Anda di halaman 1dari 66

I.

ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA

1.

TUJUAN

Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat:


1.
2.
3.
4.

Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika


Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian
Mendemostrasikan keterampilan skill
Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama

praktek
5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika

2.

DASAR TEORI

2.1. Pengawatan dan Teknologi PCB-1


Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen-komponen
elektronika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan praktek dasar cara
membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan perakitannya
pada papan PCB (printed cicuit board).
2.2. Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan di
bengkel elektronika adalah keselamatan umum. Keselamatan umum
meliputi keselamatan diri sendiri, orang lain, dan peralatan kerja.
Keselamatan umum merupakan tanggung jawab bersama antar mahasiswa
sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang
melakukan praktek dituntut untuk selalu berhati-hati. Mahasiswa harus
dalam kondisi siap, tidak sakit dan tidak mengantuk.
Selain itu, mahasiswa harus memakai baju seragam bengkel. Hal ini

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

dimaksudkan dengan tujuan agar terhindar dari hal-hal yang tidak


diinginkan.
Kecelakaan yang sering terjadi antara lain :
1.
2.
3.
4.

Terkena panas solder


Terkena ujung sisi benda yang tejam
Tersengat aliran listrik
Terkena benda yang berputar seperti bor

2.3. Penanggung Jawab Praktek


Instruktur
Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan arahan tentang langkahlangkah praktek yang benar, tepat, dan aman. Instruktur juga mengontrol
kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan pada
alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut
Storeman
Storeman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dipinjamkan kepada mahasiswa sebagai praktikan. Mencatat setiap peralatan
yang dipinjam oleh praktikan baik yang rusak maupun yang hilang yang
terjadi pada setiap kegiatan yang berlangsung.
Praktikan
Praktikan adalah setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek.
Praktikan dituntut untuk mengikuti dan menjalankan semua tugas yang
diberikan oleh instruktur dengan baik dan mematuhi semua peraturan dan
ketentuan yang berlaku selama praktek. juga wajib menjaga peralatan yang
dipinjam agar tidak rusak dan hilang.

2.4. Kebersihan

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Kebersihan lingkungan harus dijaga baik sebelum, selama, dan sesudah


melakukan praktek. Meja kerja yang telah digunakan untuk praktek harus
dibersihkan dan tidak membuang sampah sembarangan.
2.5. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan selama praktek antara lain:
1. Mistar baja
2. Obeng Plus dan Obeng Minus
3. Tang Potong, Tang Jepit, dan Tang Kombinasi
4. Palu
5. Pinset
6. Solder
7. Landasan Solder
8. Penyedot Timah
9. Multimeter
a.

Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur benda-benda kerja.

Gambar 1.1 Mistar Baja

b.

Obeng
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng yang
tersedia ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Gambar 1.2 Obeng Plus dan Obeng Minus


c.

Tang
Terdapat beberapa macam tang sesuai dengan fungsinya antara lain tang
jepit dan tang kombinasi. Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau
membengkokkan elemen kawat. Tang potong berfungsi untuk
memotong kawat atau kabel. Tang kombinasi memiliki fungsi menjepit,
membengkokkan dan memotong elemen kawan atau kabel.

Gambar 1.3 Tang Potong dan Tang Jepit

d.

Palu
Palu atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang akan
dipasang pada papan kerja.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Gambar 1.4 Palu


e.

Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronik.
Dapat juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang
sangat sempit.

Gambar 1.5 Pinset

f.

Solder
Solder digunakan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika
dengan bantuan timah.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Gambar 1.6 Solder


g.

Landasan Solder
Landasan solder digunakan untuk sandaran solder saat solder dalam
kondisi panas.

Gambar 1.7 Landasan Solder

h.

Penyedot Timah
Penyedot timah digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di
PCB.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Gambar 1.8 Penyedot Timah


i.

Multimeter
Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga disebut
AVO-meter.

Gambar 1.9 Multimeter Digital dan Analog

3.

PERTANYAAN
1.

Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1!

-Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponenkomponen

elektronika

sehingga

menghasilkan

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

suatu

rangkaian

elektronika. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan praktek


dasar cara membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan
perakitannya pada papan PCB (printed cicuit board).

4.

EVALUASI
1.

Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng
minus!
- Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen
kawat. Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng plus
digunakan untuk memasang atau melepaskan baut bentuk plus, obeng
minus digunakan untuk memasang atau melepaskan baut bentuk minus.

II. MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT


EMAIL
1.

TUJUAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat:


1. Berlatih menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek
pengawatan
2. Mempertin kawat email dengan benar
3. Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat

2.

DASAR TEORI
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan logam
tersebut ialah denga menggunakan timah, bisa juga dtambahkan bahan lain
supaya keduanya lebih cepat dan bagus untuk menyatu, misalnya lotfet.
Timah akan mencair pada suhu yang cukup tinggi dan akan berbentuk padat
pada suhu yang rendah. Timah yang biasa digunakan adalah timah yang
memiliki RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair pada
suhu 188o dan timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.
Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder
yang dihubungkan dengan aliran listrik akan menghasilkan panas yang
cukup tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam
keadaan cair itulah, kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan
dengan timah. Saat ini alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk
dan variasi yang bermacam-macam.
Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang
dipanaskan dengan solder. Tujuan adalah supaya bagian logam yang dilapisi
tidak mudah berkarat.

3.

DAFTAR ALAT
Tabel 2.1
NO.

NAMA ALAT

SPESIFIKASI

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

JUMLAH

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

4.

Solder
Tang Potong
Tang Jepit
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder

30 watt/220 colt

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

DAFTAR BAHAN
Tabel 2.2
NO.

NAMA ALAT

SPESIFIKASI

JUMLAH

1.

Kawat Email

0,8 mm

80 mm

2.

Timah

1 mm RH 40/60

Secukupnya

3.

Lotfet

Secukupnya

4.

Amplas

Secukupnya

5. GAMBAR
Gambar Terlampir.

6.

KESELAMATAN KERJA
a.
b.
c.
d.

7.

Ikuti instruksi dari instruktur


Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati
Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder

LANGKAH KERJA
a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan
letakkan pada posisi yang benar.
b. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
c. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga
kedua macam kawat dengan diameter berbeda menjadi dua bagian yang
sama panjangnya.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

10

d. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.


e. Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagianbagian yang telah ditentukan (sesuai gambar).
f. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan
menggunakan timah yang telah ditentukan.
g. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian kawat tertentu (sesuai
h.
i.
j.
k.

gambar).
Periksa hasil pekerjaan sesuai dengan gambar.
Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat

penyimpanan dalam kondisi baik.


l. Lakukan pembersihan bengkel.

