Anda di halaman 1dari 29

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

LAPORAN PRAKTIKUM PERMESINAN


MESIN BUBUT
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung

Disusun oleh : Alhambra Amadeus Yaksa


Kelas : 1 MA
NIM : 131211004

Pembimbing : Bpk Purgiyanto M. Eng


Tgl Penyerahan : 6 November 2013

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Permesinan I Mesin Bubut Page 1


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karen


berkat hidayah dan rahmat-Nya kita senantiasa masih
diberi kesehatan dan kenikmatan yang besar, serta dengan
pertolongan-Nya, laporan ini dapat kami selesaikan
Adapun maksud dari pembuatan dan penyusunan
laporan ini tidak lain adalah untuk memenuhi tugas salah
satu mata kuliah teknik permesinan. Laporan ini berisi
tentang cara keseleamatan kerja di mesin bubut, persiapan
dan proses, alat dan bahan yang diperlukan, hal-hal yang
dilakukan pada saat praktek mesin bubut, serta penjelasan
tentang mesin bubut
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini, masih banyak sekali kekurangan dan masih banyak hal-
hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan, dan ditingkatkan
dalam penyusunan laporan dan dalam saat praktek ini.
Untuk itu penulis mohon dengan kerendahan hati, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan
berikutnya.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan kata dalam penyusunan laporan ini. Saya
berharap laporan ini dapat bermanfaat serta berguna bagi
pembaca maupun penulis

Permesinan I Mesin Bubut Page 2


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik
dan benar sesuai prosedur.
2. Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan gambar kerja (job
sheet) secara presisi.
3. Mahasisiwa dapat membubut benda kerja sesuai dengan prosedur.
4. Mahasisiwa dapat membuat ulir dalam dan ulir luar benda kerja secara
benar.
5. Mahasisiwa dapat melakukan proses pengeboran secara baik dan benar.
6. Melatih ketelitian, ketekunan dan kesabaran pada jiwa mahasiswa.

LANDASAN TEORI MESIN BUBUT

Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yg mempunyai gerak utama
berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda
kerja dengan cara menyayat benda tersebut dengan suatu penyayat. Posisi
benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam, bergerak ke
kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.

Mesin ini pada operasionalnya mempunyai prinsip satu sumbu putar yang
berfungsi untuk menyayat, membentuk, memotong sebagian benda kerja.
Benda kerja yang akan dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang
terletak pada kepala tetap mesin bubut, kemudian cekam tersebut diputar
gearbox yang suhubungkan dengan motor listrik, setelah benda kerja siap dan
pahat bubut telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan sumbu
mesin bubut), selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan
dikerjakan menurut gambar dan job description yang telah ditentukan.

Permesinan I Mesin Bubut Page 3


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Bagian-bagian Mesin Bubut

Kepala Tetap
Kepala tetap adalah bagian mesin bubut yang terletak disebelah kiri mesin
yang terdiri dari dua blok bantalan dengan peluncur yang dijadikan satu dan
digunakan untuk menyangga sumbu utama. Di dalam kepala tetap, spindle
utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke
benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat,
pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang. Biasanya kepala tetap
ini dipasang suatu daftar kecepatan putar sehingga kita dapat dengan mudah
mengatur kecepatan putar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemindahan ini
dilakukan pada waktu mesin berhenti. Sekali-kali tidak diperbolehkan
mengubah kecepatan putaran selagi mesin sedang berjalan.

Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk mendukung kepala tetap dan kepala lepas ini
dapat digerakan diatas landasan mesin sebagai penumpu dari benda kerja
yang dikerjakan. Kepala lepas juga dipakai sebagai penyangga benda kerja
yang panjang, mengebor dan meluasklan lubang (reamer), kepala lepas
dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang
akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain.
Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci
dengan baut pengikat.

Bed Mesin (Alas)


Alas merupakan tumpuan agar tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat
diwaktu membubut. Adapun kegunaan alas pada mesin bubut :

o Tempat kedudukan kepala lepas

o Tempat kedudukan eretan (support)

o Tempat kedudukan penyangga (pembawa) diam.

Bentuk alas ini bermacam-macam. Ada yang datar, ada yang salah satu atau
kedua sisinya mempunyai ketinggian dan lain-lain.

Bed mesin bubut disamping sebagai meja juga berfungsi sebagai pondasi atau
alas mesin. Karena mesin bubut ini harus mampu menghasilkan pekerjaan
dengan teliti serta harus mampu menahan beban yang berat (sebagai akibat

Permesinan I Mesin Bubut Page 4


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

pengerjaan pemotongan yang besar dan berat), maka bed ini konstruksinya
harus kokoh, kuat, mampu mengimbangi beban dan keselurahan body mesin.

Suport mesin bubut


Digunakan untuk mengerakan hantaran pahat, sehingga untuk membuat suatu
pekerjaan di buat dengan pahat yang di pasang pada rumah pahat dengan
menjepit pahat.

Eretan
Eretan akan lebih membantu kita untuk membuat benda kerja yang silinder
ataupun benda kerja yang akan ditirus karena eretan tersebut akan
menggerakkan pahat bubut untuk melakukan penyayatan. Selain itu, eretan
juga dapat membubut ulir pada benda kerja. Untuk melakukan pembubutan ulir
maka pahat bbubut harus bergerak secara otomatis untuk menyayat benda
kerja yang berputar secara teratur. Eretan terbagi atas 3 bagian, yaitu :

o Eretan Atas
Eretan yang terletak pada bagian atas dengan gerakan samping kiri atau
samping kanan dengan ketelitian penyayatan lebih kecil dan juga eretan dapat
membuat sudut atau dapat berputar sebesar 360 derajat sesuai yang kita
inginkan. Eretan atas tersebut terdapat pada tool post yang berfungsi untuk
menyimpan pahat bubut.

o Eretan Melintang
Eretan melintang bergerak dengan arah melintang yaitu arah depan dam
belakang. Eretan ini dapat digerakkan secara otomatis ataupun secara manual.
Pada eretan ini terdapat ukuran sehingga dpat mengatur tebal pemakanan
pada pahat bubut.

o Eretan bawah
Eretan ini bergerak dari kanan ke kiri dengan ketelitian penyayatan lebih besar
dibandinggkan eretan atas. Eretan ini dapat juga digerakkan secara otomatis
dan juga secara manual.

Permesinan I Mesin Bubut Page 5


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Perlengkapan Mesin Bubut

Cekam
Cekam adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi untuk mengikat benda
kerja pada saat membubut.

o Cekam dengan tiga rahang


Cekam ini bentuknya bundar dan mempunyai 3 rahang jepit, ketiga rahang
tersebut dapat bergerak secara otomatis atau memusat sendiri apabila kunci
cak diputar sehingga dapat menjepit benda kerja dengan cepat. Cekam ini
untuk menjepit benda kerja yang sudah bulat, benda terbentuk segitiga, benda
kerja segienam, benda kerja berbentuk segisembilan.

o Cekam dengan empat rahang


Keempat rahang cekam ini masing-masing dapat bergerak secara bebas jika
kunci cak diputar. Kegunaan cekam ini untuk mencekam benda kerja yang tidak
silinder atau yang bentuknya tidak beraturan. Bagian luar rahang tersebut baik
pada cekam rahang tiga maupun rahang empat dapat dipakai untuk menjepit
benda keja bagian dalam.

o Cekam rata
Cekam ini berbentuk pipih bulat dan terdapat banyak lubang atau alur. Guna
cekam ini untuk mencekam benda kerja yang sukar dicekam dengan cekam
rahang tiga atau empat. Alur-alur ini gunanya untuk tempat kedudukan baut
pengikat.

Center Putar
Center putar pada mesin bubut digunakn untuk menunjang pekerjaan
pembuatan shaft apda masing-masing ujungnya sehingga akan menghasilkan
suatu putaran yang kokoh. Biasanya putaran tersebut tetap dan sangat
mendukung benda kerja tersebut tidak bergerak.

o Cara membuat lubang center


Lubang center yang akan dibuat ini sebagai tempat kedudukan center bubut
untuk memikul benda kerja tersebut. Benda kerja yang akan dibuat lubang
center terlebih dahulu dibubut rata lalu bor center dipasang pada poros kepala
lepas kemudian mesin dijalankan.

Permesinan I Mesin Bubut Page 6


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Untuk selanjutnya kepala lepas didekatkan pada benda kerja yang telah
berputar lalu pemutar pada kepala lepas diputar sehingga mata bor center akan
melakukan pemakanan. Mata bor center tersebut harus melakukan pemakanan
yang sedikit dan tidak terlalu dalam.

o Macam-macam center

Center datar
Center dapat digunakan pada benda kerja yang berporos datar baik pada
kepala ataupun pada ujung bubutan.

Center runcing tersisipkan (Centre Carbode)


Center ini dibuat dari baja lunak dengan ujung runcing sispan karbid atau baja
untuk kecepatan tinggi.

Center Berputar
Pada center ini dapat mengurangi tekanan-tekanan yang besar akibat dari
pembubutan berat dengan kecepatan-kecepatan putar yang tinggi.

Pahat Bubut

o Rumah Pahat (Tool Post)


Rumah pahat berfungsi untuk menjepit pahat bubut, bentuknya bermacam-
macam dan terletak pada eretan atas.

o Macam-macam pahat berdasarkan kegunaanya pada benda


kerja sebagai berikut :

Pahat Rata
Guna pahat rata ini adalah untuk membubut ujung permukaan benda kerja
sehingga rata.

Pahat Muka
Pahat ini berguna untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.

Permesinan I Mesin Bubut Page 7


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Pahat Alur
Pahat alur ini mempunyai kegunaan untuk membuat alur pada benda kerja.

Pahat Ulir
Pahat ini gunanya untuk membubut ulir pada benda kerja.

JENIS-JENIS MESIN BUBUT

Penggolongan yang sesuai dari mesin ini adalah karena sulit karena
terdapat keaneka ragaman dalam ukuran, desain, metode penggerakan dan
kegunaan. Pada umumnya diberi nama sesuai dengan karakteristik desainya
yang mononjol.

Penggolongan mesin bubut:

I. Pembubut kecepatan:
a. Pengerjaan kayu
b. Pemusingan logam
c. Pemolesan
II. Pembubut mesin:
a. Pengerjaan kayu
b. Pemusingan logam
c. Pemolesan
III. Pembubut bangku
IV. Pembubut ruang perkakas
V. Pembubut kegunaan khusus
VI. Pembubut Turet:
a. Horozontal: 1). Jenis Ram
2). Jenis Sadel

b. Vertikal: 1). Satasiun Tunggal


2). Stasiun Jamak

Permesinan I Mesin Bubut Page 8


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

c. Otomatis.
VII. Pembubut Otomatis
VIII. Mesin Ulir Otomatis
a. Spindel Tunggal
b. Spindel Jamak
IX. Fris Pengebor Vertikal.
Penggolongan ini dapat dibagi lagi menurut bentuk khususnya dan
penggunaan dari mesin. Beberapa dari mesin yang disebutkan dapat
disesuaikan untuk kendali numeris menggunakan pita berlubang.

I. Pembubut Kecepatan (Speed lathe)


Pembubut kecepata merupakan pembubut paling sederhana dari segala
pembubut, terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, dan peluncur yang
dapat disetel untuk mendukung pahat. Pembubut kecepatan terutama
digunakan untuk pembubutan kayu, pemberikan pusat pada silinder logam
sebelum dikerjakan lebih lanjut pada pembubutan mesin, dan dalam
pemusingan logam.

II. Pembubut Mesin (engine lathe)


Pembubut mesin mendapatkan daya dari mesin. Yang membedakan dari
pembubut kecepatan adanya cirri tambahan untuk mengendalikan
kecepatan spindel dan untuk menyangga dan mengendalikan hantaran dari
pahat pemotong tetap.

III. Pembubut Bangku (Bench Lathe)


Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang
dipasangkan pada bangku kerja. Dalam desainnya mempunyai cirri yang
sama dengan pembubut kecepatan atau pembubut mesin dan hanya
berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Disesuaikan untuk benda kerja
kecil dan mempunyai kapasitas putaran maksimim sebesar 250 mm pada
plat muka.

Permesinan I Mesin Bubut Page 9


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV. Pembubut Ruang Perkakas (Toolroom lathe)


Pembubut ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang
diperlukan untuk pekerjaan pembubutan yang teliti. Merupakan kepala
beroda gigi yang digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindel.
Semua pembubut ruang perkakas dicoba secara berhati-hati untuk
ketelitiannya. Sesuai namanya mesin bubut ini disesuaikan untuk membuat
perkakas kecil, alat ukur, cetakan dan bagian presisi lainnya.

V. Mesin Bubut Turet


Mesin bubut turet memiliki ciri khas khusus yang terutama menyesuaikan
kepada produksi. Karakteristik utama dari mesin ini adalah bahwa pahat
untuk operasi yang berurutan dapat disetel dalam kesiagaan untuk
penggunaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun dibutuhkan keterampilan
sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat, namun
sekali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk
mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum
penyetelan diperlukan lagi.

VI. Mesin Bubut Otomatis


Mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis dihantarkan kepada
benda kerja dan mundur setelah daurnya diselesaikan dikenal sebagai
mesin bubut otomatis. Mesin ini dilengkapi dengan magasin hantaran
sehingga sejumlah suku cadang dapat dimesin secara berurutan dengan
hanya sedikit pengawasan operator.

VII. Mesin Ulir Otomatis


Ciri utama dari penemuan mesin ini adalah memberikan gerak
pengendalian untuk mesin bubut sedemikian sehingga pahat dapat
dihantarkan kepada benda kerja dengan kecepatan yang diinginkan,
dimundurkan, dan diarahkan kepada kedudukan berikutnya. Ini semua
dipenuhi oleh sebuah nok silindris atau drum yang terletak dibawah turet.

Permesinan I Mesin Bubut Page 10


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

VIII. Fris Pengebor Vertikal


Fris pengebor vertikal mendapatkan namanya karena benda kerja
berputar pada meja horizontal yang modelnya mirip dengan fris pembuat
tembikar lama. Pahat pemotongnya adalah8stasioner, kecuali untuk
gerakan hantaran dan terpasang pada rel menyilang yang ketinggiannya
dapat disetel. Fris pengebor vertikal mampu untuk memegang suku cadang
besar dan berat karena benda kerja dapat diletakkan dimeja dengan kran
dan tidak banyak memerlukan pembautan kebawah untuk memegang di
tempat. Pekerjaan yang teliti dapat dilakukan pada mesin ini karena
kekakuan yang sangat tinggi, dan kesederhanaan desainnya.

Jenis Pengerjaan Pada Mesin Bubut

- Membubut lurus

Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda
kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja. Dalam
pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah
melintang.

- Membubut tirus

Dapat dilakukan dengan 3 cara :

1. dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang


2. denganmenggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
3. dengan memasang perkakas pembentuk

- Membubut eksentris

Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka
benda kerja itu di sebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut
eksentrisitas.

- Membubut alur

untuk pengerjaan membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan


jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan / ke kiri.

Permesinan I Mesin Bubut Page 11


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

- Memotong benda kerja

Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan


sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda
kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat
melentur dan menghimpit pahat.

- Mengebor pada mesin bubut

pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang
berputar dan senter yang berputar

- Membubut dalam

Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam,
caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya punya bentuk
tersendiri

- Membubut profil

Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat


profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek,
pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya
pendek.

- Mengkartel

Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia.
Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter.
Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat
bubut.

- Membubut ulir sekrup

Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang
berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis
khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.

Permesinan I Mesin Bubut Page 12


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

KESELAMATAN KERJA BENGKEL MESIN BUBUT

A. TATA TERTIB BENGKEL MESIN BUBUT

1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin


2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang
memadai
3. Semua peralatan harus di grounded
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan
mesin
5. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya,
seperti lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah
terbakar
6. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum
menghubungkan mesin dengan sumber listrik
7. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan
(clutter), minyak dan sebagainya
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan
mati, akan lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan
11. Gunakan selalu alat yang benar.

B. LARANGAN PADA BENGKEL MESIN BUBUT

1. Jangan menyentuh/memegang chuck pada saat mesin bubut


beroperasi
2. Jangan bersenda gurau pada saat mengoperasikan mesin
bubut
3. Jangan melakukan pemeriksaan mesin sebelum memutuskan
arus listrik
4. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik
5. Selalu gunakan kaca mata pelindung
6. Jangan menghentikan spindel dengan tangan
7. Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck
8. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahayakan
anda

Peralatan keselamatan kerja di bengkel mesin


Pakaian kerja

- Baju kerja lengan pendek


- Sepatu dengan alas/sol tidak licin

Permesinan I Mesin Bubut Page 13


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

- Topi/ikat kepala apabila rambut panjang


- Kacamata
- Masker hidung apabila bahan yang dikerjakan menimbulkan
debu/serbuk.
- Alat pembersih lantai
- Lampu penerangan
- Alat pemadam kebakaran

(1) Baju kerja:

Pilihlah baju kerja yang tidak ada bagian-bagiannya yang terjurai/melambai-


lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu utama.

(2) Sepatu

Pilihlah sepatu yang bahan alasnya tidak mudah licin, bisa dipilih dari bahan
kulit atau karet. Juga, dipilih model yang tidak berlubang-lubang besar pada
penutup bagian atas untuk menghindari masuknya tatal/beram panas mengenai
kaki

(3) Topi/ikat kepala.

Apabila rambut operator/juru teknik panjang yang diperkirakan dapat terlilit


putran sumbu utama, pakailah topi atau ikat kepala.

(4) Kacamata

Untuk melindungi mata dari percikan tatal/beram benda kerja.

(5) Masker hidung

Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan menimbulkan


serbuk/debu, seperti bahan.

(6) Alat pembersih.

Sapu, kain pel, dan lain-lain alat pembersih lantai digunakan untuk
membersihkan lantai dari tatal, di sekitar mesin yang diperkirakan membuat
operator/juru teknik dapat terpeleset.

(7) Lampu penerangan

Lampu penerangan dibuat memadai untuk bekerja saat siang, malam ataupun
saat mendung, Siang hari dapat menggunakan seoptimal mungkin terang alami

Permesinan I Mesin Bubut Page 14


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

(8) Alat pemadam kebakaran

Biasanya, untuk bengkel mesin perkakas disediakan alat pemadam yang dapat
dibawa langsung dengan tangan (portable)

Prosedur keselamatan kerja


- Kotak sekering harus tertutup rapat.
- Pada saat mengganti roda gigi dipastikan tidak ada yang
menghidupkan mesin.
- Pada saat akan membubut pastikan:
a. kunci cekam sudah dilepas;
b. tidak ada bagian tubuh/pakaian operator yang dapat terlilit
putaran benda kerja/cekam bubut
c. gunakan penyangga benda kerja sekiranya benda
melenting dan dapat lepas / bengkok.

Prosedur keselamatan kerja pada proses pembubutan


Kelistrikan

Periksa/pastikan kelistrikan pada mesin bubut yang akan dugunakan aman,


khususnya kotak sekering harus tertutup untuk menghindari kontak dengan
tatal yang menggulung panjang-panjang.

Roda gigi

Pada saat penggantian roda gigi penggantian pastikan tidak ada orang lain
yang meng - on - kan tuas on-off motor utama dan saklar on-off pengaman
pada gear box. Hal ini dapat menyebabkan jari tangan tergilas roda gigi.

Saat pembubutan

Pada saat akan menghidupkan mesin bubut pastikan

(a) Kunci cekam / kunci chuck bubut sudah dilepas dari cekam,
supaya tidak terpelanting/loncat atau membentur bed mesin
bubut saat cekam diputar.

(b) Tidak ada bagian tergerai yang dipakai operator yang dapat
terlilit bersama putaran cekam/benda kerja, seperti tangan baju
panjang, gelang, kalung, dan rambut.

Permesinan I Mesin Bubut Page 15


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

(c) Benda kerja yang akan dibubut diperhitungkan agar tidak


melenting atau bengkok mengenai kepala operator.

Benda kerja panjang dan mudah melenting dibubut menggunakan penyangga


(steady).

Menggunakan Pakaian Kerja.


Pakailah pakaian kerja, seperti baju kerja, sepatu, topi/ikat kepala,
kacamata dan masker hidung sebelum bekerja, Pokoknya pakailah pakaian
kerja selengkap mungkin sesuai dengan tuntunan kebutuhan pekerjaan.

a. Kancinglah baju kerja dengan baik agar tidak ada bagian yang
terjurai yang dapat menyebabkan terlilit putaran cekam/benda
kerja.

b. Bersihkanlah lantai dari tatal/oli setiap kali sekiranya hal itu sudah
membahayakan operator, seperti menyebabkan terpeleset.

c. Gantilah lampu penerangan setiap kali terangnya sudah tidak


memadai lagi.

Persiapan Proses Pembubutan


- Membaca Gambar Kerja
Melihat bentuk benda yang akan dikerjakan dengan skala dan ketentuan batas
toleransi serta nama dari bentuk benda kerja itu sendiri

Fungsi Gambar Teknik


Gambar teknik adalah bahasa teknik dan pola penyampaian informasi seperti
yang telah dibahas pada bab diatas. Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Penyampaian Informasi
Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang dengan
tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan
proses, pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang
bersangkutan bukan hanya orang-orang pabrik atau orang dibengkel
sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak
atau orang-orang asing dengan bahasa lain.Penafsiran gambar
diperlukan untuk penentuan gambar secara objektif. Untuk itu standar-
standar sebagai bahasa teknik diperlukan untuk menyediakan
ketentuan-ketentuan yang cukup.

Permesinan I Mesin Bubut Page 16


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2. Pengawetan, penyimpanan dan Penggunaan Keterangan


Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi
dari suatu perusahaan dipadatkan dikumpulkan. Oleh karena itu gambar
bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk
perbaikan (reparasi) atau untuk diperbaiki, tetapi gambar diperlukan juga
disimpandan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-
rencana baru dikemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan,
kondifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.

3. Cara-cara Pemikiran Dalam Penyiapan Informasi


Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran
diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Masalahnya pertama-
tama dianalisa dan disintesa dengan gambar. Kemudian gambarnya
diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang, sehingga dapat
dihasilkan gambar-gambar yang sempurna

- Menyiapkan alat alat yang diperlukan


Peralatan yang digunakan adalah :

1. Jangka sorong (vernier caliper)

Salah satu alat ukur yang digunakan


untuk mengukur ukuran-ukuran luar
dan dalam, diameter luar dan dalam
serta kedalaman dalam satuan mm
atau inchi.

2. Pahat tepi rata

Digunakan untuk pembubutan luar


memanjang dan facing benda kerja.

3. Pahat alur luar

Digunakan untuk membuat alur pada


bagian permukaan luar benda kerja 2

Permesinan I Mesin Bubut Page 17


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

4. Kunci L6

Untuk mengencangkan dan


melonggarkan baut pada rumah
pahat.

5. Kuas

Untuk membersihkan benda kerja dan


mesin bubut dari sisa sisa hasil
bubut

6. Mata bor center drill


- Membuat lubang seperti tirus
menyerupai selubung kerucut agar
pada saat proses pengeboran lubang
yang dihasilkan senter dengan benda
kerja.
- Tempat masuknya ujung senter
putar pada saat menyangga benda
kerja.
7. Chuck drill

Pencekam mata bor dan center drill,


agar pada saat proses pengeboran
mata bor dan senter drill tidak ikut
berputar.

Permesinan I Mesin Bubut Page 18


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

8. Centre putar

- Untuk men-setting pahat bubut agar


setinggi dan satu titik dengan center
putar.
- Membantu menyangga benda kerja
yang akan dicekam oleh chuck.

- Mengukur benda kerja


Membandingkan gambar kerja dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu
chek aman atau tidak masuk ke dalam dimensi dan toleransi yang
ditentukan.

- Mencekam benda kerja


1) Apabila rahang pencekam mempunyai 3 buah rahang, maka salah satu
rahang harus bearada di bawah benda kerja,
2) Usahakan seluruh gigi pada chuck mencekam benda kerja, jika rahang
chuck yang mencekam benda kerja hanya satu gigi gunakan penyangga
center putar, maka pencekaman aman.

- Memasang center putar


Masukkan center putar ke dalam sarung silinder tail stock pada kepala
lepas dengan putarkan spindel/handel pada tail stock ke arah kanan maka
senter putar akan terkunci. Kemudian check dengan memutar center putar
dengan cara memutar, jika tidak berputar maka penguncian sudah benar.

- Memasang pahat
Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan posisi pahat
menjulur dari rumah pahat + 20mm dengan ketentuan mata pahat berada di
sebelah kiri atas.

- Men-setting pahat
Kendorkan baut di atas toolpost, kemudian miringkan + 10o ke arah
kanan, kemudian dekatkan mata pahat dengan mata center putar dengan
memutar spindel pada kepala lepas dan bandingkan tinggi mata pahat
dengan tinggi ujung center putar jika mata pahat lebih tinggi dari pada ujung
center putar maka kendorkan baut pengatur ketinggian ke arah kiri pada
toolpost dan putar baut pengatur ketinggian pada rumah pahat ke arah
kanan, atur sampai setinggi dan satu titik dengan mata center putar. Setelah
itu, kencangkan baut pengatur ketinggian pada toolpost serta putar kembali
+ 10o ke arah kiri (kembali ke posisi semula) dan kencangkan baut di atas
toolpost.

Permesinan I Mesin Bubut Page 19


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

- Menghitung putaran mesin untuk pemakanan dengan rumus:

n 1000.Vc
.D
Keterangan:

n = Putaran (rpm)

Vc = Kecepatan potong (Vc = 20, karena bahan benda kerjanya ST


37)

d = Diameter benda kerja (mm)

= ketetapan phi (3,14)

n 20.1000 167 Rpm


3,14.38
- Menghitung handle mesin sesuai perhitungan dengan cara
menyesuaikan perhitungan putaran mesin pada mesin bubut.
Berdasarkan penghitungan kita set di 155. Maka kita lihat tabel mesin
yang menunjukkan 155 adalah pada tabel dan R IV. tetapi dengan
ketentuan pada posisi atas atau 1.

Gambar Kerja 1

Permesinan I Mesin Bubut Page 20


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Proses Pembubutan Drill Chuck


Facing
a Longgarkan baut pada toolpost, lalu miringkan ke kiri + 100, kemudian
kencangkan lagi.
b Hidupkan mesin bubut dengan kecepatan mendekati 167 (dengan
putaran chuck berlawanan arah jarum jam)
c Dengan menggunakan eretan melintang di putar ke arah kanan sampai
mata pahat ke permukaan sisi pinggir muka depan, lalu putar eretan atas
ke arah kanan sampai mata pahat mengenai permukaan sisi pinggir
muka depan, setting 0 pada eretan atas kemudian putar eretan
melintang ke kiri untuk menghindarkan mata pahat dari permukaan sisi
pinggir muka depan benda kerja.
d Lakukan langkah facing dengan jalan memutar eretan atas ke kanan
dengan pemakanan + 0.1mm, kemudian putar eretan melintang ke
kanan sampai mata pahat di titik pusat permukaan muka depan.
e Ulangi langkah (d.) sampai bekas penggergajian dan karat hilang.

Membuat lubang center drill


a. Ganti center putar dengan drill chuck dengan jalan memutar spindel
pada kepala lepas kemudian masukkan drill chuck pada lubang silinder
tail stock, cek dengan memutar drill chuck ke arah kanan sampai drill
chuck tidak bisa bergerak.
b. Pasang center drill pada rahang drill chuck dengan jalan memutar lubang
peguncang pada drill chuck ke arah kanan, kemudian kencangkan
dengan memutar lubang peguncang ke arah kanan.
c. Dekatkan mata center drill ke permukaan benda kerja sejauh 5 mm
dengan jalan putar handle pada tail stock ke arah kiri dan dorong tail
stock sampai sejauh 5mm 10 mm, kemudian kunci.
d. Hidupkan mesin bubut (chuck berputar berlawanan arah jarum jam),
lakukan pengeboran dengan jalan memutar spindel tail stock 1 putaran
ke arah kanan sampai diameter tebesar center drill masuk ke benda
kerja (lubang diameter terbesar seperti selubung kerucut).
e. Hindarkan mata center drill dari benda kerja dengan memutar spindel ke
arah kiri kemudian matikan mesin.
f. Matikan mesin bubut

Pembubutan memanjang gambar 1


a. Sebelum melakukan pembubutan, tandai panjang dan ukuran benda
kerja dengan height gauge
b. Atur posisi pahat sampai tegak lurus dengan cara memutar ke kiri baut
atas pada toolpost, kemudian kencangkan dengan memutar ke kanan
baut atas tadi.

Permesinan I Mesin Bubut Page 21


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

c. Ganti chuck drill dengan center putar, dengan memutar spindel kepala
lepas ke kiri sampai badan silinder tail stock masuk ke dalam kepala
lepas maka chuck drill akan terlepas. Kemudian putar kembali spindel
kepala lepas ke kanan sampai badan silinder tail stock keluar dari kepala
lepas, lalu masukkan center putar. Jangan lupa chek dengan memutar
center putar agar terkunci.
d. Cekam benda kerja pada rahang chuck di gigi satu.
e. Atur pergerakan pahat pada eretan melintang maju dan mundur, lalu
majukan tail stock kemudian kunci dengan tuas pengunci. Kemudian
putar spindel pada kepala lepas ke kanan sampai ujung mata center
putar masuk ke lubang center drill, sehingga benda kerja tersangga lalu
kunci.
f. Sentuhkan pahat dengan cara, hidupkan mesin terlebih dahulu kemudian
putar eretan bawah ke kiri sampai ujung mata pahat ada di depan sisi
selimut benda kerja, putar eretan melintang ke kanan sampai ujung mata
pahat menggores benda kerja dan setting nol (0).
g. Hindarkan pahat jangan terlalu jauh dari benda kerja dengan memutar
eretan melintang ke arah kiri 0,5mm.
h. Putar eretan bawah ke kanan terhindar dari benda kerja lalu putar eretan
melintang 0,5mm ke kanan untuk setting nol kembali.
i. Masukkan pemakanan 0,5mm dengan cara putar eretan melintang ke
kanan 0,5mm. Sehingga benda terbubut diameternya 0,5mm.
j. Lakukan pemakanan secara bertahap hingga mencapai ukuran yang
diinginkan yaitu diameter 36mm, 29mm, 25mm, 21mm, dan 19 mm
secara bertahap dimulai dari ukuran terbesar dan dengan panjang
sesuai dengan gambar kerja
k. Lakukan facing pada sisi belakang benda hingga benda sesuai dengan
panjang gambar, lakukan pemakanan secara perlahan
l. Bubut bagian belakang benda kerja dengan melakukan facing, lalu buat
diameter bagian belakang sebesar 36mm dan 24mm dengan panjang
yang tertera pada gambar

Putaran kecepatan untuk tiap diameter

a. Diameter 38mm

n 20.1000 167 Rpm


3,14.38
b. Diameter 29mm

n 20.1000 219Rpm
3,14.29

Permesinan I Mesin Bubut Page 22


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

c. Diameter 25mm

n 20.1000 254,7 Rpm


3,14.25
d. Diameter 21mm

n 20.1000 288,1Rpm
3,14.21

e. Diameter 19mm

n 20.1000 335,2Rpm
3,14.19
Proses Pembubutan Drill Chuck Gambar 2

Gambar Kerja 2

Pembubutan memanjang gambar 2


a. Setting ulang pahat dan center putar sampai sejajar lalu buat diameter
benda menjadi 33mm,21mm, 20 mm dan 13mm dengan cara bubut
memanjang

Permesinan I Mesin Bubut Page 23


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

b. Gunakan alas benda pada saat pencekaman agar tidak terjadi cacat
pada benda

c. Selalu ingat untuk selalu menyetel Rpm pada tiap diameter

c. Facing bagian lain dari benda hingga sesuai ukuran pada gambar, lalu
lakukan pembubutan memanjang hingga kedua diameter menjadi 21mm
dan 33mm, setelah itu cek ulang apakah panjang dari setiap tingkatan
sesuai dengan gambar

Rpm untuk tiap diameter


a. Diameter 13mm

n 20.1000 489,9Rpm
3,14.13

b. Diameter 20mm

n 20.1000 318,4Rpm
3,14.20
c. Diameter 21mm

n 20.1000 288,1Rpm
3,14.21

d. Diameter 33mm

n 20.1000 193,01Rpm
3,14.33

Membuat Alur / Celah 2

a. Pasang pahat alur dengan ketebalan 2mm pada rumah pahat, dengan
memutar ke kiri baut pengikat untuk menempatkan pahat pada rumah
pahat lalu kencangkan kembali dengan memutar ke kanan.

Permesinan I Mesin Bubut Page 24


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

b. Putar eretan bawah ke kiri sampai mata pahat menempel pada


permukaan depan benda dan setting 0, kemudian putar eretan
melintang ke kiri sampai pahat berada di ujung sisi selimut benda kerja.
Dekatkan mata pahat ke sisi permukaan selimut benda kerja hingga
menyentuh, kemudian setting 0.
c. Lakukan pemakanan dengan memutar eretan melintang ke kanan
sampai kurang lebih 2mm
d. Hindarkan pahat dengan memutar eretan melintang ke kiri sampai tidak
menyentuh permukaan benda kerja.
e. Geser pahat ke kanan dan sentuhkan pahat ke bagian alur yang
terbentuk, tetapi sisakan sebagian bidang agar tidak mengenai benda,
lalu lakukan pemakanan hingga sesuai ukuran
f. Ganti pahat alur sesuai ukuran yang ada pada gambar, lalu lakukan
pemakanan alur pada bidang lainnya
g. Jangan lupa untuk selalu mengatur rpm pada tiap diameter

Rpm untuk alur diameter 16

n 20.1000 398,08Rpm
3,14.16

Membuat Tirus

a.Cekam benda kerja yang akan dibuat tirus dan setting kembali posisi
pahat beserta center putar nya
b.Hitung terlebih dahulu perhitungan sebelum melakukan bubut tirus.
Seperti berikut

20

15,85

63

Permesinan I Mesin Bubut Page 25


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

d1-d2 19-15,85 3,15 1,575

2 2 2

Tan = 1,575 0.025

= arc tan 0,025

= 1 25 55.55

c.Atur posisi toolpost agar dibuat dengan kemiringan berdasarkan


perhitungan di atas, lalu putar eretan atas hingga mencapai setengah
bagian dari panjang eretan dan kencangkan kembali 4 baut eretan setelah
di-setting kemiringan nya

d.Sentuhkan bagian ujung benda yang akan dibuat tirus

e.Buat pemakanan memanjang , gunakan eretan atas untuk menggerakan


pahat agar tirus yang dibuat mencapai ukuran pada gambar kerja dengan
ujung tirus sebesar 15,85mm dan bagian terluar sebesar 19mm

Permesinan I Mesin Bubut Page 26


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

LABORATORIUM : PERMESINAN NAMA : Alhambra Amadeus Yaksa

MATA KULIAH : Permesinan 1 (Mesin Bubut) NIM : 131211004

Hari / Tanggal Kegiatan Waktu ( jam )

- Peminjaman alat dan pengembilan benda kerja 07.15 - 07.25

- Pengenalan mesin bubut

*Meliputi :- Keselamatan kerja mesin bubut

- Persiapan proses pembubutan

- Menghitung putaran mesin 07.30 - 09.15


Senin, 21 Oktober
- Pengenalan alat alat beserta
2013
penggunaannya

- Mesin mulai bekerja untuk facing bagian depan pada 09.15 - 10.15
benda kerja I.

- Pengeboran menggunakan center drill dan mata bor 10.15 - 11.30


- Proses pemakanan bertingkat berdiameter 36mm

- Pengembalian alat dan pembersihan mesin bubut 11.30 - 12.00

- Peminjaman alat 07.15 - 07.25

- Pembahasan ulang langkah persiapan 07.30 - 08.00

* Praktek : 08.00
Jumat, 25 Oktober - Pembubutan memanjang diameter 36,29,25,21, dan 10.00
2013 19mm

- Pengukuran benda kerja dengan vernier caliper 10.00

- Setting ulang pahat untuk melakukan facing di bagian 10.00 - 10.20


belakang

Permesinan I Mesin Bubut Page 27


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

- Proses facing 10.20 - 10.40

- Setting pahat untuk bubut bertingkat bagian belakang 10.40 - 11.00

- Pengembalian alat dan pembersihan mesin 11.00 - 11.30

- Peminjaman alat 07.15 - 07.25

* Praktek : 07.30 - 09.30

- Setting ulang pahat dan pencekaman

- Pemakanan bertingkat pada gambar kerja 2 sebesar


Senin, 28 Oktober 20mm
2013
- Pengukuran dengan menggunakan vernier caliper 09.30

- Melakukan proses pemakanan berdiameter 13mm 09.30 - 11.30

- Pembersihan mesin bubut 11.30

- Pengembalian alat 11.30 - 11.45

- Peminjaman alat 07.15 - 07.25

* Praktek : 07.30 - 09.30

- Setting ulang pahat

- Pengenalan Pahat alur dan penggunaan nya

- Penjelasan tentang proses pemakanan alur dan tirus


Senin, 7 Oktober
- Pemakanan Facing untuk gambar kerja 2 09.30 - 10.15
2013
- Pembubutan bertingkat untuk diameter 25 dan 32mm 10.15 - 11.00

- Setting pahat alur dan membuat alur sebesar 5mm 11.10 - 11.30

- Pembersihan mesin bubut 11.30

- Pengembalian alat

11.30 - 11.45

Permesinan I Mesin Bubut Page 28


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Kesimpulan
Berdasarkan laporan ini dan sedikitnya pengalaman praktek di lab,
dapat ditarik kesimpulan bahwa bekerja dengan mesin bubut ataupun
dengan mesin lain membutuhkan konsentrasi , ketelitian , kemampuan
agar memperoleh bentuk dan ukuran benda kerja yang sesuai
berdasarkan gambar. Selain itu praktek juga jangan lupa untuk tetap
memperhatikan kualitas kerja, keselamatan kerja, efektif dan efisiensi
penggunaan waktu.
Selalu gunakan alat2 safety, dan selalu gunakan standar
operasional prosedur dalam setiap praktek agar tidak membahayakan
diri sendiri dan juga orang lain.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besar nya
untuk menyimak laporan ini. Semoga laporan ini bisa menjadi salah satu
pedoman pada praktek-praktek berikutnya di mesin bubut.

Daftar Pustaka

Daryanto,Drs. 1987. Mesin Pengerjaan Logam, edisi pertama.Bandung:


TARSITO
Rukmana Endang, Drs. 1990. Teknik Permesinan. Bandung: Titian Ilmu.
www.google.com
Id.wikipedia
Software Lab. Pemesinan
http://black-maya.blogspot.com/2011/12/blog-post.html
http://madaemphe.blogspot.com/2011/02/landasan-teori-mesin-bubut.html
http://wordmaritime.blogspot.com/2013/04/keselamatan-kerja-bengkel-mesin-
bubut_1340.html

Permesinan I Mesin Bubut Page 29

Anda mungkin juga menyukai