Anda di halaman 1dari 19

12

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Manusia pada umumnya memiliki sekitar 10.000 taste buds. Secara fisiologis
sensitivitas indera pengecap pada manusia akan mengalami penurunan. Penurunan
sensitivitas ini terjadi bersamaan dengan penurunan vaskularisasi yang disebabkan
secara umum oleh faktor usia. Biasanya penurunuan sensitivitas ini terjadi pada usia
50 tahun keatas. Hal yang sama dapat kita lihat pada penyepitan ruang pulpa yang
dikarenakan oleh penurunan daya vaskularisasi dan pensarafan seiring bertambahnya
usia.12

2.1 Lansia
Lansia merupakan kelompok orang yang berumur lebih dari 60 tahun yang
secara fisiologis telah mengalami kemunduran baik dari segi biologis, ekonomi
maupun sosial secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat
dihindarkan. Menjadi tua merupakan suatu fenomena alamiah sebagai akibat proses
menua. Fenomena ini bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan yang wajar
yang bersifat universal. Menjadi tua ditentukan secara genetik dan dipengaruhi oleh
gaya hidup seseorang.13
Pembagian usia lanjut secara epidemiologis, yaitu: 65-74 tahun, 75-84 tahun,
dan >85 tahun. World Health Organization (WHO) membagi usia lanjut menjadi
beberapa kelompok, yaitu: Usia lanjut (elderly) 60-75 tahun, Tua (old) >75-90 tahun,
Sangat tua (very old) > 90 tahun.5
Proses menua merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh yang berjalan
perlahan-lahan tapi pasti, pada proses menua terjadi penurunan fungsi tubuh secara
berangsur-angsur dan akhirnya menjadi manusia dengan usia lanjut. Proses menua
dapat menimbulkan keluhan atau kelainan, baik pada jaringan keras ataupun jaringan
lunak rongga mulut. Ketika bertambah tua, ditambah dengan menurunnya nafsu
makan, maka dapat dipahami bahwa golongan usia lanjut merupakan kelompok yang

Universitas Sumatera Utara


13

rentan terhadap penyakit dan cacat karena terjadinya perubahan organobiologik tubuh
akibat proses degeneratif alamiah. Menurut fungsi faali serta parameter metabolisme
seiring dengan meningkatnya usia akan mengganggu penggunaan zat gizi.5
Biasanya orang tua mengeluh tidak adanya rasa makanan. Keluhan ini dapat
disebabkan karena karena dengan bertambahnya usia mempengaruhi kepekaan rasa
akibat berkurangnya jumlah pengecap pada lidah, kehilangan unsur-unsur reseptor
pengecap juga dapat mengurangi fungsional yang dapat mempengaruhi turunnya
sensasi rasa, perubahan ini harus diingat orang tua mengenai berkurangnya
kenikmatan pada saat makan.5

2.2 Lidah
Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan
salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di
dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak
terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan minum.4
Pada umumnya lidah memiliki beberapa fungsi yaitu membantu proses
pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu
menelan, mendorong makanan ke dalam faring ( pada waktu menelan ), pembersihan
mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara.
Lidah sebagai indera pengecap dan perasa berfungsi untuk merasakan rasa dari
benda-benda yang masuk kedalam mulut. Lidah dapat merespon berbagai macam rasa
seperti rasa asam, rasa manis, rasa pahit, rasa asin dan pedas.2

2.2.1 Anatomi Lidah


Lidah adalah organ muscular yang dapat digerakkan yang memainkan bagian
penting dalam mastikasi, menelan, menyedot, dan dalam berbicara. Lidah terletak
pada bagian dalam permukaan gigi di bawah permukaan langit-langit keras dan
lunak. Ujung lidah kontak dengan langit-langit keras di belakang gigi seri atas.
Bagian belakang lidah menghadap ke depan faring dan membentuk bagian dinding
anterior dari faring oral, bagian atasnya kontak dengan langit-langit lunak.14

Universitas Sumatera Utara


14

Lidah berwarna merah dan permukaannya tidak rata. Lidah terdiri atas dua
kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi untuk
melakukan semua gerakan lidah. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada
bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan menekan makanan
pada langit-langit dan gigi. Kemudian mendorongnya masuk ke faring.15
Lidah terbagi menjadi radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung
lidah), dan apeks lingua (ujung lidah). Permukaan membran mukosa lingua bagian
oral/atas bersifat kasar karena adanya papilla lingua (tempat reseptor pengecapan),
yaitu :2,15
a. Papilla valata yang merupakan papilla besar dan memiliki permukaan yang
datar terletak didepan sulcus terminalis.
b. Papilla folliata merupakan lipatan-lipatan kecil pada membran mukosa
c. Papilla fungiform merupakan papilla yang bentuknya seperti jamur, terletak
diantara papilla filiformis.taste bud ditemukan pada permukaan superior papilla ini.
Lidah merupakan bagian otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup
oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya
tonjolan-tonjolan yang disebut papilla yang merupakan akhiran-akhiran saarf
pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Jumlah papilla pada setiap
orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papilla lebih banyak daripada
laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papilla akan lebih peka terhadap rasa.4,2,9

Gambar 1. Bagian-bagian pada lidah2

Universitas Sumatera Utara


15

Pada lansia, manifestasi yang sering terlihat adalah atrofi papil lidah dan
terjadinya fisura-fisura. Sehubungan dengan ini maka terjadi perubahan persepsi
terhadap pengecapan. Akibatnya orang tua sering mengeluh tentang kelainan yang
dirasakan terhadap rasa. Dimensi lidah biasanya membesar dan akibat kehilangan
sebagian besar gigi, lidah bersentuhan dengan pipi waktu mengunyah, menelan dan
berbicara.7

2.2.2 Fisiologi Lidah


Seluruh rasa dapat dirasa oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa
akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa pahit dikecap pada dorsum lingua, rasa
asam sepanjang tepi lidah, manis pada ujung lidah, dan asin pada dorsum di anterior.
Keempat sensasi dapat diindrakan pada faring dan epiglotis. Tunas pengecapan secara
histologis tidak berbeda dalam area berbeda, tetapi kehadiran perbedaan fisiologis
telah diperlihatkan dengan merekam aktifitas listrik serabut saraf dari tunas
pengecapan.16
a. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa hampir
sebanding dengan logaritma dan konsentrasi ion hidrogen yaitu makin asam suatu
rasa semakin kuat sensasi yang dibentuk.16
b. Rasa Asin
Kualitas rasa berbeda-beda antara garam yang satu dengan garam yang lain.
Garam membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa asin kation, yaitu rasa asin anion
walaupun berperan lebih sedikit.16
c. Rasa Manis
Tidak dibentuk oleh suatu golongan kelas substansi kimia saja. Ada beberapa
tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa manis misalnya yang membentuk rasa
manis gula, glikol, aldehid, keton, amida, dan asam amino. Kebanyakaan substansi
yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik. Perubahan yang sangat
kecil pada radikal sederhana dapat mengubah substansi dari rasa manis menjadi
pahit.16

Universitas Sumatera Utara


16

d. Rasa Pahit
Substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi
organik yaitu, substansi rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alkaloid
meliputi banyak zat yangdigunakan dalam obat-obatan. Rasa pahit dengan intensitas
tinggi biasanya membuat makanan tersebut dibuang karena di dalamnya terdapat
tanaman beracun yang mengandung banayak toksin yang mematikan.Salah satunya
yang dapat menimbulkan rasa sangat pahit adalah alkaloid.16

Gambar 2. Letak reseptor rasa pada lidah15

2.3 Mekanisme Pengecapan


Pengecapan adalah daya seseorang secara subjective untuk mengetahui cita
rasa makanan/minuman.Pengecapan merupakan keadaan umun yang sangat berperan
pada persepsi pengecapan makanan yang dideteksi oleh indera pengecap di dalam
rongga mulut dan keberadaan elemen-elemen dalam makanan yang merangsang
ujung-ujung saraf nyeri. Makna penting dari pengecapan terletak pada fakta yang
memungkinkan manusia memilih makanan yang sesuai dengan keinginannya dan
mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan.12
Pada manusia, papil pengecap terletak di mukosa epiglotis, palatum, dan
faring serta di dinding papilla fungiformis dan papilla valata lidah.Terdapat hampir 5
pengecap pada papilla fungiformis, dan pail-papil tersebut biasanya terletak di puncak

Universitas Sumatera Utara


17

papilla. Papilla valata yang lebih besar masing-masing mengandung sampai 100 papil
pengecap, biasanya terletak di sisi papilla. Papilla filiformis yang kecil, berbentuk
kerucut, dan menutupi dorsum lidah biasanya tidak mengandung papil pengecap.
Seluruhnya terdapat 10.000 papil pengecap.4,17
Organ pengecapan bagian perifer disebut taste buds (caliculus gustatorious)
yang meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30
milimeter dan panjang sekitar 1/16 milimeter. Ketika lahir, kita memiliki sekitar
10.000 taste buds, akan tetapi setelah usia 45 tahun jumlahnya malah berkurang.
Taste buds merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya
disebut sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sel reseptor. Sel-sel reseptor ini
terus menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel disekitarnya
dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari.17,18
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah.
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak
dan merangsang ujung-ujung serabut pengecap kemudian timbul impuls yang akan
menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossofaringeal (IX). Impuls dari daerah
lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls dari ketiga syaraf tersebut
menyatu di medulla oblongata untuk masuk ke nucleus traktus solitaries (Gambar 3).
Axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian
akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di
postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dpaat
mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.16,18,19
Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa
oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang
berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap
taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.16

Universitas Sumatera Utara


18

Gambar 3. Proses impuls saraf dari lidah ke otak18

2.4 Sensitivitas Pada Lidah


Sensitivitas terhadap semua rasa terdistribusi pada keseluruhan lidah dan juga
pada bagian mulut yang memiliki pengecap rasa (epiglotis, palatum lunak). Seperti
yang kita ketahui rasa makanan dan minuman yang dikenal adalah manis, asam, asin,
pahit, pedas, kelat dan sebagainya. Tetapi ada lagi rasa lezat, rasa teh, rasa coklat, rasa
lemak, rasa sepat dan sebagainya.2,9,16
Sensitivitas pengecapan terhadap rasa memiliki ambang batas yang berbeda-
beda pada setiap rasa.Ambang batas sensitivitas untuk rasa pahit termasuk yang
paling rendah, karena sel kecap tersebut dapat mengenali rasa pahit pada konsentrasi
yang paling rendah.Ambang batas yang terendah setelah rasa pahit yaitu rasa asam.
Kemudian rasa manis dan asin memiliki ambang batas yang hampir sama namun
lebih tinggi daripada rasa asam.16,18,19
Untuk mengetahui ambang sensitivitas pengecapan manusia bisa dilakukan uji
sensitivitas pada indera pengecap. Adapun uji sensitivitas indera pengecap bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan kemogustometri dan elektrogustometri.19
Kemogustometri melibatkan penerapan tastans kimia terhadap mukosa mulut,
sedangkan elektrogustometri melibatkan penerapan arus anodal langsung sebagai
rangsangan untuk membangkitkan respon gustatori (Gambar 4). Kedua tes ini pada

Universitas Sumatera Utara


19

dasarnya bersifat subjektif. Kemogustometri membutuhkan ketersedian tastants kimia


yang berbeda di berbagai kosentrasi. Hal ini juga membutuhkan proses pembersihan
mukosa mulut sebelum penerapan stimulus. Teknik pengukuran rasa dapat
menentukan baik kualitas dan kuantitas rasa.19

Gambar 4. Elektrogustometri19

Kemogustometri contohnya adalah penggunaan strip filter, cotton buds


direndam dalam stimulan yang berbeda dan dengan maengguanakan pipet tetes
larutan diteteskan pada daerah tertentu lidah (Gambar 5). Sejumlah metode telah
dikembangkan untuk menentukan metode yang memungkinkan untuk mendeteksi
berbagai stimulant untuk dapat membantuk mendeteksi perubahan halus dalam
pengecapan. Untuk mengatasi kelemahan kemogustometri dan untuk membuat
pengukuran rasa mudah dan umum dalam pengaturan klinis, elektrogustometri
muncul.19

Gambar 5. Taste strip19

Universitas Sumatera Utara


20

2.5 Pasta Gigi


Menurut American Dental Association (ADA) pasta gigi adalah pasta, gel atau
serbuk yang membantu menghilangkan plak. Plak merupakan bakteri yang terbentuk
pada gigi dan gusi. Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama
sikat gigi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi yang terdiri dari
kalsium karbonat yang halus, dicampur dengan gliserin ditambah dengan ramuan
untuk menghambat tumbuhnya kuman-kuman dan memberi rasa segar agar disukai
pemakai. Biasanya digunakan dengan sikat gigi.20
Fungsi utama pasta gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau
minuman, menjaga gigi sebersih mungkin, menjaga kesehatan gigi dan gusi,
menghilangkan bau yang tidak sedap dalam rongga mulut, menyegarkan pernafasan,
dan dapat mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam
mulut, serta mencegah terjadinya karang gigi dan radang gusi.20,21
Selain tersedia dalam berbagai merek pasta gigi juga memiliki kandungan
yang bermacam-macam,ada yang bisa memutihkan, memperkuat hingga membuat
nafas segar. Pasta gigi juga tersedia dalam berbagai macam rasa, mulai dari rasa
buah-buahan, hingga rasa mint yang menyegarkan. Terdapat pasta gigi untuk gusi
berdarah, gigi yang sensitif hingga pasta gigi untuk perokok.20
Adapun syarat-syarat pasta gigi yang baik adalah :21
1. Mempunyai daya abrasif yang minimal tetapi mempunyai daya pembersih
yang maksimal.
2. Dapat mengemulsikan kotoran-kotoran yang ada di dalam mulut.
3. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri yang ada di
dalam mulut.
4. Tidak menimbulkan banyak busa.
5. Tidak bersifat toksik atau beracun .
6. Dapat memberi kesegaran dalam rongga mulut dan memiliki rasa yang
menyenangkan.

Universitas Sumatera Utara


21

2.5.1 Komposisi Dari Pasta Gigi


Hampir semua pasta gigi terdiri lebih dari satu unsur bahan aktif dan hampir
semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta
gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, air,
detergen bahan pelembab, bahan perekat, bahan pemutih, bahan penambah rasa dan
satu atau lebih bahan terapeutik.22
Bahan abrasif merupakan zat yang berfungsi menghilangkan pewarnaan
ekstrinsik dari permukaan gigi serta memoles permukaan gigi. Bahan abrasive yang
biasa digunakan adalah kalsium karbonat, dikalsium fosfat,siliokon oksida,
alumunium oksida, dan polivinil klorida.22
Detergent atau foaming agent yang digunakan pada pasta gigi adalah sodium
lauryl sulphate, sodium n-lauryl sarcosinate, dan sodium cocomonoglycride
sulfonate. Sodium lauryl sulphate merupakan bahan pembersih yang paling sering
digunakan . 23
Humectant atau pelembab adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga
kelembaban. Humectant yang sering digunakan adalah gliserin, propilenglikol, dan
sorbitol. 23
Triclosan adalah anti mikroba yang dapat mengurangi plak dan mencegah
gingivitis. Triclosan juga merupakan anti fungi, anti virus dan merupakan bahan
anionic. 24
Bahan perekat dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan
cara mencegah terjadinya pemisahan dalam solid dan liquid pada suatu pasta gigi.26
Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa
yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, rasa stroberi, kayu manis bahkan rasa
permen karet untuk pasta gigi anak.24
Bahan terapeutik yang biasa ditambah pada pasta gigi adalah fluor, bahan
desensitisasi, bahan anti tar-tar, bahan anti mikroba, bahan pemutih dan bahan
pengawet.24

Universitas Sumatera Utara


22

2.5.2 Jenis Pasta Gigi


Ada beberapa jenis pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini, semua jenis
berbeda-beda tergantung manfaat dari masing-masing pasta gigi tersebut. Jenis-jenis
pasta gigi berdasarkan fungsinya adalah :11,22
Pasta gigi yang beredar dipasaran umumnya mengandung fluor.Pasta gigi
fluoride efektif dalam mencegah dan mengendalikan karies gigi. Fluor dapat
menghambat demineralisasi enamel dan meningkatkan remineralisasi. Fluor sangat
berperan penting terhadap peningkatan kesehatan gigi. 11,22
Banyak pasta gigi telah diformulasikan mengandung senyawa anti mikroba
untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi.Salah satu senyawa
tersebut adalah triclosan.Triclosan adalah suatu antimikroba anionic dengan spectrum
luas terhadap kebanyakan bakteri yang membentuk plak. Anti mikroba ini terabsorbsi
ke permukaan oral tetapi tidak menimbulkan stein. 11,22
Hipersensitifitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit, berupa
rasa sakit yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang tersingkap dalam
menerima stimulus yang berasal dari luar. Jenis bahan densitisasi yang digunakan
dalam pasta gigi adalah Potassium citrate dan Stronsium chloride. 11,22
Pasta gigi pemutih biasanya tidak mengandung pemutih.Sebaliknya pasta gigi
tersebut mengandung partikel abrasif atau bahan kimia yang efektif mengikat dan
menggosok noda gigi dan membantu mengeluarkan noda dari permukaan gigi. Pasta
gigi untuk pemutih meliputi enzim, peroksida, surfaktan, sitrat, pirofosfat dan
hexametaphosphate. 11,22

2.6 Efek Sodium Lauryl Sulphate Terhadap Rongga Mulut


Sodium Lauryl Sulphate (SLS) adalah suatu bahan kimia yang digunakan
sebagai detergen pada sabun cuci mobil, pembersih lantai, shampo, sabun mandi dan
juga pasta gigi. Bahan ini menghasilkan busa selama penyikatan gigi, yang berfungsi
untuk melonggarkan perlekatan makanan dan plak pada email gigi, serta membantu
pasta gigi sampai ke sela-sela gigi.25,26

Universitas Sumatera Utara


23

Secara umum fungsi SLS sebenarnya adalah untuk menurunkan tegangan


permukaan larutan sehingga dapat melarutkan minyak serta membentuk mikro emulsi
menyebabkan busa terbentuk. Hampir 99 % jenis pasta gigi yang menggunakan SLS
sebagai salah satu bahan kandungan untuk membentuk busa.25
Menurut Bante (1994) menyebutkan penggunaan SLS sebagai detergen pada
pasta gigi dapat menyebabkan efek samping yang merugikan bagi jaringan lunak
dalam rongga mulut. Penelitian ini menguji 6 pasta gigi dengan jenis dan konsentrasi
detergen berbeda-beda, serta pada 1 pasta gigi yang tidak mengandung detergen.26
SLS yang digunakan melebihi batas yang dianjurkan dapat menyebabkan
iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida suatu molekul protein sehingga
merubah struktur protein. Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai
protein saliva berubah sehingga kelarutan saliva berkurang.6,25
Penurunan sensitivitas rasa manis terjadi akibat denaturasi rantai polipeptida
pada protein transmembran pada taste buds dan penurunan tegangan permukaan
saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan mengganggu sensitivitas rasa
manispada lidah. Denaturasi dapat dipengaruhi oleh faktor panas, pH, bahan kimia
dan mekanis. Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh denaturasi protein antara lain
ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik, ikatan ionik antara ion positif dan ion negatif,
serta ikatan intramolekuler. SLS menyebabkan tegangan permukaan saliva berkurang
sehingga menurunkan kelarutan saliva mengakibatkan mukosa rongga mulut
bertambah kering dan rasa tajam pada lidah.9,6

2.7 Frekuensi Berkumur Setelah Menyikat Gigi


Berkumur setelah menyikat gigi berperan cukup penting dalam menjaga gigi
tetap sehat. Berkumur adalah suatu upaya untuk menjaga dan membersihkan gigi
dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah
makan. Berkumur juga dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan
menjaga gusi dari luka. Berkumur memerlukan air (H2O) yang memiliki deskripsi
cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berasa, serta mempunyai pH cairan 5,0 dan
7,0. Air juga sering digunakan sebagai pelarut.7,10

Universitas Sumatera Utara


24

Disarankan agar setelah menyikat gigi, jangan terlalu banyak berkumur.


Berkumur mempengaruhi proses remineralisasi atau penambahan mineral pada gigi
yang didapat dari pasta gigi. Semakin banyak berkumur, semakin banyak jumlah
mineral dari pasta gigi yang hilang.7,10
Tambahan mineral pada pasta gigi umumnya dalam bentuk fluoride.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan mineral di gigi yang hilang akibat asam
yang berasal dari plak bakteri dan gula. Dengan kata lain, sikat gigi merupakan
kegiatan yang penting dalam terjadinya proses ini. Gigi akan menyerap fluoride dari
pasta gigi. Namun, dengan berkumur yang banyak, mineral ini akan banyak
terbuang.7,10
Pasta gigi yang mengandung fluoride juga penting dalam menghilangkan plak
yang mengandung bakteri di gigi, serta mencegah gangguan gigi sensitif yang
diakibatkan oleh penipisan enamel gigi. Meskipun banyak manfaat yang didapat dari
fluoride, tetapi penggunaannya secara berlebihan juga memiliki risiko. Penggunaan
fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis pada enamel gigi, bahkan
membahayakan organ dalam tubuh lainnya.7,10

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecapan


Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas pengecapan diantaranya:
1.Usia
Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa. Penurunan sensitivitas indra
pengecapan merupakan masalah fisiologis yang terjadi pada lansia. Hal ini
disebabkan karena terjadinya kemunduran dalam hal fisik maupun biologis dimana
pada proses menua terjadi penurunan jumlah papila sirkumvalata seiring
bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi pada taste buds.27,28
2. Saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan
ekosistem di dalam rongga mulut. Saliva merupakan hasil sekresi dari beberapa
kelenjar saliva, dimana 93 % dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar

Universitas Sumatera Utara


25

saliva mayor yang meliputi kelenjar parotid, submandibular, dan sublingual,


sedangkan sisa 7% lainnya disekresikan oleh kelenjar minor yang terdiri dari kelenjar
labial, palatinal, glossopalatinal, dan lingual.27,29

Gambar 6.Kelenjar saliva21

Beberapa fungsi saliva adalah :


Aliran saliva yang terbentuk didalam acini bersifat isotonic, saliva mengalir
melalui duktus dan mengalami perubahan menjadi hipotonik. Kandungan hipotonik
saliva terdiri dari gukosa, sodium, klorida, urea, dan memeiliki kapasitas untuk
memeberikan kelarutan substansi yang memungkinkan gustatatory buds merasakan
aroma yang berbeda. Pada saliva terdapat kapasitas buffer yang merupakan suatu
substansi yang dapat membantu untuk mempertahankan agar pH tetap netral. Buffer
dapat mentralisasi asam dan basa. Saliva memiliki kemampuan untuk mengatur
keseimbangan buffer pada rongga mulut.29
Saliva berfungsi sebagai self cleansing terutama pada saat tidur dimana
produksi saliva berkurang. Saliva mengandung enzim lysozym yang berperan penting
dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga mulut. Saliva juga memiliki
peranan dalam perbaikan jaringan, yaitu membantu proses pembekuan darah pada
jaringan rongga mulut, dimana dapat dilihat secara kimiawi waktu perdarahan
menjadi lebih singkat dengan adanya bantuan saliva.29

Universitas Sumatera Utara


26

Lidah memerlukan saliva sebagai pelumas selama berbicara, tanpa adanya


saliva maka bicara akan menjadi lebih sulit. Penurunan aliran saliva akan
menghasilkan adanya suatu sensasi halus yang dapat meningkatkan intake cairan
tubuh.29
3. Suhu Makanan
o
Suhu makan yang kurang dari 20 C maupun yang lebih dari 30o C dapat
mempengaruhi sensitivitas taste buds pada indra pengecapan. Suhu yang terlalu
panas akan merusak sel-sel pada taste buds, namum keadaan ini akan cenderung
berlangsung cepat karena sel yang rusak akan segera diperbaiki. Suhu yang terlalu
dingin juga dapat membius lidah sehingga sensitivitas lidah akan berkurang.28
4. Penyakit
Berbagai jenis penyakit, terutama penyakit kronis memerlukan perawatan dan
terapi yang terkadang memakan waktu lama. Efek samping obat tersebut dapat
mempengaruhi penurunan sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamin dapat
menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis, anestesia seperti lidocaine dapat
menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa manis, begitu juga penggunaan insulin
(untuk penderita diabetes) yang berkepanjangan.28
Xerostomia merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi oleh karena
obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, seperti ginjal maupun pada pasien yang
menerima radiasi kepala dan leher. Xerostomia merupakan keadaan dimana mulut
kering akibat produksi kelenjar saliva yang berkurang yang dapat diakibatkan oleh
ganguan / penyakit pada pusat saliva atau pada syaraf pembawa rangsang saliva.
Suatu zat hanya dapat dinikmati rasanya jika larut dalam saliva. Dengan
berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami kesulitan
dalam menerima rangsangan rasa.28
5. Hal- hal lain yang dapat menghalangi identifikasi rasa pada taste buds
Kebiasaan menyirih merupakan salah satu salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi sensitivitas indera pengecap. Hal ni dikarenakan partikel-partikel yang
tergantung pada sirih yang terdeposit pada waktu yang lama sehingga mengakibatkan
pigmentasi dan penumpukan partikel pada lidah yang dapat menghalangi interpretasi

Universitas Sumatera Utara


27

rasa.28
Oral higiene merupakan faktor merupakan faktor yang juga mempengaruhi
sensitivitas indra pengecapan. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan
penumpukan plak sisa makan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi
interpretasi rasa. Di samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat
berkembangnya bakteridan flora yang merugikan di rongga mulut.5
Pada umumnya indra pengecapan dianggap kurang penting dibandingkan
dengan indra lainnya, karena penurunan fungsi atau gangguan pengecapan jarang
berakibat fatal.21 Gangguan indera pengecapan dapat diakibatkan oleh suatu keadaan
dimana akses tastant tergantung pada sel reseptor taste bud (transport loss), Rusaknya
sel reseptor (sensory loss), atau rusaknya nervus afferent dan jalur pusat rangsangan
(neural loss).29 Suatu kondisi dimana indra pengecapan sama sekali tidak dapat
mendeteksi rasa tersebut dengan augeusia, jika fungsi indra pengecapan salah
mendeteksi rasa atau terganggu disebut dysguesia.4,5

2.9 Landasan Teori


Lansia merupakan kelompok orang yang secara fisiologis mengalami
kemunduran dari segi biologis. Hal ini terjadi karena adanya proses menua yang
terjadi akibat berkurangnya jumlah sel-sel dan jaringan, dan berkurangnya kualitas.
Proses menua dapat menimbulkan keluhan atau kelainan, baik pada jaringan keras
ataupun jaringan lunak rongga mulut, termasuk berkurangnya pengecapan pada lidah
yang mengakibatkan berkurangnya sensasi rasa.13
Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu
proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu
menelan, mendorong makanan kedalam pharyng (pada waktu menelan), pembersih
mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara.2
Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang
mengandung mikrovili pembawa sel gustatori yang akan distimuli oleh berbagai
cairan kimiawi pada saliva. Mikrovili merupakan reseptor permukaan pengecap rasa.
Taste buds mengandung reseptor rasa yaitu asam, asin, manis, pahit, dan

Universitas Sumatera Utara


28

umami.16,17,18
Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama sikat gigi
untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi, salah satu bahan yang
terkandung dalam pasta gigi adalah Sodium Lauryl Sulphate (SLS) adalah suatu
bahan kimia yang digunakan sebagai detergen pada sabun cuci mobil, pembersih
lantai, shampo, sabun mandi dan juga pasta gigi. Bahan ini menghasilkan busa
selama penyikatan gigi, yang berfungsi untuk melonggarkan perlekatan makanan dan
plak pada email gigi, serta membantu pasta gigi sampai ke sela-sela gigi.20,21
SLS yang digunakan melebihi batas yang dianjurkan dapat menyebabkan
iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida suatu molekul protein sehingga
merubah struktur protein. Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai
protein saliva berubah sehingga kelarutan saliva berkurang yang mengakibatkan
mukosa rongga mulut bertambah kering dan rasa tajam pada lidah.25,20
Saliva memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia
fisik dari enamel gigi dengan cara mengatur protein remineralisasi dan
demineralisasi. Pada lansia biasanya terjadi xerostomia dimana produksi saliva
berkurang. Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan
mengalami kesulitan dalam menerima rangsangan rasa.29
Penurunan sensitivitas rasa manis terjadi akibat denaturasi rantai polipeptida
pada protein transmembran pada taste buds dan penurunan tegangan permukaan
saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan mengganggu sensitivitas rasa manis
pada lidah.29

Universitas Sumatera Utara


29

2.10 Kerangka Teori

Lidah

Sodium Lauryl
Taste bud/taste pore Lansia Sulfat

Impuls
Penurunan
Denaturasi rantai tegangan saliva
polipeptida pada sehingga
Nervus facial pada 2/3 anterior
protein kelarutan
lidah, nervus glossofaryngeal pada
transmembran saliva
1/3 posterior lidah, nervus vagus
pada taste buds berkurang
pada pharynx dan epiglotis

Medulla oblongata
Berkurangnya Berkurangnya
taste buds jumlah saliva
Nucleus traktus solitarius

Leminiskus medialis

Post central gyrus

thalamus

Persepsi indera pengecap


normal

Perubahan sensitivitas
indera pengecap

Universitas Sumatera Utara


30

2.11 Kerangka Konsep

Pengguna pasta
gigi yang
mengandung SLS

Lansia Dewasa muda


(60-80 tahun) (17-23 tahun)

Papilla lidah
menurun
Reseptor rasa
menurun

Denaturasi protein
pada taste buds dan
penurunan tegangan
permukaan saliva

Perbedaan sensitivitas
rasa setelah 0 menit, 10
menit, dan 30 menit
setelah menyikat gigi

Pemeriksaan
sensitivitas indera
pengecap

Penurunan sensitivitas
indera pengecap rasa
manis

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai