Anda di halaman 1dari 2

2.

Metode Isohyet
Metode Ishoyet mengijinkan menggunakan dan interprestasi semua data yang tersedia

yang telah digunakan atau ditampilkan dan dibahas. Dalam membuat suatu peta Ishoyet para
analisis biasa menggunakan semua pengetahuannya tentang pengaruh-pengaruh orografis dan
morfologis hujan lebat. Dalam hal ini peta tersebut akhirnyaa harus memberikan suatu pola hujan
yang lebih realities daripada diperoleh dari jumlah terukur saja bila digunakan interprestasi
linear antar stasiun-stasiun, hasilnya akan menjadi sama secara hakiki seperti yang diperoleh
dengan Metode Thiesen. Metode Ishoyet bila digunakan oleh seseorang analis berpengalaman,
akan merupakan metode yang paling akurat dalam merata-ratakan hujan pada suatu daerah.
Lokasi dan stasiun diplot pada suatu peta yang cocok dan kontur untuk hujan yang kemudian
digambar.Syarat dari metode ini haarus mempunyai stasiun yang merata, sehingga dapat dengan
mudah menentukan garis kontur.
Hujan rata-rata suatu daerah dihitung dengan mengalihkan hujan rata-rata antara Ishoyet
yang berdekatan (biasanya diambil sebagai rata-rata dari dua nilai Ishoyet) dengan luas antar
Ishoyet, menjumlahkan hasilnya dan membaginya dengan luas total. Cara Ishoyet ini kita harus
menggambar dahulu kontur dengan tinggi hujan yang sama (isohyet),seperti terlihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 2.2 Garis Isohyet


Kemudian luas di antara isohyet-isohyet yang berdekatan diukur dan harga rata-ratanya
dihitung sebagai harga rata-rata timbang dari nilai Kontur, seperti berikut ini :

d 0 d1
2

A1 d 12d 2 A2 .......... dn 12 dn

A1 A2 ......... An

di 1 di
2
n

Ai

Ai

di 1 di
2

Ai

d
Dimana :
Aa = luas areal
D = tinggi curah hujan rata-rata areal
d0, d1, d2,dn = tinggi curah hujan pada isohyet 0, 1, 2, n
A1, A2,An =luas bagian areal yang dibatasi oleh isohyet-isohyet yang bersangkutan.
Ini adalah cara yang paling teliti, tetapi membutuhkan jaringan pos penakar yang relatif lebih
padat guna memungkinkan untuk membuat garis-garis isohyet.

Anda mungkin juga menyukai