OLEH
SURYONO
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
PERCOBAAN I
GATE-GATE DASAR
TUJUAN
TEORI SINGKAT
Gate dasar adalah dasar dari semua rangkaian logika. Rangkaian
logika serumit apapun dapat diajabarkan menjadi gat-gate dasar. Gate dasat
terdiri atas AND gate, OR gate, dan NOT gate. Ketiga gate tersebut mewakili
operasi matematika perkalian, penjumlahan dan pembalikan (inverse). Dari
ketiga gate tersebut dikembangkan gate baru, yang masih dianggap gate
dasar. Pengembangan tersebut adalah : NAND gate, NOR gate, EXOR gate
dan EXNOR gate.
Praktikum ini dimaksudkan untuk membuktikan table kebenaran dari
dat-gate dasar, sekaligus membuktikan dalil-dalil Boole tngkat dasar. Pada
praktikum berikutnya masih membuktikan dalil Boole dan teorema De
Morgan, sebekum dilanjutkan dengan rangkaian-rangkaian logika fungsional.
1. Trainer Digital
2. IC 7402, 7404, 7432, 7400, 7408
3. Multimeter
4. Jumper
LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Pilih IC yang dibutuhkan dengan bantuan data book
3. Kenali kaki-kaki setiap IC sesuai dengan fungsinya
4. Hubungkan masukkan gerbang dengan yang telah tersedia
5. Hubungkan keluaran gerbang dengan Votlmeter
6. Rangkai IC pada trainer digital sesuai dengan gambar berikut
7. Ubah-ubah saklar secara berurutan, kemudian dibaca tegangan
keluaran untuk setiap perubahan
8. Catat hasil percobaan dalam table kebenaran
9. Tarik kesimpulan dari hasil percobaan diatas
ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………………….
KESIMPULAN…………………………………
PERCOBAAN II
RANGKAIAN LOGIKA
TUJUAN
TEORI SINGKAT
Semua rangkaian logika pada dasarnya dibangun dari gate-gate dasar.
Perancangan dilakukan secara teori dengan mengingat pada kaidah operasi
matematis gate dasar. Adapun operasi sistematis rangkaian logika adalah
sebagai berikut :
Y=A.B ( A AND B )
A
7408 Y
B
Y=A+B ( A OR B )
A
7432 Y
B
Y=A+B ( A XOR B )
A
7486 Y
B
1. Trainer Digital
2. IC TTL:7400, 7408, 7432, 7404, dan 74136
3. Multimeter
4. Jumper
LANGKAH KERJA
1. Merealisasikan persamaan logika ke bentuk rangkaian logika :
KESIMPULAN………………………………………..
PERCOBAAN III
TEOREMA BOOLEAN
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat membuktikan Teorema Boolean sama dengan realisasi
rangkaian logika.
2. Mahasiswa dapat membuktikan aljabar boolean dengan perhitungan
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara hasil praktikum dengan hasil
analisis
4. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan dari percobaan
TEORI DASAR
Teorema Boolean dapat dibagi menjadi dua, yaitu boolean variabel
tunggal dan boolean variabel banyak. Teorima bervariabel tunggal mudah
dianalisis dengan mengingat sifat gate dasar.
Operasi dasar aljabar boolean adalah AND OR dan komplemen /
inversi komplemen dari 0 adalah 1 dan komplemen dari 1 adalah 0. Secara
simbolik dapat ditulis = 01=1 dan 11=0. Nama lain untuk momplementasi yaitu
inversi dan struktur elektronik yang membentuk inversi x ditunjuk sebagai
inverter.
Secara simbolik, kita menampilkan inverter dengan dimana lingkaran
pada output menunjukan inversi.
A 7404
A
7408 Y
B
Y=A.B
Disimbolkan dengan
A
7432 Y
B Y=A+B
1. Trainer Digital
2. IC TTL = 7402, 7404, 7432
3. Multimeter
4. Jumper
LANGKAH KERJA
1. Membuktikan :
X(YZ)=(XY)Z=XYZ
X(Y+Z)=XY+XZ
X+XY=X
X+(XY)=X+Y
dengan rangkaian dan analisis teoritik
2. Membandingkan antara hasil praktikum dengan analisis teoritis
3. Menarik kesimpulan
DATA PENGAMATAN
Gambar Rangkaian :
2. X(Y+Z)=XY+XZ
3. X+XY=X
4.
KESIMPULAN……………………………….
PERCOBAAN IV
TEOREMA DE MORGAN
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuktikan teorema De Morgan dengan realisasi
rangkaian logika
2. Mahasiswa dapat membuktikan teorema De Morgan dengan
perhitungan
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara hasil praktikum dengan
hasil analisis
4. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan dari percobaan
TEORI SINGKAT
Dua teorema aljabar boolean paling penting ditemukan oleh seorang
matematikawan De Morgan. Teorema De Morgan sangat berguna dalam
penyederhanaan hasil kali dan penjumlahan variable-variabel
berkomplemen. Dua teorema tersebut adalah :
1. (̅̅̅̅̅̅̅̅ ) = ̅ . ̅
2. (̅̅̅̅̅) = ̅ + ̅
LANGKAH KERJA
1. Menyederhanakan dengan teorema De Morgan persamaan berikut : Y
= (̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ )
2. Mempraktikan rangkaian asal dan rangkaian penyederhanaannya.
Mencatat hasilnya dalam table kebenaran, dan mebandingkan antar
keduannya
3. Mengulangi langkah di atas untuk persamaan Z = (̅̅̅̅̅̅̅̅ )(̅̅̅̅̅̅̅̅ )
GAMBAR RANGKAIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………..
KESIMPULAN………………………….
PERCOBAAN V
TUJUAN
TEORI SINGKAT
NAND Gate dan NOR Gate adalah gate serba guna, artinya dari
beberapa gerbang NAND atau NOR dapat dibangun gerbang yang lain.
Berlandaskan Teorema Boolean dan De Morgan secara teoritis hal tersebut
dapat diwujudkan. Praktikum berikut akan membuktikan kebenaran teori
tersebut.
LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian NOT, AND, OR dan NOR dari IC NAND Gate (7400).
2. Mencatat hasil praktikum dan membandingkan dengan gate aslinya.
3. Membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
GAMBAR RANGKAIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………………………
KESIMPULAN……………………………….
PERCOBAAN VI
R-S FLIP FLOP
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan prinsip kerja dari R-S Flip-flop.
2. Dapat merangkai R-S Flip-flop yang dibangun dengan gerbang NOR.
3. Dapat merangkai R-S Flip-flop yang dibangun dengan gerbang NAND.
4. Dapat menjelaskan R-S Flip-flop yang dilengkapi dengan Enable.
TEORI SINGKAT
R-S Flip-flop mempunyai dua masukan dan dua keluaran yang
mempunyai simbol sebagai berikut:
LANGKAH KERJA
1. Membangun rangkaian R-S Flip-flop dengan menggunakan gerbang NOR,
S (Set) dan R (Reset) adalah input yang dihubungkan dengan switch dal L1
dan L2 adalah output yang dihubungkan dengan LED seperti pada gambar
diatas.
2. Membuat variasi input seperti pada tabel dibawah ini, kemudian
memasukkan hasilnya pada tabel.
S R Output
0 0
1 0
0 1
1 1
GAMBAR RANGKAIAN
Vcc
R1 R2
Input A
Q2
Q1 Output
Input B
D1 D2 Q3
R3
Vcc
R1 R3
R2
Input
A Q3 Q4
Q1
Output
Input
B
Q2 Q5
D1 D2
R4
KESIMPULAN………………………..
PERCOBAAN VII
D FLIP FLOP
TUJUAN
TEORI SINGKAT
D Flip Flop yang dibangun dari R-S Flip Flop yang inputnya digabung jadi
satu dengan penambahan gerbang NOT. Kondisi ini memungkinkang tidak
terjadi kondisi terlarang. Dengan kata lain D Flip Flop adalah suatu rangkaian
yang hanya membutuhkan masukan data. Symbol dari D Flip Flopp adalah
sebagai berikut:
D Q
CLOCK Q
D Flip Flop yang juga dapat kita sebut Flip Flop tunda (delayn- D). jenis Flip
Dlop ini mencegah nilai D mencapai keluarannya Q sampai berlangsungnya
pulsa lonceng (Clock). D Flip Flop yang lain adalah penggerendel D (D Latch)
yang nilai keluarannya Q dapat mengikuti nilai D saat lonceng adalah tinggi.
Dengan kata lain data masukan akan sama dengan keluaran pada saat lonceng
tinggi dan data masukan terakhir sebelum lonceng turun kembali merupakan
nilai data yang tersimpan.
1. Papan percobaan
2. IC 7402 - NOR Gate
3. IC 7400 - NAND Gate
4. IC 7475 – D Latch Flip Flop
LANGKAH KERJA
1. Rangkaian D Flip Flop yang dibentuk dari gerbang NAND pada trainer seperti
pada gambar dibawah ini.
D
(SW1) SET
S Q
CLOCK R Q
(SW2) CLR
2. Ubahlah data switch SW1 dan SW2 seperti pada table dibawah ini dan
masukan hasilnya
3. Berilah pulsa Clock pada data input D sebesar 1 Hz kemudian set data Swith
SW2 ke LOW (0) dan amati apa yang terjadi pada indicator outputnya?
HASIL PERCOBAAN
A. GAMBAR RANGKAIAN
JAWABAN PERTANYAAN……………………………
KESIMPULAN……………………..
PERCOBAAN VIII
Decoder
Rangkaian decoder diperlukan untuk membangun sebuah rangkaian digital
yang memiliki multi masukan multi keluaran (MIMO). Rangkaian decoder berfungsi
sebagai piranti yang berlawanan dengan encoder. Rangkaian decoder adalah
sebuah black box yang belum diketahui bentuk rangkaiannya. Untuk itu diperlukan
data tabel kebenaran fungsi untuk didapatkan persamaan-persamaan
keluarannya. Dari persamaan-persamaan keluaran tersebut dapat direalisasikan
dalam bentuk rangkaian digital.
1. Papan percobaan
2. IC 7411 - AND Gate 3 Input
3. IC 7404 - NOT Gate
LANGKAH KERJA
4. Rangkaian Decoder yang dibentuk dari gerbang AND 3 input 4 buah pada
trainer seperti pada gambar dibawah ini.
X1 X0 A0 A1 A2 A3
ANALISIS………………………………….
KESIMPULAN………………………..
PERCOBAAN IX
ENCODER
Ilustrasi Encoder
Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal)
yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam
mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder
yang diinginkan yaitu dengan :
1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat
2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran
menggunakan K-Map
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian
gerbang logika digital
LANGKAH KERJA
5. Rangkaian Encoder yang dibentuk dari gerbang OR gate 2 input satu buah
dan OR gate 4 iput tiga buah pada trainer seperti pada gambar dibawah
ini.
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran
DATA PENGAMATAN
Input Y3 Y2 Y1 Y0
X0 (enable)
X1 (enable)
X2 (enable)
X3 (enable)
X4 (enable)
X5 (enable)
X6 (enable)
X7 (enable)
X8 (enable)
X9 (enable)
ANALISIS………………………………….
KESIMPULAN………………………..