Dianti Lita Lestari 1807113639 Elna Purwanti 1807124724 Elsy Hasmenelly Putri 1807125231 Muhammad Rifaldi 1807123998 Nuzul Azmi 1807124953 Sarah Mutia 1807113518 A. PENGERTIAN PARADIGMA Istilah paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan dikembangkan oleh Thomas S. Khun dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution (1970:49). Secara testimologis paradigma diartikan sebagai asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan sumber nilai). B. PENJABARAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA 1. Kehidupan Ideologi 2. Kehidupan politik 3. Kehidupan Ekonomi 4. Kehidupan Budaya 5. Kehidupan Keamana & Pertahanan 1. Kehidupan Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain Pancasila sebagai ideologi terbentuk melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Pancasila sebagi suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis dan terbuka.. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Ideologi Pancasila
1. Nilai Dasar.
Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari nilai-
nilai Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai ideologi tersebut tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan di dalam negara sebagai staatsfundamentalnorm atau pokok kaedah negara yang fundamental. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Ideologi Pancasila 2. Nilai Instrumental
Nilai intsrumental ini merupakan eksplistasi,
penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya GBHN yang lima tahun senentiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat, undang-undang, depertemen-depertemen, sebagai lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya. Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif). Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Ideologi Pancasila 3. Nilai Praktis,
Merupakan nilai-nilai realisasi intrumental yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, bangsa dan negara. Dalam realisasi praktis inilah penjabaran nilai-nilai pancasila senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi serat aspirasi masyarakat. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara stuktual memiliki tiga dimensi yaitu: 1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh. 2. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma-norma kenegaraan. 3. Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan raelitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki nilai- nilai ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata (konkrit) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan negara. 2. Kehidupan Politik Pemikiran mengenai politik sejatinya banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 S.M seperti Plato dan Aristoteles. Nilai politik adalah wujud budaya politik yang dianut oleh masyarakat, bangsa, atau negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas kehidupan, khususnya kehidupan politik.
Pada negara Indonesia, nilai politik itu sudah tertulis
dengan jelas dalam Ideologi bangsa ini, yaitu Pancasila. Artinya, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan, dan nilai keadilan adalah penjabaran dari nilai politik Pancasila yang harus dipahami dengan baik. Nilai politik yang terkandung dalam pancasila : Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” mencerminkan nilai moralitas kehidupan politik yang berasal dari Tuhan, serta penegasan Indonesia sebagai negara yang mengakui kuasa Tuhan melebihi kuasa siapapun
Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menggambarkan nilai politik yang mengedepankan proses humanisas
Sila ketiga “Persatuan Indonesia” menggambarkan nilai politik yang
berintegritas dan tetap mengutamakan tujuan negara diatas tujuan kelompok ataupun individu.
Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” menegaskan kedaulatan negara ini berada di tangan rakyat Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjelaskan suatu nilai politik yang adil 3. Kehidupan Ekonomi Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan
sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.
Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara 4. Kehidupan Budaya pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial
budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa agar merasa dihargai. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial. Nilai kebudayaan yang terkandung dalam pancasila :
Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun
golongan sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh
segenap warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, maupun golongannya.
Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan
tekad masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang berdaulat Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan kepentingan perorangan
Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi
landasan yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia. 5. Kehidupan Keamanan dan Pertahanan
Menurut deklarasi bangsa Indonesia yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945, bahwa Negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Negara Indonesia.
pengertian ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan
keamanan, yaitu merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketanguhan menghadapi segala macam ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung yang membahayakan pertahan keamanan bangsa dan Negara. Penyelenggaran pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama TNI dan Polri sebagai intinya. Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan Negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Meliputi perjuangan rakyat indonesia dalam hal bela negara yang
secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan dasar falsafah pancasila. Hal itu di dasari oleh prinsip-prinsip nilai yang merupakan dasar keyakinan dan kebenaran bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. C. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 1. Esensi Pancasila dalam Pembangunan Nasional Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala hal aspek pembangunan nasional kita mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila Pancasila.
Maka pembangunan nasional harus meliputi aspek
jiwa yang mencakup akal, rasa, dan kehendak. Aspek raga, aspek individu, aspek makhluk sosial, aspek pribadi dan juga aspek kehidupan ketuhanannya. Kemudian pada gilirannya dijabarkan dalam berbagai bidang pembangunan antara lain politik, ekonomi, iptek, social budaya, hukum, dan lain sebagainya. 2. Urgensi Pancasila dalam Pembangunan Nasional Pembangunan nasional yang meliputi pembangunan ideologi, politik, ekonomi, budaya, dan keamanan serta pertahanan Indonesia mengharuskan pancasila menjadi satu-satunya acuan bagi setiap pembangunan tersebut. Untuk menyatukan pemahaman begitu banyak keyakinan yang dianut penduduk Indonesia diperlukan Pancasila, dan ini jelas pada sila yang pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, pembangunan nasional lainnya, politik, juga diatur dalam
Pancasila bagaimana berpolitik yang bermoral santun, berkemajuan dan tidak saling menyerang yang menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia. Dalam kehidupan ekonomi,Pancasila memiliki nilai-nilai ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan bersama, yang membedakan kehidupan ekonomi Indonesia dengan ekonomi liberal yang bebas dan serakah. “Maka dapat disimpulkan bahwa urgensi pancasila dalam pembangunan nasional adalah sebagai pemersatu dalam segala hal untuk mencapai tujuan bersama bangsa Indonesia, memantabkan ideologi, memprioritaskan tujuan politik untuk kepentingan dan kemajuan Indonesia, menstabilkan dan mewujudkan ekonomi kerakyatan yang meratakan kesejahteraan, menjaga kebudayaan Indonesia yang beragam, dan mempertahankan keamanan Indonesia secara keseluruhan.” TERIMA KASIH