8.

DATA PENGAMATAN

Tabel 2.3

Kawat email
Timah
Tidak dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas, dan

Hasil Solderan
0,8 mm
RH 40/60
Tidak berubah
Rapi
Cukup rapi
Rapi dan merata

diberi lotfet

9.

PERTANYAAN
a. Jelaskan tujuan mempertin!
-Tujuannya agar bagian logam yang dipertin tidak berkarat.
b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!
-Kegunaannya agar mempermudah proses penyolderan

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

11

10. EVALUASI
a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas dan tidak dikupas!
-Hasil solderan kawat yang dikupas hasilnya merata dan rapi, sedangkan
hasil solderan kawat yang tidak dikupas hasilnya tidak merata dan tidak
rapi.
b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
-Hasil solderan kawat yang diberi lotfet hasilnya maksimal dan rapi,
sedangkan hasil solderan kawat yang tidak diberi lotfet hasilnya tidak
maksimal dan tidak rapi.

11. ANALISIS
Sebelum melakukan kegiatan mempertin dan menyolder kawat, Pertama-tama
kita harus mengetahui apa itu menyolder dan mempertin?
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Mempertin adalah proses pelapisan suatu
logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat solder. Pertama-tama Periksalah
semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar apabila terdapat
peralatan yang sudah rusak, kita bisa melaporkan kepada instruktur sehingga
dapat diganti dengan peralatan yang bagus.
Pada saat kegiatan menyolder kita semua harus berhati-hati terutama bagi para
pemula dan selalu meletakkankan solder di landasan solder. Hal ini dimaksudkan
agar solder yang panas tidak mencederai bagian tubuh kita. Pada saat menyolder
juga, gunakanlah lotfet agar hasil solder yang dihasilkan merata dan rapi. Karena
lotfet berfungsi mempercepat penjalaran panas dari solder tersebut. Selanjutnya
pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut karena biasanya kawat
menjadi panas saat dilakukan penyolderan.
Mahasiswa bisa menggunakan caranya masing-masing pada saat penyolderan
tersebut. Gunakanlah semua peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya masingmasing,demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat penyolderan.

12. KESIMPULAN
1. Memahami cara menyolder dan mempertin dengan baik dan benar.
2. Selalu berhati-hati dan konsentrasi dalam mengerjakan setiap job agar
mendapatkan hasil yang maksimal.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

12

Panjang Kawat Tembaga 80 mm = 4 buah


Gunakan kawat tembaga ukuran 0,8 mm
Gunakan Timah jenis 40/60

Panjang Kawat Tembaga 80 mm

hug--

Dikupas
1/3
Dikupas dan

Tidak Dikupas
1/3

Dikupas
1/3

Tidak Dikupas

Dikupas dan

Diamplas
1/3

Diamplas
1/3

Dikerik dan di

Dikerik dan di

Amplas, Dilotfet

Amplas, Dilotfet

1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3

1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3

1/3
Dikerik dan di
Amplas, Dilotfet
1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3

Gambar 02 Latihan Menyolder Kawat Tembaga

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

13

Jumlah
III II

Nama Bagian

No.Bagian

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Fathur,Ullil,Nafi

Diperiksa

Yudi Wijanarko,

I Perubahan

LATIHAN MENYOLDER
KAWAT TEMBAGA
POLITEKNIK NEGERI

ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA

SRIWIJAYA

III.

1.

MEMBUAT KUBUS

TUJUAN
Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat:
1. Menyolder kawat email dengan benar
2. Membuat lilitan dari kawat email
3. Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang

2.

DASAR TEORI
Membuat lilItan (membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi
gulungan yang simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat
digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudutsudut kubus yang rapi.
Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu latihan melakukan
penyolderan dan pembundelan.
Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat
pemancar,

penerima,

computer,

amplifier,

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

dan

lain-lain.

Fungsi

14

pembundelan adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung,


memudahkan dalam trobleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan
dalam perakitan (assembling).

3.

DAFTAR ALAT

Tabel 3.1
No.
1.

4.

Nama Alat
Solder

Spesifikasi
30 watt/220 volt

Jumlah
1 buah

2.

Tang potong

1 buah

3.

Tang jepit

1 buah

4.

Cutter

1 buah

5.

Pinset

1 buah

6.

Mistar baja

1 buah

7.

Landasan solder

1 buah

DAFTAR BAHAN

Tabel 3.2
No.
1.

Nama Alat
Kawat email

Spesifikasi
1 mm

Jumlah
1200 mm

2.

Kawat email

0,4 mm

400 mm

3.

Koker

3,5 mm

75 mm

4.

Timah

1 mm RH 40/60

Secukupnya

5.

Lotfet

Secukupnya

6.

Amplas Halus

Secukupnya

5. GAMBAR
Gambar Terlampir.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

15

6.

KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
5.

Ikuti instruksi dari instruktur


Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
Perhatikan cara menggunakan solder yang baik
Letakkan solder yang panas pada landasan solder
Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun

7.

LANGKAH KERJA
1.

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan

2.
3.

letakkan pada posisi yang benar


Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja
Potong kawat email tersebut menjadi 12 potong ( 1 mm berukuran 100

4.

mm dan 8 potong kawat, 0,4 mm berukuran 50 mm)


Buatlah gulungan dari kawat email 0,4 mm dengan menggunakan

5.
6.
7.

koker sebagai inti


Usahakan liltan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat
Kawat yang telah dililit disiskan dengan baik
Ambil kawat email 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10

8.

mm menggunakan cutter
Pertin kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan

timah
9. Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o pada arah yang sama
10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain
11. Satukan ujung-ujungnya sehingga membentuk kubus, di mana setiap
sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z
12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah
13.
14.
15.
16.
17.
18.

dibentuk sebelumnya
Satukan kawat yang dipertin dan lilitan tersebut dengan solder
Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus
Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
Lakukan pemebersihan bengkel

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

16

8.

Data Pengamatan

Tabel 3.3

Sisi
kubus

Panjang (cm)

Kondisi kawat (lurus/kurang

Sudut yang dibentuk

lurus/tidak lurus)

(siku/tidak siku)

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

10 cm

Lurus

Siku

Tabel 3.4

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

17

Sudut

Panjang

Jumlah

Solderan

kubus

lilitan(mm)

llitan (bh)

(matang/tidak

9.

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

4 cm

4 lilitan

matang)
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang

Ujung kawat
(simeteris/tidak
simetris)
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris

PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan menyolder!
-Tujuannya untuk menyatukan 2 buah logam tanpa mencairkan kedua
logam yang disatukan tersebut.
2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
-Langkah-langkahnya yaitu perlu latihan menyolder terus-menerus
supaya terbiasa dalam memegang solder serta mata solder harus selalu
bersih dan panasnya juga harus maksimal.

10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
-Menyolder adalah proses menyatukan 2 buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Sedangkan mempertin adalah

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

18

proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat
solder.
2. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!
-Kegunaannya adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung,
memudahkan dalam troubleshooting,mengurangi crosstalk, dan
memudahkan dalam perakitan (assembling).

11. ANALISIS
Pembuatan kubus adalah suatu proses pekerjaan yang membutuhkan
kesabaran dan ketelitian. Sebelum memulai job sebaiknya kita periksa semua
peralatan yang digunakan. Lalu ukur masing-masing kawat email menggunakan
mistar baja untuk dipotong.
Pertama-tama kita harus memotong kawat email sebanyak 12 bagian dengan
ukuran 100 mm sebagai rusuk kubus. Selanjutnya ambil kawat email 100 mm
tersebut dan kupas kedua ujungnya sebesar 10 mm dengan menggunakan cutter,
lalu pertin kedua ujungnya dengan timah dan tekuk sampai sudut 45. Lakukan hal
yang sama untuk semua kawat yang lain.
Setelah itu, satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus,
dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X-Y-Z. Lalu
menyatukan setiap kawat yang dipotong dengan sudut dari suatu bidang ke bidang
yang lain harus 90o (tegak lurus), kemudian lilitan kawat 0,8 mm harus tegak
lurus dengan koker yang dililitkan pada sudut-sudut yang telah di bentuk. Setelah
semuanya selesai, barulah kita dapat merekatkannya dengan mempertin setiap
kawat yang telah dililit dengan penyolderan yang rapi dan kuat pada setiap sudut
kubus supaya didapatkan hasil yang maksimal..

12. KESIMPULAN
1.

2.
3.

4.

Memotong kawat harus sesuai ukuran dengan tidak menambah atau


mengurangi panjang kawat tersebut.
Membentuk sudut kawat harus tegak lurus sebesar 90 o.
Memahami melilitkan kawat pada ujung-ujung kerangka kubus tersebut
dengan rapi dan kuat.
Mempertin semua lilitan tersebut agar kubus terbentuk lebih rapi dan baik.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

19

Gambar 3.1 Ukuran Pembundelan Kawat Email

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

20

Gambar 3.2 Contoh Pembundelan 1

Gambar 3.3 Contoh Pembundelan 2

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

21

IV.
1.

MENYOLDER PADA PCB MATRIKS

TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
a.
b.
c.
d.

2.

Menyolder kabel pada PCB Matriks.


Menyolder dengan baik dan benar
Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
Membaca gambar skematik dengan baik dan benar

DASAR TEORI
PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponenkomponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah satu
sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika
dapat disolderkan pada tembaga tersebut.
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
Penggunaan PCB Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian
elektronik, di mana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang
biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.

3.

DAFTAR ALAT

Tabel 4.1
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

22

No.
1.

4.

Nama Alat
Solder

Spesifikasi
30 watt/220 volt

Jumlah
1 buah

2.

Tang potong

1 buah

3.

Tang jepit

1 buah

4.

Cutter

1 buah

5.

Pinset

1 buah

6.

Mistar baja

1 buah

7.

Landasan solder

1 buah

DAFTAR BAHAN

Tabel 4.2
No.
1.

Nama Alat
PCB Matriks

Spesifikasi
18 baris x 20 kolom

Jumlah
1 buah

2.

Kabel warna merah

0,6 mm

45 cm

3.

Kabel warna hitam

0,6 mm

70 cm

4.

Kabel warna biru

0,6 mm

20 cm

5.

Kabel warna abu-abu

0,6 mm

40 cm

6.

Kabel pertin

0,8 mm

25 cm

7.

Timah

1 mm RH 40/60

Secukupnya

8.

Lotfet

Secukupnya

9.

Amplas halus

Secukupnya

5.

GAMBAR
Gambar Terlampir.

6.

KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.

Ikuti instruksi dari instruktur


Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti
Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder
Jangan menempelkan mata solder pada PCB Matriks terlalu lama karena
dapat melepaskan tembaga!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

23

7.

LANGKAH KERJA
1.

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan

2.
3.

letakkan pada posisi yang benar


Periksa kondisi PCB Matriks
Bersihkan permukaan tembaga PCB matriks menggunakan amplas

4.

halus
Ukurlah masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan

5.

mistar baja sesuai dengan tabel warna


Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga
didapat 9 potong kabel merah, 5 potong kabel abu-abu, 4 potong kabel

6.

biru, 9 potong kabel hitam, dan 9 potong kabel pertin


Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran 5 mm dan

7.
8.

amplas
Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya 5 mm dan amplas
Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang telah

dipertin pada PCB Matriks sesuai dengan gambar


9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai dikerjakan
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat
penyimpanan dalam kondisi baik
12. Lakukan pembersihan bengkel

8.

DATA PENGAMATAN

Tabel 4.3

Kabel
Merah
Abu-abu
Biru
Pertin
Hitam

Panjang total setelah


penyolderan (cm)
45 cm
40 cm
20 cm
25 cm
70 cm

Hasil penyolderan
(matang/tidak
matang)
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

24

9.

PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
-Perbedaannya adalah Kabel berbentuk pejal (solid) baik yang berisolasi
maupun tidak berisolasi.
2. Hitunglah panjang kabel sebelum dan sesudah proses penyolderan!
-Panjang kabel sebelum dan sesudah proses penyolderan yaitu rata-rata
mengalami penyusutan dikarenakan proses penyolderan tersebut.

10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!
-Perbedaannya yaitu penyolderan pada kabel harus teliti dan jangan
sampai isotalornya menyusut karena panasnya mata solder, sedangkan
penyolderan pada kawat juga harus teliti, karena kawat tidak ada isolatornya
sehingga diperlukan pinset untuk memegangnya.

11. ANALISIS
Siapkan alat-alat yang diperlukan,dan periksa semua peralatan sebelum
praktek dimulai. Kabel-kabel yang telah disediakan harus diukur sesuai dengan
gambar yang diberikan.
Pada saat memotong kita harus teliti agar ukurannya pas, seperti kabel ada
yang jumlahnya 9 potong dan ada juga 4 potong. Jarak selubung kabel ke solderan
harus sama dengan diameter kabel, Itu dikarenakan agar kabel dapat disatukan di
atas papan pcb matriks. Setelah semua kabel telah terpotong kemudian kita potong
0,5 cm pada ujung-ujung kabel untuk menyatukannya pada lubang yang ada
dipapan.
Kemudian lakukan penyolderan pada ujung-ujung kawat secara baik dan
rapi, lalu pada saat penyolderan dibutuhkan ketelitian, seperti mata solder tidak
boleh telalu lama diatas papan PCB, karena bisa mengakibatkan papan PCB akan
gosong atau meleleh. Dan pastikan bahwa selubung kabel-kabel tersebut tidak
meleleh supaya didapatkan hasil yang maksimal.

12. KESIMPULAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

25

1. Menyolder dan mempertin yang baik dan benar akan menghasilkan hasil
yang rapi dan maksimal.
2. Tata letak warna kabel harus rapi dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

1
^

2
^

3
^

4
^

5
^

6
^

7
^

8
^

9
10
11
12
13
14
15

16

#
*

17

18

Gambar 4.1 Pandangan atas PCB Matriks

Gambar 4.2 Pandangan samping PCB Matriks

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

26

Gambar 4.3 Pandangan belakang PCB Matriks

o : Blue (Biru)
^ : Gray (Abu-abu)
? : Red (Merah)
x : Pertin
z : Black (Hitam)
SUSUNAN LETAK KABEL PADA PCB MATRIKS

MERAH

BIRU

ABU-ABU

HITAM

T 1-18

A-S 1

J-K 9

A-S 18

A 5-9

S 2-17

A-R 2

J-L 8

A-R 17

B 5-9

R 3-16

A-Q 3

J-M 7

A-Q 16

C 5-9

Q 4-15

A-P 4

J-N 6

A-P 15

D 5-9

J-O 5

A-O 14

E 5-9

O 6-13

A-N 13

F 5-9

N 7-12

A-M 12

G 5-9

P 5-14

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

PERTIN

27

V.

M 8-11

A-L 11

H 5-9

L 9-10

A-K 10

I 5-9

MENYOLDER DAN MERAKIT RANGKAIAN


PADA PAKU PAYUNG

1.

TUJUAN
Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung
mahasiswa dapat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2.

Membaca gambar skematik dengan baik dan benar


Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter
Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
Memasang komponen rangkaian elektronika dengan benar
Menyolder komponen pada paku payung
Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan benar

DASAR TEORI
Pada rangkaian-rangkaian sederhana, penggunaan paku payung sebagai
terminal amatlah besar manfaatnya. Selain mudah merancangnya, biayanya
pun akan menjadi lebih murah dibandingkan jika membuatnya dengan
papan PCB. Paku Payung mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan
sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

28

Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian Power
Supply Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power Supply Regulator
merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak
dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika
sederhana.
Sebelum

merangkai

rangkaian

sebenarnya,

terlebih

dahulu

dibuat

rancangannya pada kertas milimeter. Fungsi kertas milimeter adalah untuk


memudahkan pengukuran objek gambar sehingga menjadi lebih teliti.

3.

DAFTAR ALAT
Tabel 5.1
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

4.

NAMA BAHAN
Solder
Tang Potong
Tang Lancip
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder

SPESIFIKASI

JUMLAH

30 watt/220 volt

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

SPESIFIKASI

JUMLAH

DAFTAR BAHAN
Tabel 5.2
NO.

NAMA BAHAN

1.

Papan multiplex

200 x 150 x 18 cm

2.

Paku payung

3.

Resistor 1

270

4.

Resistor 2

1K

5.

Elco

2200 F/16 V

6.

Transistor

BC 107

7.

Dioda bridge

2A

8.

Dioda zener

9,1 V/400 mA

17

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

29

5.

9.

LED

10.

Kabel penghubung

11.

Timah

12.

Lotfet

Secukupnya

13.

Amplas halus

Secukupnya

Secukupnya
RH 40/60

Secukupnya

GAMBAR
Gambar Terlampir.

6.

KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hatu
3. Letakkan solder yang panas pada landasan solder
4. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun!
5. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen
6. Gunakan pinset untuk mengurangi panas

7.

LANGKAH KERJA
1.

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan

2.
3.
4.
5.

tempatkan pada posisi yang benar


Salinlah gambar rangkaian pada kertas milimeter
Tempatkan gambar diatas papan multiplex dan rekatkan
Pasanglah paku payung pada terminal-terminal seperti gambar
Ukurlah panjang kabel penghubung sessuai dengan kebutuhan dan

6.
7.
8.

kupas ujung-ujungnya
Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan amplas
Solder semua komponen diatas paku payung sesuai dengan gambar
Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang

berbeda
9. Laporkan pada instruktur bila semua perkerjaan telah selesai dikerjakan
10. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai
pada input rangkaian
11. Bersihkan semua peralatan yang digunakan
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi
baik
13. Lakukan pembersihan bengkel

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

30

8.

DATA PENGAMATAN
Tabel 5.3
Titik Uji
Input
Output
Zener
LED (menyala/tidak)

9.

Tegangan (volt)
15 Volt
6,5 Volt
7 Volt
2 Volt dan menyala

PERTANYAAN
1. Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika!
-Kegunaannya yaitu sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki
komponen.
2. Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar elektronika!
-Fungsinya yaitu untuk memudahkan pengukuran objek gambar
sehingga menjadi lebih teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata
letak komponen-komponen elektronika.
3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB!
Keuntungannya yaitu mudah merancangnya,biayapun jauh lebih murah
dibandingkan dengan biaya pemakaian dan pembuatan PCB.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

31

10. EVALUASI
1. Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Supply!
-Fungsinya yaitu sebagai rangkaian pembangkit sinyal searah (DC).
Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada
rangkaian-rangkaian elektronika sederhana.
2. Jelaskan fungsi dioda bridge!
-Fungsinya yaitu sebagai penyearah arus (rectifier) dari arus AC ke arus
DC
3. Jelaskan fungsi dioda zener!
-Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan searah (DC).
4. Jelaskan fungsi LED!
-Fungsinya yaitu memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias
maju (forward bias).

11. ANALISIS
Sebelum memulai job, siapkan semua peralatan dan bahan yang akan
dipergunakan. Pertama-tama, Sediakan paku payung secukupnya lalu pasang pada
titik-titik yang yang telah ditentukan komponennya. Komponen-komponen
tersebut diletakkan di atas paku payung yang berfungsi sebagai penghantar listrik
atau aliran panas sehingga dapat memancarkan energi dari komponen satu ke
komponen lainya. Untuk itu dilakukan penyolderan untuk menyatukan lintasan
komponen-komponen tersebut tetapi pada ujung awal paku payung diberi kabel
yang panjangnya sekitar 6 cm dan ujung-ujung kabel dikupas untuk dihubungkan
dengan tegangan dari trafo sehingga memberi aliran listrik.
Membuat rangkaian paku payung dengan menggambar pola atau desain
rangkaian menggunakan kertas milimeter adalah hal yang tidak semudah yang
dibayangkan karena untuk meggambar pola dikertas milimeter terdapat ukuranukuran jarak pada setiap komponen, tata letak yang benar dan tidak terbalik.
Untuk mempermudah dan menghemat kabel jadi dibuatlah pola yang sederhana
dan langsung menuju pada kabel penghubung terakhir.

12. KESIMPULAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

32

1. Kita dapat memahami menyolder dan merakit rangkaian Power Supply di


atas paku payung.
2. Kita dapat memasang kabel-kabel sebagai lintasan rangkaian pada paku
payung.
3. Dalam menyolder komponen-komponen di atas paku payung harus
memerhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki 2 kutub.

Gambar 05 Skema Rangkaian Power Supply Regulator

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

33

Keterangan:
R1

= 270

R2

= 1,2K

D1,D2,D3,D4

= 1N 4001 ( Dapat diganti dengan dioda bridge 2 Ampere)

T1

= BC 108

LED

= 1 Buah

Capasitor

= 1000f 16 volt

Dioda Zener

= 12 volt 400 mA

Paku Payung

Jumlah
III II

Nama Bagian

No.Bagian

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Fathur,Ullil,Nafi

Diperiksa

Yudi Wijanarko,

I Perubahan

POWER SUPPLY
REGULATOR
POLITEKNIK NEGERI

ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA

SRIWIJAYA

VI. MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN


GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP

1.

TUJUAN
Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator
dan flip-flop mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

34

3. Mengetahui tata aturan yang diperbolehkan dalam membuat layout


4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik
5. Mentransfer gambar layout tersebut ke bentuk sebenarnya

2.

DASAR TEORI
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah
mengetahui tata letak dari komponen-komponen elektronika yang akan
dirancang. Untuk menghasilkan tata letak yang baik, suatu rangakaian
elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen dari rangkaian
yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam
pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.
Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout
jalur PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya
dilakukan di kertas kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas
milimeter.

Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan


aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain:
1.
2.
3.
4.

3.

Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen


Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin
Pembelokan jalur minimal 45o
Jarak antara jalur minimal 1 mm

DAFTAR ALAT

Tabel 6.1
No.
1.

Nama Alat

Spesifikasi

Pensil

Jumlah
1 buah

2.

Pena rapido

0,3 mm

1 buah

3.

Pena rapido

0,5 mm

1 buah

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

35

4.

4.

Mistar sablon

3 mm

1 buah

5.

Mistar sablon

5 mm

1 buah

6.

Penggaris

1 buah

7.

Penghapus

1 buah

DAFTAR BAHAN

Tabel 6.2
No.

Nama Bahan

1.

Kertas Milimeter

2.

Skema rangkaian

Spesifikasi

Jumlah
Secukupnya

Gabungan Regulator Power Supply

1 lembar

dan Flip Flop

5.

GAMBAR
Gambar Terlampir.

6.

KESELAMATAN KERJA
1. Ikutilah instruksi dari instruktur
2. Gunakanlah pensil untuk menggambar pada kertas milimeter.

7.

LANGKAH KERJA
1.

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan

2.
3.
4.

letakkan pada posisi yang benar.


Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter.
Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran

5.
6.

komponen aslinya.
Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan

7.
8.

dengan skema rangkaian pada gambar.


Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas millimeter.
Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada
celah pada jalur.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

36

9.

Pindahkan juga gambar tata letak komponen (layout komponen) pada

kertas milimeter dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.


10. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi
baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.

8.

PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
-Keuntungannya yaitu dapat memudahkan dalam pemasangan komponen
maupun pengecekan rangkaian tersebut.
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout)
rangkaian!
-Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan
aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain:
a.
b.
c.
d.

9.

Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen


Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin
Pembelokan jalur minimal 45o
Jarak antara jalur minimal 1 mm

EVALUASI
1. Buatlah layout jalur dari rangkaian gabungan Power Supply Regulator
dan Flip-Flop dengan ukuran PCB 5 x 10 cm, pada kertas milimeter!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

37

Gambar 6.1 Layout Jalur Gabungan Power Supply dan Flip Flop

10. ANALISIS
Membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop
merupakan job yang sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam
pengerjaannya.
Pertama-tama, kita harus menggambar layoutnya di kertas milimeter.
Gambar pertama merupakan gambar asli rangkaian yang sesuai dengan jobsheet,
dan gambar kedua adalah gambar layout dari gambar pertama. Setelah
menggambar dikertas milimeter, gambar layout pun dipindahkan ke papan pcb
yang berukuran 10x5 cm. Dalam menggambar kita harus teliti dan konsentrasi
terutama dalam menggambar jarak antar komponen, karena jika kita salah
membuat jalur atau salah jalur maka rangkaian nya tidak akan menyala bahkan
lampu LED nya tidak menyala flip flop.
Setelah gambar selesai selanjutnya kita menempelkan rugos dot dan
membuat jalur menggunakan pena permanen. Setelah menempelkan rugos dot dan
menebalkan layout menggunakan pena permanen, selanjutnya papan PCB
direndam di dalam larutan FeCl3 selama beberapa menit sampai jalur akan terlihat
jelas dan bersih. Setelah itu papan PCB dicuci dengan air bersih dan dibersihkan
dengan menggunakan abu gosok atau amplas halus untuk menghilangkan tinta
pena. Keringkan sebentar, setelah itu papan PCB bisa langsung dibor.

11. KESIMPULAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

38

1. Ketetelitian sangat diperlukan dalam menggambar layout dikertas


milimeter ataupun papan PCB. karena kesalahan sekecil apapun dapat
mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
2. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam merendam dengan larutan
FeCl3 karena larutan ini apabila terkena pakaian nodanya sulit
dihilangkan.
3. Pada saat mengebor kita harus berhati-hati, dan selalu utamakan
keselamatan kerja.

Gambar 6.2 Layout Jalur Gabungan Power Supply dan Flip Flop

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

39

Gambar 6.3 Jalur Gabungan Power Supply dan Flip Flop


Jumlah
III II

Nama Bagian

No.Bagian

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Fathur,Ullil,Nafi

Diperiksa

Yudi Wijanarko,

I Perubahan

LAYOUT GABUNGAN
POWER SUPPLY DAN FLIP
FLOP
POLITEKNIK NEGERI

ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA

SRIWIJAYA

VII. MERANCANG RANGKAIAN


GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP
1.

TUJUAN
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan
flip-flop mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos.
3. Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

40

4. Memasang komponen-kompenen elektronika dengan benar.


5. Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB.
6. Merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop
dengan benar.
7. Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply
Regulator & Flip-Flop.

2.

DASAR TEORI
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki
keuntungan dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi
pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan,
serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan pertinaks atau epoxi yang satu
sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat
penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau
lebarnya lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh
melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan tembaga maka semakin besar
pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara
menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, dan
dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak
dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak
komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi
yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik.

3.

DAFTAR ALAT

Tabel 7.1
No.

Nama Alat

Spesifikasi

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

Jumlah

41

1.

Gambar layout jalur pada

Rangkaian gabungan Power

kertas milimeter

Supply Regulator dan Flip-

1 buah

Flop
2.

Rugos Elektro atau

Jalur dan bulatan

1 set

30 watt/220 volt

1 buah

permanent ink

4.

3.

Solder

4.

Penyedot timah

1 buah

5.

Tang potong

1 buah

6.

Tang jepit

1 buah

7.

Cutter

1 buah

8.

Pinset

1 buah

9.

Mistar baja

1 buah

10.

Landasan solder

1 buah

11.

Multimeter

1 buah

DAFTAR BAHAN

Tabel 7.2
No.

Nama Alat

Spesifikasi
5 x 10 cm

Jumlah

1.

PCB

2.

FeCl3

Secukupnya

3.

Air bersih

Secukupnya

4.

Abu gosok

Secukupnya

5.

Sabun / Vim

Secukupnya

6.

Timah

7.

Lotfet

Secukupnya

8.

Amplas halus

Secukupnya

9.

Resistor 1

270

1 buah

10.

Resistor 2

1,2k

1 buah

11.

Resistor 4,5

10k

2 buah

RH 40/60

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

1 buah

Secukupnya

42

5.

12.

Resistor 3,6

390k

2 buah

13.

Dioda bridge

2 Ampere

1 buah

14.

Transistor 1,2,3

BC 107

3 buah

15.

LED 1,2,3

16.

Kapasitor 1

2200 F/16 volt

1 buah

17.

Kapasitor 2,3

220 F/16 volt

2 buah

18.

Dioda 1,2

IN 4001

2 buah

19.

Transformator

12 V/500 mA

1 buah

3 buah

GAMBAR
Gambar Terlampir.

6.

KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.

Ikuti instruksi dari instruktur.


Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.
Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus.
Hati-hati saat proses pelarutan PCB, karena larutan FeCl 3 cukup
berbahaya jika mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu

gunakan sarung tangan karet.


5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak
melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat.
6. Gunakan tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7. Selalu letakkan solder yang dalam kedaan panas pada landasan solder.
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun!

7.

LANGKAH KERJA
1.

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan

2.

letakkan pada posisi yang benar.


Siapkan layout jalur yang telah dibuat pada kertas milimeter.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

43

3.
4.
5.

Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.


Pindahkan gambar layout jalur dari kertas milimeter ke papan PCB.
Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen

6.
7.

aslinya.
Warnai jalur sehitam mungkin.
Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout

8.

aslinya.
Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih

9.

dengan perbandingan 1 : 3.
Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.

10. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada
kepekatan larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
15.
16.
17.
18.

dengan mata bor yang sesuai


Bersihkan PCB dengan lap bersih.
Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai

19.
20.
21.
22.

pada input rangkaian, amati nyala indikator LED.


Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi

baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

44

8.

PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan
pengawatan langsung!
-Keuntungannya yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit,
memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta lebih praktis.
2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!
-Fungsi larutan FeCl3 dalam proses pembuatan PCB untuk melarutkan
tembaga yang ada pada PCB menjadi lebih sempurna.

9.

EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan
Flip-Flop!
- Dalam merangkai rangkaian di papan pcb kita harus memperhatikan letak
komponennya, mulai dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode
zener, lampu LED dan lain sebagainya. karena jika ada salah satu komponen
yang terbalik dalam pemasangannya maka rangkaian tidak akan menyala atau
tidak akan flip flop. Pada rangkaian power supply regulator apabila komponen
yang dipasang tidak sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian
tersebut tidak dapat menyala dan arus DC-nya akan berkurang. Sedangkan
pada rangkaian flip-flop, harus diberikan tegangan dan arus yang pas, karena
apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan putus,
begitu juga sebaliknya apabila arus yang diberikan kurang, maka rangkaian
tersebut tidak akan menyala. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor
memiliki peranan yang sangat penting pada nyalanya LED.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

45

10. ANALISIS
Pembuatan rangkaian gabungan power supply dan flip flop memang lebih
rumit dari rangkaian pertama (pada papan multipleks). Pertama-tama kita harus
membuat konsep terlebih dahulu. Lalu membuat layout terlebih dahulu dengan
memerhatikan jaraknya karena satu saja kesalahan seperti salah penjaluran maka
akan mengakibatkan rangkaian tidak menyala. Setelah menggambar tempelkan
layout tersebut di papan paku payung. Paku payung kemudian ditempelkan
kembali ke papan lalu menyolder komponen-komponen tersebut diatasnya tidak
ada lintasan yang berubah hanya ada penambahan komponen sedikit.
Setelah rangkaian telah terpasang dengan penyolderan yang rapi dan
benar. Tahap selanjutnya adala pengujian dengan memberikan tegangan pada
rangkaian tersebut menggunakan trafo. jika rangkaian benar maka lampu led akan
hidup dan juga flip flop. Pengujian selesai dan berhasil menyala, selanjutnya
rangkaian tersebut kita pindahkan ke atas papan pcb. Papan pcb tersebut dipisah
menjadi dua bagian. Setelah itu dibuatlah lintasan dengan sudut 45 o yang
diperbolehkan, pembuatan lintasan menggunakan pena permanen atau
menggunakan rugos baris dan rugos dot. Kemudian setelah jalur terpasang
barulah kita rendam papan pcb kedalam larutan FeCl3 untuk mengubah warna
papan dan memunculkan lintasan diatas papan pcb.
Setelah itu cucilah papan dengan air bersih dan gosok dengan amplas
halus atau abu gosok untuk menghapus lintasan yang dibuat dari pena permanen
atau rugos tersebut. Buatlah lubang-lubang untuk memasukkan komponen dengan
mesin bor. Setelah semua selesai terpasang komponen di atasnya, lalu
penyolderan dilakukan dengan baik dan benar. letak transistor juga sangat
mempengaruhi dalam rangkaian kita, karena jika transistor terbalik maka
rangkaian kita juga tidak akan menyala flip flop.

11. KESIMPULAN
1. Dalam merangkai rangkaian di papan pcb kita harus memperhatikan
letak komponennya, mulai dari diode bridge, resistor, transistor,
kapasitor, diode zener, lampu led dan lain sebagainya. karena jika ada
salah satu komponen yang terbalik dalam pemasangannya maka
rangkaian tidak akan menyala atau tidak akan flip flop.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

46

Gambar 07 Skema Rangkaian Gabungan Power Supply dan Flip Flop


Keterangan:
78xx

= IC LM 7812

T2,T3

R2

= 270

L1,L2,L3 : LED = 3 buah

R4,R5

= 10k

C1,C2

= 2200 F 16 volt

R3,R6

= 390

C3,C4

= 220 F 50 volt

D1-D2-D3-D4 silikon (0,5 A) = Dioda Bridge 2 A D2-D2

Jumlah
III II

Nama Bagian

No.Bagian

= BC 107

= IN 4001

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Fathur,Ullil,Nafi

Diperiksa

Yudi Wijanarko,

I Perubahan

RANGKAIAN GABUNGAN
POWER SUPPLY DAN FLIP
FLOP
POLITEKNIK NEGERI

ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA

SRIWIJAYA

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

47

VIII. MERANCANG RANGKAIAN


SISTEM KONTROL ALARM

1. TUJUAN
Setelah latihan merancang skema rangkaian sistem kontrol alarm mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mengetahui prinsip kerja IC 555
2. Mengetahui prinsip kerja sensor cahaya LDR
3. Mengetahui prinsip kerja sistem kontrol alarm
4. Mampu mendesain sendiri rangkaian sederhana sistem kontrol alarm

2. DASAR TEORI
Rangkaian kontrol alarm merupakan rangkaian derektor gelap yang dapat
digunakan untuk menghasilkan cahaya yang menyala dari LED ketika cahaya
di dalam ruangan gelap. Rangkaian ini menggunakan IC 555 dan LDR sebagai
sensornya. Jika LDR disentuh maka ic 555 akan ON dan mengaktifkan relay
yang diapakai untuk menyalakan LED sepanjang beberapa waktu.
3. DAFTAR ALAT
Tabel 8.1
NO
1.

NAMA ALAT
Gambar layout

SPESIFIKASI
Rangk. Gabungan

JUMLAH
1 buah

komponen dan jalur pada Power Supply


kertas millimeter block

Generator dan Flipflop

2.

Rugos elektro atau

Bulatan dan jalur

1 set

30 watt / 220 volt

1 buah

Permanent ink
3.

Solder

4.

Tang potong

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

1 buah

48

5.

Tang lancip

1 buah

6.

Cutter

1 buah

7.

Pinset

1 buah

8.

Mistar baja

1 buah

9.

Landasan solder

1 buah

10.

Penyedot timah

1 buah

11.

Multimeter

1 buah

4. DAFTAR BAHAN
Tabel 8.2
NO

NAMA ALAT

SPESIFIKASI
5 x 10 cm

JUMLAH

1.

PCB

2.

FeCl
3

Secukupnya

3.

Air bersih

Secukupnya

4.

Thinner

Secukupnya

5.

Sabun / Vim

Secukupnya

6.

Timah

Secukupnya

7.

Lotfet

Secukupnya

8.

Amplas halus

Secukupnya

9.

IC Voltage Regulator

7812

1 buah

10.

IC

NE555

1 buah

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

1 buah

49

11.

Resistor 1, 2

1K

2 buah

12.

Resistor 3

10 K

1 buah

13.

Resistor 4

1K

1 buah

14.

Dioda 1, 2, 3, 4

IN4001

4 buah

15.

Transistor 1

BC 108

1 buah

16.

LED 1, 2, 3

18.

Kapasitor 1

1000 F

1 buah

19.

Kapasitor 2

1 F

1 buah

20.

Kapasitor 3

100 F

1 buah

21.

Kapasitor 4

10 nF

1 buah

22.

Potensiometer 1, 2

50K dan 100k

2 buah

23.

Relay 12 V

24.

Transformator

3 buah

1 buah
12 V / 500 Ma

1 buah

5. GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
1.
2.
3.
4.

KESELAMATAN KERJA
Ikuti instruksi dari instruktur
Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl dan air
Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusu
Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl cukup
berbahaya bila mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

50

gunakan sarung tangan karet


5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak
melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat
6. Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti
7. Selalu letakkan solde yang dalam keadaan panas pada landasan solder
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena beracun.
7.

LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan
2.
3.
4.
5.

letakkan pada posisi yang benar.


Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran lemak.
Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen

aslinya.
6. Warnai jalur sehitam mungkin.
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8. Siapkan larutan FeCl ( Ferrit Chloride ) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1 : 3.
9. Aduk rata campuran FeCl dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit, tergantung
pada kepekatan larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl, jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun Vim.
13. Bersihkan decondalo atau permanent ink dari jalur, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
dengan mata bor yang sesuai.
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada
input rangkaian, amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat
penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

51

8.

ANALISIS
Pada praktik merancang rangkaian sistem kontrol alarm, yang
pertama kali kita lakukan yakni membuat layoutnya di kertas millimeter
block. Di program studi elektronika, mahasiswanya dituntut untuk bisa
membuat layout secara konvensional sehingga pada praktek kali ini kita
masih menggunakan metode konvensional. Setelah pembuatan layout selesai
langkah selanjutnya menggambar ulang layout tersebut di PCB ukuran 5 x
10 cm. Pastikan jalur-jalur yang dibuat sudah benar-benar rata dan hitam.
Jika telah selesai rendam PCb tersebut pada larutan FeCl3. Hati-hati dalam
proses pelarutan karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika terkena kulit.
Selama proses perendaman pastikan tidak ada jalur yang terputus. Setelah
proses pelarutan selesai borlah bulatan-bulatan tempat pemasangan kaki
komponen. Jika sudah hilangkan bekas-bekas pena permanen dengan
menggunakan amplas halus/Sabun Vim. Lalu pasanglah komponenkomponen satu persatu. Jika telah terpasang semua, lakukan uji coba pada
rangkaian tersebut.
Rangkaian sistem kontrol alarm merupakan rangkaian yang
mengandalkan sensor cahaya. Penggunaan LDR sebagai sensor sangat
dibutuhkan pada rangkaian ini. Rangkaian berfungsi jika kita menguji
LDRnya dengan cara menutup LDR tersebut. Jika kita telah menutup LDR
tersebut namun LED pada rangkaian tidak berpengaruh berarti rangkaian
kita tidak berfungsi.

9.

KESIMPULAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

52

1. Rangkaian

sistem

kontrol

alarm

merupakan

rangkaian

yang

mengandalkan sensor cahaya


2. IC 555 berfungsi sebagai timer, LDR berfungsi sebagai sensor,
potensiometer berfungsi untuk mengontrol kecil besarnya arus yang
mengalir, dan relay berfungsi sebagai switch.

Gambar 08 Skema Rangkaian Sistem Kontrol Alarm


Keterangan :
1. D1,D2,D3,D4 (Dioda IN 4001)
9. LDR
: 1 buah
2. C1 (Kapasitor 1000 F/16 V)
10. TM (Tempat mengukur rangkaian tersebut)
3. 7812 (IC LM 7812)
11. VR2 (Potensiometer 100k )
4. C2, C4 (Kapasitor 1 F/16 V dan 1 nF/16 V )
5. C3 (Kapasitor 100 F/16 V)
6. R1, R2, R4 (Resistor 1 K )
12. 555 (IC NE 555)
7. L1,L2,L3 (LED 3 buah)
13. R3 (Resistor 10 K )
8. VR1 (Potensiometer 50k )
14. TR (Transistor BC 108)
15. Relay 12 Volt : 1 buah

Jumlah
III II

Nama Bagian

No.Bagian

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Fathur,Ullil,Nafi

Diperiksa

Yudi Wijanarko,

I Perubahan

SKEMA RANGKAIAN
SISTEM KONTROL
ALARM
POLITEKNIK NEGERI

ST, MT

1:1

TEKNIK ELEKTRONIKA

SRIWIJAYA

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

53

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

1.

KESIMPULAN
Dari beberapa latihan/job pada praktik pengawatan dan teknologi PCB kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kawat email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas dan
diamplas. Apabila lapisan tersebut tidak dikupas dan diamplas, maka
timah tidak akan menempel pada kawat email dan hasil solderannya tidak
begitu licin.
2. Menyolder pada PCB Matriks diperlukan ketelitian apabila solderan
terlalu panas dapat mengakibatkan tembaga pada PCB lepas dan pelapis
pada kawat email dapat meleleh.
3. Dalam menyolder, kualitas timah harus baik, dan panasnya mata solder
harus matang, agar menghasilkan solderan yang rapi dan menutupi
semua tembaga. Perlu kehati-hatian, ketelitian serta kesabaran dalam
melakukan proses penyolderan dalam keadaan terlalu panas.
4. Pada rangkaian power supply regulator apabila komponen yang dipasang
tidak sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian tersebut
tidak dapat menyala dan arus DC-nya akan berkurang. Sedangkan pada
rangkaian flip-flop, harus diberikan tegangan dan arus yang pas, karena
apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan
putus, begitu juga sebaliknya apabila arus yang diberikan kurang, maka
rangkaian tersebut tidak akan menyala..
5. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan yang
sangat penting pada nyalanya LED.
6. Dalam membuat layout pada papan PCB kita harus hati-hati dan teliti.
Karena jalur tidak boleh terputus, tidak boleh berbentuk 90o dan tidak
boleh membentuk sudut lancip.
7. Rangkaian sistem kontrol alarm

merupakan

rangkaian

yang

mengandalkan sensor cahaya dari LDR.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

54

2.

SARAN

1. Diharapkan antara mahasiswa dan instruktur dapat bekerja sama dalam


membimbing mahasiswa pada setiap pengerjaan job-job yang diberikan
agar praktik berikutnya dapat berjalan lebih baik dan mengahasilkan hasil
yang maksimal.
2. Hendaknya peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
bengkel dalam kondisi yang baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak
menghambat job dan job pun bisa selesai tepat pada waktunya.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

55

LAMPIRAN
Berikut ini gambar-gambar yang dilampirkan pada laporan praktek pengawatan
dan teknologi PCB 1 :
a.Gambar-gambar dari hasil kerja praktikum :
1. Membuat Kubus
Dibuat oleh Fathur
Rachman

Dibuat oleh Ullil Albab

Dibuat oleh M. Nafi


Wirya W.

2.Menyolder pada PCB Matriks

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

56

pandangan bawah PCB matriks

pandangan atas PCB Matriks

3.Membuat Layout rangkaian gabungan power supply dan flip flop.


Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

57

Dibuat
oleh
Fathur
Rachman

Dibuat
oleh Ullil
Albab

Dibuat
oleh M.
Nafi
Wirya W.

4.Menyolder Dan Merakit Rangkaian Pada Paku Payung

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

58

Dibuat oleh
Ullil Albab

Dibuat oleh
Fathur
Rachman

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

59

Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.

5.Merancang rangkaian gabungan power supply dan flip flop pada PCB
Dibuat oleh
Fathur
Rachman

Dibuat oleh
Ullil Albab

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

60

Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.

6.Merancang rangkaian system control alarm pada PCB


Dibuat oleh
Fathur
Rachman

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

61

Dibuat oleh
Ullil Albab

Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.

b.Gambar-gambar sumber buku pada laporan serta halamannya :


Dasar Elektronika

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

62

Cover Depan

Halaman 144-145

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

63

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

64

Halaman 64

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

65

Halaman 75-76

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I

66

Anda mungkin juga menyukai