1
Persyaratan K3 Pemasangan
Instalasi, perlengkapan dan
peralatan listrik di Pembangkitan
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Trafo Generator
275/500kV
Pembangkit
(PLTA, PLTU, PLTD) Sistem Distribusi
Diatas 1 MW 380/220 Volt
Transmisi
Tegangan Menengah
20 kV (SUTM)
Transmisi
SUTT (70-150 kV)
SUTET (275–500 kV)
Gedung Kontrol
Gardu Induk & Penurun Tegangan
500/275 kV, 70/20 kV
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
INTERCONNECTION
FURNACE
PHASE SHIFTER
RAILWAY SUBSTATION
INTERCONNECTION STEP-DOWN
Pole mounted
Pad mounted
• Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang
PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai
pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.
• Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG
dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam Generator
(HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3
unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit
PLTU sebesar 50% dari daya unit PLTG, karena daya turbin
uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit
PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur
dan daya PLTU akan mengikuti saja.
• PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien
dalam penggunaan bahan bakarnya.Secara umum
HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU,
yang bekerja untuk menghasilkan uap. Setelah uap
dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan
dialirkan ke turbin uap dan memutar generator
untuk menghasilkan daya listrik. Dan efisiensi PLTGU
lebih baik dari pusat listrik termal lainnya mengingat
listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang
dihasilkan PLTG ditambah PLTU tanpa bahan bakar.
D. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga
Panas bumi)
merupakan sumber
• Panas Bumi Panas bumi
tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik
Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip
kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja
uap yang digunakan adalah uap panas bumi
yang berasal langsung dari perut bumi. Karena
itu, PLTP biasanya dibangun di daerah
pegunungan dekat gunung berapi.
• Biaya operasional PLTP juga lebih murah
daripada PLTU, karena tidak perlu membeli
bahan bakar, namun memerlukan biaya
investasi yang besar terutama untuk biaya
eksplorasi dan pengeboran perut
bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada
PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu
kantong uap di perut bumi.
• Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di
atas magma dan mendapat air dari lapisan
humus di bawah hutan penahan air hujan.
Pengeboran dilakukan di atas permukaan
bumi menuju kantong uap tersebut, hingga
uap dalam kantong akan menyembur keluar.
Semburan uap dialirkan ke turbin uap
penggerak generator.
• Setelah menggerakkan turbin, uap akan
diembunkan dalam kondensor menjadi air dan
disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju
kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam
kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang
sudah maupun yang akan dibangun harus
disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan
tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP
termasuk pada pusat pembangkit yang
menggunakan energi terbarukan.
E. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
berbahan bakar BBM (solar), biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik
dalam jumlah beban kecil, terutama untuk
daerah baru yang terpencil atau untuk listrik
pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD
dapat juga menggunakan bahan bakar gas
(BBG).
Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana
ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak
torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah
menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk
memutar generator yang merubahnya menjadi energi
listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang
dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan
temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo
charger ini digerakkan oleh gas buang hasil
pembakaran dari ruang bakar.
• Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu
mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
Perbedaannya terletak pada langkah
penghasil tenaga dalam putaran toraknya.
Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan
pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran.
Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran.
• Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan
daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun
karena proses pembilasan ruang bakar silindernya
tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang
dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi
siklus perubahan energi pada PLTD :Selain kedua
jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di
PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed)
dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran
rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.
F. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)
• Pada prisipnya panel surya Solar Cell
mengubah sinar matahari menjadi energi
listrik yang kemudia disimpan dalam batterei
atau aki untuk digunakan setiap saat.
Digunakan secara besar-besaran, untuk
lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau
bangunan.
G. PLTO (Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak)
• Salah satu energi di laut tersebut adalah
energi ombak yang merupakan sumber energi
yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan
air laut yang turun-naik atau bergulung-
gulung, merupakan energi alternatif yang
dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan
udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
H. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga
Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada
pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian
generator, yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik. Sama halnya dengan PLTU,
bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)
maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan
bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya.
• Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut,
mulamula udara dimasukkan dalam
kompresor dengan melalui air filter/penyaring
udara agar partikel debu tidak ikut masuk
dalam kompresor tersebut. Pada kompresor
tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke
ruang bakar untuk dibakar bersama bahan
bakar.
I. PLTSa (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah
• Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas
ada cara lain yang akan dilakukan oleh Pemerintah
Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi
sumber energi listrik (Waste to Energy) atau yang
lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah). Konsep Pengolahan Sampah
menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa
(Pembangkit Listrik Tenaga sampah) secara ringkas
(TRIBUN, 2007) adalah sebagai berikut :
• Pemilahan sampah,Sampah dipilah untuk
memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur
ulang. Sisa sampah dimasukkan kedalam tungku
Insinerator untuk dibakar.
• Pembakaran sampah,Pembakaran sampah
menggunakan teknologi pembakaran yang
memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi
lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam
derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300°C).
• Asap yang keluar dari pembakaran juga
dikendalikan untuk dapat sesuai dengan
standar baku mutu emisi gas buang.
• Pemanfaatan panas,Hasil pembakaran sampah
akan menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap
panas yang dihasilkan digunakan untuk
memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
generator listrik.
• Pemanfaatan abu sisa pembakaran,Sisa dari
proses pembakaran sampah adalah abu.
Volume dan berat abu yang dihasilkan
diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau
volume sampah semula sebelum di bakar. Abu
ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan
baku batako atau bahan bangunan lainnya
setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai
dengan bahan bangunan.
2. Scope atau lingkup pekerjaan
pemasangan Generator
• pengangkutan dari pabrik (manufacture) sampai
dengan Lokasi/ Gudang proyek,
• pekerjaan perakitan pada pondasi (Rotor dan
Stator),
• pemasangan alat bantu lainnya (Exitation
System, Cooler System, Lube Oil System,
Instrument/Control Equipment,
Metering/Protection System, etc)
• Commissioning).
Pekerjaan Pemindahan/Pengangkatan
Generator Ke Atas Pondasi