Anda di halaman 1dari 8

PASTI LOLOS TOEFL

CEK KUOTA PESERTA

bit.ly/kuotaic19a

bit.ly/KuotaProTEFL

AMBIL NOMOR

bit.ly/daftaric19a

BAYAR

bit.ly/DaftarProTEFL

DAFTAR PELATIHAN

bit.ly/formic19a

bit.ly/FormProTEFL

CETAK KARTU

bit.ly/formic19a

bit.ly/FormProTEFL

1
Makul Membuat Bahan AJar

https://histori.id/category/folklore/legenda/

BAB I
ADA APA DENGAN BUKU TEKS?
1. Bagaimanakah pengaruh buku teks bagi pembacanya?
2. Bagaimanakah peran buku dalam pendidikan?
3. Bagaimanakah pandangan ahli pendidikan terhadap buku teks?
4. Bagaimanakah kondisi pemakaian buku teks?
A. Pengaruh Buku bagi Pembacanya
D. Waples dkk. (1990) berpendapat:
1. Pengaruh instrumental; pembaca memeroleh informasi atau
petunjuk yang dapat membantu pemecahan masalah yang ditemui
dalam kehidupan >>apa contohnya bukunya?
2. Pengaruh prestise; pembaca dapat memantapkan pola pikir, tigkah
laku, dan sikapnya yang pada akhirnya dapat terangkat prestise dan
martabatnya >>apa contohnya bukunya?
3. Pengaruh pemantapan; pembaca merasa lebih mantap dalam
mengambil langkah-langkah dalam kehidupannya >>apa contohnya
bukunya?
4. Pengaruh estetis dan apresiatif; pembaca dapat terbina daya seni
(estetika dan apresiasinya) >>apa contohnya bukunya?
5. Pengaruh pelepasan; pembaca dapat melepaskan diri dari keresahan,
kericuhan, dan keruwetan yang ada pada dirinya >>apa contohnya
bukunya?

Artinya, buku dapat memberikan pengaruh (positif atau negatif) bagi


pembacanya, khususnya anak-anak. Berikan contoh buku yang memiliki
pengaruh positif dan negatif!
Jika buku akan diarahkan untuk memberikan pengaruh positif, maka ada
beberapa Syarat Positif Buku bagi Anak yang perlu dipenuhi:
1. Dapat memperluas wawasan anak; berisi informasi faktual,
deskriptif, atau naratif yang belum menjadi perhatian
anak, misalnya informasi tentang cara meminum obat, cara mandi yang
2
benar, makanan sehat. <<seharusnya contohnya berupa buku yang berisi
hal-hal tersebut.
2. Dapat menambah pengetahuan baru; berisi penjelasan
tentang pengetahuan dan keilmuan sederhana yang
belum diketahui anak, misalnya proses terjadinya gunung meletus,
proses terjadinya hujan, perlunya kebersihan lingkungan.
3. Dapat membimbing berpikir konstruktif; berisi uraian yang dapat
merangsang anak untuk berpikir secara rasional, misalnya cerita tentang
kerugian anak yang malas belajar, keuntungan anak yang baik hati,
akibat anak yang suka berbohong.
4. Dapat mengarahkan kreativitas; berisi petunjuk atau pedoman
praktis yang dapat diterapkan oleh anak dalam kehidupannya, misalnya
cara membuat burung dari kertas, cara membuat lampu minyak, cara
menjernihkan air.
5. Dapat menumbuhkan sikap moral, sosial, dan agama yang baik;
berisi cerita faktual atau fiksi yang melibatkan tokoh-tokoh idola yang
dapat dipakai sebagai cermin atau dapat ditiru dalam kehidupan anak,
misalnya cerita pahlawan, tokoh agama, dermawan cilik.
6. Dapat menuntut ke arah kehidupan yang mandiri; berisi cerita
tentang solusi atas problema kehidupan, misalnya keberhasilan anak
desa yang sebatang kara, kesuksesan anak cacat netra, berjuang
melawan sakit.

B. Peran Buku dalam Pendidikan


Ada 7 Jenis Buku dalam dunia pendidikan:
1. Buku acuan; berisi informasi dasar tentang bidang atau hal tertentu.
Informasi dasar atau pokok ini bisa dipakai acuan/referensi oleh guru
untuk memahami sebuah masalah secara teoretis.
2. Buku pegangan; berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang
tertentu. Buku ini dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan,
menganalisis, dan menyikapi permasalahan yang akan diajarkan kepada
siswa.
3. Buku teks atau buku pelajaran; berisi uraian bahan tentang mata
pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan
telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan

3
perkembangan siswa, untuk diasimilasikan. Buku ini dipakai sebagai
sarana belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
4. Buku latihan; berisi bahan-bahan latihan untuk memeroleh
kemampuan dan keterampilan tertentu. Buku ini dipakai oleh siswa
secara periodik agar yang bersangkutan memiliki kemahiran dalam
bidang tertentu.
5. Buku kerja atau buku kegiatan; difungsikan siswa untuk menuliskan
hasil pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru. Tugas-tugas ini bisa
ditulis di buku-buku kerja tersebut atau secara lepas.
6. Buku catatan; difungsikan untuk mencatat informasi atau hal-hal
yang diperlukan dalam studinya. Lewat buku catatan ini, siswa dapat
mendalami dan memahami kembali dengan cara membaca ulang pada
kesempatan lain.
7. Buku bacaan; memuat kumpulan bacaan, informasi, atau uraian yang
dapat memperluas pengetahuan siswa tentang bidang tertentu. Buku ini
dapat menunjang bidang studi tertentu dalam memberikan wawasan
kepada siswa.
8. Buku-buku elektronik pendidikan yang disediakan oleh pemerintah:
https://bse.depdiknas.go.id, https://sibi.or.id, https://pusbuk.or.id

C. Pandangan Ahli Pendidikan terhadap Buku Teks


1. Pandangan NEGATIF terhadap Buku Teks: (a)Kurang memerhatikan
perbedaan individual siswa; disajikan tanpa memerhatikan perbedaan
kemampuan siswa. (b)Tidak sesuai dengan desain kurikulum pendidikan;
program pedidikan tidak tercapai. (c)Konteks dan bahan ajar sering tidak
sesuai dengan konteks dan kondisi lingkungan siswa. (d)Bahan ajar
sering bias dan basi; bahan tidak sesuai lagi dengan yang sedang
dihadapi siswa.
2. Pandangan POSITIF terhadap Buku Teks: (a)”the foundation of
learning in classroom”; pengajaran yang efektif dan efisien adalah
pengajaran klasikal. (b)bahan ajar sebaiknya disajikan dan urutan cara
penyajiannya; prioritas bahan ajar yang sebaiknya disajikan sesuai
dengan konteks siswa. (c)program pengajaran dapat terkontrol dengan
ketat; alokasi bahan ajar disesuaikan dengan jadwal sekolah.
(d)pemilihan bahan, klasifikasi bahan, sampai dengan proses

4
penyusunannya relatif teliti. (e)bahan ajar tertata cukup baik;
memerhatikan hierarki dan tataletaknya sehingga mudah dipahami
siswa. (f)bahan ajar cukup banyak memuat alat bantu pengajaran,
misalnya gambar peta dan diagram. (g)kesinambungan bahan ajar telah
diatur agar menjadi bahan ajar yang utuh. (h)bahan ajar membebaskan
siswa untuk mencatat. (i)bahan ajar sangat membantu sekolah yang
tidak memiliki perpustakaan. (j)kualitas bahan ajar yang diterbitkan oleh
pemerintah dan swasta dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pandangan MODERAT terhadap Buku Teks: (a)”no one textbook is
the best for all situation” – Romero,1975; keterbatasan yang ada dalam
buku teks sebaiknya dan mesti diatasi oleh guru. (b)”tidak ada buku teks
yang betul-betul bisa memenuhi harapan kurikulum” – J.N. Hook,1965;
buku teks adalah hanya salah satu sarananya, yang lainnya guru, siswa,
situasi dan kondisi sekolah. (c)”tidak ada satu pun buku teks yang cocok
untuk semua jenjang pendidikan”; sangat objektif dan rasional, sebab
buku teks akan berperan secara maksimal apabila memenuhi kriteria
ideal dan diasimilasikan oleh guru yang profesional.
4. Jadi, BUKU PELAJARAN merupakan salah satu komponen penting
dalam proses kegiatan belajar-mengajar; oleh sebab itu jangan hanya
dijadikan satu-satunya patokan dalam mencapai tujuan pendidikan.

D. Kondisi Buku Teks


1. Terdapat buku teks yang tidak sesuai dengan pesan kurikulum
2. Terdapat buku teks yang berisi pokok-pokok materi (semacam
ringkasan)
3. Terdapat buku teks yang uraiannya sangat teknis
4. Terdapat buku teks yang tidak sesuai dengan pesan pola pikir siswa
5. Terdapat buku teks yang kurang aplicable

E. Kondisi Pemakaian Buku Teks


1. Guru menerangkan satu per satu uraian bahan ajar yang ada pada
buku teks, tanpa melihat pokok bahasan dalam GBPP atau silabus
2. Guru melakukan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalam
buku teks, tanpa melihat kesesuaiannya dengan pembelajaran yang
disarankan dalam GBPP atau silabus

5
3. Guru mengembangkan rencana atau skenario pembelajaran yang
terdapat dalam buku teks, tanpa melihat tujuan
pembelajaran/kompetensi dasar dan bahan ajar dalam GBPP atau
silabus
4. Butir-butir evaluasi diambilkan dari dalam buku teks, tanpa adanya
upaya menghubungkannya/mengembangkannya dari kompetensi dasar
dan indikator yang telah ditentukan
F. Hal-hal yang menyebabkan ketergantungan guru terhadap buku teks,
Mills dan Doeglass (1957:255-263) berpendapat:
1. Guru kurang dipersiapkan secara matang terhadap subjek yang
diajarkan
2. Guru lebih banyak diberikan problematik bidang studi di tingkat
perguruan tinggi, tetapi sangat kurang disajikan problematik yang
relevan dengan sekolah tempat mereka mengajar
3. Guru kurang dilatih merencanakan bahan pembelajaran
4. Tradisi yang menganggap bahwa buku teks sebagai sumber lengkap
yang siap disajikan masih sangat dominan
5. Pengaruh penggunakan teks baku sebagai alat pengukur prestasi
belajar
6. Artikel “Pengembangan Perbukuan”
7. (a)Para siswa mendapat pelayanan penuh untuk peminjaman buku-
buku yang menunjang pendidikan mereka; buku teks, buku pendukung,
buku pengayakan, dan referensi melalui perpustakaan sekolah dan
masyarakat. (b)Hanya buku-buku yang lulus evaluasi yang akhirnya akan
dibeli oleh pemerintah negara bagian “the big three” Texas, California,
dan Florida; lelang penerbitan buku dilaksanakan secara fair, kompetitif,
terbuka, dan dilaksanakan oleh sebuah unit khusus pengadaan

KESIMPULAN:
8. Buku dapat memiliki pengaruh positif atau negatif, maka pastikan isi

SASTRA KELAS X
6
“Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat”
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat
B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen
D. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
“Mendalami Puisi”
A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
B. Mendemonstrasikan Puisi
C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi
D. Menulis Puisi

SASTRA KELAS XI
“Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek”
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek
B. Mendemonstrasikan Salah Satu Nilai Kehidupan yang Dipelajari dalam Teks
Cerita Pendek
C. Menganalisis Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek
D. Mengonstruksi Sebuah Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-unsur
Pembangun Cerita Pendek
E. Laporan Membaca Buku
“Bermain Drama”
A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak, dan Konflik dalam Drama yang Dibaca
atau Ditonton
B. Mempertunjukkan Salah Satu Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang
Ditonton secara Lisan
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton
D. Mendemonstrasikan Sebuah Naskah Drama dengan Memperhatikan Isi dan
Kebahasaan

SASTRA KELAS XII


“Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Fiksi dalam Novel”

7
A. Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fiksi dalam Novel
B. Membandingkan Teks Cerita Fiksi dalam Novel
C. Meng

Anda mungkin juga menyukai