PRESENTASI
Oleh Kelompok 6
PERKENALAN ANGGOTA
Dalam konteks pengadilan agama, sumber hukum materil dan sumber hukum formil memiliki makna yang serupa
dengan dalam sistem hukum secara umum, namun diterapkan khusus untuk pengadilan agama. Berikut
penjelasannya:
1.Sumber Hukum Materil Pengadilan Agama:Merujuk pada prinsip-prinsip, aturan, dan norma-norma hukum
yang menjadi dasar bagi penyelesaian perkara-perkara yang diajukan di pengadilan agama.Sumber hukum
materil pengadilan agama terutama berfokus pada ajaran Islam, seperti Al-Quran, Hadis, ijma (kesepakatan
ulama), qiyas (analogi hukum), dan fatwa-fatwa dari otoritas keagamaan.Prinsip-prinsip keadilan dan
kemanusiaan juga termasuk dalam sumber hukum materil pengadilan agama.
PENGERTIAN SUMBER HUKUM MATERIL DAN FORMIL
PENGADILAN AGAMA
2.Sumber Hukum Formil Pengadilan Agama:Merujuk pada aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang mengatur
tata cara pengadilan agama, termasuk proses peradilan, hakim, saksi, bukti, eksekusi putusan, dan administrasi
pengadilan.Contoh sumber hukum formil pengadilan agama adalah Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia,
undang-undang yang mengatur peradilan agama, peraturan Mahkamah Agung, serta ketentuan hukum acara
yang berlaku dalam proses peradilan agama.
Dengan demikian, sumber hukum materil mengatur substansi hukum yang diterapkan dalam penyelesaian
perkara, sementara sumber hukum formil mengatur prosedur dan mekanisme pelaksanaan hukum materil di
pengadilan agama.
PRODUK PENGADILAN AGAMA
Produk dari pengadilan agama mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan proses peradilan dan putusan-
putusan yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa contoh produk dari pengadilan agama:
1.putusan: Putusan adalah keputusan akhir yang dikeluarkan oleh pengadilan agama setelah mempertimbangkan
argumen dari kedua belah pihak dalam sebuah perkara. Putusan ini mencakup penjelasan mengenai hak dan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak.
2.surat Keputusan: Surat keputusan dikeluarkan oleh pengadilan agama untuk memberikan kepastian hukum
terhadap suatu perkara yang telah diputuskan. Surat keputusan ini dapat berupa pengesahan nikah, penetapan
hak asuh anak, pembagian harta warisan, dan sebagainya.
PRODUK PENGADILAN AGAMA
3.Akta: Pengadilan agama juga dapat mengeluarkan akta-akta resmi yang mencatat peristiwa-peristiwa penting,
seperti akta nikah, akta perceraian, akta perwalian anak, dan akta waris.
4.Penetapan: Selain putusan, pengadilan agama juga dapat mengeluarkan penetapan-penetapan dalam rangka
menyelesaikan sengketa atau permasalahan yang muncul dalam proses peradilan.
5.Rekomendasi dan Arahan: Pengadilan agama juga dapat memberikan rekomendasi atau arahan kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam suatu perkara, baik berupa nasihat untuk penyelesaian damai maupun arahan untuk
melaksanakan putusan yang telah diambil.S
emua produk dari pengadilan agama tersebut bertujuan untuk memberikan penyelesaian yang adil dan sesuai
dengan hukum Islam atas sengketa-sengketa yang berkaitan dengan masalah keagamaan dan keluarga.
TERIMA
KASIH