Anda di halaman 1dari 20

Bahan Konstruksi Teknik

Kimia
Logam Besi dan Paduannya
Disusun Oleh:
• Elna Purwanti
• Elsy
• Irene
• Laura
• Dewi sutriani
Kelas C
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS RIAU
2018
LOGAM BESI DAN PADUANNYA
• KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK
• DIAGRAM FASA
• SISTEM BESI KARBIDA
• PROSES-PROSES TERMAL
• PEMBUATAN BESI PADUAN
Logam besi dan paduannya (metal alloys) adalah salah
satu material teknik yang porsinya paling banyak
diperlukan dalam kegunaan teknik
A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK
A. Besi
Ferrum (Fe) berasal dari bahasa latin yang artinya besi. Besi adalah ogam yang berasal
dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari.

B. Komposisi
Jika diperhatikan komponen mesin, maka sebagian besar sekitar 80% dan bahkan lebih
terbuat dari logam. Selebihnya digunakan material non logam seperti kermik, gelas,
polimer, bahkan material maju seperti komposit,
Material Logam dibagi dua :

• Bersifat kuat, keras,


Logam besi penghantar listrik dan
panas, serta mempunyai
(ferrous) titik didih tinggi

• Komposisi utamanya bukan


Logam non besi contohnya adalah
besi aluminium,tembaga, timah
(nonferrous)
No Paduan Besi Komposisi Kimia
1 Besi tuang (Cast Iron 1,7% + 4% C ; 1%-3% Si ; 0,80% M (maks), 0,2,% P (maks). Dengan
 Besi tuang lunak unsur unsur pemadu seperti Cr, Mi, Mo, Al dan loham bainnya
 Besi tuang kelabu
 Besi tuang putih
 Besi tuang noduler

2 Baja paduan rendah


 Baja karbon rendah 0,8%-0,35% C;0,25% -1,50%n
 Baja karbon sedah 0,35%-0,50% C ; 0,25%-0,30%sI
 Abang karbin tinggi
3 Baja paduan tinggi a. Feritik (12 % Cr, 0,5 dan ladar karbon rendah
 Baja stainless b. Martensitic (12%-17% Cr dam 0,1%-1%)
c. Austenitic 17&-25% Cr dan 8%-20% Ni
d. Duplek 23%-30% Cr, 25%-7% Ni serta unsur Ti dan Mo
e. Prestipasi

a. General purpose skill


 Baja perkakas b. Die steels
c. High speed steels
1. Besi Tuang (cast Iron)
Sifatnya sangat getas namun mampu cornya baik dibanding baik. Titik cairnya lebih
rendah, ketahanan kondisi nya lebih baik. Hal ini dikarenakan adanya grafit tersebar
di besi tuang ini.

2. Baja (steel)
Baja paduan adalah paduan baja dengan berbagai elemen dalam jumlah total
antara 0,1% dan 50% berat untuk meningkatkan sifat mekanik
Baja (steel)

Baja paduan Baja paduan


rendah tinggi

Baja karbon rendah Baja karbon sedang


Baja karbon tinggi
Bersifat lunak, lemah, dan memiliki Bersifat lebih kuat dari pada baja
Memiliki ketahanan korosi yang baik
keuletan dan ketangguhan yang baik karbon rendah
B. DIAGRAM FASA SISTEM KARBON

Diagram fasa adalah diagram yang menampilkan


temperaturdi mana terjadi perubahan fasa selama proses
pendinginan dan pemanasan yang lambat dengan kadar karbon.
Diagram ini merupakan dasar pemahaman untuk semua
operasi perlakuan panas. Fungi diagram fas aadalah memudahkan
memilih temperatur pemanasan yang sesuai untuk etiap proses
perlakuan panas, baik proses anil, normaliizng, maupun
pengerasan.
C. PROSES-PROSES TERMAL

Heat Treatment adalah salah satu yang dapat Melalui proses mengubah suhu pada material. Dengan
menentukan sifat mekanisme suatu material tujuan mendapatkan sifat yang lebih baik.
1. Near equilibrium (mendekati 2. Non equilirium (tidak setimbang)
kesetimbangan) Tujuannya untuk mendapatkan
tujuannya untuk melunakkan struktur kekerasan dan kekuatan yang lebih
kristal dan menghilangkan tegangan. tinggi.
Heat treatment pada besi paduan :

