Krisis Hipertensi
Hipertensi
Hipertensi
DEFINISI
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan
darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik (TDD) ≥90 mmHg
Oleh karena itu, penegakan diagnosis hipertensi tidak serta merta menunjukkan bahwa
individu tersebut harus diterapi, melainkan perlu dilakukan asisten faktor risiko
terlebih dahulu.
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026#d3e1581
Penegakan Diagnosis
Asesmen Risiko Kardiovaskular
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026#d3e1581
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Dapat dilakukan untuk penilaian HMOD
TATALAKSANA
INTERVENSI POLA HIDUP
1. Pembatasan Konsumsi Garam
Rekomendasi penggunaan natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari (setara 1 sendok teh
garam dapur).
2. Perubahan Pola Makan
Disarankan untuk konsumsi makanan seimbang yang mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah-
buahan segar, susu rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun),
membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh.
3. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal
Mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/ m2)
dengan lingkar pinggang <90 cm pada laki-laki dan <80 cm pada perempuan.
4. Olahraga teratur
Berolahraga setidaknya 30 menit latihan aerobik dinamik berintensitas sedang (seperti: berjalan,
joging, bersepeda, atau berenang) 5-7 hari per minggu.
5. Berhentik Merokok
Lima golongan obat antihipertensi utama yang rutin direkomendasikan yaitu: ACEi,
ARB, beta bloker, CCB dan diuretik. Algoritma farmakoterapi telah dikembangkan
untuk memberikan rekomendasi praktis pengobatan hipertensi. Beberapa rekomendasi
utama, yaitu:
1. Inisiasi pengobatan pada sebagian besar pasien dengan kombinasi dua obat. Bila
memungkinkan dalam bentuk SPC, untuk meningkatkan kepatuhan pasien
2. Kombinasi dua obat yang sering digunakan adalah RAS blocker (Renin-
angiotensin system blocker), yakni ACEi atau ARB, dengan CCB atau diuretik.
3. Kombinasi beta bloker dengan diuretik ataupun obat golongan lain dianjurkan
bila ada indikasi spesifik, misalnya angina, pasca IMA, gagal jantung dan untuk
kontrol denyut jantung
TATALAKSANA
PANDUAN INISIASI TERAPI OBAT
4. Pertimbangkan monoterapi bagi pasien hipertensi derajat 1 dengan risiko
rendah (TDS <150mmHg), pasien dengan tekanan darah normal-tinggi dan
berisiko sangat tinggi, pasien usia sangat lanjut (≥80 tahun) atau ringkih.
5. Penggunaan kombinasi tiga obat yang terdiri dari RAS blocker (ACEi atau
ARB), CCB, dan diuretik jika TD tidak terkontrol oleh kombinasi duaobat.
6. Penambahan spironolakton untuk pengobatan hipertensi resisten, kecuali ada
kontraindikasi.
7. Penambahan obat golongan lain pada kasus tertentu bila TD belum terkendali
dengan kombinasi obat golongan di atas.
8. Kombinasi dua penghambat RAS tidak direkomendasikan.
Jenis-jenis Obat Antihipertensi Oral
D 1. Hipertensi Maligna
E Hipertensi berat (umumnya derajat 3) dengan perubahan gambaran funduskopi (perdarahan
retina dan atau papiledema), mikroangiopati dan koagulasi intravaskular diseminasi serta
F ensefalopati (terjadi pada sekitar 15% kasus), gagal jantung akut, penurunan fungsi ginjal
I akut
N 2. Hipertensi berat dengan kondisi klinis lain
Dan memerlukan penurunan tekanan darah segera, seperti diseksi aorta akut, iskemi
I miokard akut atau gagal jantung akut.
S 3. Hipertensi berat mendadak akibat feokromositoma, berakibat kerusakan organ
I 4. Ibu hamil dengan hipertensi berat atau preeklampsia.
Hipertensi urgensi merupakan hipertensi berat tanpa bukti klinis keterlibatan organ target.
Umumnya tidak memerlukan rawat inap dan dapat diberikan obat oral
PENEGAKAN DIAGNOSIS
● Pemeriksaan Fisik
● Pemeriksaan Penunjang
TATALAKSANA
Strategi Pentalaksanaan :
1. Konfirmasi organ target terdampak, tentukan penatalaksanaan spesifik selain
penurunan tekanan darah. Temukan faktor pemicu lain kenaikan tekanan darah
akut, misalnya kehamilan, yang dapat mempengaruhi strategi penatalaksanaan.
2. Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang aman.
3. Tentukan obat antihipertensi yang diperlukan. Obat intravena dengan waktu
paruh pendek merupakan pilihan ideal untuk titrasi tekanan darah secara hati-
hati, dilakukan di fasilitas kesehatan yang mampu melakukan pemantauan
hemodinamik kontinyu
TATALAKSANA
● Obat-obat Hipertensi
Emergensi yang tersedia
di Indonesia
TATALAKSANA
● Rekomendasi Tatalaksana
TATALAKSANA LANJUTAN
Setelah tekanan darah mencapai tingkat aman dan stabil
dengan terapi oral, pasien dapat rawat jalan. Kontrol rawat
jalan dianjurkan minimal satu kali sebulan hingga target
tekanan darah optimal tercapai dan dilanjutkan kontrol
teratur jangka panjang.
SOAL UKMPPD
1. Seorang perempuan 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa pusing.. Ia memiliki riwayat HT
sejak 5 tahun yang lalu riwayat minum obat tidak teratur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran composmentis tekanan darah 170/110 mmHg nadi 90 kali/menit, laju respirasi 16 kali/menit, suhu
36,7°C
Apakah diagnosis pasien diatas ?
A. Pre hipertensi
B. Hipertensi grade 1
C. Hipertensi grade 2
D. Hipertensi grade 3
E. Hipertensisistolik dandiastolik
SOAL UKMPPD
2. Laki-laki, 54 tahun datang untuk kontrol tekanan darah. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 10 tahun
lalu namun tidak rutin minum obat. Selama ini pasien mengaku tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan
umum baik, kesadaran kompos mentis, TD 200/150 mmHg, N 100 kali/menit, Tax 37C, RR 20 kali/menit. Lain-lain
dalam batas normal. Apa diagnosis Dada pasien ini?
A. Pre-hipertensi
B. Hipertensi derajat 1
C. Hipertensi derajat 2
D. Hipertensi urgensi
E. Hipertensi emergensi
SOAL UKMPPD
3. Seorang perempuan, 50 tahun, datang ke poli umum untuk medical check-up rutin. Pasien memiliki riwayat DM sejak
8 tahun yang lalu namun tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan didapatkan TD 160/100 mmH, nadi 88x/menit, laju
napas 20x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP 240 mg/dL, GDS 290 mg/dL, ureum 90
mg/dL, kreatinin 5,7 mg/dL dan protein dipstick +3. Obat hipertensi yang paling tepat diberikan pasien adalah….
A. Amlodipine 1x10 mg PO
B. Bisoprolol 1x2,5 mgPO
C. Captopril 3x6,25 mg PO
D. Candesartan 1x16 mg PO
E. Hidroklorotiazid 1x50 mg PO
Terimakasih