Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI NEGARA

UGANDA

Makalah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia

oleh :

Andika Derian Ramdhani (1800073)


Annisah Fauziyyah (1800239)
Nuraeni Findianti (1800415)
Brilliana Firdaus (1800496)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat
rahmat dan kekuasaan-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Pembelajaran Jarak Jauh di Negara Uganda.”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Makalah ini akan mengupas tentang pengertian, karakteristik, prinsip dan
komponen pembelajaran jarak jauh. Selain itu, penulis akan membahas mengenai
kelemahan dan kelebihan pembelajaran jarak jauh. Melihat bagaimana
implementasi pembelajaran jarak jauh di negara Uganda.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih terdapat
kekurangan baik dari segi materi atau sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran beserta kritik yang membangun bagi
perkembangan penulis kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat luas. Aamiin.

Bandung, 13 November 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh.........................................................3
2.2 Tingkatan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh..............................3
2.3 Karateristik, Prinsip dan Komponen Pendidikan Jarak Jauh....................5
2.4 Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Pendidikan Jarak Jauh.......................7
2.5 Pendidikan Jarak Jauh di Negara Uganda.................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan
oleh satu pihak saja namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi
bukan berarti semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan
ini.Karena jika semua ikut memutuskan maka “centang prenanglah” dunia
pendidikan Indonesia. Banyak hal  yang harus diselesaikan dalam tubuh
pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan
sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk mewujudkan
pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya berbagai
inovasi dalam sistem pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-cara yang konvensional
seperti membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru baru,
hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu
memecahkan masalah pendidikan.Pembaharuan pendidikan tidak mungkin
lagi dapat dilakukan dengan cara-cara yang lama dengan menggunakan
metode yang lama.
Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung tidak
menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia
semakin muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum
maupun swasta, menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar
belakang pendidikan yang lebih tinggi.Sehingga wajar jika motivasi publik
untuk terus menambah pengetahuannya melalui institusi pendidikan tinggi
semakin meningkat.Namun karena intensitas pekerjaan semakin
bertambah, banyak kelompok masyarakat yang ingin menempuh
pendidikan sambil tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa mengembangkan sistem pendidikan yang
lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang
memerlukan tanpa memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial
ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. sistem tersebut

1
juga mampu meningkatkan mutu pendidikan secara merata. Sistem
pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka atau sistem belajar
jarak jauh, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.Sistem
belajar jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh
segala peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan konvensional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian sistem pembelajran jarak jauh?
2. Apa sajakah karakteristik, prinsip dan komponen pembelajaran jarak
jauh ?
3. Apakah kelemahan dan kelebihan pembelajaran jarak jauh?
4. Bagaimanakah pembelajaran jarak jauh di negara Uganda?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian pengertian apa tiu pembelajaran jarak jauh.
2. Mengetahui karakteristik, prinsip dan komponen pembelajaran jarak
jauh.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran jarak jauh.
4. Mengetahui pembelajaran jarak jauh di negara Uganda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh


Pembelajaran jarak jauh adalah proses transfer pengetahuan untuk pelajar
(siswa) yang dipisahkan dari instruktur (guru) dengan waktu dan / atau jarak
fisik sehingga membuat penggunaan komponen teknologi, seperti video,
internet, CD, kaset, dan bentuk teknologi lainnya untuk mencapai
pembelajaran. “Pembelajaran jarak jauh” dan “pendidikan jarak jauh” adalah
istilah yang digunakan dalam pendidikan dan teknologi pembelajaran.Hal ini
dianggap bahwa pembelajaran jarak jauh telah menjadi metode pengajaran dan
pembelajaran bagi banyak orang untuk setidaknya seratus tahun (Moore &
Kearsley, 1996) dimulai dengan teknologi cetak dan layanan pos (pendidikan
korespondensi) sepanjang jalan sampai ke komunikasi elektronik yang
digunakan saat ini.
Sistem pembelajaran jarak jauh ini merupakan suatu perubahan besar
dalam dunia pendidikan.Perkembangan komputer dan media komunikasi telah
menghapus batasan ruang dan waktu yang ada.Terobosan ini membuat kita
dapat mendapatkan ilmu pengetahuan dimanapun dan kapanpun (anytime-
anywhere).
Dalam pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik yakni keterpisahaan
fisik antara pengajar dan pebelajar yang pada umumnya mengurangi interaksi
langsung, peserta didik harus aktif dalam aktivitas belajar baik secara individu
maupun kelompok belajar, dan terdapat beberapa macam media dalam
penyampaian materi antara pengajar dengan pebelajar.

