Anda di halaman 1dari 15

yys css

iic
PPh
h

Dinamika Rotasi dan


Keseimbangan Benda Tegar
Miffa Aulita R, S.Pd
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Pasti hampir setiap hari kalian melakukan
aktivitas yang namanya “membuka dan
menutup pintu”. Saat kalian membuka
atau menutup pintu, pernah ngak kalian
beranggapan, kenapa yaa gagang pintu
letaknya pasti jauh dari engsel pintu itu
sendiri. Dan kenapa juga posisi gagang
pintu tidak di tengah-tengah daun pintu?

Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Dinamika Rotasi
• Coba kalian bayangkan daun pintu yang ada dirumah kalian. Ketika kalian menarik
ataupun mendorong pintu dengan suatu gaya F, maka pintu akan mengayun
terbuka ataupun tertutup. Ayunan terbuka atau tertutup ini menandakan kalau
pintu mengalami gerak rotasi (gerak pada lintasan melingkar) dan memiliki sumbu
putar (poros) yang terletak pada engselnya.
• Dinamika rotasi adalah suatu cabang mekanika yang mempelajari tentang suatu
gerak rotasi dengan melibatkan gaya, massa dan faktor lain yang turut
mempengaruhi suatu gerak rotasi tersebut.

Jens
Jens Martensson
Martensson 4
1. Torsi (Momen Gaya)

• Suatu benda dapat mengalami gerak translasi atau gerak


rotasi. Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya
lurus ataupun melengkung.
• Pada gerak translasi menggunakan konsep Hukum
Newton II. Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang
mengalami perputaran terhadap poros tertentu.
• Gerak rotasi disebabkan adanya torsi yaitu kecenderungan
sebuah gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap
titik poros tertentu.

Jens
Jens Martensson
Martensson 5
• Besarnya momen gaya (torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak
antara sumbu putaran dan letak gaya.
• Lengan Momen (I) sebutan untuk jarak titik poros rotasi sampai ke gaya yang saling
tegak lurus.
• Torsi merupakan suatu besaran vektor. Torsi merupakan hasil kali gaya dengan
lengannya.
• Sehingga torsi mempunyai arah. Torsi bernilai positif (+) apabila arah putarannya
berlawanan jarum jam. Sedangkan torsi bernilai negatif (-) apabila arah putarannya
searah dengan jarum jam.

Jens
Jens Martensson
Martensson 6
Persamaan matematis Momen Gaya

Jens
Jens Martensson
Martensson 7
Lalu, bagaimana hubungannya torsi dengan
letak gagang pintu?

• Naa, dari persamaan sudah terlihat, jika gaya (F) sebanding dengan lengan momen (d).
Artinya, semakin besar lengan momen (d) dan gaya yang diberikan juga semakin besar, maka
momen gaya (torsi) yang dihasilkan semakin besar pula.
• Kita anggap engsel pintu adalah sumbu putar (poros), maka jarak gagang pintu dengan
engsel adalah lengan momen (d). Seperti anggapan diatas, (d) dan (F) semakin besar, maka
momen gaya (torsi) yang dihasilkan semakin besar pula. Hal ini yang memudahkan kita untuk
membuka atau menutup pintu.
• Semakin jauh letak gagang pintu dengan engsel momen gaya (torsi) semakin besar pintu
lebih mudaj terbuka/tertutup.
• Semakin dekat letak gagang pintu dengan engsel momen gaya semakin kecil pintu
lebih sulit tertutup/terbuka

Jens
Jens Martensson
Martensson 8
2. Momen Inersia
• Hukum Newton 1 dikatakan “Benda yang bergerak akan cenderung bergerak dan benda yang diam akan
cenderung diam”.
• Inersia sendiri adalah kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaanya (tetap diam atau bergerak).
Inersia disebut juga dengan kelembaman suatu benda.
• Sehingga Hukum Newton 1 disebut juga dengan hukum inersia atau hukum kelembaman.
• Benda yang susah bergerak disebut memiliki inersia yang besar. Bumi yang selalu dalam keadaan rotasi disebut
memiliki inersia rotasi.
• Kalau Inersia adalah kelembaman untuk gerak translasi (pergerakan yg sifatnya lurus), Momen Inersia
merupakan kelembaman untuk gerak rotasi (pergerakan yang sifatnya berputar pada pororsnya)
• Besarmya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Massa benda
2. Bentuk benda
3. Letak sumbu putar
4. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)

Jens
Jens Martensson
Martensson 9
Naa, coba perhatikan gambar dibawah ini

Kalau semua benda


disamping kita lepaskan,
mana yang akan sampai
dibawah duluan?

Jens
Jens Martensson
Martensson 10
• Untuk dapat memecahkan permasalahan sebelumnya, kita perlu tahu terlebih dahulu konsep
Momen Inersia terhadap benda-benda seperti gambar sebelumnya.
• Kita anggap benda-benda itu tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil, hingga terbentuklah
suatu benda seperti gambar sebelumnya.
• Setiap partikel di suatu benda, pastilah mempunyai momen inersia masing-masing.
• Perhitungannya dengan mengalikan massa partikel dengan kuadrat jari-jari partikel terhadap poros
benda

• Sehingga, momen inersia benda merupakan penjumlahan seluruh momen inersia dari partikel
benda tersebut. Berhubung setiap benda memiliki bentuk yang berbeda, maka muncullah
konstanta bentuk untuk setiap benda.

Jens
Jens Martensson
Martensson 11
Dari sini, kita tau bahwa massa dan jarak
(jari-jari) berpengaruh terhadap momen
inersia.
Semakin jauh jarak massa benda terhadap
poros, makin besar momen inersianya.

Jens
Jens Martensson
Martensson 12
• Kalau yang pertama tadi, kita harus paham momen inersia, yang Kedua kita harus berasumsi bahwa
benda yang duluan sampai ke bawah adalah benda yang mempunyai kecepatan (v) paling besar.
• artinya, kita perlu melihat kondisi energi setiap benda. Secara matematis kita tahu bahwa seluruh energi
kinetik dari benda yang bergerak lurus (ex. Kubus) merupakan energi kinetik translasi. Maka kita dapat
menuliskan Energi Kinetik Translasi (energi ketika benda akan bergerak dg asumsi gerakan
mendatar/lurus/linier) :

• Di sisi lain, bagaimana jika benda yang kita lepaskan adalah silinder. Maka energi yang digunakan bukan
lagi energi kinetik translasi, melainkan energi kinetik rotasi. Jika pada energi kinetik translasi kecepatan
liner (v), maka pada energi kinetik rotasi kecepatan yang digunakan adalah kecepatan sudut ()
• Jadi energi kinetiknya menjadi Energi Kinetik Rotasi:

Jens
Jens Martensson
Martensson 13
• Perlu di ingat, sebelum benda-benda tersebut dilepas, benda berada pada ketinggian tertentu. Artinya
energi yang diperlukan adalah energi potensia.

• Naa, ketika seluruh benda dilepas, maka benda mana yang akan sampai ke bawah duluan???

*KITA LANJUT DI FORUM DISKUSI YAA*

Jens
Jens Martensson
Martensson 14
SICS
PHY
Physics
Launch

cs
Physi

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai