Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Teknologi Produksi Permesinan Rancangan Roda Gigi

Differensial

A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar
1. Merancang roda gigi differensial.
2. Mengetahui cara membuat serta alat dan bahan membuat roda gigi
differensial.
3. Mengetahui cara proses permesinan untuk membuat roda gigi
differensial.

B. Teori Singkat

Pembagian diferensial adalah pembagian yang digunakan dalam


pembagian yang tidak dapat dilaksanakan dengan cara pembagian-pembagian
lainnya, karna tidak terdapatnya ketentuan pada piring pembagi. Pada
pembagian diferensial, piring pembagi harus dilepas penahannya sehingga
ikut berputar dengan pemutarnya juga harus dipasang roda gigi pengganti.

Roda roda ini dipasang pada sumbu utama kepala pembagi dan pada
poros rod gigi payung yang diputar oleh roda gigi payung yang terpasang
pada poros berulir cacing.

Cara menghitung diferensial pada dasarnya sama dengan cara


menghitung pembagian sederhana. Tetapi karna jumlah pembagiannya tidak
terdapat pada piring pembagi,maka kita mengambil perkiraan yang mendekati
tetapi dapat dibagi 5 atau 10.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mesin bubut dan perlengkapannya
b. Mesin frais dan perlengkapannya
c. Mesin slothing dan perlengkapannya
d. High Gauge
e. Kapur
2. Bahan
a. Cast iron Ø80mm
b.

D. Proses Perancangan
1. Perancangan Dimensi

Z = 59

M=1

Pendekatan ke bawah
a. Diameter Tusuk ( Dt)

Dt = Z x M

Dt = 59 x 1

Dt = 59 mm

b. Diameter Kepala ( Dka)

Dka = Dt + 2 x m
Dka = 59 +2 x 1

Dka = 61 mm

c. Kepala Gigi (Ha)

Ha = 1 x m

Ha = 1 x 1

Ha = 1 mm

d. Kaki Gigi ( Hi )

Hi = 1,25 x m

Hi = 1,25 x 1

Hi = 1,25

e. Dalam Gigi ( Hg)

Hg = 2,166 x m

Hg = 2,166 x1

Hg = 2,166

f. Jarak Tusuk / Pitch ( P )

P=πxm

P = 3,14 x 1

P = 3,14

g. Tebal Gigi ( Tg )

Tg = 1,5708 x m

Tg = 1,578 x 1

Tg = 1,578

h. Diameter Dasar ( Dr )

Dr = Dt -2(h)
Dr = 59 – 2 (2,166)

Dr = 54,668

i. Penentuan Roda Gigi Pembantu

Z1/Z2 = (A – N) x 40/A

Z1/Z2 = (60 – 59) x40/60

Z1/Z2 = 1 x 4/6

Z1/Z2 = 4/6

Z1/Z2 = 40/60

Z1 adalah roda gigi dengan jumlah 40 dan Z2 adalah roda gigi


dengan jumlah 60

j. Perhitungan Jumlah Bagian Kepala Pembagi ( Nc )

NC = 40/60

= 2/3

=14/21

Kepala pembagi diputar 14 bagian dari kepala pembagi nomor


indeks 21

2. Langkah Kerja
a. Pembuatan Bakal
1) Pertama persiapkan bahan yang akan dibuat bakal roda gigi dan
pinjam alat-alat yang akan dibutuhkan.
2) Setel benda kerja pada mesin bubut maroo.
3) Setel mata pahat yang akan digunakan.
4) Lakukan facing permukaan benda kerja.
5) Lakukan pengoboran center awal menggunakan senter drill.
6) Lanjutkan dengan pengeboran menggunakan bor Ø 6,10,16, dan
21 mm.
7) Teruskan dengan reamer Ø22 mm untuk menghaluskan lubang.
8) Teruskan pembuatan bakal sesuai ukuran yang dirancangan.
9) Setelah selesai buka alat dan bersihkan mesin yang digunakan.
10) Kembalikan alat yang dipinjam.
b. Pembuatan profil gigi
1) Pertama persiapkan bakal benda yang akan dibuat roda gigi dan
pinjam alat-alat yang akan dibutuhkan.
2) Pasangkan bakal benda kerja pada mandrel.
3) Setel bakal benda kerja dan mandrel pada mesin bubut frais.
4) Pasang pisau modul dan pastikan untuk tidak terbalik
putarannya.
5) Setel center bakal benda dengan mata modul.
6) Setel penggunaan kepala pembagi sesuai dengan rancangan dan
pasang roda gigi pembantu yang akan digunakan sesuai
rancangan.
7) Lakukan proses pembuatan profil gigi.
8) Setelah selesai lepaskan benda kerja dari mesin dan juga
mandrel dan bersihkan mesin kembali dan kembalikan alat yang
dipinjam.
c. Pembuatan spie
1) Pertama persiapkan benda kerja yang akan dibuat spie dan
pinjam alat-alat yang akan dibutuhkan.
2) Setel benda kerja pada mesin slothing serta mata pahat yang
akan digunakan.
3) Lakukan proses pembuatan spie pada benda kerja.
4) Setelah selesai buka benda kerja dan bersihkan kembali mesin
dan kembalikan alat yang digunakan.

E. Keselamatan Kerja

merupakan bagian penting yang harus dipahami dan diterapkan dalam

dunia kerja, utamanya didunia industri modern. Di dalam industri modern

terdapat berbagai mesin,peralatan, dan proses produksi yang menuntut prosedur

tertentu supaya terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secanggih

apapun mesin yang digunakan atau sebesar apapun produksi yang dihasilkan,

semua itu tidak ada artinya apabila merugikan manusia atau pekerja. Hal ini
didasari pertimbangan bahwa apabila terjadi kecelakaan kerja, terdapat dua

kerugian, yaitu kerugian materi dan non materi. Kerugian yang bersifat materi

dapat dicari gantinya serta dapat dinilai dengan uang, tetapi kerugian non materi,

misalnya cacat, sakit, atau bahkan meninggal dunia, tidak dapat dinilai dengan

uang.

Dengan menyadari arti penting keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, maka

sebelum terjun langsung di dunia kerja, seorang pekerja harus mengetahui rambu-

rambu, peraturan-perundangan (regulasi), prosedur penerapan K3, serta teknis

penerapan K3 di lapangan. Pada prinsipnya, tujuan utama penerapan K3 adalah

agar kita dapat bekerja dengan aman, nyaman, terhindar dari kecelakaan,

termasuk ledakan, kebakaran, penyakit akibat kerja, serta pencemaran lingkungan

kerja.

F. Penutup
1. Kesimpulan

Pembagian diferensial adalah pembagian yang digunakan dalam


pembagian yang tidak dapat dilaksanakan dengan cara pembagian
sederhana. Pembuatan piring pembagi harus dilepas penahannya
sehingga ikut berputar dengan pemutarnya juga harus dipasang roda gigi
pengganti dimana roda rgigi pembantu ini dipasang pada sumbu utama
kepala pembagi dan pada poros rod gigi payung yang diputar oleh roda
gigi payung yang terpasang pada poros berulir cacing.

2. Saran

Dalam pembuatan roda gigi kita terlebih dahulu merancang dimensi


roda gigi. Pada proses pembuatan roda gigi harus serius serta telili karena
salah sedikit pada rancangan maupun proses permesinannya akan
membuat roda gigi yang kita buat cacat atau tidak sesuai dengan yang
diinginkan

Anda mungkin juga menyukai