Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LANJUT

MEMBUAT ULIR CACING

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teknik Pemesinan Lanjut
Yang Diampu Oleh Bapak Drs. H. Abdul Qolik, M.M, M.Pd

Disusun Oleh :
Mukhlishul 'Ibad (190511630877)
Nico Wirawan (190511630847)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DESEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan ini. Laporan ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pemesinan Lanjut
yang dibina oleh Bapak Drs. H. Abdul Qolik, M.M, M.Pd pada Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022.
Proses penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, segala kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi menyempurnakan Laporan Praktikum Teknik Pemesinan
Lanjut Membuat Ulir Cacingini.
Semoga Laporan ini dapat memberikan suatu manfaat bagi pembaca
serta dapat memenuhi kriteria tugas sehingga bisa bernilai baik. Untuk
sumbang saran yang konstruktif yang telah diberikan, kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. Abdul Qolik, M.M, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teknik
Pemesinan Lanjut yang telah membimbing selama proses pembelajaran
dan praktikum,
2. Teman – teman offering A3 yang yang telah berpartisipasi dalam proses
pembelajaran dan praktikum,
3. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
mendukung terselesaikannya laporan ini.

Semoga atas bantuan moril dan materil tersebut, Allah SWT senantiasa
melimpahkan kekuatan dan petunjuk–Nya sebagai amal sholeh dan senantiasa
mendapat balasan karunia yang berlimpah dari–Nya.

Malang, 11 Desember 2021

Penulis

2
A. Tujuan Praktikum
Praktikum pembuatan ulir cacing ini mempunyai tujuan agar mahasiswa
terampil dalam :
1. Mahasiswa dapat menghitung dan merancang dimensi ukuran ulir cacing
2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja dalam pembuatan mengerti dan
memahami tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan ulir cacing.
3. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dan alat-alat bantu yang
berhubungan dengan mesin bubut dan pembuatan ulir cacing.
4. Mahasiswa mampu membuat ulir cacing menggunakan mesin bubut.
5. Mahahsiswa mampu terampil dalam mengerjakan benda kerja (jobsheet)
sesuai ukuran yang ditentukan..

B. Teori Singkat

Gambar 1. Roda gigi cacing dan ulir cacing

Roda gigi cacing (ulir cacing) adalah jenis roda gigi yang terdiri dari 1 atau
lebih gigi dengan bentuk menyerupai sekrup. Biasanya dibuat bersama dengan
pasangannya, pasangan roda gigi cacing sering disebut pinion/poros cacing.
Secara fisik, roda gigi cacing memiliki cekungan di tiap giginya. Cekungan ini
bertujuan mengubah titik kontak antara roda gigi dengan pinion/poros cacing yang
biasanya berupa titik, menjadi berupa garis. Sehingga kontak yang terjadi menjadi
lebih lama, dan dapat menghasilkan media transmisi daya tinggi

Pasangan roda gigi cacing terdiri dari  sebuah cacing yang mempunyai ulir
luar  dan sebuah roda cacing yang bekait dengan cacaing. Ciri yang sangat

3
menonjol pada roda gigi cacing adalah kerjanya yang sangat halus dan hampir
tidak berbunyi., serta memungkinkan perbandingan tranmisi yang besar.

Perbandingan reduksi dapat dibuat 1 : 100. Namum umumnya arah tranmisi


tidak bisa dibalik  untuk menaikkan putaran, dari roda cacing ke cacing . Hal
semacam ini desebut “ mengunci sendiri “ karena putaran yang terbalik dari roda
cacing akan dihentikan oleh batang cacing . Kekurangan dari roda cacing  adalah
efesiensinya  yang rendah terrutama bila sudut kisarnya kecil.

Perbandingan tranmisi  atau perbandingan gigi dapat dinyatakan


dimana Z2 adalah jumlah gigi pada roda cacing dan Z1 jumlah ulir cacing, Antara
cacing dan rodanya terjadi gesekan besar sehingga banyak menimbulkan panas 
itulah sebabnya mengapa kapasitas tranmisi roda gigi  cacing  sering dibatasi oleh
panas yang timbul . Dalam pratek  roda gigi cacing sering mempergunakan  bahan
cacing dari baja  paduan dengan pengerasan kulit dan roda cacing dari bahan
perunggu atau paduan tembaga dan alumunium. Permukaan gigi harus difrais
dengan baik  dan pelumasan harus sesuai serta dijaga keberlangsungannya.
Konstruksi rumah dan poros  serta pemasangannya harus kokoh unyuk
menghindari lenturan  dan pergeseran aksial poros cacing.

C. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah:
1. Mesin Bubut
2. Mesin Bubut
3. Jangka Sorong
4. Pahat bubut
5. Palu karet
6. Perlengkapan mesin bubut

Bahan yang digunakan adalah : PTFE rod atau teflon rod

D. Perhitungan Ulir Cacing

4
Gambar 2. 2D Ulir cacing

Diketahui :
1. Angka transmisi i = 20
2. Ulir tunggal Z1 =1
3. Modul ulir (M) = 2,5
4. Sudut rata-rata gigi γ 1= 10⁰

Rumus perhitungan ulir cacing.

5. Jarak gigi normal dan aksial


t n=π . M
= 3,14 x 2,5
= 7,85
tn
t a=
cos γ 1
7,85
¿
cos 10o
¿ 7,730
6. Kisar ulir (Pw)
Z 1 .t n
Pw =
cos 10 o

5
1.7,85
¿
0,985
= 7,971
7. Diameter jarak bagi (D1)
Pw
D 1=
π . tg γ 1
7,971
¿
3,14 ×0,176
= 14,396
8. Tinggi kepala
Hk =1xM
= 1 x 2,5
= 2,5
9. Tinggi kaki gigi
Hf = 1,166 x M
= 1,166 x 2,5
= 2,915
10. Tinggi gigi
H = Hk + Hf
= 2,5 + 2,915
= 5,415
11. Diameter luar
Dk1 = D1 + 2M
= 14,396 + 2. 2,5
= 19,396 mm

E. Langkah Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai aktivitas.
2. Langkah kerja pada mesin bubut
a. Menerapkan aspek K3 saat pembuatan ulis cacing.
b. Persiapkan bahan dan semua peralatan yang dibutuhkan pada proses
pengerjaan ulir cacing dimesin bubut.

6
c. Jepit benda kerja pada chuck mesin bubut dan carilah senternya. Pada
saat mengencangkan chuck, jangan terlalu keras agar tidak ada goresan
pada benda kerja (jobsheet).
d. Pasang pahat pada toolpost lalu atur ketinggian sejajar dengan ujung
senter putar.
e. Atur putaran mesin sesuai dengan perhitungan dengan mengunakan
cs ×1000
rumus : n=
π .D
f. Cek ukuran benda kerja menggunakan jangka sorong.
g. Buat lubang senter dengan menggunakan center drill.
h. Jepit benda kerja dengan dukungan senter putar. Sebelumnya benda
kerja dimajkan sedikit agar mempermudah proses pembubutan.
i. Lakukan pembubutan memanjang hingga mencapai diameter 17 mm
sepanjang 50 mm
j. Lakukan pembubutan memanjang hingga mencapai diameter 15 mm
sepanjang 20 mm
k. Buatlah alur sepanjang 3 mm, hingga mencapai diameter 12 mm
l. Chamfer benda kerja denga ukuran 1 x 45°.
m. Setting pengaturan roda gigi pada gearbox mesin bubut untuk
pembuatan ulir cacing sesuai dengan tabel ulir yang tertera.
n. Atur kecepatan otomatis pembubutan ulir sesuai dengan yang
diinginkan
o. Lakukan pembubutan ulir secara bertahap. Harap perhatikan ketika
proses otomatis dan penggantian tuas eretan agar pahat tidak menabrak
benda kerja.
p. Cek kembali ukuran benda kerja dan pastikan sesuai dengan ukuran
yang tertera pada benda kerja (jobsheet)
q. Bersihkan mesin dan kembalikan semua peralatan pada tempatnya.

F. Aspek Keselamatan Kerja


Pada saat kegiatan praktikum hendaknya mahasiswa menggunakan alat
keselamatan kerja untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. APD yang
dimaksud yaitu :

7
1. Baju Kerja (Wearpack)
2. Sepatu Safety (Safety Shoes)
3. Sarung Tangan
4. Kacamata.

G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Ulir cacing di gunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan
mentransmisikan putaran selalu berupa reduksi
2. Sudut pahat ulir cacing adalah 29°
3. Roda gigi cacing dalam penggunaannya berpasangan dengan ulir cacing,
agar dapat saling bekerja melakukan gerak rotasi.
4. Dalam pembuatan ulir cacing mesin yang digunakan yaitu mesin bubut,
dengan menggunakan setting Gearbox sesuai petunjuk dan dukerjakan
secara otomartis seperti pada pembuatan ulir yang lainnya

H. Saran
1. Sesuaikan kecepatan putaran mesin Rpm dengan CS dan diameter benda
kerja.
2. Pada saat pembubutan ulir hati-hati agar pahat tidak menabrak benda
kerja saat proses otomatis
3. Hati-hati pada saat mengatur kedalaman pemakanan ulir.
4. Saat melakukan setting pahat, perhatikan tinggi pahat dengan ujung
Center bor. Pastikan sejajar agar pada saat proses pembubutan tidak
miring/ ukuran sesuai.
5. Perhatikan pada saatsetting pahat ulir di Toolpost. Gunakan kepala tetap
sebagai standar sejajar ulir pada benda kerja.
6. Gunakan Senter putar agar benda kerja tidak oleng atau goyang pada saat
proses pembubutan.
7. Pada saat menjepit benda kerja, Perhatikan jangan terlalu kencang
merapatkan pada kepala tetap agar tidak membekas ke benda kerja
8. Telitilah pada saat melakukan pengukuran benda kerja.

8
9. Utamakanlah keselamatan kerja dan fokus pada saat praktikum.

Anda mungkin juga menyukai