Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.2 Roda Gigi


2.2.1 Tujuan
a) Dapat mengetahui, menguasai, dan menjelaskan mesin milling
b) Dapat mengetahui proses dan cara pembuatan benda kerja dengan mesin milling.
c) Dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan roda gigi mengunakan index
dividing head.

2.2.2 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Mesin Milling
Milling machine adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata
banyak yang berputar (milling cutter).

Gambar 2.15 Milling machine


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Prinsip Kerja Mesin Milling :


1. Main Drive
Main Drive berfungsi untuk menggerakkan spindle yang terletak pada
arbor. Putaran pada motor listrik diteruskan ke speed gearbox dan diteruskan
ke spindle melalui mekanisme belt. Putaran spindle akan menggerakkan
arbor dan memutar milling cutter.
2. Feed Drive
Gerakan Feed Drive adalah gerakan pemakanan benda kerja terhadap
milling cutter. Dengan memutar Table Transverse Handwheel untuk
menggerakkan table kearah longitudinal, maka benda kerja akan terpotong
oleh milling cutter.

Bagian-Bagian Mesin Milling :


1. Base
Base adalah bagian yang menahan seluruh mesin, didalamnya terdapat
bagian penting mesin seperti speed gear box dan sistem pelumas.
2. Saddle
Saddle terletak antara knee dan table. Saddle berfungsi untuk
menggerakkan benda kerja pada table secara transversal.
3. Table
Table terletak diatas saddle, dan mempunyai fungsi sebagai tempat benda
kerja. Table dapat digerakkan ke arah longitudinal.
4. Knee
Knee atau lutut adalah tempat kedudukan saddle, dan knee dapat
digerakkan kearah vertikal (naik/ turun) dengan diatur oleh poros berulir yang
menopangnya.
5. Over Arm
Merupakan penopang ujung poros frais yang secara umum ditemukan
pada mesin. Bagian ini menentukan penyetelan posisi arbor pada maksimum
panjang arbor tersebut dan meng-klemnya pda posisi yang diinginkan. Overarm
terletak diatas base secara horisontal.
6. Arbor
Arbor adalah tempat kedudukan pahat / pisau frais.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

7. Milling Cutter
Milling Cutter adalah pisau untuk menyayat benda kerja.
8. Longitudinal Feed handwheel
Digunakan untuk menggerakkan table dalam arah longitudinal.
9. Gear Box
Merupakan sistem transmisi yang berfungsi untuk mengatur kecepatan
putar pahat.
10. Index Dividing Head
Digunakan untuk membagi roda gigi pada satu putaran penuh.
11. Cross Feed handwheel
Berfungsi sebagai penggerak meja mesin ke arah melintang.
12. Vertical Feed
Digunakan untuk menggerakkan knee dalam arah vertikal.
13. Arbor Support
Berfungsi untuk memasang arbor.
14. Cooling
Berfungsi untuk mengalirkan coolant.
15. Working Light
Merupakan alat bantu penerangan pada saat pengoperasian mesin
milling.
16. Variable Speed Control
Digunakan untuk mengatur kecepatan putar milling cutter.

2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.

Gambar 2.16 Jangka Sorong


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

3. Milling Cutter
Digunakan untuk pemakanan benda kerja.

Gambar 2.17 Milling Cutter


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

4. Stopwatch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.

Gambar 2.18 Stopwatch


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

5. Kunci Chuck
Digunakan untuk mengencangkan chuck / pencekaman, bentuk matanya
biasanya bujur sangkar.

Gambar 2.19 Kunci Chuck


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

6. Kunci L
Digunakan untuk mengencangkan tailstock agar selama proses pengerjaan,
kedudukan tailstock tidak berubah.

Gambar 2.20 Kunci L


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

7. Kunci Inggris
Digunakan untuk mengencangkan benda kerja pada poros berulir dan mengatur
kedudukan sector arm.

Gambar 2.21 Kunci Inggris


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

8. Obeng (-)
Digunakan untuk mengatur dan mengencangkan index crank.

Gambar 2.22 Obeng (-)


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

9. Poros Berulir
Digunakan sebagai tempat kedudukan benda kerja sebelum dipasang pada
chuck.

Gambar 2.23 Poros Berulir


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

B. Bahan
1. Aluminium

Gambar 2.24 Alumunium


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

2.2.3 Desain
(Terlampir)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.2.4 Penentuan Parameter dan Perhitungan Pembuatan Roda Gigi Lurus

Gambar 2.25 Bagian-bagian roda gigi


Sumber : R.S Khurmi (2005, p.1025)

A. Roda Gigi 1

• M1 = 3,5

• Z1 = 23

• K1 = 60

• N1 = 380 rpm

Dimana:

M = Modul

Z = Jumlah Gigi

K = Jumlah gigi pada worm wheel

n = putaran spindle

1. Rumus Perhitungan
a. Diameter Pitch (dp)
dp = Z . Mg...................................................................................(2-8)
Dengan :
Z = Jumlah Gigi
dp = Diameter pitch (mm)
M = Modul

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Sumber: ........................... (p. 187)

b. Diameter Kepala (da)


da = Z . Mg + Z . Mn....................................................................(2-9)
Keterangan:
Da = Diameter kepala (mm)
Mg = Modul
Mn = Modul normal
Z = Jumlah Gigi
Sumber: .....................(p. 187)

c. Index Crank Movement (X)


X=K ...............................................................................................(2-10)
Z
Keterangan:
X = Jumlah putaran untuk index plate
K = Jumlah gigi pada worm wheel
Z = Jumlah gigi
Sumber: ................. (p. 187)

d. Tinggi gigi (ht)


H = 2,25 . Mn ......................................................................................(2-11)
Keterangan:
ht = Tinggi gigi (mm)
Mn = Modul normal
Sumber: ......................... (p.187)

e. Tinggi kepala gigi (hk)


hk = k.M ..............................................................................................(2-12)
Keterangan:
hk = Tinggi kepala gigi (mm)
k = Faktor tinggi kepala (k = 1, 0.8, 2)
M = Modul

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Sumber: ........................(p.219)

f. Tinggi kaki gigi (hf)


hf = k.M + ck .......................................................................................(2-13)
Keterangan:
hf = Tinggi kaki gigi (mm)
k = Faktor tinggi kepala (k = 1, 0.8, 2)
M = Modul
ck = Faktor kelonggaran puncak (mm)
Sumber: .....................(p.219)

g. Tebal gigi (t)


𝜋𝑀
t= .................................................................................................(2-14)
2
Keterangan:
t = Tebal gigi (mm)
M = Modul
Sumber: ..........................(p.219)

2. Perhitungan Pembuatan Roda Gigi Lurus

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.2.5 Flowchart
Flowchart pembuatan roda gigi

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.2.6 Data Hasil Praktikum


 Putaran yang digunakan (n) : ........................ rpm
 Feed motion (s) : ........................ mm/rev
 Diameter cutter (D) : ........................ mm
 Modul (M) : ........................ mm
Teoritis
1. Diameter kepala (Dk) : ........................ mm
2. Diameter pitch (Dp) : ........................ mm
3. Jumlah gigi (Z) : ........................
4. Tinggi gigi (H) : ........................ mm
5. Tebal gigi (t) : ........................ mm
Aktual
1. Diameter kepala (Dk) : ..................... mm
2. Diameter pitch (Dp) : ..................... mm
3. Jumlah gigi (Z) : .....................
4. Tinggi gigi (H) : ..................... mm
5. Tebal gigi (t) : ..................... mm
6. Bahan benda kerja : aluminium
7. Konstanta bahan : 32 kg/mm2
8. Konstanta eksponen : 0,45
9. Lebar benda kerja : .................... mm
10. Jumlah gigi worm wheel : 60
11. Jumlah putaran untuk index plate (x) : .....................

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.3 Penggurdian
2.3.1 Tujuan
a. Dapat mengetahui, menguasai, dan menjalankan mesin bor
b. Dapat mengetahui proses dan cara pengeboran benda kerja dengan menggunakan
mesin bor

2.3.2 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Mesin Bor
Mesin Bor adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong yang
berputar (Mata Bor).

Gambar 2.26 Mesin Bor


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Prinsip Kerja Mesin Bor


1. Main Drive
Fungsi utama dari main drive adalah untuk menggerakan spindle.
Berawal dari arus listrik AC mengalir ke motor listrik ditransmisikan ke
Pulley bertingkat dan ditransmisikan ke spindle melalui mekanisme belt
and pulley. Kemudian spindle mentransmisikan putaran ke spindle head
dan kemudian memutar Mata bor.
2. Feed Drive
Gerakan ini adalah gerakan pemakanan benda kerja terhadap Mata
bor. Dengan memutar Drilling lever ke bawah untuk menggerakan spindle
head ke bawah, maka benda kerja akan termakan oleh Mata bor.
Macam – macam pengerjaan pada mesin bor :

drilling boring counter


Counter counter
Counter reaming tapping
Drilling Boring sink boring Reaming Tapping
Sink Boring
Gambar 2.27 Macam – macam Pengerjaan Menggunakan Mesin Bor
Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya (2019)

Bagian-Bagian :
1. Motor listrik
Motor listrik berfungsi sebagai penyuplai tenaga yang dibutuhkan
mesin.
2. Table
Merupakan tempat meletakkan benda kerja dan alat tambahan lain
untuk menjepit benda kerja, misal vise.
3. Hood
Tempat dimana pulley bertingkat dan belt berada.
4. Belt Tensioning Lever
Digunakan untuk mengatur ketegangan belt,sehingga mempermudah dalam
mengatur kecepatan putar yang diinginkan.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

5. Drilling Lever
Digunakan dalam proses pemakanan. Drilling Lever mengatur
kedudukan mata bor secara vertikal.
6. Drilling Depth Control
Bagian ini terdapat pada front plate. Drilling depth control digunakan
untuk mengetahui kedalaman pemakanan.
7. Base
Sebagai penopang seluruh mesin bor
8. Table Clamp
Table clamp digunakan untuk mengunci kedudukan table.
9. Drill Chuck
Spindle head digunakan untuk mentransmisikan putaran dari spindle ke
mata bor dan juga sebagai penjepit mata bor.
10. Drilling Chart
Drilling chart berfungsi untuk menampilkan grafik pengeboran.
11. Rack
Sebagai penyangga table dan head.
12. Front Plate
Letak panel pada mesin bor.
13. Mata Bor
Untuk memakan spesimen saat di drill dan dibor.

2. Kunci Drill chuck


Digunakan untuk mengencangkan spindle head.

Gambar 2.28 Kunci Drill Chuck


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

3. Stopwatch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pengeboran.

Gambar 2.29 Stopwatch


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

4. Waterpass
Digunakan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan tegak lurus dengan
mata bor.

Gambar 2.30 Waterpass


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

5. Penitik
Digunakan untuk menitik benda kerja untuk membuat lubang.

Gambar 2.31 Penitik


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

6. Palu
Digunakan untuk memberikan gaya pada penitik.

Gambar 2.32 Palu


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

B. Bahan
1. Aluminium

Gambar 2.33 Alumunium


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.3.3 Desain Benda Kerja


(Terlampir)

2.3.4 Penentuan Parameter Permesinan


 Tegangan = ................. volt
 Diameter mata bor = ................. mm
 Kecepatan putar = ................. rpm
 Panjang pengeboran = ................. mm
 Banyaknya pemakanan = ................. kali
 Waktu pengeboran = ................. detik
 Konstanta bahan Aluminium = 32 kg/mm2

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.3.5 Flowchart

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.3.6 Data Hasil Praktikum


 Tegangan : ............... volt
 Diameter mata bor (D) : ............... mm
 Kecepatan putar : ............... rpm
 Panjang pengeboran : ............... mm
 Banyaknya pemakanan : ............... kali
 Waktu pengeboran : ............... detik
 Konstanta bahan aluminium : 32 kg/mm2

Tabel 2.4
Data Waktu Pemakanan Proses Bor
NO Waktu Pengeboran (detik)
1

Rata-rata

2.3.7 Pengolahan data


1. Kecepatan pengeboran
 .D.n
v (m/min)........................................................................................(2-20)
1000
Dengan :

v = Kecepatan pengeboran (m/min)


D = Diameter mata bor (mm)
N = Kecepatan putar (rpm)
Sumber : Rochim (1993, p.14)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2. Feed Motion ( s )
𝐿. 𝑖
S= ....................................................................................................(2-21)
𝑇𝑚 .𝑛
Dengan :
s = Feed motion (mm/rev)
Tm = Machining time ( m )
n = putaran spindle (rpm)
Sumber : Muin (1989, p.214)

3. Torsi ( 𝜏 )

𝜏 = 𝐶. 𝐷1,9 . 𝑠 0,8 .........................................................................(2-22)


Dengan :
C = Konstanta bahan aluminium
D = diameter mata bor (mm)
Sumber : Muin (1986, p.125)

4. Daya Pengeboran (Nc)


𝜏 .𝑛
𝑁𝑐 = .........................................................................................(2-23)
974000
Dengan :
Nc = daya pemotongan (Kw)
Mt = momen puntir (kg. mm)
n = putaran spindle (rpm)
Sumber : Muin (1989, p.64)

A. Perhitungan Aktual

2.3.8 Studi Kasus

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai