REKAYASA
GEMPA
TOPIK PEMBAHASAN :
1. Mekanisme terjadinya gempa bumi
2. Karakteristik percepatan tanah akibat gempa bumi
3. Perilaku dinamik struktur SDOF akibat beban gempa
4. Perilaku dinamik struktur MDOF akibat beban gempa
5. Analisis beban gempa pada struktur sesuai SNI 1726 [1]
6. Analisis beban gempa pada struktur sesuai SNI 1726 [2]
7. Studi Kasus pada bangunan dua lantai
UTS -----------------------------------------------------------------------------------
1. Desain struktur bangunan tahan gempa
2. Desain Balok [ longitudinal reinf] SRPMK
3. Desain Balok [transversal reinf] SRPMK
4. Detailing reonforcment + Studi kasus balok
5. Desain Kolom [longitudinal reinf] SRPMK
6. Desain Kolom [confinement reinf] +Detailing
7. Studi kasus pada bangunan
• Kumpulan “pelat
tektonik” yang bergerak
secara konstan
• Pada saat patahan berperilaku getas dan pecah, saat tersebut timbulah
gempa bumi.
• Patahan normal
sebagai akibat gaya
tarik
This building hangs over the head scarp of a This large slide temporarily blocked a river following the
landslide in decomposed bedrock that was
1999 Chi-Chi earthquake in Taiwan.
triggered by the 1995 Kobe earthquake. Several
homes were buried and over 30 people killed by
the landslide.
Tsunami
• Perbedaan waktu
perambatan digunakan
untuk menghitung jarak
masing-masing stasiun
pencatat dari episenter
• ...Gempa bumi mungkin terjadi dekat (lebih merusak) atau jauh (kurang
merusak) dari suatu pusat populasi…
• …dan mungkin yang terjadi adalah gempa dangkal (lebih merusak) atau
gempa dalam (kurang merusak)
Supir kesulitan mengendarai. Rumah-rumah yang tidak diikat dengan baik pada
pondasinya dapat bergeser. Struktur yang tinggi seperti menara dan chimney dapat
terpuntir dan rubuh. Gedung-gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan
VIII 6 to 7
kecil. Gedung yang tidak dibangun dengan baik dapat mengalami kerusakan parah.
Ranting pohon patah. Sisi perbuktian mungkin retak jika kondisi tanah basah. Ketinggian
air dalam sumur mungkin berubah.
Gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan yang signifikan. Rumah-rumah
IX 7 yang tidak diikat ke pondasi bergeser dari pondasinya. Pipa-pipa di bawah tanah patah.
Tanah retak. Tangki-tangki mengalami kerusakan serius.
Hampir semua gedung dan pondasinya hancur. Beberapa jembatan hancur. Bendungan
X 7 to 8 rusak serius. Longsor besar terjadi. Air terdesak ke tepi kanal, sungai, dan danau. Tanah
retak pada area yang sangat luas. Jakur kereta api melengkung sedikit.
Hampir semua gedung rubuh. Beberapa jembatan hancur, retakan besar terlihat di tanah.
XI 8
Jalur pipa dalam tanah hancur. Jalur kereta api mengalami bengkok parah
VI Banjar 37k
V Wanaraja 26k
V Soreang 151k
V Ciranjang-hilir 78k
V Paseh 126k
V Banjaran 165k
V Bandung 1,700k
IV Bekasi 1,520k
IV Jakarta 8,540k
Tanjungkarang-
III 800k
Telukbetung
Magnitude