Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI

NILAI KONSTANTA MODULASI FREKUENSI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Praktikum Telekomunikasi


semester 3

PEMBIMBING :
IR. WALUYO, MT

Penyusun:

Kelompok 4 JTD-2C

TONI AGUNG WICAKSONO 1641160033

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
FREQUENCY MODULATION
(FM)
1. TUJUAN

1. Menampilkan bentuk sinyal FM


2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan modulasi FM
3. Menjelaskan perbedaan antara FM dan AM.

2. DIAGRAM RANGKAIAN

3. ALAT DAN BAHAN

1. Osiloskop : 1 buah
2. BNC to Banana : 2 buah
3. Jumper besar : 9 buah
4. Jumper kecil : 15 buah
5. Banana to Banana : 2 buah
6. Modul Power Supply : 1 buah
7. Modul FM : 1 buah
8. Multimeter Digital : 1 buah
9. Resistor kotak (220 ohm) : 1 buah
10. Potensiometer (1Kohm) : 1 buah
11. U-patch : 1 buah

4. DASAR TEORI
Modulasi adalah sebuah teknik menumpangkan sinyal informasi dengan sinyal
carier atau sinyal pembawa.Sinyal pembawa merupakan sinyal lain yang
digunakanukan untuk membawa sinya base band nya,yaitu sinyal yang akan
dikirimkan,karena frekuensi sinyal tersebut terlalu rendah sehingga jika tidak
ditumpangkan sinyal informasi tersebut akan rusak. FM adalah salah satu metode
modulasi, dimana kombinasi antara sinyal informasi dengan sinyal carier
menyebabkan output dari modulator FM mempunyai frekuensi yang bervariasi
menurut amplitudo dari sinyal pemodulasi. Berikut ini adalah bentuk dari
modulasi gelombang FM.
Deviasi frekuensi sesaat dari carrier yang termodulasi terhadap frekuensi dari
carrier yang tidak termodulasi adalah sebanding dengan amplitude sesaat dari
sinyal pemodulasi.
Bentuk gelombang nya bervariasi, menghasilkan banyak frekuensi, tergantung
pada variasi frekuensi yang dimodulasi. Amplitudo sinyal carrier nya konstan
tetapi frekuensi akan berubah sesuai dengan perubahan amplitudo isyarat
pemodulasi. Jika amplitudo pemodulasi meningkat, frekuensi pembawa akan
lebih tinggi daripada frekuensi normalnya.Amplitudo pemodulasi turun, frekuensi
pembawa akan lebih rendah daripada frekuensi normalnya. Dapat juga diterapkan
untuk kondisi sebaliknya. Oleh karena frekuensi pembawa berubah mengikuti
amplitudo pemodulasi maka frekuensi pembawa akan berayun di atas dan di
bawah frekuensi normal sesuai dengan frekuensi pembawa. Amplitudo dan jeda
antara komponen frekuensi pada bidang sisi dipengaruhi oleh deviasi frekuensi
dan frekuensi isyarat pemodulasi.Karena amplitudo isyarat FM adalah konstan,
jadi meskipun amplitudo pada frekuensi berubah-ubah maka jumlah total bidang
sisi adalah tetap.

5. LANGKAH KERJA

4.1. Membuat rangkaian seperti pada gambar diatas


 Mengatur Potensiometer ke Minimum
 Dengan Frequency Counter
 Mengukur Frekuensi output modulator FM (2)
 Mengatur Potensiometer ke Maksimum
 Mengukur Frekuensi output modulator FM (2)
 Mengatur Frekuensi output modulator FM (2) pada 20 KHz
 Menghubungkan Multimeter digital ke input modulator FM (1)
 Menghubungkan Frequency Counter ke output modulator FM (2)
 Melengkapi Tabel
 Menganalisa dan menarik kesimpulan.
6. DATA HASIL PECOBAAN

Tegangan input modulator FM(1) Frekuensi Output Modulator FM(2)


Volt DC (kHz)
10 20.73
9 20.64
8 20.58
7 20.53
6 20.47
5 20.30
4 20.24
3 20.19
2 20.12
1 20.10
0 20. 00
-1 19.88
-2 19.82
-3 19.70
-4 19.65
-5 19.57
-6 19.49
-7 19.40
-8 19.27
-9 19.23
-10 19.19
7. GAMBAR OSILOSKOP HASIL PRAKTIKUM

Gambar osiloskop tegangan volt +1 Gambar osiloskop tegangan volt -1

Frekuensi 20,10 Frekuensi 19,88

Gambar osiloskop tegangan volt +2 Gambar osiloskop tegangan volt -2

Frekuensi 20,12 Frekuensi 19,82


Gambar osiloskop tegangan volt +3 Gambar osiloskop tegangan volt -3

Frekuensi 20,19 Frekuensi 19,70

Gambar osiloskop tegangan volt +4 Gambar osiloskop tegangan volt -4

Frekuensi 20,24 Frekuensi 19,65


Gambar osiloskop tegangan volt +5 Gambar osiloskop tegangan volt -5

Frekuensi 20,30 Frekuensi 19,57

Gambar osiloskop tegangan volt +6 Gambar osiloskop tegangan volt -6

Frekuensi 20,47 Frekuensi 19,49


Gambar osiloskop tegangan volt +7 Gambar osiloskop tegangan volt -7

Frekuensi 20,53 Frekuensi 19,40

Gambar osiloskop tegangan volt +8 Gambar osiloskop tegangan volt -8

Frekuensi 20,58 Frekuensi 19,27


Gambar osiloskop tegangan volt +9 Gambar osiloskop tegangan volt -9

Frekuensi 20,64 Frekuensi 19,23

Gambar osiloskop tegangan volt +10 Gambar osiloskop tegangan volt -10

Frekuensi 20,73 Frekuensi 19,19


Gambar osiloskop tegangan 0 volt

Frekuensi 20,20

Anda mungkin juga menyukai