2.2 Tingkatan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh


1. Pendidikan Dasar
Pada tingkat sekolah dasar, guru cenderung menggunakan kaset video
rekaman daripada program televisi siaran langsung. Beberapa seri siaran yang
sering digunakan di tingkat sekolah dasar awal, Sesame Street dan Clifford;
pada tingkat menengah, Reading Rainbow, Between the Lions, Arthur, dan

3
ZOOM. Program ini digunakan sebagai pengayaan bukan sebagai inti dari
instruksi.Guru yang menggunakan program televisi pendidikan cenderung
menggunakan lebih dari satu program (biasanya dua atau tiga), tetapi tidak
seluruh rangkaian (Children’s Television Workshop, 1990).
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan sekunder adalah tahap pendidikan setelah sekolah
dasar.Pendidikan sekunder umumnya tahap akhir dari pendidikan wajib.Tahap
selanjutnya pendidikan yaitu perguruan tinggi atau universitas.Pendidikan
menengah ditandai dengan adanya transisi dari wajib belajar pendidikan dasar
untuk anak-anak ke pendidikan ke yang lebih tinggi untuk orang dewasa
(misalnya, universitas atau sekolah kejuruan).
Di tingkat menengah, menggunakan televisi dapat terhubung dengan
beberapa sekolah, sehingga menciptakan cukup besar “kelas” yang terjangkau,
sebagai contoh, jaringan StarNet.Jaringan satelit yang berbasis di Texas,
menjangkau siswa sekolah menengah di seluruh Amerika Serikat melalui
satelit.StarNet menawarkan kursus seperti bahasa asing (Spanyol, Perancis,
Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika, psikologi, dan sejarah seni.
3. Pendidikan Tinggi
Pada tingkat tinggi, sistem telekomunikasi yang digunakan di kampus dan
di luar kampus lebih ekstensif.Ratusan perguruan tinggi menggunakan
telekomunikasi sebagai bagian dari program rutin.Tujuan umumnya adalah
untuk menambah jumlah siswa yang dapat dicapai oleh satu pengajar.
Misalnya, untuk seorang profesor memberikan materi dengan berbicara dari
sebuah studio atau ruang kelas yang dilengkapi kamera .
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan yang mengikuti penyelesaian
sekolah pendidikan menengah seperti sekolah tinggi, sekolah menengah, atau
olahraga.Pendidikan tinggi biasanya diambil untuk mendapatkan gelar sarjana
dan atau pascasarjana, serta pendidikan kejuruan dan pelatihan.
Penyempurnaan pendidikan tinggi umumnya hasil dalam
pemberian sertifikat , ijazah , atau gelar akademik

4
4. Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan pembelajaran yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Misal,  seorang teman dapat mendorong orang lain
untuk berbicara tentang hal-hal yang telah terjadi dalam hidup mereka
sehingga mereka dapat menangani perasaan mereka dan berpikir tentang apa
yang harus dilakukan selanjutnya. Pendidikan informal terjadi melalui dan
didorong oleh percakapan, juga melibatkan pengalaman-pengalaman yang
telah dimilki dan dapat terjadi dalam keadaan apapun.

