Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH TERAPI TERTAWA

TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK


LANSIA DI POSYANDU LANSIA WERDHA
SEJAHTERA BLAHKIUH BADUNG

FITRIA RUSMAYANI
10.321.0892
LATAR BELAKANG

LANSIA

STIMULASI FUNGSI
HIPOTALAMUS KOGNITIF

MEMORI
TERAPI
JANGKA
TERTAWA
PENDEK
RUMUSAN MASALAH
“Adakah pengaruh pemberian terapi tertawa
terhadap memori jangka pendek lansia di
Posyandu Lansia Werdha Sejahtera Blahkiuh?”
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Tujuan Khusus
MANFAAT PENELITIAN
Untuk peneliti
Manfaat Teoritis
Untuk dunia kesehatan

Untuk instansi pelayanan


Manfaat Praktis
keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
PROSES MENUA

LANSIA

MEMORI
JANGKA PROSES
PENDEK
PADA MENUA
LANSIA

TEORI
STIMULASI NEURO
HIPOTALAMUS
ENDOKRIN
• Suatu proses penyimpanan
memori sementara pada lansia
yang hanya dipertahankan
selama informasi tersebut
Definisi
masih dibutuhkan. Waktunya
hanya sekejap yaitu kurang dari
beberapa menit hingga detik.
MEMORI JANGKA PENDEK PADA LANSIA
TERAPI TERTAWA
dalam hati
mencapai kegembiraan
Definisi • Suatu terapi untuk

Jenis 13 Jenis

1-2 kali dalam


Frekuensi dan seminggu pada pagi
Waktu Pelaksanaan hari selama 15-30
menit
Faktor yang mempengaruhi:

Terjadinya 1. Usia
Perubahan fisik, stres 2. Penyakit
kondisi mental dan 3. Jenis kelamin
psikososial 4. Aktivitas fisik dan
olahraga
5. Kondisi lingkungan
Sekresi hormon epinefrin
dan kortisol
Lansia

Memori Jangka Pendek


Tertawa Ʃ neuron pada
hipokampus

Stimulasi Pembentukan
hipotalamus pengalaman emosional
oleh amigdala

1. Epinefrin dan kortisol diturunkan

2. Kadar glukosa dalam otak


ditingkatkan

3. Serotonin, endorfin dan melatonin


dikeluarkan
HIPOTESIS
“Ada pengaruh terapi tertawa terhadap memori
jangka pendek lansia di Posyandu Lansia
Werdha Sejahtera Blahkiuh”
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN MENGGUNAKAN PRE EXPERIMENTAL

Tidak melibatkan variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak.

DENGAN DESAIN ONE-GROUP PRE-POST TEST DESIGN


Mengungkapkan hubungan sebab akibat antara terapi tertawa dan
memori jangka pendek dengan melibatkan satu kelompok subjek.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Werdha Sejahtera Blahkiuh
Badung pada bulan Mei-Juni 2014 dengan frekuensi pertemuan satu kali
dalam satu minggu setiap hari Jumat pada pagi hari pukul 08.30 hingga
09.30 WITA.
Populasi
Seluruh lansia di Posyandu Lansia Werdha Sejahtera yang mengalami
gangguan memori jangka pendek yang berjumlah 30 orang.

Inklusi Eksklusi

Sampel
Berjumlah 28 orang dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling

Pre Test
Pengukuran nilai memori jangka pendek sebelum dilakukan terapi tertawa
dengan menggunakan instrumen digit span forward & backward Wechsler
Adult Intelligence Scale edisi IV

Intervensi
Terapi Tertawa

Post Test
Pengukuran nilai memori jangka pendek setelah dilakukan terapi tertawa
dengan menggunakan instrumen digit span forward & backward Wechsler
Adult Intelligence Scale edisi IV

Analisa Data
Dilakukan analisis data bivariat dengan tingkat kesalahan 5% (0,05).
Karena data tidak berdistribusi normal, maka data di uji dengan Mann-
Whitney Test dan Wilcoxon Sign Rank Test .

Penyajian Data
DEFINISI OPERASIONAL
NO VARIABEL DEFINISI ALAT UKUR HASIL UKUR SKALA DATA
OPERASIONAL
1. Variabel Terapi tertawa merupakan SOP terapi - Dilakukan -
independent: terapi yang dimulai dengan - Tidak
tahap demi tahap dengan tertawa.
Terapi tertawa mengungkapkan rasa dilakukan
gembira, senang dan
lainnya dengan
mengeluarkan suara baik
itu suara keras, sedang
ataupun ringan yang di
keluarkan melalui mulut.
Jenis tertawa yang
dilakukan merupakan
kombinasi dari jenis-jenis
tertawa yang ada antara
lain tawa bersemangat,
tawa hening dengan mulut
terbuka lebar, dan lain lain.
NO VARIABEL DEFINISI ALAT UKUR HASIL UKUR SKALA DATA
OPERASIONAL
2. Variabel Memori jangka Tes Digit Jumlah Interval
dependent: pendek merupakan Span skornya:
memori jangka kemampuan Forward (7 (0-17)
pendek mengingat lansia soal) dan  
dalam waktu 15 detik Sumber:
yang akan dilihat backward Tedjasukmana
melalui total skor tes (7 soal) et.,al, 1998
WAIS IV dalam Asih,
yang diperoleh 2013
responden. Setiap (Wechsler
jawaban yang benar Adult
akan mendapat nilai 1 Intelligene
dan jawaban yang Scale Edisi
salah akan mendapat
nilai 0 IV)
ANALISIS DATA

Analisa Univariat Analisa Bivariat

Data memori jangka Analisis statistik non


pendek sebelum dan parametrik , teknik analisa
setelah intervensi uji wilcoxon dan mann-
dianalisis dengan statistik whitney.
deskriptif kemudian
disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia
Werdha Sejahtera Banjar Benehkawan Desa
Blahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten
Badung yang merupakan satu dari 18 posyandu
lansia yang berada di wilayah kerja dari UPT
Puskesmas Abiansemal I
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA

12
11

10
10

8
7

0
60-64 tahun 65-70 tahun 71-75 tahun
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN
JENIS KELAMIN
15.5

15
15

14.5

14

13.5

13
13

12.5

12
Laki-laki Perempuan
HASIL PENGUKURAN MEMORI JANGKA PENDEK
LANSIA SEBELUM TERAPI TERTAWA
14
13

12

10 9.714

6
5

0
SKOR MINIMAL SKOR MAKSIMAL RATA-RATA
HASIL PENGUKURAN MEMORI JANGKA PENDEK
LANSIA SETELAH TERAPI TERTAWA
16
15

14

12
11.035

10

8
8

0
SKOR MINIMAL SKOR MAKSIMAL RATA-RATA
PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK LANSIA
SETELAH DIBERIKAN TERAPI TERTAWA
16
15

14
13

12
11.035

10 9.714

8
8

6
5

0
SKOR MINIMAL SKOR MAKSIMAL RATA-RATA

PRE TEST POST TEST


HASIL ANALISIS DATA
Skor
Z
-3.068

p (value)
.002

Hasil uji statistik Mann Whitney Test dengan nilai Zhitung = -


3,068 > Ztabel dan pada tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan
nilai p (value) yang diperoleh sebesar 0,002. Dengan
demikian H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan
ada perbedaan skor yang signifikan sebelum pemberian
terapi tertawa dan setelah pemberian terapi tertawa
terhadap memori jangka pendek lansia di Posyandu Lansia
Werdha Sejahtera Blahkiuh Badung.
CONT….

skor post – skor pre


Z -3.717
p (value) .000

Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dengan nilai


Zhitung = -3,717 > Ztabel pada tingkat kemaknaan α = 0,05
dengan nilai p (value) yang diperoleh sebesar 0,000.
Dengan demikian H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini
menunjukkan ada pengaruh yang sangat signifikan
pemberian terapi tertawa terhadap memori jangka
pendek lansia di Posyandu Lansia Werdha Sejahtera
Blahkiuh Badung pada bulan Juni 2014.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
• MEMORI JANGKA PENDEK LANSIA SEBELUM DIBERIKAN
TERAPI TERTAWA
Sebelum diberi intervensi terapi tertawa didapatkan skor
terkecil memori jangka pendek lansia adalah 5 dan skor
terbesar adalah 13 dengan rata-rata skor adalah 9,714.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, rendahnya skor
memori jangka pendek lansia sebagian besar disebabkan
karena kondisi lingkungan keluarga. Stuart (2007) menyatakan
stres pada lansia akan muncul jika stressor muncul sehungga
dapat mengganggu kondisi fisik, emosional, intelektual, sosial,
ekonomi ataupun spiritual dalam diri seseorang.
MEMORI JANGKA PENDEK LANSIA SETELAH
DILAKUKAN TERAPI TERTAWA

• Setelah diberi intervensi terapi tertawa didapatkan skor terkecil memori


jangka pendek lansia adalah 8 dan skor terbesar adalah 15 dengan rata-
rata skor 11,035.
• Terjadinya peningkatan memori jangka pendek lansia dalam penelitian
ini salah satunya karena responden selalu aktif untuk datang dan taat
mengikuti setiap gerakan terapi tertawa. Selain itu berdasarkan hasil
wawancara dengan responden, mereka menyatakan bahwa mereka
sangat senang dengan adanya terapi tertawa ini karena gerakan yang
unik serta sangat menyenangkan sehingga mereka sangat bersemangat.
• Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rossman (2010 dalam Asih,
2013) kerusakan memori pada otak tersebut bersifat reversible dan bisa
diperbaiki, oleh karena itu dibutuhkan suatu intervensi untuk membantu
menurunkan kadar dari hormon stres yang dikeluarkan oleh tubuh
ANALISIS PERBEDAAN SKOR MEMORI JANGKA PENDEK LANSIA
SEBELUM DAN SETELAH MENDAPATKAN TERAPI TERTAWA DI
POSYANDU LANSIA WERDHA SEJAHTERA TAHUN 2014.

