Anda di halaman 1dari 20

sadvent.purba@uph.

edu
KEHILANGAN GAYA PRATEGANG
Secara umum kehilangan gaya prategang:
KEHILANGAN GAYA 1. Immediate Elastic Losses
PRATEGANG Kehilangan Prategang dalam Jangka Pendek:
terjadi langsung atau segera setelah beton
diberi gaya prategang.
berkurangnya gaya
yang bekerja pada • Perpendekan Elastic Beton ( Elastic shortening )
tendon pada tahap- • Kehilangan akibat friksi atau geseran sepanjang
kelengkungan dari tendon, ini terjadi pada beton
tahap pembebanan. prategang dengan sistem post tension.
• Kehilangan pada sistem angkur, antara lain
akibat slip diangkur
KEHILANGAN GAYA PRATEGANG

2. Time Dependent Losses


KEHILANGAN GAYA
PRATEGANG Kehilangan gaya prategang akibat dari
pengaruh waktu.

berkurangnya gaya
• Rangkak (creep) pada beton.
yang bekerja pada
tendon pada tahap- • Susut (shrinkage) pada beton.
tahap pembebanan. • Relaksasi baja prategang.
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
a. Sistem Pre-Tension
• Kehilangan tegangan akibat perpendekan elastis (elastic
shortening ) tergantung pada rasio antara modulus elastisitas
beton dan tegangan beton dimana baja prategang terletak.

Suatu balok
panjang L diberi
gaya prategang Pi
yang garis
kerjanya tepat
digaris netral
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
a. Sistem Pre-Tension
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
a. Sistem Pre-Tension
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
a. Sistem Pre-Tension
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
b. Sistem Post-Tension
• Kehilangan gaya prategang pada methode post tension dapat
ditentukan dengan persamaan sbb:
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
b. Sistem Post-Tension

Atau secara praktis untuk beton prategang dengan methode


pascatarik kehilangan gaya prategang dapat dihitung dengan
persamaan :
#1. PERPENDEKAN ELASTIC BETON
(ELASTIC SHORTENING)
b. Sistem Post-Tension

Tidak ada kehilangan akibat deformasi elastis jika semua kawat


ditarik secara bersamaan.
Jika kawat ditarik secara berurutan, akan terdapat kehilangan
prategang akibat deformasi elastis beton.
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
Pada post-tension, apabila kabel-kabel lurus atau agak melengkung
ditarik, maka gesekan terhadap dinding saluran atau kisi-kisi penyekat
akan mengakibatkan kehilangan tegangan yg semakin bertambah
menurut jaraknya dari dongkrak.

Kehilangan prategang akibat gesekan pada tendon akan sangat


dipengaruhi oleh :
• Efek gerakan/goyangan dari selongsong ( wobble ) kabel prategang,
untuk itu dipergunakan koefisien wobble K .
• Kelengkungan tendon/kabel prategang, untuk itu digunakan koefisien
geseran μ .
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
• Jadi kehilangan gaya prategang total sepanjang kabel akibat
lenkungan kabel adalah:
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
Kehilangan gaya prategang akibat geseran pada tendon post
tension ( pasca tarik ) harus dihitung dengan rumus:

Jika , maka kehilangan gaya prategang akibat


geseranpada tendon dapat dihitung dengan persamaan:
#2. AKIBAT FRICTION / GESEKAN
#3. AKIBAT SLIP/PENGELINCIRAN
ANGKUR
Hal ini terjadi pada saat baja/kabel prategang dilepas dari mesin penarik
(dongkrak) kemudian kabel ditahan oleh baji di pengangkuran dan gaya
prategang ditransfer dari mesin penarik ke angkur. Besarnya slip pada
pengangkuran ini tergantung pada type baji dan tegangan pada kabel
prategang. Slip dipengangkuran itu rata-rata biasanya mencapai 2,5 mm.

Besarnya Perpanjangan Total:


#3. AKIBAT SLIP/PENGELINCIRAN
ANGKUR

Besarnya Perpanjangan Total:


1192 STRUKTUR BETON - III

Anda mungkin juga menyukai