2.3 Karateristik, Prinsip dan Komponen Pendidikan Jarak Jauh 


1. Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh
Adapun menurut Keegan (1984) dalam A.P. Hardhono (2002)
karakteristik PJJ adalah:
a. Adanya keterpisahan mendekati permanen antara tenaga pengajar dari
peserta didik selama program pendidikan
b. Adanya keterpisahan yang mendekati permanen antara seorang peserta
didik dari peserta didik lain selama program pendidikan.
c. Adanya suatu institusi yang mengelola program pendidikan, inilah yang
membedakan dengan kegiatan seseorang yang belajar sendiri dirumah atau
studi pribadi
d. Pemanfaatan sarana komunikasi baik mekanis maupun elektronis untuk
menyampaikan bahan belajar
e. Penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat
mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfaatnya.
 
Karakteristik pendidikan jarak jauh  lainnya adalah :
a. Menjangkau semua peserta didik dimanapun berada.
b. Proses pembelajaran dilakukan secara mandiri.
c. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dikembangkan secara sengaja
sesuai kebutuhan dengan tetap berpedoman pada kurikulum.

5
d. Interaksi pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung dalam suatu
pertemuan. Bisa pula secara tidak langsung dengan bantuan tutor atau
pendidik dalam forum tutorial.
e. Waktu yang digunakan tepat sesuai jadwal dan program yang telah
ditentukan.
f. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik.
g. Program disusun disesuaikan dengan jenjang, jenis, dan sifat pendidikan.
h. Penilaian dilakukan sendiri (self evaluation).
 
2. Prinsip Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Prinsip dan bentuk program PJJ :
a. Bertujuan meningkatkan mutu kemampuan para peserta didik sesuai
dengan bidang kemampuan, minat dan bakatnya masing-masing agar lebih
mampu meningkatkan mutu dirinya sendiri.
b. Memperluas kesempatan belajar dan meningkatkan jenjang pendidikan
para peserta.
c. Meningkatkan efisiensi dalam sistem penyampaian melalui media 
modular dengan bantuan, radio, tv, film, video, komputer dan internet.
d. Berdasarkan kebutuhan lapangan dan kondisi lingkungan.
e. Berdasarkan kesadaran dan keinginan peserta didik dan menekankan pada
belajar mandiri yang berdasar pada aktuallisasi diri, percaya diri
bergantung pada kemampuan sendiri agar berhasil dalam studinya.
f. Dikembangkan dalam paket terpadu dan dilaksanakan secara terpadu pada
tingkat kelembagaan.
3. Komponen Sistem Pendidikan jarak jauh
Komponen Sistem Pendidikan Jarak Jauh Meliputi :
a. Peserta didik.
Tujuan peserta didik mengikuti sistem PJJ, antara lain ingin
mendapatkan ijasah, untuk mengisi waktu, hiburan, atau tertarik dengan
programnya.
b. Materi pembelajaran.

6
Materi pembelajaran dirancang khusus untuk keperluan sistem PJJ
sesuai kebutuhan peserta didik. Materi pembelajaran yang disusun mudah
dipelajari tanpa perlu banyak mengharapkan bantuan orang lain. Materi ini
disajikan memalui berbagai media. Pada awal keberadaaan, sistem PJJ,
medianya berupa media cetak, sehingga muncullah buku atau modul.
Namun sekarang di era TIK dan komunikasi media untuk belajar mandiri
bisa memanfaatkan jaringan komputer seperti internet yang di dalamnya
memuat banyak informasi dengan penyajian dengan berbagai macam.
c. Pembimbing, Tutor, Fasilitator.
Tugas pembimbing, tutor, dan fasilitator adalah memberikan bantuan
kepada peserta didik sewaktu-waktu secara berkala ketika peserta didik
menghadapai kesulitan dalam mengerjakan tugas, latihan, atau soal.
Bantuan yang diberikan adalah membimbing untuk memahami tujuan
yang akan dicapai, cara dan teknik mempelajari materi pembelajaran,
penerapan metode belajar, dan bantuan lain yang dapat mengkondisikan
peserta didik untuk belajar dan mencapai hasilnya secara optimal. Waktu
pertemuan peserta didik dengan pembimbing, tutor, dan fasilitator
didasarkan pada jadwal yang luwes (fleksibel) tidak kaku disesuaikan
dengan waktu yang dimiliki oleh peserta didik dan disesuaikan dengan
perlu atau tidaknya bantuan dalam proses belajar.
d. Tempat belajar.
Karena peserta didik tidak wajib datang ke sekolah tiap hari, maka
peserta didik bisa belajar di mana saja, sambil menggembala kambing atau
kerbau di kebun, atau sambil menunggu warung. Tempat untuk pertemuan
dengan pembimbing pun diatur dengan memilih tempat yang nyaman
meskipun sederhana untuk belajar.

2.4 Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Pendidikan Jarak Jauh


Kelebihan PJJ. Dari penjelasaanyang telah disampaikan dapat
dikemukakan bahwa distance learning memiliki kelebihan-kelebihan berikut :
Menjangkau target yang telah ditentukan. Para peserta dapat dijangkau
dengan media cetak dan elektronik seperti radio, televise, komputer. Cara ini

7
menguntungkan karena memberikan kesempatan yang luas bagi generasi
muda yang ingin belajar lebih lanjut sesuai dengan minat dan keinginannya.
Memberikan kesempatan yang luas dalam rangka pelayanan terhadap
perbedaan individual peserta didik. Mereka dapat belajar sesuai dengan
kecepatan dan kemampuannya masing-masing yang berbeda dengan sistem
klasikal.
Tidak membutuhkan ruangan kelas dan semua jenis perlengkapannya,
kerangka kegiatan belajar lebih banyak dilakukan di rumah atau di tempat
lainnya yang ada seperti tempat tertentu untuk yang ingin belajar
berkelompok.
Tidak memerlukan guru khusus yang bertugas mengajar secara
berkesinambungan. Cukup dibina dan dibimbing oleh tutor yang bertugas
secara berkala sebagai fasilitator dan membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan.
Bahan belajar yang disiapkan dalam bentuk modul yang disiapkan oleh
pengelola. Program ini memang sudah dirancang agar peserta didik mudah
memahami bahan tersebut.
Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk belajar
mandiri secara aktif, sehingga diharapkan mereka lebih mantap
pemahamannya melalui kegiatan internal, diskusi dan pemantapan mandiri.
Pada dasarnya keberhasilan peserta didik banyak bergantung pada sejauh
mana mereka melakukan kegiatan belajar aktif tersebut.
Lebih efisien dan ekonomis, karena waktu belajarnya tidak terstruktur.
Peserta didik yang telah bekerja tidak perlu meninggalkan pekerjaannya.
Peserta didik juga tidak perlu dating ke sekolah yang mungkin jauh jaraknya.
Pengelolaan belajar dilaksanakan secara terpusat dengan melakukan kegiatan
perencanaan dan pengembangan, koordinasi, pemantauan, pengawasan dan
penilaian.

Beberapa kelemahan yang mungkin menjadi kendala PJJ meliputi  :

8
Persiapan dan perencanaan program lengkap dengan semua perangkatnya
memerlukan waktu dan pembiayaan yang cukup banyak serta
mendayagunakan tenaga ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu.
Menuntut pasa peserta didik belajar mandiri, sehingga memerlukan
motivasi belajar tinggi.
Peserta didik tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan
pengajar, misalnya untuk minta penjelasan atau jawaban atas suatu pertanyaan
yang diajukan. Bimbingan hanya bisa dilakukan dengan cara tutorial yang
dilaksanakan secara berkala.
Modul disusun secara terpusat sehingga besar kemungkinan bahan yang
disajikan kurang relevan dengan kebutuhan peserta didik setempat atau
kepentingan peserta didik. Bahan itu dapat kurang menarik, karena tulisannya
tidak jelas, bahasa sulit dipahami, kurang contoh atau ilustrasi, dan
sebagainya.
Sistem evaluasi. Dalam sistem PJJ, peserta didik belajar tanpa diawasi
oleh pembimbing. Oleh karena itu untuk menentukan apakah telah menguasai
materi pembelajaran atau belum, peseta didik harus mengajukan kepada
pembimbing untuk meminta diuji. Namun peserta didik bisa pula melakukan
tes mandiri (self test/evaluation). Dalam hal ini peserta didik mengerjakan soal
tanpa pengawasan. Dirinya sendirilah yang menilai jawaban benar atau salah
berdasarkan kunci jawaban test tersebut.
 
