Disusun Oleh :
Nama NIM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menulis makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Kami mengucapkan syukur atas limpahan rahmat dan nikmat sehat, baik
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah pada mata kuliah Akuntansi Keuangan yang berjudul “Properti
Investasi”.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Properti investasi adalah properti berupa tanah atau bangunan atau bagian
dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh pemilik (lessee)
melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau keduanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif dan tidak dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13, 2015).
Properti investasi merupakan bagian dari aset yang tidak digunakan sendiri untuk
tujuan pemiliknya.
Salah satu tujuan properti investasi yang terdapat dalam PSAK No. 13
(2015) yaitu untuk memperoleh kenaikan nilai atas properti yang dimiliki,
pelaporan dengan nilai wajar dianggap lebih relevan karena menunjukkan
kenaikan nilai atas properti secara berkala. Sebaliknya apabila digunakan metode
biaya properti investasi hanya dilaporkan sebesar harga perolehannya dan tidak
menunjukkan adanya kenaikan nilai atas properti investasi dimana dianggap tidak
relevan dengan kondisi saat ini dan tujuan dari properti investasi itu sendiri.
Pengakuan selisih nilai wajar properti investasi yang diakui dalam laba rugi
(metode nilai wajar) dianggap memberikan relevansi nilai yang lebih tinggi
terhadap laporan keuangan daripada hanya pengungkapan (disclosure) nilai wajar
pada catatan atas laporan keuangan (metode biaya).
PEMBAHASAN
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan
tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Jika entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang
digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari,
maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa
pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
5. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi. Ervina
Yang bukan merupakan contoh properti investasi adalah:
2.2 Pengakuan
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan properti investasi dapat
diukur secara andal.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa yaitu
aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar properti dan
nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Irma
Setelah pengakuan awal, entitas dapat memilih antara model nilai wajar
atau model biaya untuk kebijakan akuntansi atas seluruh properti investasinya.
Untuk properti yang dikuasai melalui sewa operasi diklasifikasikan sebagai
properti investasi, harus diukur menggunakan model nilai wajar. Untuk properti
investasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal atas dasar
berkelanjutan, harus diukur dengan model biaya.
Jika entitas memilih untuk menggunakan model nilai wajar, maka seluruh
properti investasi akan diukur berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi akan diakui sebagai laba
atau rugi pada periode berjalan.
2.4 Transfer
Pengalihan ke atau dari properti investasi dilakukan jika dan hanya jika
terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai. Contoh dari
properti investasi yaitu : Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang, tanah yang
dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan, bangunan
yang dimiliki oleh entitas, bangunan yang belum terpakai tetapi disewakan kepada
pihak lain, dan properti dalam proses pembangunan.
2. Pengakuan dalam properti investasi diakui sebagai aset dan hanya besar
kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan properti investasi dapat
diukur secara andal.
3. Pengukuran pada properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan.Biaya perolehan properti investasi adalah harga pembelian dan setiap
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung, seperti biaya jasa hukum,
pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain.
4. Transfer ; Pengalihan ke atau dari properti investasi dilakukan jika dan hanya
jika terdapat perubahan penggunaan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://kumpulanakuntansi.blogspot.com/2015/12/properti-
investasi.html?m=1