Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indah Prameswari Wiryanti

NIM : R011231123

Tugas Anggota Kelompok 4


Menjelaskan esensi Pancasila sebagai Etika Bangsa yang terkandung dalam sila 1,2 dan 3
 Sila Ketuhanan. Terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas
nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki
kekuatan (force) untuk dilaksanakan oleh pengikut-pengikutnya. Sila ini mengandung
dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang
Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
 Sila Kemanusiaan. Mengandung dimensi humanis. Artinya, menjadikan manusia lebih
manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
 Sila Persatuan. Mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), dan
cinta tanah air.
Intisari Video

A. Konsep Etika, Moral, Nilai, Etiket


Etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan
dalam bersikap dan bertingkah laku. Istilah "Etika" berasal dari bahasa Yunani "Ethos" yang
artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan,
sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
tata cara hidup yang baik pada diri seorang maupun Masyarakat.
 Pancasila sebagai sistem etika merupakan way of life bangs Indonesia. Juga merupakan
moral guidance yang dapat diaktualisasikan dalam tindakan konkrit di berbagai aspek
kehidupan.
 Pancasila sebagai sistem etika dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas
dalam dir setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. Aliran Etika
Terdapat 3 aliran, yaitu :
 Etika Keutamaan
Orientasi: Keutamaan/kebajikan.
Watak nilai: Disiplin, kejujuran, belas kasih, murah hati, dst.
Keterangan: Moralitas yang didasarkan pada agama kebanyakan menganut etika
keutamaan.
 Teleologis
Orientasi: Konsekuensi/akibat.
Watak nilai: Kebenaran dan kesalahan didasarkan pada tujuan akhir.
Keterangan: Aliran etika yang berorientasi pada konsekuensi atau hasil seperti;
Eudaemonisme, hedonisme, utilitarianisme.
 Deontologis
Orientasi: Kewajiban/keharusan.
Watak nilai: Kelayakan, kepatutan, kepantasan
Keterangan: Pandangan etika yang mementingkan kewajiban seperti halnya pemikiran
Immanuel Kant yang terkenal dengan sikap imperatif kategoris, perbuatan baik dilakukan
tanpa pamrih.

C. Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu etika
Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Hal inilah yang membentuk perilaku Indonesia dalam aspek kehidupannya.
D. Hakekat Pancasila Sebagai Sistem Etika
 Sila Ketuhanan. Terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai penjamin
prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas nilai-
nilai moral yang bersumber pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki kekuatan
(force) untuk dilaksanakan oleh pengikut-pengikutnya. Sila ini mengandung dimensi moral
berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan
kepada nilai agama yang dianutnya.
 Sila Kemanusiaan, mengandung dimensi humanis artinya menjadikan manusia lebih
manusiawi.
 Sila Persatuan, mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan, cinta tanah air.
 Sila Kerakyatan, mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain,
menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Sila Keadilan, mengandung nilai mau peduli atas nasib orang lain, membantu kesulitan
orang lain

Anda mungkin juga menyukai