2.5 Pendidikan Jarak Jauh di Negara Uganda
Di negara Uganda pembelajaran jarak jauh telah di terapkan di Cavendish
University. Di universitas menyediakan cara belajar yang fleksibel, mudah
diakses, dan hemat biaya sebagai alternatif pembelajaran berbasis kelas
tradisional. Cara studi ini cocok untuk mereka yang mengalami kesulitan
menghadiri kelas tradisional karena berbagai alasan. Ini memberi seseorang
kesempatan untuk belajar jauh dari ruang kelas tanpa mengganggu kegiatan
mereka sehari-hari.

9
Platform Distance Learning yang baru dirancang untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa dengan menyediakan platform interaktif online /
offline.
Platform Pembelajaran Jarak Jauh Cavendish University Uganda telah
meningkatkan fitur seperti;
a. Kemampuan untuk melacak dan memantau kemajuan akademik.
b. Akses ke dosen selama jam khusus untuk dukungan akademik.
c. Platform manajemen pembelajaran adaptif.
d. Kemampuan belajar online dan offline.
e. Kemampuan untuk mengirimkan kuis atau tugas secara online atau offline.
f. Penilaian diri dan perbandingan antar kemampuan kursus.
g. Kolaborasi melalui pesan, forum, dan obrolan.
h. Peringatan yang didorong sistem tentang nilai, revisi, dan apa yang harus
dipelajari.

Program Pembelajaran Jarak Jauh yang tersedia di Universitas Cavendish


Uganda adalah :
1) Gelar Magister
2) Master Kesehatan Masyarakat
3) Magister Administrasi Bisnis
4) Magister Administrasi Bisnis-Akuntansi
5) Master Administrasi Bisnis-Pengadaan
6) Magister Administrasi Bisnis-Kewirausahaan
7) Master Administrasi Bisnis-Manajemen Sumber Daya Manusia
8) Master Hubungan Internasional
9) Master of Laws
10) Gelar Sarjana
11) Sarjana Teknologi Informasi
12) Sarjana Administrasi Bisnis-Generik
13) Sarjana Administrasi Bisnis - Manajemen Sumber Daya Manusia
14) Sarjana Administrasi Bisnis-Akuntansi

10
15) Sarjana Administrasi Bisnis-Pengadaan
16) Sarjana Administrasi Bisnis-Perbankan
17) Bachelor of Arts dalam Hubungan Internasional
18) Bachelor of Science dalam Kesehatan Masyarakat
19) Sarjana Administrasi Publik dan Manajemen
20) Sarjana Jurnalisme
21) Diploma
22) Diploma dalam Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
23) Diploma in Business Administration
24) Diploma Hubungan Internasional
25) Diploma Pascasarjana
26) Diploma Pascasarjana Administrasi Bisnis
27) Diploma Pascasarjana dalam Hubungan Internasional
28) Diploma Pascasarjana Kesehatan Masyarakat
29) Diploma Pascasarjana Hukum
Program Pembelajaran Jarak Jauh Cavendish University Uganda
memungkinkan kita belajar di waktu luang. Akses sumber daya perpustakaan
digital, serahkan tugas secara online, berinteraksi dengan teman sekelas di
forum semua di perangkat digital. Belajar online dan offline dari manapun kita
berada.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh
kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai
alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau
konvensional.  Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang
bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak,
waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan
kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran secara bebas dan mandiri.Keberhasilan dari program pendidikan
jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak yang saling membantu, baik
itu dari pebelajar sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota
masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih perduli terhadap perkembangan
Sistem belajar jarak jauh ini meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak
lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, Arief  S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh


Indonesia,
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Depdiknas.
Munir., (2008) . Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Bandung: Alfabeta
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan
Ketenagaan. Bandung: Trigenda Karya.
Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai