desain penelitian, serta prosedur penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian.
Metodologi penelitian terbukti efektif dan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Hasil dan Pada bagian hasil dan analisis, penulis menyajikan temuan penelitian, yaitu sebagai berikut: wajah siswa
Pembahasan menunjukkan kelemahan atau kecemasan, seperti saat pelajaran akan dimulai dan mereka tidak terlalu
aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. Mereka lebih cenderung pergi berkencan atau melakukan aktivitas
lain. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis mengusulkan solusi: Meningkatkan Kualitas Proses Pendidikan
dengan Menggunakan Metode Penelitian Kelompok.
Kesimpulan Sebagai kesimpulan, penulis menyajikan gambaran umum temuan penelitian. Gaya penulisannya lugas dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca. Selain itu, penulis memberikan ringkasan
komprehensif tentang temuan penelitian, khususnya untuk siswa, guru, dan kepala sekolah.
Daftar Pusaka Penyajian daftar pustaka dibuat sebagai abjad dan dikutip dari berbagai sumber, yaitu buku, jurnal, dan
artikel dari internet yang diketerangan dengan waktu pengunduhannya dan penulisan formatnya seurutan
dalam penulisan daftar pustaka. Namun, ada beberapa judul yang tidak ditebalkan atau di cetak miring
dan tidak ada koma dalam penulisan nama pengarang.

6
1.3.2. Jurnal Pembanding

Abstrak Bahasa abstrak terbagi menjadi dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia sebagai
bahasa abstrak pertama dan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Namun
penulisan bahasa Inggris dalam hal ini kurang jelas. Ada satu paragraf yang
hanya memiliki tiga batang, dan penyajian abstraknya tidak terlalu cepat.
Abstrak yang disajikan memuat motivasi penulis melakukan penelitian, tujuan
dan hasil penelitian, serta metode yang penulis gunakan.
Pendahuluan Dalam laporan penelitian yang sangat singkat ini, penulis menyoroti pentingnya
mengidentifikasi pokok-pokok penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan
penelitian, yaitu untuk menyelidiki permasalahan yang disebutkan secara rinci.
Kajian Pustaka Salah satu hal terpenting dalam menganalisis situasi di masyarakat adalah
mengidentifikasi argumentasi permasalahan sosial. Kata “argumen” berasal
dari kata “argue” dalam bahasa Inggris yang sinonim dengan meminta sesuatu
diberikan kepada seseorang dengan tujuan merugikan orang lain. Pesan yang
ingin disampaikan seseorang saat memakai bukti dimaksudkan untuk
mengurangi pendapat utama yang digunakan. Ketika seseorang mencoba
menghasilkan sebuah karya intelektual, titik awalnya biasanya adalah
serangkaian fakta, atau contoh.
Metode Pada metode metodologi penelitian, penulis memaparkan metode-metode
Penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut di atas. Penulisan metode penelitian
diuraikan menggunakan kerangka konseptual untuk membantu pembaca lebih
memahami proses penulisan.
Hasil dan Hasil dan analisis jurnal tersebut juga tidak dibenarkan dengan memberi label
Pembahasan “Hasil dan Pembahsan”, melainkan dengan menggunakan metodologi analisis.
Penulis merangkum hasil dan analisis menggunakan grafik, namun sulit untuk
memahami perbedaan hasil dan analisis karena penggunaan metode
penelitian tertentu. Judul "Hasil dan Pembahasan" tidak boleh disamakan
dengan judul lain untuk membantu pembaca memahami makna yang ingin
penulis sampaikan.
Kesimpulan Penulis menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dipahami
untuk menyampaikan pokok-pokok temuan penelitian. Hasil ini
mengungkapkan permasalahan dalam penelitian yang telah dibahas dalam
penelitian.
Daftar Pusaka Daftar Pusaka ditulis cepat sesuai hukum dan mengikuti format surat. Penulis
wajib mengirimkan naskah dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan
artikel online, yang dinilai berdasarkan lama waktu penyerahan.

7
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

2.3.1. Jurnal Utama

Kelebihan Kekurangan
Penulisan judul mudah dimengerti dan Ada banyak sekali penjelasan pendahuluan.
dipahami; ini tidak ambigu dan menggunakan Idealnya, ini akan menjadi titis singkat yang
contoh yang jelas. sederhana, tapi itu terjadi.
Penulisan tentang latar belakang penulis Pendahuluan ditulis dengan jelas menerangkan
melakukan penelitian, rumusan masalah latar belakang penulis melakukan penelitian,
melalui gambaran umum, ditulis dengan rumusan masalah melalui gambaran umum.
claritas.

2.3.2 Jurnal Pembanding

Kelebihan Kekurangan
Penulis menggunakan bahasa yang sederhana, Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak langsung
jelas dan mudah dipahami untuk ditulis dengan judul “Kajian Pustaka”, melainkan
menyampaikan pokok-pokok temuan melalui contoh-contoh umum yang terdapat
penelitian. dalam metode penelitian.
Daftar Pusaka diformat sesuai pedoman dan Tidak memuat hasil dan analisis di bawah judul
mengikuti format artikel. Penulis dapat "Hasil dan Pembahasan" atau memberikan
mengirimkan naskah dari berbagai sumber, ringkasan.
seperti buku, jurnal, dan artikel online, yang
dinilai berdasarkan lama waktu penyerahan.

2.4. Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding

Penggunaan metode penelitian kelompok Peningkatan kemampuan menulis teks


untuk meningkatkan kemampuan argumentatif koheren pada tesis master
merumuskan argumen. STIBA Saraswati Denpasar.
Meningkatkan kemampuan menulis esai Meningkatkan kemampuan menulis esai
argumentatif menggunakan metode argumentatif melalui pembelajaran analisis
penelitian kelompok. tekstual.

Objek penelitian siswa kelas X-3 SMA Negeri Objek penelitian mahasiswa STIBA Saraswati
5 Surakarta. Denpasar.
8

BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah mengidentifikasi dan menganalisis kedua jurnal tersebut, yang satu berjudul “Metode Investigasi
Kelompok untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi (Yunianto Dwihartanto, Edy Suryanto,
dan Andayani)” dan yang lainnya berjudul “Jurnal untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks
Argumentatif dengan Logika yang Koheren dalam Penulisan Saraswati Denpasar (Santang)" Berdasarkan
penyajian, penyusunan tulisan dan metode yang digunakan yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian, maka penyusun dapat memberikan kesimpulan bahwa jurnal dengan judul Penerapan
metode Investigasi kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis Argumentasi (Yunianto
Dwihartanto,Edy Suryanto dan Andayani) lebih baik dibandingkan jurnal pembandingnya (Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren Pada tulisan Mahasiswa STIBA Saraswati
Denpasar) yang ditulis oleh santang, karena jurnal dalam jurnal pembanding masih terdapat kesalahan
tata cara penulisan seperti pada judul, abstrak kurang rapi, tidak menyajikan hasil dan pembahasan
secara langsung dan tidak menyajikan saran.

4.2. Saran

Dalam penyelidikan, tulisan penyusunan dan metode yang digunakan oleh penulisan dalam jurnal utama
dikategorisasi baik, namun iaitu penyajian kajian pustaka secara langsung dan penyusunan judul dalam
daftar pustaka yang harus ditebalkan atau dicetak miring. Penyusun berharap jika revisi ulang jurnal
pembanding, yaitu memperhatikan tatacara penulisan seperti judul yang harus menggunakan spasi dan
huruf kapital, menyajikan kajian pustaka, hasil dan pembahasan secara terpisah dan langsung dan
melengkapi jurnal dengan saran.
9

DAFTAR PUSAKA

Dwihartanto , Yunianto. Andayani. Edy Suryanto. (2016). Penerapan metode Investigasi


kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi. Jurnal PenelitianPendidikan,
Vol. 19 No. 2 dalam jurnal.fkip.uns.ac.id. Diunduh pada 4 Oktober 2017, pukul 13.57.

Santang. (2017). Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren Padatulisan
Mahasiswastiba Saraswati Denpasar. Jurnal Linguistika, Vol. 24. No. 46 dalam
https://ojs.unud.ac.id. Diunduh pada 5 Oktober 2017 pukul 09.50.
10

Anda mungkin juga menyukai