1. Baja/besi cor paduan Mn


2. Baja/besi cor paduan Cr dan
stainless steel
3. Besi cor putih paduan Ni
D. PEMBUATAN BESI PADUAN

1.PEMBENTUKAN LOGAM/PADUANNYA DENGAN TEKNIK FORMING OPERATION

Pembuatan logam atau paduannya dengan teknik forming operations terdiri


atas forging, rolling, extrusion, dan drawing. Sedangkan pembuatan logam/alloy dapat
dilakukan dengan teknik casting yang terdiri atas cara send, die, investment, lost foam
dan continous. Selain kedua teknik tersebut diatas, ada teknik lain yaitu powder
metallurgy dan welding.
Teknik forming information adalah suatu cara pembentukan atau deformasi
logam/alloy dengan bantuan energy eksternal (stress/tegangan dan strain/regangan,
dan perlakuan panas) sehingga sifat logam/alloy menjadi bersifat plastis, tidak mudah
retak dan patah. Contoh perlakuan (treatment) pada logam/alloy dengan stress-strain
dari eksternal energi, dapat dilihat pada gambar:
Pada gambar di atas sebuah ilusrasi perlakuan daya stress-strain dari
eksternal energy pada suatu bahan apabila suatu bahan atau logam
mendaoatkan perlakuan sress dan strain yang berasal dari eksternal
energy maka logam mengalami perubahan benetuk dan deformasi. Mula-
mula logam atau bahan mendapat perlakuan stress, seperti daya tekanan
dari atas bentuknya lebih menebal (bentuk pertama). Akan tetapi bila
bahan tersebut terus mendapat gaya stress dan strain dari luar, maka
bentuknya berbeda dari bentuk awalnya (bentuk kedua). Bila bahan
bentuk kedua mendapat perlakuan nilai strain lebih ditingkatkan, maka
bentuk bahan berubah menjadi bentuk ketiga. Pada bahan berbentuk
ketiga diperlakukan, daya stress diturunkan dan strain ditambahkan,
maka bentuk bahan ketiga berubah menjadi bentuk bahan ke empat yang
mudah patah ditengahnya.
• 2. PEMBENTUKAN PADUAN LOGAM DENGAN TEKNIK
CASTING
Casting adalah suatu proses pencetakan/pembentukan
logam/alloy berbentuk ukuran tertentu, dimana logam/alloy
cair dicampurkan didalam mold cavity yang mempunyai
dimensi tertentu. Metode ini paling ekonomis dibandingkan
dengan metode lain. Metode casting terdiri dari sand casting,
die casting, investment casting, lost foam casting.
Metode casting digunakan apabila:
• Dimensi yang dibutuhkan sangat besar
• Bila dikerjakan dengan metode lain, pekerjaannya menjadi
terlalu rumit
• Jenis logam/alloy mempunyai sifat ductile yang begitu kecil,
sehingga tidak dapat dibentuk dengan menggunakan
perlakuan panas atau dingin (hot working dan cold working)
• 3. PEMBENTUKAN PADUAN LOGAM DENGAN TEKNIK POWDER
METALURGY DAN WELDING
Powder Metallurgy merupakan teknik pembentuk logam/alloy yang
mempunyai kerapatan tinggi, dimana bahan logam/alloy yang digunakan
berbentuk serbuk atau tepung(powder). Pada teknik ini mula-mula serbuk
logam/alloy dicampur sehingga padu atau homogeny, kemudia diikuti dengan
treatment panas. Teknik ini digunakan untuk membuat logambersifat ductile
rendah, contoh pada pembuatan bushing dangears.
Welding atau pengelasan merupakan teknik pembuatan logam/alloy, pada
teknik ini dua atau lebih dari lempengan/potongan logam disatukan menjadi
bentuk tunggal. Teknik ini digunakan jika teknik yang ada membutuhkan biaya
yang mahal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai