Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhuudara
pada daerah atau wilayah tertentu. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah,
daerahyang menerima energi panas matahari lebih besar mempunyai suhu udara
yanglebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga
terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi
panaslebih besar dengan daerah yang lebih sedikit menerima energi panas,
akibatnyaakan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.Anemometer adalah
alat pengukurkecepatananginyang banyak dipakaidalam
bidangMeteorologidanGeofisikaatau stasiun prakiraan cuaca. Alat ini berasal dari
kata Yunaniyakni anemosyang berarti angin. Perancang pertama alatini adalah
Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatanangin juga
dapat mengukur besarnya tekanan angin. Beberapa orang tidakmengetahui
bahwa ada berbagai jenis perangkat untuk mengukur kecepatan angin,salah
satunya adalah anemometer bola pingpong. Ini adalah salah satu tipe palingdasar
dari aenemomter dimana bola pingpong hanya dilekatkan pada tali. Ketikaangin
berhembus secara horizontal terhadap bola akan menyebabkan bola bergerak
dan membentuk sudut, karena bola pingpong sangat ringan dan
mudahdigerakkan. Oleh karena itu mengukur sudut yang ternentuk antara
perangkat talidan bola pingpong terhadap sumbu vertikal tanah. Akan
memberikan perkiraankecepatan angin. Prinsip kerja dari alat ini adalah
mengukur kecepatan angindengan memanfaatkan sudut yang terbentuk..
Berdasarkan latar belakang yangtelah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk
membahas ”Prinsip Kerja DanTeknik Pengukuran Pada Anemometer” dan menjadi
judul pada makalah ini
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1.Apa itu anemometer ?
2.Macam-macam alat ukur apa saja yang di gunakan ?
3.Bagaimana prinsip kerja pada anemometer ?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui prinsip kerja anemometer;
2.Mengetahui komponen dari anemometer;
3.Mengetahui macam macam alat;
4.Mengetahui kelemahaan dan kelebihan dari anemometer;
5.Mengetahui metode pengukuran dari anemometer;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Anemometer

Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukurkecepatan


angin dan untuk mengukur arah, anemometer merupakan salah satu instrumen
yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan Metereologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Kata anemometer berasal dari Yunani yaitu anemos yang berarti
angin, Angin merupakan udara yang bergerak ke segala arah,angin bergerak dari
suatu tempat menuju ke tempat yang lain. Anemometer ini pertama kali
diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450.Anemometer
harus ditempatkan di daerah terbuka.Saat tertiup angin, baling-baling atau
mangkok yang terdapat padaanemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin
besar kecepatan anginmeniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula
kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam
satu detik maka dapatdiketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer
terdapat alat pencacah yangakan menghitung kecepatan angin. Selain mengukur
kecepatan angin, alat ini jugadapat mengukur besarnya tekanan angin itu.
Anemometer memiliki beberapa fungsi yaitu:
1.Mengukur kecepatan angin;
2.Memperkirakan cuaca;
3.Memperkirakan tinggi gelombang laut;
4.Memperkirakan kecepatan dan arah arus
2.2 Alat Ukur Yang di Gunakan.
Ada beberapa tipe Anemometer ,yaitu :
a. Anemometer mangkok

sumber :Armagh Observatory, College Hill, 2011


Gambar 1. Anemometer mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari
yang berpusat pada suatu sumbu vertical atau semua mangkok tersebut
terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap kesatu arah
melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap.
Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui
suatu system mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur system akumulasi
angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat
mengukur rata - rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan
alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke
pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama
waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah
sama denga nakumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu
pengamatannya.
Jenis anemometer menurut kecepatan terdiri dari :
1. Anemometer piala
Sebuah anemometer sederhana yang diciptakan pada tahun 1846 oleh Dr John
Thomas Romney Robinson dari Armagh Observatory. Anemometer ini terdiri atas
tiga cup setengah lingkaran dan terpasang pada tiap ujung gagang horizontal.
Aliran udara melewati masing-masing cup dan memutar masing-masing tiap
gagang horizontal berdasarkan angin yang datang. Oleh karena itu, menghitung
putaran poros selama periode waktu yang ditetapkan akan menghasilkan
kecepatan angin rata-rata. Alat ini biasa digunakan untuk standar industry dalam
penilaian studi sumber daya angin.
2. Anemometer kincir angin

sumber: http://www.inteltronics.co.za
Gambar 2. Anemometer Kincir Angin
Bentuk lain dari anemometer adalah bentuk kincir angin. Dimana anemometer ini
akan terdorong oleh angin sehingga anemometer tersebut menghadap arah angin
dan memutarkan baling-baling.
3. Anemometer sonic

sumber: www.rap.ucar.edu
Gambar 3. Anemometer sonic
Pertama kali dikembangkan pada tahun 1950, menggunakan gelombang suara
ultrasonik untuk mengukur kecepatan angin. Mengukur kecepatan angin
berdasarkan jam terbang sonic pulses antara pasangan transduser.

4. Anemometer bola pingpong


Dibuat berdasarkan bola ping-pong yang melekat pada string. Ketika angin
bertiup, ia menekan dan menggerakan bola, karena bola ping- pong yang sangat
ringan, dapat bergerak dengan mudah dengan angin yang kecil.
5. Anemometer hot-wire
Sumber: wikipedia.org
Gambar 4. Anemometer hot-wire
Anemometers kawat panas menggunakan kawat yang sangat halus yang
dipanaskan. Udara mengalir melewati kawat memiliki efek pendinginan pada
kawat. Hot-wire Anemometer sangat halus, memiliki frekuensi-respon yang
sangat tinggi dan resolusi spasial baik dibandingkan dengan metode pengukuran
lainnya, dan dengan demikian hampir secara universal digunakan untuk studi rinci
arus turbulen.
Jenis anemometer menurut tekanan terdiri dari :
1. Anemometer piring
Ini adalah anemometer pertama dan hanya piring datar ditempatkan dari atas
sehingga angin melewati piring. Pada 1450, seniman arsitek Italia Leon Battista
Alberti menemukan anemometer mekanis pertama, pada tahun 1664 itu kembali
ditemukan oleh Robert Hooke ( sering keliru dianggap sebagai penemu pertama
anemometer ). Digunakan pada tempat- tempat yang tinggi karena berbentuk
pelat yang memiliki hasil pengukuran yang baik pada ketinggian yang lebih tinggi.
2. Anemometer tabung
Anemometer James Lind 1775 terdiri dari kaca tabung berbentuk U yang berisi
cairan manometer (pengukur tekanan), dengan salah satu ujung membungkuk
dalam arah horizontal untuk menghadapi angin dan ujung vertikal lainnya tetap
sejajar dengan aliran angin. Anemometer ini merupakan yang paling praktis dan
terkenal. Jika angin bertiup ke dalam mulut tabung itu menyebabkan peningkatan
tekanan pada satu sisi manometer. Perubahan cairan yang dihasilkan dalam
tabung U merupakan indikasi kecepatan angin.

a. Anemometer propeller

sumber: wikipedia.org
Gambar 5. Anemometer Propeller
Anemometer ini mangkoknya terpasang pada poros horizontal.
b. Anemometer tabung bertekanan
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsipt abung pitot, yaitu dihitung dari tekanan
statis dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan
angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan
anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Untuk
bidang agro klimatologi dipasang dengan ketinggian sensor ( mangkok ) 2 meter di
atas permukaan tanah. Sebagian besar. Anemometer ini umumnya tidak dapat
merekam kecepatan angin dibawah 1 atau 2 m/s karena ada factor gesekan pada
awal putaran.
2.3 Prinsip Kerja
Prinsip kerja anemometer adalah sebagai berikut :
1. Angin memberikan tekanan yang kuat pada mangkuk atau baling-baling
anemometer;
2. Bagian cekung pada mangkuk akan berputar satu arah;
3. Poros yang berputar akan dihubungkan dengan sebuah dinamo kecil;
2.4 Metode Pengukuran
Metode pengukuran adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data
kuantitatif dari suatu variable. Metode dapat berupa penggunaan alat ukur untuk
mengetahui besaran kuantitatif maupun dengan cara menggunakan suatu model
pengukuran. Dalam suatu pengukuran dapat digunakan lebih dari satu metode
untuk mengurangi nilai ketidak pastian hasil pengukuran. Untuk itu metode yang
digunakan harus disesuaikan dengan tujuan dan variable yang akan diukur agar
hasil yang didapatkan akurat. Berikut adalah contoh metode pengukuran
menggunakan suatu instrument/ alat pengukuran.
2.5 Komponen Anemometer
- Rangkaian micropposesor memastikan akurasi maksimum, menyediakan fungsi-
funsi khusus dan berbagai fitur
- Tampilan display LCD super besar, pembacaan mudah.
- Tampilan display dua fungsi.
- Desain bola-bearing yang rendah gesekan akan menghasilkan ke-akurasian pada
kecepatan tinggi dan rendah
- Sensor kapasitansi thin-film unruk pengukuran kelembaban, presisi tinggi,
respon cepat.
- Merekam pembacaa maksimum & minimum dengan fungsi recall
- Data hold
- Auto shut off menghemat umur baterai
- Koneksi antar muka PC RS-232.
2.6 Kekurangan Dan Kelebihan
1. Anemometer Bola Pimpong
Kelebihan Anemometer Bola Pimpong
a. Bahan yang digunakan sederhana;
b. Dapat mengukur kecepatan angin dimana saja;
c. Cara pengukuran yang sederhana;
d. Dapat diketahui kecepatan angin harian.
Kelemahan Anemometer Bola Pimpong
a. Anemometer ini tidak dapat mengukur kecepatan angin yang terlalu dekat
dan terlalu jauh;
b. Pada saat pengukuran bola pimpong harus dipastikan stabil sebelum
mengambil data;
c. Data yang didapatkan tidak seakurat data dengan menggunakan
anemometer digital;
d. Pada anemometer bola pimpong ini memiliki batas maksimum dan
minimun untuk jarak yang digunakan yaitu sebesar 10 cm dan 120 cm.
2. Anemometer Digital
Kelebihan Anemometer Digital
a. Pengukurannya mudah diamati;
b. Mudah dibawa;
c. Untuk memperoleh data matang mudah sebab perhitungannya
sederhana;
d. Mempunyai ketelitian yang tinggi, yaitu 0,5 m/s;
e. Dapat mengukur kecepatan sesaat;
f. Dilengkapi oleh skala beaufort.
Kekurangan Anemometer Digital
a. Alat ini tidak otomatis karena arah angin diusahakan datang dari belakang
alat sehingga menggerakan baling-baling tersebut. Jadi angin dapat diukur
darigerakan baling-baling tersebut;
b. Terbatas mengukur kecepatan sesaat saja;
c. Hanya dapat mengukur kecepatan angin.
2.7Contoh Perhitungan
Panjang atau keliling lintasan mangkok pada anemometer misalnya adalah 3
meter. Pada saat tertentu, hembusan angin membuat alat ini berputar sebanyak
20 kali dalam waktu 10 detik. Dari data ini, kita dapat mengetahui bahwa
kecepatan angin pada saat itu adalah sekitar 6 meter per detik. Cara
pengerjaannya adalah sebagai berikut

Diketahui :
Panjang lintasan anemometer = 3 meter
Jumlah putaran = 20 kali
Waktu = 10 detik

Ditanya :
Kecepatan Angin = ...?

Jawaban :
Kecepatan angin = (Panjang lintasan x jumlah putaran) / waktu
= (3 meter x 20 kali) : 10 detik
= 60 meter : 10 detik = 6 meter/detik

Perlu diketahui bahwa pada ketinggian yang berbeda, kecepatan angin suatu
tempat juga akan berbeda. Oleh karena itu, ketika berkunjung ke stasiun
klimatologi, kita akan menemukan lebih dari satu anemometer yang dipasang
pada tiang dengan tinggi berbeda, yaitu ketinggian 0,5 meter, 2 meter, dan 10
meter. Pemasangan tiang ini perlu memperhatikan daerah sekitarnya agar tidak
ada penghalang angin seperti pohon atau gedung.

Anda mungkin juga menyukai