Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan,
budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Buku Teks Pelajaran adalah sumber Pembelajaran utama untuk mencapai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku teks pelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum digunakan oleh pendidik
dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan buku
teks

ditetapkanoleh

Menteri.(Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 Ayat 1).


Buku teks pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar dan menengah dinilai
kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan
standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik
sebagai sumber belajar. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal ditetapkan oleh
Gubernur . (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4
Ayat 2).
Dengan mengacu pada dasar dasar hukum tersebut, seharusnya tercapai
kesesuaian antara buku teks, dengan hasil yang ingin dicapainya. Dengan kata lain
tidak ada kesalahan kesalahan karena sudah ada dasarnya dalam membuat buku
teks. Namun pada kenyataan nya masih ada saja, buku teks pelajaran yang tidak
sesuai dengan karakteristik perserta didiknya seperti kata kata dipakai terlalu berat,
terlalu banyak menggunakan simbol simbol yang membingungkan, kurang nya
ilustrasi dan contoh contoh, sehingga membuat pemahaman peserta didik tentang
sebuah materi pelajaran menjadi sulit dan berakibat pada tidak tercapai nya hasil yang
diinginkan oleh pembuat buku teks tersebut.

Dalam hal ini terdapat masalah dari sang perancang buku tersebut yang
seharusnya sudah mengerti kaidah kaidah dalam membuat buku teks pekajaran yang
baik dan benar sesuai dengan Standart yang telah ditetapkan oleh negara. Untuk itu,
diperlukan untuk mempelajari tentang penilaian dalam menilai buku teks pelajaran
tersebut, agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi kriteria agar sebuah buku teks
pelajaran di nyatakan layak untuk diedarkan dan tidak adanya kesalahan kesalahan
yang dapat berakibat fatal bagi para guru yang mengajar maupun peserta didik yang
mempelajari buku tersebut.
1.2 TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yakni tentang Penilaian buku
teks pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dasar dasar dalam membuat buku teks
2. Mengetahui prinsip prinsip alat ukur penilaian
3. Mengetahui apa saja kriteria penilaian buku

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang menjadi dasar penilaian sebuah buku dikatakan layak untuk

diedarkan dan sudah sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh negara?
2. Bagaimana cara menilai buku teks pelajaran yang benar?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Penilaian
Untuk mencapai standar minimum mutu buku teks pelajaran secara nasional
sebagai suatu komponen dari Sistem Pengendalian Mutu Buku diperlukan suatu
sistem penilaian buku teks pelajaran. Penilaian buku teks pelajaran ini dilakukan
dengan mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan sebagai landasan
legalnya. Peraturan perundang-undangan yang melandasi penilaian buku teks
pelajaran ini adalah:
1) Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) khususnya Pasal 35 ayat (2) yang
menyatakan bahwa standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan dan pembiayaan. Selanjutnya, Pasal 45 ayat (1) undangundang
ini menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Lebih lanjut, Pasal
45 ayat (2) menyatakan bahwa ketentuan mengenai penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
Pasal 43 ayat (3) menyatakan bahwa standar buku perpustakaan dinyatakan
dalam

jumlah

judul

dan

jenis

buku

di

perpustakaan

satuan

pendidikan.Selanjutnya pasal yang sama ayat (4) menyatakan bahwa standar

jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal


jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di
perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik. Lebih lanjut Pasal
43 ayat (5) menyatakan bahwa kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Buku Teks Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa buku teks pelajaran adalah
buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi
pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Selanjutnya Pasal 3 ayat
(1) menyatakan bahwa buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari bukubuku
teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi
penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Pendidikan. Pasal 1 ayat (1) Permen ini menyebutkan Standar Isi
untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Tujuan akan sebuah penilaian buku teks antara lain :
1. Menyediakan buku teks pelajaran layak pakai untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional.
2. Meningkatkan mutu sumber daya perbukuan Indonesia.
3. Melindungi peserta didik dari buku-buku yang tidak berkualitas.
4. Meningkatkan minat dan kegemaran membaca.

2.2 Kriteria Penilaian


Menurut pusat kurikulum dan perbukuan didalam penilaian suatu Buku Teks
haruslah melihat beberapa kriteria yang terdiri dari empat yaitu Kelayakan Isi/materi ,
Kelayakan Penyajian , Kelayakan Bahasa , Kelayakan Kegrafikaan dan dijelaskan
dalam rincian berikut :

1) Kelayakan Isi
Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Buku teks pelajaran yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung
tercapainya SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) dari sebuah
mata pelajaran.
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang disajikan
dapat mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi
Dasar (KD). Selanjutnya materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep,
definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan
interaksi antar-konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik dan sesuai
dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar (KD). SK dan KD merupakan
tolok ukur pedoman dalam pembelajaran dan merupakan tujuan ketercapaian
pembelajaran.
Uraian materi yang ada di dalam buku secara implisit memuat materi yang
mendukung tercapainya minimum SK-KD yang lengkap dengan ketentuan
sebagai berikut:

40 KD 60, masuk kedalam kategori sangat baik

21 KD 40, masuk kedalam kategori baik

KD 20, masuk kedalam kategori cukup baik

Dan jika tidak memenuhi ketentuan di atas masuk kedalam kategori


kurang baik.

