Anda di halaman 1dari 28

STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

ANALISA STRUKTUR PADA BANGUNAN


CCTV HEADQUARTERS, BEIJING, TIONGKOK

Disusun oleh:
1. Muhammad Arif Munandar (160160018)
2. Rina Riskia (180160094)
3. Ade Irma Ramadhani (190160001)

Dosen Pembimbing:
Suhaimi, ST., MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baikitu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah struktur bangunan tinggi.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu mata kulia struktur bangunan tinggi yang telah membimbing dalam membuatmakalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lhokseumawe, April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I:
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam merancang bangunan, setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi oleh seorang
arsitek dalam mendesain. Tiga hal tersebut yaitu fungsi, kekuatan dan keindahan. Kekuatan
merupakan hal pokok yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan. Secara
umum, kekuatan pada bangunan ditopang oleh sistem struktur. Walau tidak mendalam, seorang
arsitek harus memahami prinsip sistem struktur. Hal ini akan berpengaruh pada baik atau tidaknya
kualitas desain yang dihasilkan oleh arsitek.

Struktur adalah bagian terpenting yang ada pada bangunan, untuk itu perlu dilakukan
perencanaan struktur yang baik guna untuk menghasilkan suatu bangunan yang stabil, kuat dan
tahan lama. Suatu struktur dikatakan stabil apabila tidak mudah terguling, tergeser dan miring saat
pengerjaan ataupunsetelah bangunan tersebut selesai dibangun.

Struktur dapat dikatakan sebagai sarana yang digunakan untuk menyalurkan beban yang
timbul pada bangunan menuju ke dalam tanah. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam
perencanaan struktur bangunan tinggi adalah kekuatan struktur bangunan untuk menahan beban
yang berkerja pada bangunan.

Oleh karena itu dalam perencanaan suatu gedung harus direncanakan dan didesain secara
matang agar bangunan tersebut dapat bertahan dan berfungsi secara optimal. Berdasarkan uraian
di atas maka untuk lebih memahami struktur bangunan tinggi diperlukan adanya proses analisis
terhadap salah satu objek yang telah berhasil terbangun dan dapat berfungsi dengan baik. Adapun
objek yang akan dianalisis terkait struktur bangunan yaitu CCTV Headquarters yang berada di
Beijing, Tiongkok.

CCTV Headquarters merupakan salah satu bangunan konstruksi tinggi dengan sistem
struktur yang sangat rumit. Ada beberapa hal yang menjadikan sistem struktur pada bangunan ini
menjadi rumit diantaranya yaitu, proporsi bangunan yang asimetris, bagiang konstruksi vertikal
yang miring, ditambah lagi dengan adanya kantilever (overhang) dengan bentuk menyiku pada
bagian puncak bangunan.

Proses analisa terhadap bangunan CCTV Headquarters sangat penting untuk dijadikan
referensi sekaligus menambanh pengetahuan mengenai sistem struktur dengan tingkat kerumitan
tinggi. Dengan mengetahui solusi struktural yang tidak biasa menjadikan para teknisi di bidang
arsitektur dapat berinovasi dalam desainnya tanpa takut terbatasi oleh sistem struktur yang kaku.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah terkait dengan bagaimana bangunan
CCTV china tetap dapat berdiri kokoh walaupun dengan bentuk bangunan yang membentuk loop
miring dan kontinu, serta tidak stabil. Dan bagaimana sistem rekayasa struktur yang dilakukan agar
bangunan tersebut tetap berdiri kokoh, walaupun dengan bentuk yang demikian rupa terlebih di
lokasi yang memiliki potensi gempa .

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Sejauh ini mungkin kita hanya mengetahui sistem struktur pada bangunan dengan bentukan
umum. Namun, berbeda kasusnya pada bangunan CCTV Headquarters yang memiliki sistem
struktur yang sangat rumit sehingga dibutuhkan berbagai pendekatan lainnya untuk memastikan
bangunan tersebut dapat terealisasikan dan mampu bertahan di masa yang akan datang. Tujuan
dilakukan penelitian ini yaitu untuk mempelajari secara lebih mendalam terkait teknis konstruksi
berdasarkan rekayasa struktur yang digunakan untuk mewujudkan bangunan CCTV Headquarters.

Manfaat tulisan ini yaitu sebagai sarana bacaan lebih lanjut terkait kasus serupa pada masa
selanjutnya. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan penulis dapat memahami ragam sistem struktur
yang ada pada bangunan tinggi untuk diimplementasikan dalam perencanaan desain arsitektural
baik tugas maupun pada proyek konstruksi.
BAB II:
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. SISTEM STRUKTUR DIAGRID


2.2. BUILDING STRUCTURE SYSTEM OF CHINESE ARCHITECTURE, PAST AND
PRESENT
2.3. CHINA CENTRAL TELEVISION (CCTV) HEADQUARTERS CASE STUDY ARCH
631 SPRING 2019 JOSEPH ALI, ANDREA BATARSE, BRITANY BOCK, ELHAM
FAIRUZ, HARITHA RAVADA
BAB III:
PEMBAHASAN

3.1. PROFIL BANGUNAN

Gambar 01: Bangunan CCTV Headquarters, Beijing


Sumber: http://ifd-arch.blogspot.com/2011/06/architecture-skyscrapers-cctv.html

Nama : China Central TV Headquarters Central Chinese Television Tower


Lokasi : East Third Ring Road, Guanghua Road, Beijing, Tiongkok
Mulai dibangun : 1 Juni 2004
Pemilik : China Central Television
Manajemen : China Central Television
Jumlah lantai : 44 lantai
Luas Lantai : 389.079 m2 (4.188.010 sq ft)
Lift : 75
Arsitek : Office for Metropolitan Architecture East China Architectural Design &
Research Institute
Pengembang : China Central Television
Teknisi Struktural : Arup
Kontraktor utama : China State Construction and Engineering Corporation

Kantor Pusat China Central Television (CCTV) adalah bangunan pencakar langit 44 lantai
yang berada di Distrik Pusat Bisnis Beijing dan menjadi kantor pusat China Central Television
(CCTV). Pemasangan pancang pertama dilakukan pada 1 Juni 2004 dan tampilan bangunan selesai
pada 1 Januari 2008. Rem Koolhaas dan Ole Scheeren dari OMA adalah arsitek-arsitek dari
bangunan ini, sedangkan Arup bertindak sebagai perekayasa teknis dari rancangan struktur
bangunan yang rumit ini.

Bangunan utama bukanlah seperti gedung menara biasanya, tetapi merupakan putaran dari
enam bagian horisontal dan vertikal meliputi luas lantai 473.000 m (1.552.000 ft), menghasilkan
tampilan yang tidak umum dari menara bangunan dengan lubang di tengah. Konstruksi bangunan
benar-benar menantang, dikarenakan lokasinya yang berada di daerah gempa.
Bangunan ini terdiri dari tiga bagian bangunan yang disatukan menjadi satu setengah
bangunan pada 30 Mei 2007. Agar tidak terkunci karena masalah diferensial struktur.
Penyambungan dilakukan pagi-pagi sekali dimana baja dari dua menara dalam kondisi dingin
dengan suhu yang sama. Bangunan CCTV ini adalah bagian dari taman media yang diharapkan
menjadi sarana hiburan publik, area pembuatan film luar ruang, dan studio produksi sebagai
perluasan jalur hijau Distrik Pusat Bisnis (CBD). Selain itu fungsi bangunan CCTV yang
memiliki luas sekitar 465.000 m² yang dialokasikan menjadi bebrapa bagian sesuai dengan fungsi
ruang diantaranya;

 Area Administrasi akan dialokasikan 75.000 m²,


 kantor program 65.000 m²,
 berita produksi 70.000 m²,
 penyiaran 40.000 m²,
 program produksi 120.000 m²,
 fasilitas staf 30.000 m² dan
 parkir 65.000 m
Office for Metropolitan Architecture (OMA) memenangkan kontrak dari Beijing
International Tendering Co. untuk membangun Kantor pusat CCTV dan Pusat Budaya Televisi
(Television Cultural Center) dari bagian ini pada 1 Januari 2002. Gedung ini merupakan bagian
awal dari sekitar 300 menara baru di Distrik Pusat Bisnis Beijing. Kantor administrasi, pemberitaan,
penyiaran, dan kantor produksi serta studio-studio terdapat di dalamnya.

Kantor pusat CCTV secara resmi dibuka oleh direkturnya pada 1 Januari 2008. Di antara
para undangan pembukaannya adalah Hu Jintao, Jiang Zemin, Wen Jiabao dan Guo Jinlong.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_Pusat_China_Central_Television

3.2. ANALISIS ARSITEKTURAL DAN TIPOLOGI BANGUNAN

3.2.1. Lokasi
32 E 3rd Ring Middle, Guo Mao, Chaoyang, Tiongkok
WF87+4M Chaoyang, Beijing, Tiongkok

3.2.2. Kondisi Tanah


Multi layer air terbatas dan lapisan interaktif pasir, kerikil, tanah dan tanah liat
3.2.3. Denah

Secara umum bangunan CCTV Headquarters mengadopsi bentukan geometri


sederhana berupa penggabungan segi empat yang menyerupai bentuk huruf “L”. Bentukan
segi empat tersebut kemudian dimodifikasi sesuai dengan gubahan massa yang direncanakan.
Pada lantai dasar bangunan ini memiliki bentuk segi empat besar yang memenuhi seluruh
denah. Pada tingkat elevasi selanjutnya bentuk segi empat direduksi menjadi dua bagian
terpisah pada dua sudut yang saling berlawanan. Pada bagian paling atas bangunan terdapat
lantai menggantung (sistem kantilever) yang menghubungkan dua menara pada dua sudut
tersebut.

Gambar 02: Master Plan CCTV Headquarters


Sumber: http://civilarchitectureconstruction.blogspot.com

Secara sederhana terdapat tiga tipologi denah pada bangunan CCTV Headquaters.
Bagian pertama merupakan bagian dasar bangunan dengan bentuk segi empat tunggal yang
menjadi base penentu tipologi denah secara keseluruhan.

Gambar 03: Ground Floor CCTV Headquarters


Sumber: http://1st-architecture.blogspot.com

Tipologi denah kedua berada di bagian tengah bangunan yang berupa konstruksi tinggi
pada gedung tersebut. Pada bagian ini terdapat dua massa bangunan pada dua menara berbeda
yang terhubung pada bagian dasar bangunan dan seterusnya dihubungkan kembali pada
bagian atas bangunan.

Gambar 04: Denah Lt. 14-15 Tower 1-2 CCTV Headquarters


Sumber: https://m.blog.naver.com

Tipologi denah ketiga merupakan bagian puncak bangunan dengan bentuk menyerupai
bentuk huruf “L”. Bagian ini merupakan penghubung antara dua menara yang berada di dua
sudut yang saling berseberangan.

Gambar 05: Denah Lt. 41 CCTV Headquarters


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/477522366710798188/

3.2.4. Penampilan Eksterior

Tampilan eksterior pada bangunan CCTV Headquarters identik dengan material kaca
yang melapisi hampir di seluruh bagian selubung bangunan. Morfologi bangunan yang unik
menambah nilai positif terhadap keindahan tampilan luar bangunan. Ditambah dengan
penambahan ornamentasi pahatan geometri menjadikannya sebagai salah satu bangunan
yang memiliki daya tarik tinggi di Kota Beijing.
Gambar 06: Tampilan eksterior CCTV Headquarters
Sumber: https://inhabitat.com

Gambar 07: Tampilan eksterior CCTV Headquarters


Sumber: http://danielyngblog.com

Gambar 08: Tampilan eksterior CCTV Headquarters


Sumber: https://www.arup.com

3.2.5. Tampak Bangunan

Desain bangunan dengan memadukan prinsip keseimbangan asimetris dan


penggunaan kantilever membuat bangunan CCTV Headquarters memiliki nilai tampilan
yang sangat tinggi di setiap sisinya. Dengan demikian bangunan tersebut tetap terlihat indah
dan menarik saat dilihat dari sisi manapun.
Gambar 09: Tampak bangunan CCTV Headquarters
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/550916966898995584/

Meskipun bangunan ini terlihat bagus dari berbagai sisi, namun tetap ada bagian
bangunan yang menjadi daya tarik utama (point of interest). Bagian tersebut yaitu struktur
kantilever yang menggantung pada bagian teratas bangunan. Bagian kantilever tersebut
selalu berhasil membuat setiap orang yang melihatnya kagum. Konstruksi bangunan
menggantung yang ditopang oleh dua menara miring dengan orientasi berbeda akan
membuat kita berpikir bagaimana hal ersebut dapat diwujudkan. Hal inilah yang menjadi
nilai jual dari bangunan ini yang selalu ditampilkan sebagai suatu bentuk kemajuan teknologi
konstruksi di negeri itu.

Gambar 10: Tampak bangunan CCTV Headquarters


Sumber: https://www.globaltimes.cn

Gambar 11: Tampak bangunan CCTV Headquarters


Sumber: https://utsynergyjournal.org

3.2.6. Skala dan Proporsi

Dari segi morfologi bentuk, wujud bangunan ini dihasilkan dari bentuk piramida atau
limas segi empat yang dipotong pada beberapa bagian. Gubahan massa dari bentuk piramida
tersebut kemudian disesuaikan dengan prinsip skala dan proporsi. Penyesuaian tersebut
bertujuan untuk menunjang kualitas desain arsitektural dari bangunan tersebut. Selain dari
segi arsitektural, penyesuaian skala dan proporsi bertujuan untuk mempermudah proses
analisa terkait sistem dan rekayasa struktural yang akan digunakan.

Gambar 12: Gubahan massa CCTV Headquarters


Sumber: https://www.re-thinkingthefuture.com

3.2.7. Organisasi Ruang

Organisasi ruang pada bangunan ini menerapkan prinsip kosmologi yang umum
digunakan pada dunia arsitektur. Prinsip kosmologi yang terdiri dari tiga bagian disesuaikan
dengan bentuk bangunan yang terdiri dari tiga bagian pula. Adapun tiga elemen dari prinsip
kosmologi tersebut yaitu bagian bawah sebagai tahapan paling rendah, bagian tengah sebagai
tahapan pertengahan, dan bagian atas sebagai tahapan tertinggi.

Gambar 13: Organisasi ruang CCTV Headquarters


Sumber: https://senacatal.wordpress.com

Bagian bawah yang merupakan bagian dasar bangunan dimanfaatkan sebagai area
publik yang melayani pengunjung pada bangunan tersebut. Bagian tengah bangunan
merupakan dua buah menara yang dimanfaatkan sebagai ruang semipublik yag umumnya
difungsikan sebagai ruang kerja dan ruang studio perfilman. Sedangkan bagian atas
merupakan bagian dengan tingkat privasi yang lebih tinggi. Bagian ini merupakan bagian
struktur kantilever berada. Bagian ini umumnya dimanfaatkan sebagai area direksi dan area
lain yang memiliki tingkat keprivasian yang lebih tinggi.

Gambar 14: Organisasi ruang CCTV Headquarters


Sumber: https://www.researchgate.net

3.2.8. Dampak Visual

Desain yang tidak biasa dari CCTV Headquarters menjadikannya sebagai salah satu
bangunan ikonik di Beijing bahkan di dunia. Gaya desain yang kontemporer dan ekspresionis
menggambarkan keinginan dan cita-cita yang besar dari pemilik bangunan tersebut.
Bangunan tersebut menambahkan warna baru yang semakin menambahkan kekayaan dari
segi arsitektur. Pada saat bersamaan keberhasilan proses konstruksi menginspirasi para
pegiat arsitektur dalam merancang tanpa terbatas oleh struktur. Dengan demikian karya
arsitektur akan senantiasa berkembang dan tidak kaku dengan bentukan yang biasa.

3.2.9. Langgam Arsitektur

Bangunan CCTV Headquarters merupakan salah satu karya arsitektur modern dengan
gaya kontemporer aliran ekspresionis. Gaya arsitektur yang ditampilkan merupakan
terobosan untuk menepis batasan struktural yang kerap dialami para arsitek dalam merancang
bangunan.

Dengan pendekatan yang tepat dan metode yang benar, setiap karya arsitektur dapat
dianalisa sistem struktur untuk memungkinkan bangunan tersebut dapat terealisasikan sesuai
dengan perencanaan. Prinsip keseimbangan merupakan hal tersirat dari bangunan ini yang
ditampilkan secara visual.

3.2.10. Ornamentasi dan Dekor

Ornamentasi pada CCTV Headquarters didominasi oleh pola geometri yang


menutupadapi seluruh selubung luar bangunan. Pahatan geometri dengan pola grid merupan
bentuk respon terhadap salah satu sistem struktur yang digunakan pada bagian tepi bangunan.
Namun, agar terhilat dinamis, pola geometri yang ditonjolkan tidak simetris dan tidak seluruh
bagian struktur terlihat. Dengan demikian, pola geometri tersebut akan terlihat berbeda baik
dimensi maupun orientasinya. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, hal ini bertujuan
untuk memberikan kesan abstraksi pada bangunan agar terlihat lebih dinamis dan tidak kaku.

Gambar 16: Ornamen geometri CCTV Headquarters


Sumber: https://id.pinterest.com

Pada bagian interior, prinsip dekorasi yang digunakan sama dengan bagian eksterior
namun lebih ‘jujur’. Sistem struktur benar-benar ditonjolkan pada bagian interior. Bentukan
kolom dengan struktur gridnya dimanfaatkan sebagai elemen dekoratif yang memiliki
keunikan tersendiri.

Gambar 15: Sistem struktur sebagai dekorasi pada CCTV Hq.


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/444941638156787390/

3.3. SISTEM STRUKTUR


Bentuk bangunan yang inovatif dan ikonik dimanfaatkan untuk memdukung struktural
utamanya dan sistem stabilitas. Bentuknya dijamin struktural bangunan baja, untuk solusi
"ringan" dan disempurnakan kinerja seismik. Dengan demikian, semua dukungan struktural
elemen dalam bangunan adalah dari baja struktural, kecuali beberapa kolom eksternal adalah
beton bertulang baja kolom karena besarnya beban yang mereka rancang. Lantainya adalah
pelat komposit pada balok baja.
3.3.1. Bentuk Struktur dan Dimensi
Bangunan ini menggunakan struktur Diagrid Truss-Tube dengan kolom interior.
Struktur ini biasanya digunakan untuk bangunan setinggi 90 lantai. Struktur ini digunakan
karena pada bangunan CCTV terdapat menara miring, zona seismic, dan Beban angina. Dan
struktur ini juga dapat diklasifikasikan sebagai tabung dalam rangka karena memiliki 7 inti.

3.3.2. Kekakuan Dan Fleksabilitas

Untuk memungkinkan fleksibilitas dalam konstruksi kontraktor metode dan program,


batas atas dan bawah kondisi konstruksi dipertimbangkan dalam desain analisis. Kondisi
batas bawah diasumsikan minimal pembangunan menara miring sebelum pembangunan dari
overhang dimulai. Dengan demikian, batas bawah menempatkan beban paling banyak ke
dalam struktur overhang karena berfungsi sebagai penyangga antara dua menara. Kondisi
batas atas asumsikan dua menara dibangun dengan baik sebelum konstruksi overhang
dimulai.

3.3.3. Sistem Struktur Eksternal


 Diagrid
 Column Italic
 Block or Ring

Diagrid harus tidak seragam di seluruh struktur untuk memfasilitasi tegangan yang bervariasi
karena bentuk miring dan kantilever.
Gambar 17: Kombinasi sistem struktur CCTV Headquarters
Sumber: https://www.re-thinkingthefuture.com

Sumber: https://www.researchgate.net

Gambar 19: Struktur diagrid CCTV Headquarters


Sumber: https://faculty.arch.tamu.edu

3.3.4. Sistem Struktur Internal


 Memvariasikan tinggi Kolom sesuai dengan levelnya
 Tujuh inti utama.
3.3.5. Transfer Gulungan
Bentuk bangunan yang melingkar, dikombinasikan dengan permukaan luar yang
miring dan kebutuhan untuk internal terbuka yang besar ruang untuk studio dan fasilitas,
buka pengantar dari gulungan transfer di lokasi strategis di dalam gedung. Rentang antara
inti internal dan struktur tabung eksternal hanya menghubungkan di lokasi sambungan pin
tunggal saja. Hal ini memungkinkan angin, beban hidup, dan beban mati tersebar lebih
merata ke seluruh struktur sehingga salah satu bagian dari sistem tidak mengalami tekanan
berlebih.
a. Pindahkan gulungan di menara
Gulungan transfer dilakukan untuk mengumpulkan kolom dibutuhkan di ketinggian
menengah di menara untuk mengatasinya dengan meningkatnya luas lantai. Rentang
gulungan transfer antara inti internal dan struktur tabung eksternal. Mereka biasanya terletak
di lantai pabrik di dalam gedung agar tersembunyi dari pandangan dan meminimalkan
dampak ke arsitektur dan penggunaan lantai. Ukuran anggota besar gulungan transfer berarti
a potensi gulungan ini untuk bertindak sebagai cadik saat mereka terhubung ke atas tabung
eksternal dengan inti baja internal. Sebuah efek cadik tidak diinginkan karena ini akan terjadi
kemudian memperumit jalur beban seismik primer. (Itu Stabilitas seismik bangunan dicapai
melalui framing diagrid dari struktur tabung luar). Untuk mencegah kondisi ini, gulungan
transfer terhubung ke inti internal dan kolom eksternal pada pin tunggal- lokasi gabungan
saja. Analisis rinci dilakukan untuk pastikan tidak ada efek cadik yang dihasilkan dari rangka
transfer geometri.

b. Pindahkan gulungan di bagian bawah emperan


Di 36 lantai di atas tanah, dua menara miring engkol secara horizontal dan kantilever 75 m
ke luar di udara untuk bergabung bersama membentuk loop kontinu yang mendefinisikan
bentuk bangunan. Ini mencakup struktur kantilever 75 m 13 lantai dan dikenal sebagai
"emperan". Overhang lantai didukung oleh kolom yang mendarat di truss transfer. Gulungan
ini membentang di dua lantai paling bawah dari emperan dalam dua arah menghubungkan
kembali ke tabung eksternal struktur. Jadi keseluruhan struktur overhang pada akhirnya
didukung dari struktur tabung eksternal.

c. Transfer gulungan di studio Gulungan transfer utama juga terletak di pangkalan (podium)
bagian dari bangunan. Rentang gulungan ini di atas studio besar untuk menopang kolom dan
lantai di atasnya mereka di dalam gedung.
3.3.6. Sistem Sruktur Balok
Pada gambar di bawah ini dapat dilihat detail hubungan antara sistem
struktur balok lantai rangka baja, kolom dan sistem bresing. Dan dapat dilihat
pula dimensi material baja yang digunakan pada balok lantai dan bagian luar
rangka dinding struktural (skeleton) yaitu sistem struktur tabung.

Gambar 20.Pemasangan konstruksi baja pada Gedung Kantor Pusat CCTV

3.3.7.Sistem Struktur Dinding


Pada gambar di bawah ini terlihat detail dinding luar sistem struktur bangunan yang
terbuat dari baja dengan profil khusus sebagai “kotak baja” untuk menambah tenaga
namun dengan bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan baja “masif”. Material baja
diberi bahan pelindung yang tahan api untuk melindungi dari kebakaran atau panas yang
berlebihan, sehingga memberikan keamanan pada saat terjadi kebakaran.
Pada gambar di bawah ini juga terlihat hubungan / hubungan antara rangka aluminium
dan jendela kaca dengan struktur utama sistem.
Gambar 21.. Detail hubungan konstruksi baja dengan rangka aluminium dan kaca pada
Gedung Kantor Pusat CCTV

3.3.8. Efisiensi dan Ekonomis

Gambar: Diagram bangunan berkelanjutan


Sumber: https://www.mdpi.com

3.3.9. Simplisistik dan Klariti

Gambar: Simplisistik struktur CCTV Headquarters


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/361695413796882055/

3.3.10.Kerampingan Struktur

3.4. MEKANISME BEBAN STRUKTUR


3.4.1. Jenis Beban Struktur
Beban Reguler
a.Beban Langsung.
 Orang‑orang.
 Furnitur.
 Peralatan teknis.
 dll
b.Beban Mati.
 Furnitur Tetap.
 Helipad.
 Struktur.
 Sistem Lantai / Langit‑langit.
 dll

c.Gravitasi
d.Lateral
e.Seismik

3.4.2. Sistem Transfer Beban

Gambar: Mekanisme transfer beban CCTV Hq.


Sumber: http://jimmyhxy.weebly.com

Gambar: Mekanisme transfer beban CCTV Hq.


Sumber: http://jimmyhxy.weebly.com

3.5. PROSES KONSTRUKSI

3.5.1 Urutan Konstruksi dan Termal Analisis


Metode konstruksi dan tahapannya diurut mulai dari yang paling
berdampak penting pada beban mati distribusi dan tegangan terkunci terakhir
dalam struktur elemen. Oleh karena itu, konstruksi dilakukan secara bertahap
mulai dari bagian integral dari desain dan analisis struktur. Untuk
memungkinkan fleksibilitas dalam konstruksi kontraktor metode dan program,
batas atas dan bawah kondisi konstruksi dipertimbangkan dalam desain analisis.
Kondisi batas bawah diasumsikan minimal pembangunan menara miring
sebelum pembangunan dari overhang dimulai. Dengan demikian, batas bawah
menempatkan beban paling banyak ke dalam struktur overhang karena berfungsi
sebagai a penyangga antara dua menara. Kondisi batas atas asumsikan dua
menara dibangun dengan baik sebelum konstruksi overhang dimulai.

Di antara dua ekstrem ini, kontraktor dapat memilih programnya dan prosedur
ereksi yang sesuai. Sambungan konstruksi dari dua menara untuk membentuk
Tautan overhang loop tertutup juga dinilai dan dirancang sangat detail.
Sambungan tautan berhasil sangat sensitif terhadap efek termal angin dan jalur
matahari dan pemeriksaan serta tindakan yang ketat diuraikan di spesifikasi
teknis proyek untuk memfasilitasi yang tepat implementasi dari bagian
pekerjaan ini. Terlepas dari ukurannya, loop terus menerus selesai struktur
bangunan, dibingkai setinggi 160 m × 160 m × 234 m volume ruang, tidak
mengandung gerakan atau ekspansi sendi. Ini bertentangan dengan persyaratan
kode tetapi diharuskan mengingat bentuk dan sistem stabilitas struktural
bangunan. Untuk membenarkan penghilangan sendi gerakan, analisis dilakukan
untuk memeriksa desain terhadap kisaran suhu ekstrim di Beijing (30 tahun
kisaran suhu maksimum adalah –27,4 C hingga +40,6 C). Itu Hai Hai analisis
dan desain yang terlibat menilai efek tekanan termal terkunci dalam elemen
bangunan selama konstruksi, dengan mempertimbangkan musim dan suhu di
mana elemen-elemen itu didirikan, dan fluktuasi suhu musiman pasca
konstruksi. Itu desain termal juga secara khusus difokuskan pada ukuran dan
hubungan konstruksi dari struktur sambungan yang menggantung.

3.5.2. Pengerjaan Struktur Pondasi


Sistem pondasi yang digunakan ialah Piled‑Raft
a.Persyaratan pondasi
 Beban superstruktur
 Kondisi tanah
 Ketingian air
 Getaran seismik
 Sumber daya area
 Waktu
 Biaya

b.Pengujian pondasi
 Tes pondasi tiang pancang
 Tes pondasi rakit

c. Masalah yang dihadapi


 Kantilever
 Beban tidak rata
 Tanah memiliki daya dukung yang rendah
 Hindari menekuk dan menggeser

3.5.3. Pengerjaan Struktur Kolom


Sejak awal, diputuskan untuk mengadopsi kulit luar kolom miring, balok
tepi horizontal dan triangulasi menguatkan pada pola dua lantai untuk
membentuk tabung tertutup struktur untuk menopang bangunan. Selanjutnya
dilakukan penguat struktur tabung memberi banyak beban alternatif jalur. Fitur
ketahanan seperti itu sangat diinginkan, terutama di Beijing yang sensitif
terhadap gempa. Ini juga menyediakan keselamatan jika terjadi insiden desain
yang ekstrem, seperti penghapusan ledakan kolom utama di gedung. Itu struktur
diagrid eksternal juga diekspresikan dengan tegas dalam fasad gedung. Ini secara
visual mengekspresikan pola kekuatan di tabung eksternal, memperkuat
transparansi di antaranya struktur dan arsitektur, filosofi yang kuat di desain
bangunan. Pola diagrid unik di bagian luar struktur tiba setelah iterasi ekstensif
dan optimalisasi, bekerja sama erat dengan arsitek.

3.5.4. Proses Konstruksi Vertikal


Struktur internal didukung oleh baja vertikal kolom dan inti. Inti miring
pada awalnya dianggap dalam desain, agar sejajar dengan menara yang miring
dan untuk memungkinkan konsistensi tata letak pelat lantai. Namun mereka
dikesampingkan karena berbagai alasan termasuk kendala tentang pengadaan
sistem lift. Selain itu, dalam mendukung struktur sebanyak mungkin secara
vertikal struktur, momen terbalik pada fondasi dikurangi. Dinding tabung luar
yang miring dan vertikal
elemen internal bergabung untuk membuat lantai yang unik konfigurasi untuk
setiap lantai gedung. Itu adalah rentang lantai antara inti atau kolom internal dan
perubahan di setiap lantai. Pindah ke atas gedung, lantai bentang meningkat pada
dua sisi bangunan yang berdekatan dan menurun di dua sisi berlawanan lainnya.
Sebagai konsekuensi, di mana bentang lantai berkurang pada sisi miring ke
dalam gedung, beberapa kolom internal dapat dilepas sekali jarak menjadi dapat
dikelola secara struktural menjadi satu menjangkau. Untuk alasan yang sama,
begitu luas lantai meningkat di sisi bangunan yang condong ke luar mulai
berdampak pada tinggi lantai jadi karena peningkatan balok kedalaman, kolom
tambahan diperkenalkan.
3.5.5. Penyambungan Kantilever
3.5.6. Penyelesaian Akhir
BAB IV:
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN

Anda mungkin juga menyukai