1.
TUJUAN
praktek
5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika
2.
DASAR TEORI
2.4. Kebersihan
Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur benda-benda kerja.
b.
Obeng
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng yang
tersedia ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.
Tang
Terdapat beberapa macam tang sesuai dengan fungsinya antara lain tang
jepit dan tang kombinasi. Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau
membengkokkan elemen kawat. Tang potong berfungsi untuk
memotong kawat atau kabel. Tang kombinasi memiliki fungsi menjepit,
membengkokkan dan memotong elemen kawan atau kabel.
d.
Palu
Palu atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang akan
dipasang pada papan kerja.
Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronik.
Dapat juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang
sangat sempit.
f.
Solder
Solder digunakan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika
dengan bantuan timah.
Landasan Solder
Landasan solder digunakan untuk sandaran solder saat solder dalam
kondisi panas.
h.
Penyedot Timah
Penyedot timah digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di
PCB.
Multimeter
Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga disebut
AVO-meter.
3.
PERTANYAAN
1.
elektronika
sehingga
menghasilkan
suatu
rangkaian
4.
EVALUASI
1.
Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng
minus!
- Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen
kawat. Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng plus
digunakan untuk memasang atau melepaskan baut bentuk plus, obeng
minus digunakan untuk memasang atau melepaskan baut bentuk minus.
TUJUAN
2.
DASAR TEORI
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan logam
tersebut ialah denga menggunakan timah, bisa juga dtambahkan bahan lain
supaya keduanya lebih cepat dan bagus untuk menyatu, misalnya lotfet.
Timah akan mencair pada suhu yang cukup tinggi dan akan berbentuk padat
pada suhu yang rendah. Timah yang biasa digunakan adalah timah yang
memiliki RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair pada
suhu 188o dan timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.
Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder
yang dihubungkan dengan aliran listrik akan menghasilkan panas yang
cukup tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam
keadaan cair itulah, kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan
dengan timah. Saat ini alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk
dan variasi yang bermacam-macam.
Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang
dipanaskan dengan solder. Tujuan adalah supaya bagian logam yang dilapisi
tidak mudah berkarat.
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 2.1
NO.
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
Solder
Tang Potong
Tang Jepit
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder
30 watt/220 colt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
DAFTAR BAHAN
Tabel 2.2
NO.
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
Kawat Email
0,8 mm
80 mm
2.
Timah
1 mm RH 40/60
Secukupnya
3.
Lotfet
Secukupnya
4.
Amplas
Secukupnya
5. GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
KESELAMATAN KERJA
a.
b.
c.
d.
7.
LANGKAH KERJA
a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan
letakkan pada posisi yang benar.
b. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
c. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga
kedua macam kawat dengan diameter berbeda menjadi dua bagian yang
sama panjangnya.
10
gambar).
Periksa hasil pekerjaan sesuai dengan gambar.
Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat
8.
DATA PENGAMATAN
Tabel 2.3
Kawat email
Timah
Tidak dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas, dan
Hasil Solderan
0,8 mm
RH 40/60
Tidak berubah
Rapi
Cukup rapi
Rapi dan merata
diberi lotfet
9.
PERTANYAAN
a. Jelaskan tujuan mempertin!
-Tujuannya agar bagian logam yang dipertin tidak berkarat.
b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!
-Kegunaannya agar mempermudah proses penyolderan
11
10. EVALUASI
a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas dan tidak dikupas!
-Hasil solderan kawat yang dikupas hasilnya merata dan rapi, sedangkan
hasil solderan kawat yang tidak dikupas hasilnya tidak merata dan tidak
rapi.
b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
-Hasil solderan kawat yang diberi lotfet hasilnya maksimal dan rapi,
sedangkan hasil solderan kawat yang tidak diberi lotfet hasilnya tidak
maksimal dan tidak rapi.
11. ANALISIS
Sebelum melakukan kegiatan mempertin dan menyolder kawat, Pertama-tama
kita harus mengetahui apa itu menyolder dan mempertin?
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Mempertin adalah proses pelapisan suatu
logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat solder. Pertama-tama Periksalah
semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar apabila terdapat
peralatan yang sudah rusak, kita bisa melaporkan kepada instruktur sehingga
dapat diganti dengan peralatan yang bagus.
Pada saat kegiatan menyolder kita semua harus berhati-hati terutama bagi para
pemula dan selalu meletakkankan solder di landasan solder. Hal ini dimaksudkan
agar solder yang panas tidak mencederai bagian tubuh kita. Pada saat menyolder
juga, gunakanlah lotfet agar hasil solder yang dihasilkan merata dan rapi. Karena
lotfet berfungsi mempercepat penjalaran panas dari solder tersebut. Selanjutnya
pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut karena biasanya kawat
menjadi panas saat dilakukan penyolderan.
Mahasiswa bisa menggunakan caranya masing-masing pada saat penyolderan
tersebut. Gunakanlah semua peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya masingmasing,demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat penyolderan.
12. KESIMPULAN
1. Memahami cara menyolder dan mempertin dengan baik dan benar.
2. Selalu berhati-hati dan konsentrasi dalam mengerjakan setiap job agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
12
hug--
Dikupas
1/3
Dikupas dan
Tidak Dikupas
1/3
Dikupas
1/3
Tidak Dikupas
Dikupas dan
Diamplas
1/3
Diamplas
1/3
Dikerik dan di
Dikerik dan di
Amplas, Dilotfet
Amplas, Dilotfet
1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3
1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3
1/3
Dikerik dan di
Amplas, Dilotfet
1/3
Tidak dikerik dan
Tidak diamplas
1/3
13
Jumlah
III II
Nama Bagian
No.Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan
Skala
Digambar
Fathur,Ullil,Nafi
Diperiksa
Yudi Wijanarko,
I Perubahan
LATIHAN MENYOLDER
KAWAT TEMBAGA
POLITEKNIK NEGERI
ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
III.
1.
MEMBUAT KUBUS
TUJUAN
Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat:
1. Menyolder kawat email dengan benar
2. Membuat lilitan dari kawat email
3. Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang
2.
DASAR TEORI
Membuat lilItan (membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi
gulungan yang simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat
digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudutsudut kubus yang rapi.
Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu latihan melakukan
penyolderan dan pembundelan.
Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat
pemancar,
penerima,
computer,
amplifier,
dan
lain-lain.
Fungsi
14
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 3.1
No.
1.
4.
Nama Alat
Solder
Spesifikasi
30 watt/220 volt
Jumlah
1 buah
2.
Tang potong
1 buah
3.
Tang jepit
1 buah
4.
Cutter
1 buah
5.
Pinset
1 buah
6.
Mistar baja
1 buah
7.
Landasan solder
1 buah
DAFTAR BAHAN
Tabel 3.2
No.
1.
Nama Alat
Kawat email
Spesifikasi
1 mm
Jumlah
1200 mm
2.
Kawat email
0,4 mm
400 mm
3.
Koker
3,5 mm
75 mm
4.
Timah
1 mm RH 40/60
Secukupnya
5.
Lotfet
Secukupnya
6.
Amplas Halus
Secukupnya
5. GAMBAR
Gambar Terlampir.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I
15
6.
KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
7.
LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
mm menggunakan cutter
Pertin kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan
timah
9. Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o pada arah yang sama
10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain
11. Satukan ujung-ujungnya sehingga membentuk kubus, di mana setiap
sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z
12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah
13.
14.
15.
16.
17.
18.
dibentuk sebelumnya
Satukan kawat yang dipertin dan lilitan tersebut dengan solder
Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus
Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
Lakukan pemebersihan bengkel
16
8.
Data Pengamatan
Tabel 3.3
Sisi
kubus
Panjang (cm)
lurus/tidak lurus)
(siku/tidak siku)
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
10 cm
Lurus
Siku
Tabel 3.4
17
Sudut
Panjang
Jumlah
Solderan
kubus
lilitan(mm)
llitan (bh)
(matang/tidak
9.
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
4 cm
4 lilitan
matang)
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
Ujung kawat
(simeteris/tidak
simetris)
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan menyolder!
-Tujuannya untuk menyatukan 2 buah logam tanpa mencairkan kedua
logam yang disatukan tersebut.
2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
-Langkah-langkahnya yaitu perlu latihan menyolder terus-menerus
supaya terbiasa dalam memegang solder serta mata solder harus selalu
bersih dan panasnya juga harus maksimal.
10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
-Menyolder adalah proses menyatukan 2 buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Sedangkan mempertin adalah
18
proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat
solder.
2. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!
-Kegunaannya adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung,
memudahkan dalam troubleshooting,mengurangi crosstalk, dan
memudahkan dalam perakitan (assembling).
11. ANALISIS
Pembuatan kubus adalah suatu proses pekerjaan yang membutuhkan
kesabaran dan ketelitian. Sebelum memulai job sebaiknya kita periksa semua
peralatan yang digunakan. Lalu ukur masing-masing kawat email menggunakan
mistar baja untuk dipotong.
Pertama-tama kita harus memotong kawat email sebanyak 12 bagian dengan
ukuran 100 mm sebagai rusuk kubus. Selanjutnya ambil kawat email 100 mm
tersebut dan kupas kedua ujungnya sebesar 10 mm dengan menggunakan cutter,
lalu pertin kedua ujungnya dengan timah dan tekuk sampai sudut 45. Lakukan hal
yang sama untuk semua kawat yang lain.
Setelah itu, satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus,
dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X-Y-Z. Lalu
menyatukan setiap kawat yang dipotong dengan sudut dari suatu bidang ke bidang
yang lain harus 90o (tegak lurus), kemudian lilitan kawat 0,8 mm harus tegak
lurus dengan koker yang dililitkan pada sudut-sudut yang telah di bentuk. Setelah
semuanya selesai, barulah kita dapat merekatkannya dengan mempertin setiap
kawat yang telah dililit dengan penyolderan yang rapi dan kuat pada setiap sudut
kubus supaya didapatkan hasil yang maksimal..
12. KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
19
20
21
IV.
1.
TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
a.
b.
c.
d.
2.
DASAR TEORI
PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponenkomponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah satu
sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika
dapat disolderkan pada tembaga tersebut.
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
Penggunaan PCB Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian
elektronik, di mana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang
biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 4.1
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I
22
No.
1.
4.
Nama Alat
Solder
Spesifikasi
30 watt/220 volt
Jumlah
1 buah
2.
Tang potong
1 buah
3.
Tang jepit
1 buah
4.
Cutter
1 buah
5.
Pinset
1 buah
6.
Mistar baja
1 buah
7.
Landasan solder
1 buah
DAFTAR BAHAN
Tabel 4.2
No.
1.
Nama Alat
PCB Matriks
Spesifikasi
18 baris x 20 kolom
Jumlah
1 buah
2.
0,6 mm
45 cm
3.
0,6 mm
70 cm
4.
0,6 mm
20 cm
5.
0,6 mm
40 cm
6.
Kabel pertin
0,8 mm
25 cm
7.
Timah
1 mm RH 40/60
Secukupnya
8.
Lotfet
Secukupnya
9.
Amplas halus
Secukupnya
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
23
7.
LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
halus
Ukurlah masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan
5.
6.
7.
8.
amplas
Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya 5 mm dan amplas
Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang telah
8.
DATA PENGAMATAN
Tabel 4.3
Kabel
Merah
Abu-abu
Biru
Pertin
Hitam
Hasil penyolderan
(matang/tidak
matang)
Matang
Matang
Matang
Matang
Matang
24
9.
PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
-Perbedaannya adalah Kabel berbentuk pejal (solid) baik yang berisolasi
maupun tidak berisolasi.
2. Hitunglah panjang kabel sebelum dan sesudah proses penyolderan!
-Panjang kabel sebelum dan sesudah proses penyolderan yaitu rata-rata
mengalami penyusutan dikarenakan proses penyolderan tersebut.
10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!
-Perbedaannya yaitu penyolderan pada kabel harus teliti dan jangan
sampai isotalornya menyusut karena panasnya mata solder, sedangkan
penyolderan pada kawat juga harus teliti, karena kawat tidak ada isolatornya
sehingga diperlukan pinset untuk memegangnya.
11. ANALISIS
Siapkan alat-alat yang diperlukan,dan periksa semua peralatan sebelum
praktek dimulai. Kabel-kabel yang telah disediakan harus diukur sesuai dengan
gambar yang diberikan.
Pada saat memotong kita harus teliti agar ukurannya pas, seperti kabel ada
yang jumlahnya 9 potong dan ada juga 4 potong. Jarak selubung kabel ke solderan
harus sama dengan diameter kabel, Itu dikarenakan agar kabel dapat disatukan di
atas papan pcb matriks. Setelah semua kabel telah terpotong kemudian kita potong
0,5 cm pada ujung-ujung kabel untuk menyatukannya pada lubang yang ada
dipapan.
Kemudian lakukan penyolderan pada ujung-ujung kawat secara baik dan
rapi, lalu pada saat penyolderan dibutuhkan ketelitian, seperti mata solder tidak
boleh telalu lama diatas papan PCB, karena bisa mengakibatkan papan PCB akan
gosong atau meleleh. Dan pastikan bahwa selubung kabel-kabel tersebut tidak
meleleh supaya didapatkan hasil yang maksimal.
12. KESIMPULAN
25
1. Menyolder dan mempertin yang baik dan benar akan menghasilkan hasil
yang rapi dan maksimal.
2. Tata letak warna kabel harus rapi dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
1
^
2
^
3
^
4
^
5
^
6
^
7
^
8
^
9
10
11
12
13
14
15
16
#
*
17
18
26
o : Blue (Biru)
^ : Gray (Abu-abu)
? : Red (Merah)
x : Pertin
z : Black (Hitam)
SUSUNAN LETAK KABEL PADA PCB MATRIKS
MERAH
BIRU
ABU-ABU
HITAM
T 1-18
A-S 1
J-K 9
A-S 18
A 5-9
S 2-17
A-R 2
J-L 8
A-R 17
B 5-9
R 3-16
A-Q 3
J-M 7
A-Q 16
C 5-9
Q 4-15
A-P 4
J-N 6
A-P 15
D 5-9
J-O 5
A-O 14
E 5-9
O 6-13
A-N 13
F 5-9
N 7-12
A-M 12
G 5-9
P 5-14
PERTIN
27
V.
M 8-11
A-L 11
H 5-9
L 9-10
A-K 10
I 5-9
1.
TUJUAN
Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung
mahasiswa dapat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
DASAR TEORI
Pada rangkaian-rangkaian sederhana, penggunaan paku payung sebagai
terminal amatlah besar manfaatnya. Selain mudah merancangnya, biayanya
pun akan menjadi lebih murah dibandingkan jika membuatnya dengan
papan PCB. Paku Payung mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan
sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen.
28
Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian Power
Supply Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power Supply Regulator
merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak
dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika
sederhana.
Sebelum
merangkai
rangkaian
sebenarnya,
terlebih
dahulu
dibuat
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 5.1
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
NAMA BAHAN
Solder
Tang Potong
Tang Lancip
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder
SPESIFIKASI
JUMLAH
30 watt/220 volt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
SPESIFIKASI
JUMLAH
DAFTAR BAHAN
Tabel 5.2
NO.
NAMA BAHAN
1.
Papan multiplex
200 x 150 x 18 cm
2.
Paku payung
3.
Resistor 1
270
4.
Resistor 2
1K
5.
Elco
2200 F/16 V
6.
Transistor
BC 107
7.
Dioda bridge
2A
8.
Dioda zener
9,1 V/400 mA
17
29
5.
9.
LED
10.
Kabel penghubung
11.
Timah
12.
Lotfet
Secukupnya
13.
Amplas halus
Secukupnya
Secukupnya
RH 40/60
Secukupnya
GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hatu
3. Letakkan solder yang panas pada landasan solder
4. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun!
5. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen
6. Gunakan pinset untuk mengurangi panas
7.
LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kupas ujung-ujungnya
Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan amplas
Solder semua komponen diatas paku payung sesuai dengan gambar
Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang
berbeda
9. Laporkan pada instruktur bila semua perkerjaan telah selesai dikerjakan
10. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai
pada input rangkaian
11. Bersihkan semua peralatan yang digunakan
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi
baik
13. Lakukan pembersihan bengkel
30
8.
DATA PENGAMATAN
Tabel 5.3
Titik Uji
Input
Output
Zener
LED (menyala/tidak)
9.
Tegangan (volt)
15 Volt
6,5 Volt
7 Volt
2 Volt dan menyala
PERTANYAAN
1. Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika!
-Kegunaannya yaitu sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki
komponen.
2. Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar elektronika!
-Fungsinya yaitu untuk memudahkan pengukuran objek gambar
sehingga menjadi lebih teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata
letak komponen-komponen elektronika.
3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB!
Keuntungannya yaitu mudah merancangnya,biayapun jauh lebih murah
dibandingkan dengan biaya pemakaian dan pembuatan PCB.
31
10. EVALUASI
1. Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Supply!
-Fungsinya yaitu sebagai rangkaian pembangkit sinyal searah (DC).
Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada
rangkaian-rangkaian elektronika sederhana.
2. Jelaskan fungsi dioda bridge!
-Fungsinya yaitu sebagai penyearah arus (rectifier) dari arus AC ke arus
DC
3. Jelaskan fungsi dioda zener!
-Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan searah (DC).
4. Jelaskan fungsi LED!
-Fungsinya yaitu memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias
maju (forward bias).
11. ANALISIS
Sebelum memulai job, siapkan semua peralatan dan bahan yang akan
dipergunakan. Pertama-tama, Sediakan paku payung secukupnya lalu pasang pada
titik-titik yang yang telah ditentukan komponennya. Komponen-komponen
tersebut diletakkan di atas paku payung yang berfungsi sebagai penghantar listrik
atau aliran panas sehingga dapat memancarkan energi dari komponen satu ke
komponen lainya. Untuk itu dilakukan penyolderan untuk menyatukan lintasan
komponen-komponen tersebut tetapi pada ujung awal paku payung diberi kabel
yang panjangnya sekitar 6 cm dan ujung-ujung kabel dikupas untuk dihubungkan
dengan tegangan dari trafo sehingga memberi aliran listrik.
Membuat rangkaian paku payung dengan menggambar pola atau desain
rangkaian menggunakan kertas milimeter adalah hal yang tidak semudah yang
dibayangkan karena untuk meggambar pola dikertas milimeter terdapat ukuranukuran jarak pada setiap komponen, tata letak yang benar dan tidak terbalik.
Untuk mempermudah dan menghemat kabel jadi dibuatlah pola yang sederhana
dan langsung menuju pada kabel penghubung terakhir.
12. KESIMPULAN
32
33
Keterangan:
R1
= 270
R2
= 1,2K
D1,D2,D3,D4
T1
= BC 108
LED
= 1 Buah
Capasitor
= 1000f 16 volt
Dioda Zener
= 12 volt 400 mA
Paku Payung
Jumlah
III II
Nama Bagian
No.Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan
Skala
Digambar
Fathur,Ullil,Nafi
Diperiksa
Yudi Wijanarko,
I Perubahan
POWER SUPPLY
REGULATOR
POLITEKNIK NEGERI
ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
1.
TUJUAN
Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator
dan flip-flop mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter
34
2.
DASAR TEORI
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah
mengetahui tata letak dari komponen-komponen elektronika yang akan
dirancang. Untuk menghasilkan tata letak yang baik, suatu rangakaian
elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen dari rangkaian
yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam
pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.
Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout
jalur PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya
dilakukan di kertas kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas
milimeter.
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 6.1
No.
1.
Nama Alat
Spesifikasi
Pensil
Jumlah
1 buah
2.
Pena rapido
0,3 mm
1 buah
3.
Pena rapido
0,5 mm
1 buah
35
4.
4.
Mistar sablon
3 mm
1 buah
5.
Mistar sablon
5 mm
1 buah
6.
Penggaris
1 buah
7.
Penghapus
1 buah
DAFTAR BAHAN
Tabel 6.2
No.
Nama Bahan
1.
Kertas Milimeter
2.
Skema rangkaian
Spesifikasi
Jumlah
Secukupnya
1 lembar
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
KESELAMATAN KERJA
1. Ikutilah instruksi dari instruktur
2. Gunakanlah pensil untuk menggambar pada kertas milimeter.
7.
LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
komponen aslinya.
Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan
7.
8.
36
9.
8.
PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
-Keuntungannya yaitu dapat memudahkan dalam pemasangan komponen
maupun pengecekan rangkaian tersebut.
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout)
rangkaian!
-Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan
aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain:
a.
b.
c.
d.
9.
EVALUASI
1. Buatlah layout jalur dari rangkaian gabungan Power Supply Regulator
dan Flip-Flop dengan ukuran PCB 5 x 10 cm, pada kertas milimeter!
37
Gambar 6.1 Layout Jalur Gabungan Power Supply dan Flip Flop
10. ANALISIS
Membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop
merupakan job yang sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam
pengerjaannya.
Pertama-tama, kita harus menggambar layoutnya di kertas milimeter.
Gambar pertama merupakan gambar asli rangkaian yang sesuai dengan jobsheet,
dan gambar kedua adalah gambar layout dari gambar pertama. Setelah
menggambar dikertas milimeter, gambar layout pun dipindahkan ke papan pcb
yang berukuran 10x5 cm. Dalam menggambar kita harus teliti dan konsentrasi
terutama dalam menggambar jarak antar komponen, karena jika kita salah
membuat jalur atau salah jalur maka rangkaian nya tidak akan menyala bahkan
lampu LED nya tidak menyala flip flop.
Setelah gambar selesai selanjutnya kita menempelkan rugos dot dan
membuat jalur menggunakan pena permanen. Setelah menempelkan rugos dot dan
menebalkan layout menggunakan pena permanen, selanjutnya papan PCB
direndam di dalam larutan FeCl3 selama beberapa menit sampai jalur akan terlihat
jelas dan bersih. Setelah itu papan PCB dicuci dengan air bersih dan dibersihkan
dengan menggunakan abu gosok atau amplas halus untuk menghilangkan tinta
pena. Keringkan sebentar, setelah itu papan PCB bisa langsung dibor.
11. KESIMPULAN
38
Gambar 6.2 Layout Jalur Gabungan Power Supply dan Flip Flop
39
Nama Bagian
No.Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan
Skala
Digambar
Fathur,Ullil,Nafi
Diperiksa
Yudi Wijanarko,
I Perubahan
LAYOUT GABUNGAN
POWER SUPPLY DAN FLIP
FLOP
POLITEKNIK NEGERI
ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
TUJUAN
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan
flip-flop mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos.
3. Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3.
40
2.
DASAR TEORI
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki
keuntungan dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi
pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan,
serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan pertinaks atau epoxi yang satu
sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat
penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau
lebarnya lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh
melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan tembaga maka semakin besar
pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara
menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, dan
dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak
dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak
komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi
yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik.
3.
DAFTAR ALAT
Tabel 7.1
No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
41
1.
kertas milimeter
1 buah
Flop
2.
1 set
30 watt/220 volt
1 buah
permanent ink
4.
3.
Solder
4.
Penyedot timah
1 buah
5.
Tang potong
1 buah
6.
Tang jepit
1 buah
7.
Cutter
1 buah
8.
Pinset
1 buah
9.
Mistar baja
1 buah
10.
Landasan solder
1 buah
11.
Multimeter
1 buah
DAFTAR BAHAN
Tabel 7.2
No.
Nama Alat
Spesifikasi
5 x 10 cm
Jumlah
1.
PCB
2.
FeCl3
Secukupnya
3.
Air bersih
Secukupnya
4.
Abu gosok
Secukupnya
5.
Sabun / Vim
Secukupnya
6.
Timah
7.
Lotfet
Secukupnya
8.
Amplas halus
Secukupnya
9.
Resistor 1
270
1 buah
10.
Resistor 2
1,2k
1 buah
11.
Resistor 4,5
10k
2 buah
RH 40/60
1 buah
Secukupnya
42
5.
12.
Resistor 3,6
390k
2 buah
13.
Dioda bridge
2 Ampere
1 buah
14.
Transistor 1,2,3
BC 107
3 buah
15.
LED 1,2,3
16.
Kapasitor 1
1 buah
17.
Kapasitor 2,3
2 buah
18.
Dioda 1,2
IN 4001
2 buah
19.
Transformator
12 V/500 mA
1 buah
3 buah
GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
KESELAMATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
7.
LANGKAH KERJA
1.
2.
43
3.
4.
5.
6.
7.
aslinya.
Warnai jalur sehitam mungkin.
Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout
8.
aslinya.
Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih
9.
dengan perbandingan 1 : 3.
Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada
kepekatan larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
44
8.
PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan
pengawatan langsung!
-Keuntungannya yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit,
memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta lebih praktis.
2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!
-Fungsi larutan FeCl3 dalam proses pembuatan PCB untuk melarutkan
tembaga yang ada pada PCB menjadi lebih sempurna.
9.
EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan
Flip-Flop!
- Dalam merangkai rangkaian di papan pcb kita harus memperhatikan letak
komponennya, mulai dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode
zener, lampu LED dan lain sebagainya. karena jika ada salah satu komponen
yang terbalik dalam pemasangannya maka rangkaian tidak akan menyala atau
tidak akan flip flop. Pada rangkaian power supply regulator apabila komponen
yang dipasang tidak sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian
tersebut tidak dapat menyala dan arus DC-nya akan berkurang. Sedangkan
pada rangkaian flip-flop, harus diberikan tegangan dan arus yang pas, karena
apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan putus,
begitu juga sebaliknya apabila arus yang diberikan kurang, maka rangkaian
tersebut tidak akan menyala. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor
memiliki peranan yang sangat penting pada nyalanya LED.
45
10. ANALISIS
Pembuatan rangkaian gabungan power supply dan flip flop memang lebih
rumit dari rangkaian pertama (pada papan multipleks). Pertama-tama kita harus
membuat konsep terlebih dahulu. Lalu membuat layout terlebih dahulu dengan
memerhatikan jaraknya karena satu saja kesalahan seperti salah penjaluran maka
akan mengakibatkan rangkaian tidak menyala. Setelah menggambar tempelkan
layout tersebut di papan paku payung. Paku payung kemudian ditempelkan
kembali ke papan lalu menyolder komponen-komponen tersebut diatasnya tidak
ada lintasan yang berubah hanya ada penambahan komponen sedikit.
Setelah rangkaian telah terpasang dengan penyolderan yang rapi dan
benar. Tahap selanjutnya adala pengujian dengan memberikan tegangan pada
rangkaian tersebut menggunakan trafo. jika rangkaian benar maka lampu led akan
hidup dan juga flip flop. Pengujian selesai dan berhasil menyala, selanjutnya
rangkaian tersebut kita pindahkan ke atas papan pcb. Papan pcb tersebut dipisah
menjadi dua bagian. Setelah itu dibuatlah lintasan dengan sudut 45 o yang
diperbolehkan, pembuatan lintasan menggunakan pena permanen atau
menggunakan rugos baris dan rugos dot. Kemudian setelah jalur terpasang
barulah kita rendam papan pcb kedalam larutan FeCl3 untuk mengubah warna
papan dan memunculkan lintasan diatas papan pcb.
Setelah itu cucilah papan dengan air bersih dan gosok dengan amplas
halus atau abu gosok untuk menghapus lintasan yang dibuat dari pena permanen
atau rugos tersebut. Buatlah lubang-lubang untuk memasukkan komponen dengan
mesin bor. Setelah semua selesai terpasang komponen di atasnya, lalu
penyolderan dilakukan dengan baik dan benar. letak transistor juga sangat
mempengaruhi dalam rangkaian kita, karena jika transistor terbalik maka
rangkaian kita juga tidak akan menyala flip flop.
11. KESIMPULAN
1. Dalam merangkai rangkaian di papan pcb kita harus memperhatikan
letak komponennya, mulai dari diode bridge, resistor, transistor,
kapasitor, diode zener, lampu led dan lain sebagainya. karena jika ada
salah satu komponen yang terbalik dalam pemasangannya maka
rangkaian tidak akan menyala atau tidak akan flip flop.
46
= IC LM 7812
T2,T3
R2
= 270
R4,R5
= 10k
C1,C2
= 2200 F 16 volt
R3,R6
= 390
C3,C4
= 220 F 50 volt
Jumlah
III II
Nama Bagian
No.Bagian
= BC 107
= IN 4001
Bahan
Ukuran
Keterangan
Skala
Digambar
Fathur,Ullil,Nafi
Diperiksa
Yudi Wijanarko,
I Perubahan
RANGKAIAN GABUNGAN
POWER SUPPLY DAN FLIP
FLOP
POLITEKNIK NEGERI
ST, MT
1 : 10
TEKNIK ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
47
1. TUJUAN
Setelah latihan merancang skema rangkaian sistem kontrol alarm mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mengetahui prinsip kerja IC 555
2. Mengetahui prinsip kerja sensor cahaya LDR
3. Mengetahui prinsip kerja sistem kontrol alarm
4. Mampu mendesain sendiri rangkaian sederhana sistem kontrol alarm
2. DASAR TEORI
Rangkaian kontrol alarm merupakan rangkaian derektor gelap yang dapat
digunakan untuk menghasilkan cahaya yang menyala dari LED ketika cahaya
di dalam ruangan gelap. Rangkaian ini menggunakan IC 555 dan LDR sebagai
sensornya. Jika LDR disentuh maka ic 555 akan ON dan mengaktifkan relay
yang diapakai untuk menyalakan LED sepanjang beberapa waktu.
3. DAFTAR ALAT
Tabel 8.1
NO
1.
NAMA ALAT
Gambar layout
SPESIFIKASI
Rangk. Gabungan
JUMLAH
1 buah
2.
1 set
1 buah
Permanent ink
3.
Solder
4.
Tang potong
1 buah
48
5.
Tang lancip
1 buah
6.
Cutter
1 buah
7.
Pinset
1 buah
8.
Mistar baja
1 buah
9.
Landasan solder
1 buah
10.
Penyedot timah
1 buah
11.
Multimeter
1 buah
4. DAFTAR BAHAN
Tabel 8.2
NO
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
5 x 10 cm
JUMLAH
1.
PCB
2.
FeCl
3
Secukupnya
3.
Air bersih
Secukupnya
4.
Thinner
Secukupnya
5.
Sabun / Vim
Secukupnya
6.
Timah
Secukupnya
7.
Lotfet
Secukupnya
8.
Amplas halus
Secukupnya
9.
IC Voltage Regulator
7812
1 buah
10.
IC
NE555
1 buah
1 buah
49
11.
Resistor 1, 2
1K
2 buah
12.
Resistor 3
10 K
1 buah
13.
Resistor 4
1K
1 buah
14.
Dioda 1, 2, 3, 4
IN4001
4 buah
15.
Transistor 1
BC 108
1 buah
16.
LED 1, 2, 3
18.
Kapasitor 1
1000 F
1 buah
19.
Kapasitor 2
1 F
1 buah
20.
Kapasitor 3
100 F
1 buah
21.
Kapasitor 4
10 nF
1 buah
22.
Potensiometer 1, 2
2 buah
23.
Relay 12 V
24.
Transformator
3 buah
1 buah
12 V / 500 Ma
1 buah
5. GAMBAR
Gambar Terlampir.
6.
1.
2.
3.
4.
KESELAMATAN KERJA
Ikuti instruksi dari instruktur
Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl dan air
Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusu
Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl cukup
berbahaya bila mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu
50
LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan
2.
3.
4.
5.
aslinya.
6. Warnai jalur sehitam mungkin.
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8. Siapkan larutan FeCl ( Ferrit Chloride ) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1 : 3.
9. Aduk rata campuran FeCl dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit, tergantung
pada kepekatan larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl, jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun Vim.
13. Bersihkan decondalo atau permanent ink dari jalur, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
dengan mata bor yang sesuai.
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada
input rangkaian, amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat
penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
51
8.
ANALISIS
Pada praktik merancang rangkaian sistem kontrol alarm, yang
pertama kali kita lakukan yakni membuat layoutnya di kertas millimeter
block. Di program studi elektronika, mahasiswanya dituntut untuk bisa
membuat layout secara konvensional sehingga pada praktek kali ini kita
masih menggunakan metode konvensional. Setelah pembuatan layout selesai
langkah selanjutnya menggambar ulang layout tersebut di PCB ukuran 5 x
10 cm. Pastikan jalur-jalur yang dibuat sudah benar-benar rata dan hitam.
Jika telah selesai rendam PCb tersebut pada larutan FeCl3. Hati-hati dalam
proses pelarutan karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika terkena kulit.
Selama proses perendaman pastikan tidak ada jalur yang terputus. Setelah
proses pelarutan selesai borlah bulatan-bulatan tempat pemasangan kaki
komponen. Jika sudah hilangkan bekas-bekas pena permanen dengan
menggunakan amplas halus/Sabun Vim. Lalu pasanglah komponenkomponen satu persatu. Jika telah terpasang semua, lakukan uji coba pada
rangkaian tersebut.
Rangkaian sistem kontrol alarm merupakan rangkaian yang
mengandalkan sensor cahaya. Penggunaan LDR sebagai sensor sangat
dibutuhkan pada rangkaian ini. Rangkaian berfungsi jika kita menguji
LDRnya dengan cara menutup LDR tersebut. Jika kita telah menutup LDR
tersebut namun LED pada rangkaian tidak berpengaruh berarti rangkaian
kita tidak berfungsi.
9.
KESIMPULAN
52
1. Rangkaian
sistem
kontrol
alarm
merupakan
rangkaian
yang
Jumlah
III II
Nama Bagian
No.Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan
Skala
Digambar
Fathur,Ullil,Nafi
Diperiksa
Yudi Wijanarko,
I Perubahan
SKEMA RANGKAIAN
SISTEM KONTROL
ALARM
POLITEKNIK NEGERI
ST, MT
1:1
TEKNIK ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
53
1.
KESIMPULAN
Dari beberapa latihan/job pada praktik pengawatan dan teknologi PCB kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kawat email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas dan
diamplas. Apabila lapisan tersebut tidak dikupas dan diamplas, maka
timah tidak akan menempel pada kawat email dan hasil solderannya tidak
begitu licin.
2. Menyolder pada PCB Matriks diperlukan ketelitian apabila solderan
terlalu panas dapat mengakibatkan tembaga pada PCB lepas dan pelapis
pada kawat email dapat meleleh.
3. Dalam menyolder, kualitas timah harus baik, dan panasnya mata solder
harus matang, agar menghasilkan solderan yang rapi dan menutupi
semua tembaga. Perlu kehati-hatian, ketelitian serta kesabaran dalam
melakukan proses penyolderan dalam keadaan terlalu panas.
4. Pada rangkaian power supply regulator apabila komponen yang dipasang
tidak sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian tersebut
tidak dapat menyala dan arus DC-nya akan berkurang. Sedangkan pada
rangkaian flip-flop, harus diberikan tegangan dan arus yang pas, karena
apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan
putus, begitu juga sebaliknya apabila arus yang diberikan kurang, maka
rangkaian tersebut tidak akan menyala..
5. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan yang
sangat penting pada nyalanya LED.
6. Dalam membuat layout pada papan PCB kita harus hati-hati dan teliti.
Karena jalur tidak boleh terputus, tidak boleh berbentuk 90o dan tidak
boleh membentuk sudut lancip.
7. Rangkaian sistem kontrol alarm
merupakan
rangkaian
yang
54
2.
SARAN
55
LAMPIRAN
Berikut ini gambar-gambar yang dilampirkan pada laporan praktek pengawatan
dan teknologi PCB 1 :
a.Gambar-gambar dari hasil kerja praktikum :
1. Membuat Kubus
Dibuat oleh Fathur
Rachman
56
57
Dibuat
oleh
Fathur
Rachman
Dibuat
oleh Ullil
Albab
Dibuat
oleh M.
Nafi
Wirya W.
58
Dibuat oleh
Ullil Albab
Dibuat oleh
Fathur
Rachman
59
Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.
5.Merancang rangkaian gabungan power supply dan flip flop pada PCB
Dibuat oleh
Fathur
Rachman
Dibuat oleh
Ullil Albab
60
Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.
61
Dibuat oleh
Ullil Albab
Dibuat oleh
M. Nafi
Wirya W.
62
Cover Depan
Halaman 144-145
63
64
Halaman 64
65
Halaman 75-76
66