SK dan KD tidak dituliskan secara eksplisit di dalam buku teks, namun ditulis
secara implisit. Misalnya:

Dalam Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA kelas XI
terbitan yudistira.
SK: Membaca
Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca
memindai.
KD:

Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui
kegiatan membaca intensif.

Menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks
buku melalui kegiatan membaca memindai.

Penulisan SK dan KD dalam buku ini ditulis secara eksplisit dengan hanya
menuliskan subjudul membaca memindai dari indeks ke buku.
Kedalaman materi merupakan uraian materi yang mendukung tercapainya
minimum KD yang sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik. Sedangkan
keluasan materi berkenaan dengan materi yang disajikan harus mencerminkan
jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD) dan sesuai
dengan tingkat pendidikan peserta didik.
2) Kelayakan Penyajian
penyajian ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.
Teknik penyajian
Teknik penyajian merupakan faktor penentu kualitas suatu Buku teks. Teknik
penyajian meliputi:
a) Konsistensi sistematika sajian dalam bab
konsistensi sistematika penyajian dalam setiap bab, yakni harus memiliki
pendahuluan, isi dan penutup.
b) Keruntutan konsep
Keruntutan konsep dalam penyajian berhubungan dengan penyajian konsep
disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke
abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang

belum dikenal. Materi bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi


pada bagian selanjutnya.
Pendukung penyajian
Pendukung penyajian berhubungan dengan penyajian yang dapat memotivasi
pembaca. Pendukung penyajian, meliputi:
a) Pembangkit motivasi dalam belajar
Pembangkit motivasi dalam penyajian dapat berupa uraian tentang apa yang
akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya
membangkitkan motivasi belajar. Dengan adanya ini maka siswa akan
termotifasi dalam mempelajari dari bab perbab.

b) Contoh-contoh soal dalam tiap bab


Contoh-contoh soal berfungsi untuk membantu menguatkan pemahaman
konsep yang ada dalam materi bagi pembaca khususnya siswa. Setiap
contohyang ditulis perlu dilengkapi dengan bukti.
c) Kata-kata kunci baru pada setiap awal bab
Kata-kata kunci baru yang terkait dari setiap bab perlu disebutkan pada awal
bab, agar membantu pemahaman serta pemfokusan siswa.
d) Soal latihan pada setiap akhir bab
Soal-soal latihan pada setiap akhir bab diperlukan agar dapat melatih
kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan
materi dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab.
e) Pengantar
Pengantar berisi tujuan penulisan buku teks, sistematika buku, cara pengajaran
termasuk materi apa saja yang harus diberikan ke peserta didik untuk satuan
masa pengajaran atau satu semester tertentu, cara belajar yang harus diikuti,
serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik, yang ditulis pada
awal.
7

f) Glosarium
Glosarium yakni kamus kosakata atau glosari yang disediakan di bagian akhir
buku teks untuk memudahkan pencarian kata yang mungkin belum diketahui
artinya oleh pembaca. Glosarium sangat penting bagi pembaca (siswa), karena
dapat membantu siswa bila menemukan kata-kata yang asing, serta
memperkaya pengetahuan siswa akan kosa kata.
g) Daftar indeks(subyek)
Daftar indeks adalah daftar kata penting atau indeks dari kata-kata yang
dimuat dan digunakan dalam buku teks yang dibuat dan dilengkapi dengan
nomor halaman. Indeks disusun secara alfabetis dan tereletak pada bagian
akhir buku. Daftar indeks membantu pembaca dalam mencari informasi dari
istilah yang terdapat dalam indeks dengan membuka halaman yang tertera di
belakang istilah.
h) Daftar pustaka
Kehadiran daftar pustaka dalam setiap buku teks atau buku pelajaran sangat
penting. Daftar pustaka ini untuk menunjukkan sumber-sumber rujukkan dari
materi-materi yang ada dalam buku teks tersebut. Daftar pustaka disusun
dengan format nama pengarang (disusun terbalik), tahun terbit buku, judul
buku (dicetak miring), kota terbit, dan nama penerbit,nama serta lokasi situs
internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan yang memiliki situs).
i) Lampiran
Lampiran memuat beberapa daftar sumber bahan yang ada dalam buku yang
dibutuhkan dalam memahami materi yang disajikan dalam buku teks.
Lampiran ini bersifat sebagai tambahan, biasanya Lampiran memuat informasi
atau bahan pendukung, antara lain data dan program yang diujicobakan dalam
buku dan bahan latihan lanjut. Lampiran bisa disimpan dalam CD atau dapat
diakses lewat internet.
Penyajian pembelajaran

Penyajian dalam harus bersifat interaktif dan partisipatif yaitu ada bagian yang
mengajak pembaca untuk berpartisipasi, misalnya dengan mengajak peserta
mencoba latihan. Penyajian juga berkaitan dengan metode dan pendekatan
penyajian yang biasanya diarahkan ke metode inkuiri/eksperimen, dan pada
akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktekkan
oleh peserta didik.

3) Kelayakan Kebahasaan
Bahasa

digunakan

sebagai

alat

prantara

yang

dipergunakan

dalam

menyampaikan isis buku teks pelajaran dalam bentuk visual tulisan ataupun
gambar oleh karena itu komponen kebahasaan haruslah seperti berikut.

a) Lugas
Bahasa yang digunakan haruslah lugas (apa adanya), tidak berbelit-belit,
hanya mencantumkan penjabaran materi yang pokok, penting, dan yang perlu
saja. Misalnya yang berkenaan dengan :
Kelengkapan Kalimat,
Kalmat merupakan rangkaian kata yang menunjukan isi pikiran
yang bermakna lengkap dalam pengertian kalimat itu setidaknya
memiliki pokok kalimat ( subjek ) dan sebutan predikat).
Susunan Kata,
Dalam

menyususn

kata

yaitu

menggunakan

hukum

DM

( Diterangkan dan Menerangkan ) yang artinya kata yang pertama


disebutkan diterangkan oleh kata berikutnya , atau kata berikutnya
menerangkan kata depanya.

Penulisan Ejaan,
Penulisan ejaan juga mempunyai atiran yang perlu diikuti dengan
baik. Ejaan mencakup penulisan huruf ( besar kecil ) , kata dan
tanda baca.
Kebakuan Istilah
Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan istilah teknis yang telah baku digunakan dalam TIK.
Istilah teknis yang masih cukup asing diberikan penjelasannya pada
glosarium.
b) Komunikatif
Untuk memenuhi kelayakan menggunakan bahasa yaitu haruslah komunikatif,
sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh siswa. Pesan atau
informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam
komunikasi tulis Bahasa Indonesia.

c) Diaologis dan interaktif


Buku teks yang baik mengunakan bahasa yang dapat memotivasi , bahasa
yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika membacanya dan
mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.selain itu
buku teks juga harus mendorong siswa untuk berpikir kritis, bahasa yang
digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan suatu hal
lebih jauh, dan mencari jawabnya secara mandiri dari buku teks atau sumber
informasi lain.
d) Kesesuaian dengan perkembangan pembaca
Bahasa yang di gunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektual pembaca , Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan suatu
konsep harus sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif.

10

4) Kelayakan Kegrafikaan
ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.
Ukuran Buku
Menetukan ukuran nuku yang tepat tidaklah selalu sederhana dan mudah
diamping faktor kepraktisan untuk penggunanya terdapat faktor lainya yang
perlu diperhatikan seperti ukuran kertas yang standar , kertas yang digunakan
dll. Agar kertas tidak banyak terbuang ukuran buku harus mengacu pada
standar ukuran kertas yang di tetapkan oleh ISO ( International Organization
for Standarization) . ukuran kertas yang dibuat oleh ISO terbagi menjadi 3 seri
yaitu A,B,C tetapi seri C untuk amplop. Sehingga dari kedua seri tersebut seri
yang di pergunakan yaitu seri A khususnya jenis A4 dan A5.
Penggunaan ukuran buku untuk pembaca seperti berikut :
SD
1-3
: A4,A5,B5 / Vertikal &Landscape
4-6
: A4,A5
SMP : A4 Vertikal / Landscape
SMA : A5 vertikal / B5 vertikal
Ukuran Huruf
Penggunanan format yang terstandar, menggunakan ukuran format buku
dengan font yang diukur berdasarkan tinggi huruf dan dinyatakan dalam
satuan point. Satu point adalah 0,0138 inch ukuran yang lazim untuk sebuah
buku teks pelajaran adalah 10,11 dan 12 point. Dan untuk catatan tertentu
dipakai dengan ukuran 6 atau 8 point yang terlalu kecil untuk dapat dibaca
dengan mudah.
Jenis huruf
Penggunaan huruf harus disesuaikan dengan pembaca , sehingga huruf fibagi
menjadi 2 jenis yaitu huruf serif ( huruf berkait : Century) dan sans-serif
( huruf tidak berkait : Arial ).
SD / MI Kelas
1
: 16-24pt / sans-serif
2
: 14-16pt / sans-serif & serif
3-4
: 12-14pt/ sans-serif & serif
5-6
: 10-11pt/ sans-serif & serif

11

SMP / MTS
7-9
:10-11pt /serif
SM /MA/SMK/MAK
10-12
:10-11pt/ serif

Ilustrasi
Illustrasi haruslah diperhatiakn karena dengan adanya ilustrasi akan
memperjelas akan seusatu yang rumit menjadi sederhana. Sehingga harus
memperhatikan pengguanaan warna dalam ilustrasi

yang berfungsi untuk

memberikan sebuah makna atau estetika yang membuat daya tarik dan
menimbulkan motivasi bagi pembaca. Ilustrasi dapat juga dalam bentuk table
dan grafik untuk menyampaikan sebuah konsep / informasi secara menyeluruh
. tabel dan grafik harus memuat informasi yang sederhana tanpa harus
membingungkan pembaca.
Kulit Buku
Kulit buku terdiri dari kulit depan , kulit punggung dan kulit belaakang
Kulit Depan / Kulit muka memuat :
Judul buku
Subjudul
Nama penulis
Ilustrasi
Nama penerbit
Logo penerbit
Punggung Buku memuat :
Judulbuku
Subjudulbuku
Nama penulis
Logo penerbit
Kulit Belakang
Sinopsis buku
Pembaca sasaran
Riwayat singkat dan foto penulis
Nomor ISBN dalam bentuk angka biasa atau barcode
Kualitas Kertas
Kualitas kertas untuk SMP dan SMA harus yang kuat dan berkualitas.
Misalnya menggunakan kertas Power Mac G4.
Kualitas Cetakan
Kualitas cetakan yang baik yaitu kualitas cetakan yang bersih, jelas dan
kontras. Baik putih, hitam, maupun warna-warna yang lain.
12

Kualitas Jilidan
Kualitas penjilidan harus menggunakan kualitas penjilidan yang baik dan kuat,
jika buku memiliki kulit punggung buku cukup tebal lebih dari 100 halaman
dan diijil dengan lem perfect binding atau jahit benang . jika buku tersebut
kurangd ari 100 halaman yaitu dengan dijilid kawat dan tidak menggunakan
kulit punggung sehingga agar tidak mudah rusak(terlipat atau sobek).

2.3 Kriteria Penilai Buku


1) Ahli bidang studi berasal dari dosen bidang studi dari universitas nonkependidikan:
pendidikan minimal S2 bidang studi.

berpengalaman mengajar dua tahun terakhir dalam ilmu dasar bidang studinya.

bersedia mengikuti keseluruhan proses penilaian, termasuk pelatihan penilaian


buku teks pelajaran.

bersedia menjaga kerahasiaan proses dan hasil penilaian.

bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.

2) Ahli pendidikan bidang studi berasal dari dosen pendidikan bidang studi dari
universitas kependidikan atau LPTK:

pendidikan minimal S2 bidang studi atau pendidikan bidang studi.

berpengalaman mengajar lima tahun terakhir dalam pendidikan bidang


studinya.

bersedia mengikuti keseluruhan proses penilaian, termasuk pelatihan penilaian


buku teks pelajaran.

bersedia menjaga kerahasiaan proses dan hasil penilaian.

bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.

3) Praktisi pendidikan bidang studi berasal dari guru mata pelajaran yang buku teks
pelajarannya dinilai:

pendidikan minimal S1 pendidikan bidang studi atau bidang studi plus Akta
IV; 12 .

13

berpengalaman mengajar minimal lima tahun berturut-turut dalam bidang


studinya.

bersedia mengikuti keseluruhan proses penilaian, termasuk pelatihan penilaian


buku teks pelajaran.

bersedia menjaga kerahasiaan proses dan hasil penilaian.

bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.

4) Ahli grafika:

pendidikan minimal D3 bidang grafika.

berpengalaman mengajar minimal lima tahun berturut-turut bidang grafika.

bersedia mengikuti keseluruhan proses penilaian, termasuk pelatihan penilaian


buku teks pelajaran.

bersedia menjaga kerahasiaan proses dan hasil penilaian.

bukan sebagai ilustrator atau desainer buku teks pelajaran yang dinilai.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

14

DAFTAR PUSTAKA

Sitepu, B.P, 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: P.T Remaja
Rosdakarya.

Tarigan, H.G. dan Djago Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa.

http://bsnp-indonesia.org/

http://puskurbuk.net/

http://litbang.kemdikbud.go.id/

http://www.bsnp-indonesia.org/id/wp content/uploads/buletin/Edisi
%2021.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai