Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah terkait “Materi Muatan RPS Antara Profil Lulusan, CPL, dan Tujuan
Mata Kuliah Hukum Acara Administrasi“. Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Hukum Acara Administrasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Aslan Noor, S.H., M.H.,
CN. selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Acara Administrasi Kelas 3/A
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kelompok kami.
Terima kasih yang sebesar–besarnya tak lupa kami sampaikan kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan maksimal. .
Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Konsep RPS yang dapat mewujudkan Profil lulusan, CPL, dan CPMK....................... 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep RPS yang dapat mewujudkan Profil lulusan, CPL, dan
CPMK?
2. Bagaimana konsekuensi yuridis bagi dosen dan mahasiswa jika RPS tidak
disusun sesuai secara taat asas?
2
C. Kerangka Pemikiran
• Pasal 10
• Pasal 12
3
d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e. metode pembelajaran;
f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas
yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang
digunakan.
Pasal 16 :
a. paling lama 2 (dua) tahun akademik untuk program diploma satu, dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks;
b. paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program diploma dua, dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks;
c. paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma tiga, dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks;
d. paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma
empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus
empat puluh empat) sks;
4
f. paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister, program magister
terapan, atau program spesialis, setelah menyelesaikan program sarjana, atau
diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36
(tiga puluh enam) sks; atau
g. paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program doktor, program doktor
terapan, atau program subspesialis, setelah menyelesaikan program magister,
program magister terapan, atau program spesialis, dengan beban belajar mahasiswa
paling sedikit 42 (empat puluh dua) sks.
(2) Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diselenggarakan
sebagai program lanjutan yang terpisah atau tidak terpisah dari program sarjana,
atau program diploma empat/sarjana terapan.
Pasal 17 :
(1) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial,
terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester;
dan
(2) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang
sejenis, terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
(3) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
5
(4) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
Pasal 18 :
(1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program
diploma empat/sarjana terapan, dan program sarjana yang berprestasi akademik
tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat
mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester
berikut.
(2) Mahasiswa program magister, program magister terapan, atau program yang
setara yang berprestasi akademik tinggi dapat melanjutkan ke program doktor atau
program doktor terapan, setelah paling sedikit 2 (dua) semester mengikuti program
magister atau program magister terapan, tanpa harus lulus terlebih dahulu dari
program magister atau program magister terapan tersebut.
(3) Mahasiswa program magister atau program magister terapan yang melanjutkan
ke program doktor atau program doktor terapan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) harus menyelesaikan program magister atau program magister terapan sebelum
menyelesaikan program doktor.
(4) Mahasiswa berprestasi akademik tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar
dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik.
(5) Mahasiswa berprestasi akademik tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar
1
dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik.
1https://lldikti13.kemdikbud.go.id/2016/01/26/standar-nasional-pendidikan-tinggi-tahun-2015/
diakses pada 27-9-2021 pukul 18.30 WIB
6
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Konsep RPS yang dapat mewujudkan Profil lulusan, CPL, dan CPMK
Konsen RPS yang baik dan dapat mewujudkan profil lulusan , CPL dan
CPMK sudah di atur pada Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
Republik indonesia Nomor 49 tahun 2014 , Peraturan pemerintah no. 19 tahun
2005 , Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 . Dengan sudah mengikuti anjuran
yang sudah diatur dalam peraturan-peraturan diatas maka RPS sudah
memiliki konsep yang baik . Selain itu, ada cara lain yang mungkin dapat di
terapkan oleh para dosen yang menyusun RPS dengan mengikutsertakan
7
mahasiswa sehingga dari awal diketahui deskripsi, tujuan, pokok bahasan,
strategi dan metode perkuliahan, serta tata acara penilaian dengan silabus
yang lengkap sehingga mahasiswa mengetahui rencana kegiatan setiap
pertemuan/perkuliahan.
RPS yang efektif menurut Boak (1998: 5) mempunyai dua karakteristik utama
(a) flexibilitas, dan (b) fokus. Fleksibilitas ialah dapat memenuhi berbagai
kebutuhan dan gaya belajar mahasiswa. Fokus ialah efektif membantu
mahasiswa memfokuskan perhatiannya mencapai hasil dan capaian belajar
tertentu/khusus. Kedua karakteristik utama ini diperlukan untuk suatu kontrak
belajar efektif. Tanpa fleksibilitas, kebanyakan manfaat kontrak belajar tidak
diperoleh. Tanpa fokus, mahasiswa mudah kehilangan arah.2
C. Konsekuensi Yuridis
Konsekuensi Yuridis adalah semua perbuatan hukum yang pernah dilakukan
dianggap belum pernah ada sehingga keadaan harus dikembalikan seperti
semula. Secara normatif terdapat peraturan pemerintah UU No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang di dalamnya terdapat peraturan-
peraturan tentang standar pendidikan di Indonesia. Di dalam peraturan
tersebut dijelaskan berbagai tugas, hak dan kewajiban seorang mahasiswa dan
tenaga pendidik. Terdapat berbagai konsekuensi atas pelanggaran yang
dilakukan oleh tenaga pendidik dan mahasiswa apabila melanggar peraturan
tersebut. Dalam hal ini, penyusunan RPS harus sesuai dengan standar
nasional agar mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri sebelum
memulai proses perkuliahan dan bisa menjadi mahasiswa yang aktif dan
termotivasi untuk terus belajar serta berdiskusi sehingga dalam proses dan
hasil dari perkuliahan tersebut tercapai hasil yang terbaik.
2https://media.neliti.com/media/publications/259456-pelaksanaan-rencana-pembelajaran-
semeste-3684f79d.pdf ( diakses pada 27-9-2021 , pukul 18.50 WIB )
8
Oleh karena itu, mahasiswa dan tenaga pendidik diharapkan dapat
menerapkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan peraturan dalam
pelaksanaannya di dalam lingkungan pendidikan.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep RPS yang dapat mewujudkan Profil lulusan, CPL, dan CPMK
adalah yang memiliki standar nasional yang sudah di atur dalam Peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia Nomor 49 tahun
2014 , Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 , Permenristekdikti no. 44
tahun 2015.
B. Saran
A. Untuk Dosen
B. Untuk Mahasiswa
10
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/259456-pelaksanaan-rencana-
pembelajaran-semeste-3684f79d.pdf
11