• Sebelum diberikan terapi tertawa rata-rata skor memori jangka


pendek lansia adalah 9,714. Setelah diberikan terapi tertawa
rata-rata skor memori jangka pendek lansia menjadi 11,035.
Perbedaan skor memori jangka pendek lansia sebelum dan
setelah mendapatkan terapi tertawa telah dilakukan uji statistik
Mann Whitney Test pada tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan
nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,002. Dengan demikian H1
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada perbedaan
skor memori jangka pendek lansia sebelum dan setelah
mendapatkan terapi tertawa di Posyandu Lansia Werdha
Sejahtera Blahkiuh Badung bulan Juni 2014.
PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP MEMORI JANGKA
PENDEK LANSIA DI POSYANDU LANSIA WERDHA SEJAHTERA
TAHUN 2014

• Setelah diberikan terapi tertawa, memori jangka pendek


lansia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap memori
jangka pendek lansia telah dilakukan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank Test pada tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan
nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,000. Dengan demikian
H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada
pengaruh yang sangat signifikan pemberian terapi tertawa
terhadap memori jangka pendek lansia di Posyandu Lansia
Werdha Sejahtera Blahkiuh Badung bulan Juni 2014.
PENELITIAN YANG MENDUKUNG
• Praptik Setia Asih (2013) dengan judul “Pengaruh Terapi Humor
Terhadap Memori Jangka Pendek Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
Dewanata Cilacap”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan terapi humor terhadap memori jangka
pendek lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata, Cilacap.

• Diah Somawardani (2013) dengan judul “Pengaruh Terapi Tertawa


terhadap Penurunan Depresi pada Lanjut Usia di Banjar
Merthayasa Kelurahan Pemecutan Kaja Kecamatan Denpasar
Utara”. Hal penelitian menunjukkan bahwa terapi tertawa
memiliki peran sangat besar dalam memperbaiki dan
meningkatkan kesehatan khususnya untuk para lansia.
KETERBATASAN PENELITIAN
• Penelitian ini memakai sampel lansia yang bertempat tinggal di wilayah
desa adat sehingga waktu penelitian yang terbatas. Seharusnya penelitian
dapat dilaksanakan dua kali dalam satu minggu, tetapi para lansia tidak
berkenan dikarenakan kesibukan dalam melaksanakan upacara adat
sehingga penelitian hanya dapat dilaksanakan satu kali dalam satu
minggu.

• Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre


experimental dengan desain one-group pre-post test design yang berarti
melakukan pengukuran hasil hanya satu kali saja pada waktu akhir
pertemuan sehingga hasil pengukuran menjadi kurang memuaskan
dibandingkan dengan jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali setiap
akhir sesi terapi tertawa.
SIMPULAN DAN SARAN
• SIMPULAN
• Sebelum responden diberi intervensi terapi
tertawa, rata-rata skor memori jangka • SARAN
pendek lansia adalah 9,714
• Setelah responden diberi intervensi terapi • Kepada pihak UPT
tertawa, rata-rata skor memori jangka
pendek lansia adalah 11,035
Puskesmas Abiansemal I
• Ada perbedaan skor memori jangka pendek dan pemegang program
lansia sebelum dan setelah mendapatkan
terapi tertawa di Posyandu Lansia Werdha
kesehatan lansia
Sejahtera Blahkiuh Badung. Setelah dilakukan • Kepada anggota posyandu
uji statistik Mann-Whitney Test pada tingkat
kemaknaan α = 0,05 dengan nilai (p) yang lansia
diperoleh sebesar 0,002 dengan demikian H1
diterima dan Ho ditolak. • Kepada peneliti
• Ada pengaruh yang sangat signifikan dari selanjutnya
terapi tertawa terhadap memori jangka
pendek lansia di Posyandu Lansia Werdha
Sejahtera Blahkiuh Badung tahun 2014.
Setelah dilakukan uji statistik Wilcoxon Signed
Rank Test pada tingkat kemaknaan α = 0,05
dengan nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,000
dengan demikian H1 diterima dan Ho ditolak.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai