PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan,
budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Buku Teks Pelajaran adalah sumber Pembelajaran utama untuk mencapai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku teks pelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum digunakan oleh pendidik
dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan buku
teks
ditetapkanoleh
Menteri.(Peraturan
Menteri
Pendidikan
Dalam hal ini terdapat masalah dari sang perancang buku tersebut yang
seharusnya sudah mengerti kaidah kaidah dalam membuat buku teks pekajaran yang
baik dan benar sesuai dengan Standart yang telah ditetapkan oleh negara. Untuk itu,
diperlukan untuk mempelajari tentang penilaian dalam menilai buku teks pelajaran
tersebut, agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi kriteria agar sebuah buku teks
pelajaran di nyatakan layak untuk diedarkan dan tidak adanya kesalahan kesalahan
yang dapat berakibat fatal bagi para guru yang mengajar maupun peserta didik yang
mempelajari buku tersebut.
1.2 TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yakni tentang Penilaian buku
teks pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dasar dasar dalam membuat buku teks
2. Mengetahui prinsip prinsip alat ukur penilaian
3. Mengetahui apa saja kriteria penilaian buku
diedarkan dan sudah sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh negara?
2. Bagaimana cara menilai buku teks pelajaran yang benar?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Penilaian
Untuk mencapai standar minimum mutu buku teks pelajaran secara nasional
sebagai suatu komponen dari Sistem Pengendalian Mutu Buku diperlukan suatu
sistem penilaian buku teks pelajaran. Penilaian buku teks pelajaran ini dilakukan
dengan mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan sebagai landasan
legalnya. Peraturan perundang-undangan yang melandasi penilaian buku teks
pelajaran ini adalah:
1) Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) khususnya Pasal 35 ayat (2) yang
menyatakan bahwa standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan dan pembiayaan. Selanjutnya, Pasal 45 ayat (1) undangundang
ini menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Lebih lanjut, Pasal
45 ayat (2) menyatakan bahwa ketentuan mengenai penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
Pasal 43 ayat (3) menyatakan bahwa standar buku perpustakaan dinyatakan
dalam
jumlah
judul
dan
jenis
buku
di
perpustakaan
satuan
1) Kelayakan Isi
Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Buku teks pelajaran yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung
tercapainya SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) dari sebuah
mata pelajaran.
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang disajikan
dapat mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi
Dasar (KD). Selanjutnya materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep,
definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan
interaksi antar-konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik dan sesuai
dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar (KD). SK dan KD merupakan
tolok ukur pedoman dalam pembelajaran dan merupakan tujuan ketercapaian
pembelajaran.
Uraian materi yang ada di dalam buku secara implisit memuat materi yang
mendukung tercapainya minimum SK-KD yang lengkap dengan ketentuan
sebagai berikut:
SK dan KD tidak dituliskan secara eksplisit di dalam buku teks, namun ditulis
secara implisit. Misalnya:
Dalam Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA kelas XI
terbitan yudistira.
SK: Membaca
Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca
memindai.
KD:
Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui
kegiatan membaca intensif.
Menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks
buku melalui kegiatan membaca memindai.
Penulisan SK dan KD dalam buku ini ditulis secara eksplisit dengan hanya
menuliskan subjudul membaca memindai dari indeks ke buku.
Kedalaman materi merupakan uraian materi yang mendukung tercapainya
minimum KD yang sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik. Sedangkan
keluasan materi berkenaan dengan materi yang disajikan harus mencerminkan
jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD) dan sesuai
dengan tingkat pendidikan peserta didik.
2) Kelayakan Penyajian
penyajian ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.
Teknik penyajian
Teknik penyajian merupakan faktor penentu kualitas suatu Buku teks. Teknik
penyajian meliputi:
a) Konsistensi sistematika sajian dalam bab
konsistensi sistematika penyajian dalam setiap bab, yakni harus memiliki
pendahuluan, isi dan penutup.
b) Keruntutan konsep
Keruntutan konsep dalam penyajian berhubungan dengan penyajian konsep
disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke
abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang
f) Glosarium
Glosarium yakni kamus kosakata atau glosari yang disediakan di bagian akhir
buku teks untuk memudahkan pencarian kata yang mungkin belum diketahui
artinya oleh pembaca. Glosarium sangat penting bagi pembaca (siswa), karena
dapat membantu siswa bila menemukan kata-kata yang asing, serta
memperkaya pengetahuan siswa akan kosa kata.
g) Daftar indeks(subyek)
Daftar indeks adalah daftar kata penting atau indeks dari kata-kata yang
dimuat dan digunakan dalam buku teks yang dibuat dan dilengkapi dengan
nomor halaman. Indeks disusun secara alfabetis dan tereletak pada bagian
akhir buku. Daftar indeks membantu pembaca dalam mencari informasi dari
istilah yang terdapat dalam indeks dengan membuka halaman yang tertera di
belakang istilah.
h) Daftar pustaka
Kehadiran daftar pustaka dalam setiap buku teks atau buku pelajaran sangat
penting. Daftar pustaka ini untuk menunjukkan sumber-sumber rujukkan dari
materi-materi yang ada dalam buku teks tersebut. Daftar pustaka disusun
dengan format nama pengarang (disusun terbalik), tahun terbit buku, judul
buku (dicetak miring), kota terbit, dan nama penerbit,nama serta lokasi situs
internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan yang memiliki situs).
i) Lampiran
Lampiran memuat beberapa daftar sumber bahan yang ada dalam buku yang
dibutuhkan dalam memahami materi yang disajikan dalam buku teks.
Lampiran ini bersifat sebagai tambahan, biasanya Lampiran memuat informasi
atau bahan pendukung, antara lain data dan program yang diujicobakan dalam
buku dan bahan latihan lanjut. Lampiran bisa disimpan dalam CD atau dapat
diakses lewat internet.
Penyajian pembelajaran
Penyajian dalam harus bersifat interaktif dan partisipatif yaitu ada bagian yang
mengajak pembaca untuk berpartisipasi, misalnya dengan mengajak peserta
mencoba latihan. Penyajian juga berkaitan dengan metode dan pendekatan
penyajian yang biasanya diarahkan ke metode inkuiri/eksperimen, dan pada
akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktekkan
oleh peserta didik.
3) Kelayakan Kebahasaan
Bahasa
digunakan
sebagai
alat
prantara
yang
dipergunakan
dalam
menyampaikan isis buku teks pelajaran dalam bentuk visual tulisan ataupun
gambar oleh karena itu komponen kebahasaan haruslah seperti berikut.
a) Lugas
Bahasa yang digunakan haruslah lugas (apa adanya), tidak berbelit-belit,
hanya mencantumkan penjabaran materi yang pokok, penting, dan yang perlu
saja. Misalnya yang berkenaan dengan :
Kelengkapan Kalimat,
Kalmat merupakan rangkaian kata yang menunjukan isi pikiran
yang bermakna lengkap dalam pengertian kalimat itu setidaknya
memiliki pokok kalimat ( subjek ) dan sebutan predikat).
Susunan Kata,
Dalam
menyususn
kata
yaitu
menggunakan
hukum
DM
Penulisan Ejaan,
Penulisan ejaan juga mempunyai atiran yang perlu diikuti dengan
baik. Ejaan mencakup penulisan huruf ( besar kecil ) , kata dan
tanda baca.
Kebakuan Istilah
Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan istilah teknis yang telah baku digunakan dalam TIK.
Istilah teknis yang masih cukup asing diberikan penjelasannya pada
glosarium.
b) Komunikatif
Untuk memenuhi kelayakan menggunakan bahasa yaitu haruslah komunikatif,
sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh siswa. Pesan atau
informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam
komunikasi tulis Bahasa Indonesia.
10
4) Kelayakan Kegrafikaan
ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.
Ukuran Buku
Menetukan ukuran nuku yang tepat tidaklah selalu sederhana dan mudah
diamping faktor kepraktisan untuk penggunanya terdapat faktor lainya yang
perlu diperhatikan seperti ukuran kertas yang standar , kertas yang digunakan
dll. Agar kertas tidak banyak terbuang ukuran buku harus mengacu pada
standar ukuran kertas yang di tetapkan oleh ISO ( International Organization
for Standarization) . ukuran kertas yang dibuat oleh ISO terbagi menjadi 3 seri
yaitu A,B,C tetapi seri C untuk amplop. Sehingga dari kedua seri tersebut seri
yang di pergunakan yaitu seri A khususnya jenis A4 dan A5.
Penggunaan ukuran buku untuk pembaca seperti berikut :
SD
1-3
: A4,A5,B5 / Vertikal &Landscape
4-6
: A4,A5
SMP : A4 Vertikal / Landscape
SMA : A5 vertikal / B5 vertikal
Ukuran Huruf
Penggunanan format yang terstandar, menggunakan ukuran format buku
dengan font yang diukur berdasarkan tinggi huruf dan dinyatakan dalam
satuan point. Satu point adalah 0,0138 inch ukuran yang lazim untuk sebuah
buku teks pelajaran adalah 10,11 dan 12 point. Dan untuk catatan tertentu
dipakai dengan ukuran 6 atau 8 point yang terlalu kecil untuk dapat dibaca
dengan mudah.
Jenis huruf
Penggunaan huruf harus disesuaikan dengan pembaca , sehingga huruf fibagi
menjadi 2 jenis yaitu huruf serif ( huruf berkait : Century) dan sans-serif
( huruf tidak berkait : Arial ).
SD / MI Kelas
1
: 16-24pt / sans-serif
2
: 14-16pt / sans-serif & serif
3-4
: 12-14pt/ sans-serif & serif
5-6
: 10-11pt/ sans-serif & serif
11
SMP / MTS
7-9
:10-11pt /serif
SM /MA/SMK/MAK
10-12
:10-11pt/ serif
Ilustrasi
Illustrasi haruslah diperhatiakn karena dengan adanya ilustrasi akan
memperjelas akan seusatu yang rumit menjadi sederhana. Sehingga harus
memperhatikan pengguanaan warna dalam ilustrasi
memberikan sebuah makna atau estetika yang membuat daya tarik dan
menimbulkan motivasi bagi pembaca. Ilustrasi dapat juga dalam bentuk table
dan grafik untuk menyampaikan sebuah konsep / informasi secara menyeluruh
. tabel dan grafik harus memuat informasi yang sederhana tanpa harus
membingungkan pembaca.
Kulit Buku
Kulit buku terdiri dari kulit depan , kulit punggung dan kulit belaakang
Kulit Depan / Kulit muka memuat :
Judul buku
Subjudul
Nama penulis
Ilustrasi
Nama penerbit
Logo penerbit
Punggung Buku memuat :
Judulbuku
Subjudulbuku
Nama penulis
Logo penerbit
Kulit Belakang
Sinopsis buku
Pembaca sasaran
Riwayat singkat dan foto penulis
Nomor ISBN dalam bentuk angka biasa atau barcode
Kualitas Kertas
Kualitas kertas untuk SMP dan SMA harus yang kuat dan berkualitas.
Misalnya menggunakan kertas Power Mac G4.
Kualitas Cetakan
Kualitas cetakan yang baik yaitu kualitas cetakan yang bersih, jelas dan
kontras. Baik putih, hitam, maupun warna-warna yang lain.
12
Kualitas Jilidan
Kualitas penjilidan harus menggunakan kualitas penjilidan yang baik dan kuat,
jika buku memiliki kulit punggung buku cukup tebal lebih dari 100 halaman
dan diijil dengan lem perfect binding atau jahit benang . jika buku tersebut
kurangd ari 100 halaman yaitu dengan dijilid kawat dan tidak menggunakan
kulit punggung sehingga agar tidak mudah rusak(terlipat atau sobek).
berpengalaman mengajar dua tahun terakhir dalam ilmu dasar bidang studinya.
bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.
2) Ahli pendidikan bidang studi berasal dari dosen pendidikan bidang studi dari
universitas kependidikan atau LPTK:
bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.
3) Praktisi pendidikan bidang studi berasal dari guru mata pelajaran yang buku teks
pelajarannya dinilai:
pendidikan minimal S1 pendidikan bidang studi atau bidang studi plus Akta
IV; 12 .
13
bukan sebagai penulis dan/atau editor buku teks pelajaran yang dinilai.
4) Ahli grafika:
bukan sebagai ilustrator atau desainer buku teks pelajaran yang dinilai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Sitepu, B.P, 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: P.T Remaja
Rosdakarya.
Tarigan, H.G. dan Djago Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa.
http://bsnp-indonesia.org/
http://puskurbuk.net/
http://litbang.kemdikbud.go.id/
http://www.bsnp-indonesia.org/id/wp content/uploads/buletin/Edisi
%2021.pdf
15