Anda di halaman 1dari 27

Batang Tekan

• Batang tekan ditujukan untuk komponen struktur yang memikul


beban tekan sentris tepat pada titik berat penampang atau kolom
dengan gaya aksial saja.
• Hal ini tentu anggapan yang ideal, Karena umumnya pasti terdapat
eksentrisitas akibat ketidak-lurusan batang, atau ketidak-tepatan
pembebanan, juga kekangan dari tumpuannya menimbulkan momen.
• Umumnya batang tekan ditempatkan pada konfigurasi geomaetri
berbentuk pola segitiga agar tetap stabil.
• Jenis struktur yang secara keseluruhan tersusun dalam pola segitiga
disebut truss atau rangka batang.
Tekuk dan Parameter penting Batang tekan
• Parameter material, Fy dan Fu akan menentukan kuat batang Tarik.
• Tetapi hanya parameter Fy saja yang penting dalam menentukan kuat
batang tekan, karena nilai Fu tidak pernah tercapai.
• Selain mutu material, batang tekan dipengaruhi oleh parameter lain,
yaitu konfigurasi bentuk fisik / geometri.
• Parameter geometri terdiri dari
• Luas penampang (A)
• Pengaruh bentuk penampang terhadap kekakuan lentur (Imin)
• Panjang batang dan kondisi tumpuan yang diwakili oleh nilai panjang efektif
(KL)
• Parameter-parameter di atas dapat diringkas menjadi satu parameter
tunggal yaitu rasio kelangsingan batang (KL / rmin)
• Rasio kelangsingan batang menjadi parameter penting perencanaan,
dan menjadi indicator batas kinerja sekaligus perilakunya.
• Contoh, kolom pendek (tidak langsing) kekuatannya ditentukan oleh
mutu material.
• Adapun kolom langsing, kekuatannya ditentukan oleh beban kritis
yang menyebabkan tekuk (buckling)
• Artinya, kolom dengan bahan material bermutu tinggi maka rasio
kelangsingannya perlu diperhatikan agar efisien.
Klasifikasi buckling
• Secara visual tekuk dapat dibedakan menjadi dua
• Tekuk lokal pada elemen penampang
• Tekuk global pada kolom atau batang tekan secara menyeluruh
• Jika elemen profil penampang relative langsing dan panjang kolomnya
relative pendek, dapat terjadi tekuk local
• Jika elemen profil penampang relative tebal dan panjang kolomnya
langsing maka akan terjadi tekuk global yang sifatnya menyeluruh.
Tekuk Lokal
Tekuk Global
Tekuk Lokal
• Penyelesaian masalah tekuk local lebih kompleks dibanding tekuk
global
• Jika terjadi tekuk local, selain penyelesaiannya tidak sederhana maka
pemakaian penampangnya akan tidak efisien karena terjadi kegagalan
pada kondisi beban elastis (belum leleh).
• Agar strukturnya optimal, maka risiko tekuk lokal harus dihindari.
Tekuk Lokal
• Dibuat klasifikasi untuk memisahkan penampang tidak langsing dan
langsing. Klasifikasi ini dibuat dengan cara mengevaluasi rasio lebar-tebal
(b/t) tiap-tiap elemen dari penampang
• Elemen-elemen dipilah berdasarkan kondisi tumpuannya. Apakah kedua
ujungnya tersambung kepada elemen lain atau masih ada ujung bebas.
• Nilai b/t setiap elemen profil penampang selanjutnya dibandingkan dengan
nilai batas rasio b/t dari Tabel B4.1a (AISC 2010)
• Jika nilai b/t setiap elemen profil penampang tidak melebihi batas Rasio
Tabel B4.1a maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang tidak
langsing (ideal), dan jika sebaliknya maka termasuk penampang langsing
Teori Tekuk
• Struktur efisien jika penampangnya tidak langsing, karena tidak ada
resiko tekuk local.
• Penyelesaian AISC 2010 untuk batang tekan dengan klasifikasi
langsing, juga sekedar memberikan factor reduksi, sehingga beban
kritis terhadap tekuk local tidak tercapai terlebih dahulu.
• Kesimpulan, pada dasarnya strategi perencanaan batang tekan AISC
2010 adalah didasarkan pada tekuk global
• Tekuk hanya terjadi pada elemen langsing dan jika diberikan
pembebanan tekan.
• Untuk material beton, yang kekuatannya relative lemah dibanding
bahan baja, memiliki dimensi komponen struktur yang relative besar
(tidak langsing). Oleh sebab itu beton jarang memperhitungkan
kegagalan tekuk.
• Tekuk terjadi jika elemen struktur mengalami deformasi tertentu
sehingga seakan-akan terjadi kehilangan kekakuan.
• Kondisi tumpuan mempengaruhi perilaku tekuk pada batang struktur.
• Euler, Leonhard (1744) merumuskan persamaan perhitungan teori
kolom ideal yang mengacu pada kondisi tumpuan sendi-sendi.
𝜋2 𝐸𝐼
•𝑃=
𝐿2
Panjang efektif kolom
• Panjang kolom , L pada model kolom ideal dari Euler dapat dipakai
sebagai acuan mengevealuasi kolom dengan kondisi tumpuan lain.
• Yaitu dengan membuat konversi panjang kolom real (L) menjadi
panjang kolom efektif (KL), dengan K adalah factor konversi
• Rumus Euler dapat dipakai untuk berbagai kondisi kolom dengan
format berikut :
𝜋2 𝐸𝐼
• 𝑃𝑐𝑟 =
𝐾𝐿 2
• Karena rumus Euler hanya valid digunakan untuk memprediksi kolom
pada kondisi elastis, maka perlu dievaluasi terlebih dahulu terhadap
kondisi tegangannya.
• Maka persamaan tegangan kritisnya adalah sebagai berikut :
𝑃𝑐𝑟 𝜋2 𝐸𝐼 𝜋2 𝐸
• 𝑓𝑐𝑟 = = = 𝐾𝐿 2
𝐴 𝐴 𝐾𝐿 2
𝑟
• Faktor panjang efektif kolom
dapat dilihat pada panduan
tabel di samping.
• Kondisi ideal tumpuan tidak
mudah dievaluasi di lapangan,
untuk itu rekomendasi nilai K
diperbesar.
• Klasifikasi struktur dilihat dari besarnya nilai factor panjang efektif
kolom:
• Portal tidak bergoyang : 0,5 < K < 1,0
• Portal bergoyang : 1,0 < K < ∞
Portal tidak bergoyang (Unswayed Frame)
• Terjadi jika titik nodal ujung-ujung kolom tidak berpindah saat dibebani.
• Adanya tambatan dari system penahan lateral khusus, missal bracing atau dinding
geser.
Portal bergoyang (Swayed Frame)
• Jika diberi pembebanan maka titik-titik nodal tidak mengalami
perpindahan
Kurva kapasitas tekan kolom
• Rumus tekuk Euler cukup baik digunakan untuk memprediksi tekuk
kolom elastis, khususnya sebelum era bangunan konstruksi baja.
• Rumus tekuk Euler tidak sesuai jika digunakan untuk perhitungan
kolom tidak langsing yang berperilaku tekuk inelastic.

Anda mungkin juga menyukai