Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PRESENTASI
Oleh Kelompok 6
PERKENALAN ANGGOTA

Arif dwi Ismail


Mustofa syahab
Fauzan
SUMBER HUKUM MATERIL PENGADILAN AGAMA

Sumber hukum materil dalam pengadilan agama biasanya terdiri


dari beberapa hal, termasuk:
1.Al-Quran: Sebagai sumber utama dalam hukum Islam, Al-
Quran memberikan prinsip-prinsip hukum yang mendasar bagi
pengadilan agama.
2.Hadis: Hadis mengandung ajaran-ajaran dan petunjuk
tambahan dari Nabi Muhammad yang dapat digunakan untuk
menjelaskan dan menginterpretasikan hukum Islam.
SUMBER HUKUM MATERIL PENGADILAN AGAMA

3.Ijma: Ijma adalah kesepakatan para ulama tentang suatu


masalah hukum yang tidak secara langsung diatur dalam Al-Quran dan
Hadis.
4.Qiyas: Qiyas adalah analogi hukum yang digunakan untuk
menyimpulkan hukum baru berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat
dalam Al-Quran, Hadis, dan ijma.
5.Fatwa: Fatwa dari otoritas keagamaan juga dapat dijadikan
sumber hukum dalam pengadilan agama, terutama untuk masalah-
masalah kontemporer yang belum diatur secara spesifik dalam sumber-
sumber hukum tradisional.
SUMBER HUKUM MATERIL PENGADILAN AGAMA

6.prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan: Prinsip-


prinsip ini juga memainkan peran penting dalam pengambilan
keputusan di pengadilan agama, dengan memastikan bahwa hukum
diterapkan secara adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
SUMBER HUKUM FORMIL PENGADILAN AGAMA

Sumber hukum formil dalam pengadilan agama umumnya


mencakup:
1.Kompilasi Hukum Islam (KHI): KHI adalah kumpulan
peraturan hukum yang mengatur proses peradilan agama di
Indonesia, termasuk prosedur pengadilan, hakim, saksi, bukti,
dan eksekusi putusan.
3.Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama: Undang-Undang ini mengatur lebih lanjut mengenai
organisasi, tata cara, dan prosedur dalam pengadilan agama di
Indonesia.
SUMBER HUKUM FORMIL PENGADILAN AGAMA

3.Peraturan Mahkamah Agung (PERMA): PERMA adalah


peraturan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung
Indonesia yang mengatur tata cara pelaksanaan peradilan,
termasuk di pengadilan agama.
4.Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah: Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Daerah juga dapat mengatur
prosedur dan administrasi di pengadilan agama.
SUMBER HUKUM FORMIL PENGADILAN AGAMA

5.ketentuan Hukum Acara: Selain peraturan formal, ketentuan


hukum acara seperti hukum acara perdata, pidana, dan
administrasi juga dapat berlaku dalam pengadilan agama,
tergantung pada sifat perkara yang dihadapi.
6.Putusan Mahkamah Konstitusi: Putusan-putusan Mahkamah
Konstitusi yang berkaitan dengan peradilan agama juga dapat
menjadi sumber hukum formil yang penting dalam memandu
proses peradilan agama.
PENGERTIAN SUMBER HUKUM MATERIL DAN FORMIL
PENGADILAN AGAMA

Dalam konteks pengadilan agama, sumber hukum materil dan sumber hukum formil memiliki makna yang serupa
dengan dalam sistem hukum secara umum, namun diterapkan khusus untuk pengadilan agama. Berikut
penjelasannya:
1.Sumber Hukum Materil Pengadilan Agama:Merujuk pada prinsip-prinsip, aturan, dan norma-norma hukum
yang menjadi dasar bagi penyelesaian perkara-perkara yang diajukan di pengadilan agama.Sumber hukum
materil pengadilan agama terutama berfokus pada ajaran Islam, seperti Al-Quran, Hadis, ijma (kesepakatan
ulama), qiyas (analogi hukum), dan fatwa-fatwa dari otoritas keagamaan.Prinsip-prinsip keadilan dan
kemanusiaan juga termasuk dalam sumber hukum materil pengadilan agama.
PENGERTIAN SUMBER HUKUM MATERIL DAN FORMIL
PENGADILAN AGAMA

2.Sumber Hukum Formil Pengadilan Agama:Merujuk pada aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang mengatur
tata cara pengadilan agama, termasuk proses peradilan, hakim, saksi, bukti, eksekusi putusan, dan administrasi
pengadilan.Contoh sumber hukum formil pengadilan agama adalah Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia,
undang-undang yang mengatur peradilan agama, peraturan Mahkamah Agung, serta ketentuan hukum acara
yang berlaku dalam proses peradilan agama.

Dengan demikian, sumber hukum materil mengatur substansi hukum yang diterapkan dalam penyelesaian
perkara, sementara sumber hukum formil mengatur prosedur dan mekanisme pelaksanaan hukum materil di
pengadilan agama.
PRODUK PENGADILAN AGAMA

Produk dari pengadilan agama mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan proses peradilan dan putusan-
putusan yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa contoh produk dari pengadilan agama:
1.putusan: Putusan adalah keputusan akhir yang dikeluarkan oleh pengadilan agama setelah mempertimbangkan
argumen dari kedua belah pihak dalam sebuah perkara. Putusan ini mencakup penjelasan mengenai hak dan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak.
2.surat Keputusan: Surat keputusan dikeluarkan oleh pengadilan agama untuk memberikan kepastian hukum
terhadap suatu perkara yang telah diputuskan. Surat keputusan ini dapat berupa pengesahan nikah, penetapan
hak asuh anak, pembagian harta warisan, dan sebagainya.
PRODUK PENGADILAN AGAMA

3.Akta: Pengadilan agama juga dapat mengeluarkan akta-akta resmi yang mencatat peristiwa-peristiwa penting,
seperti akta nikah, akta perceraian, akta perwalian anak, dan akta waris.
4.Penetapan: Selain putusan, pengadilan agama juga dapat mengeluarkan penetapan-penetapan dalam rangka
menyelesaikan sengketa atau permasalahan yang muncul dalam proses peradilan.
5.Rekomendasi dan Arahan: Pengadilan agama juga dapat memberikan rekomendasi atau arahan kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam suatu perkara, baik berupa nasihat untuk penyelesaian damai maupun arahan untuk
melaksanakan putusan yang telah diambil.S
emua produk dari pengadilan agama tersebut bertujuan untuk memberikan penyelesaian yang adil dan sesuai
dengan hukum Islam atas sengketa-sengketa yang berkaitan dengan masalah keagamaan dan keluarga.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai