c. Susunan
1. Kepala
Bagian kepala surat perintah tugas terdiri atas :
a) Kop surat perintah berisi logo kabupaten Banyuasin sebelah kiri
dan lambang puskesmas di sebelah kanan dan nama instansi.
b) Kata surat perintah tugas, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris.
c) Nomor berada dibawah tulisan surat perintah tugas.
2. Batang tubuh
Batang tubuh surat perintah tugas terdiri dari hal berikut :
a) Alenia pembuka meliputi pertimbangan dan/atau dasar ;
pertimbangan membuat alasan ditetapkannya surat tugas.
b) Isi dari memberikan tugas kepada diletakan menjorok kedalam
(Nama, NIP, Pangkat, dan jabatan pegawai yang mendapatkan
tugas).
c) Kata untuk, disertai tugas – tugas yang harus dilaksanakan, dan
mencantumkan ketentuan tidak/melakukan rekam kehadiran
datang dan/atau pulang.
3. Kaki
Bagian kaki surat perintah tugas terdiri dari :
a) Tanggal surat perintah tugas.
b) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf
awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda
baca koma (,)
c) Tanda tangan pejabat yang menugasi
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat perintah,
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya dan
mencantumkan gelar serta NIP
e) Cap puskesmas
4. Distribusi dan tembusan
a) Surat perintah tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas
untuk diserahkan ke penyelenggara kegiatan.
b) Arsip disimpan di tata usaha
5. Hal yang perlu diperhatikan
a) Surat perintah tugas tidak berlaku setelah tugas yang memuat
selesai dilaksanakan.
b) Penomoran surat perintah mengacu pada kode unit kesehatan
440 dan pola penomoran UPTD Puskesmas Daya Utama
CONTOH 1
LEMBAR DISPOSISI
Tanda tangan/paraf
Tanggal, bulan dan tahun pembuatan
3. Surat Undangan
a. Pengertian
b. Kewenangan
1) Kepala
a) Kop surat undangan, yang berisi logo kabupaten Banyuasin di sebelah kiri
dan lambang puskesmas sebelah kanan atas, nama pemerintah kabupaten
Banyuasin dan nama instansi
b) Nomor, lampiran dan perihal diketik disebelah kiri dibawah kop surat
undangan
c) Tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik disebelah kanan atas
sejajar/sebaris dengan nomor
d) Kata yth ditulis dibawah hal yang diikuti dengan nama jabatan dan alamat
yang dikirimo surat (jika diperlukan)
2) Batang tubuh
a) Alenia pembuka
b) Isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat dan acara
c) Alenia penutup
3) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis dengan huruf awal
kapital, tanda tangan, dan nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital
Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk kartu format surat
undangan
CONTOH 3
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari :
a) Kop surat undangan yang berisi logo kabupaten Banyuasin di sebelah
sebelah kiri dan lambang puskesmas sebelah kanan atas, nama
pemerintah kabupaten Banyuasin dan nama instansi
b) Judul berita acara ditulis dengan huruf kapital dan diletakan secara
simetris
c) Nomor berita acara ditulis dengan huruf kapital dan diletakan secara
simetris
2) . Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari :
a) Tulisan hari, tanggal dan tahun, serta nama dan jabatan para pihak yang
membuat berita acara
b) Substansi berita acara
c) Keterangan yang menyebutkan adanya lampiran
d) Penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini dibuat dengan
sebenar benarnya.
3). Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan penandatanganan
nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak dan para saksi.
CONTOH 4
FORMAT BERITA ACARA
BERITA ACARA
Nomor :.........................................................
Dibuat di,.......................
Pihak Kedua Pihak Pertama
Plt Kepala Puskesmas Daya Utama
Nama Nama
Mengetahui/Mengesahkan
Nama
5. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai hal,
peristiwa atau tentang seseorang untuk kepentingan dinas
b. Wewenang
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang sesuai de ngan
tugas wewenang dan tanggung jawabnya
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala kop surat keterangan terdiri dari:
a) Kop surat undangan, yang berisi logo kabupaten Banyuasin
disebelah sebelah kiri dan lambang puskesmas sebelah kanan
atas, nama pemerintah kabupaten Banyuasin dan nama instansi
b) Judul surat keterangan ditulis dengan huruf kapital dan diletakan
secara simetris serta dicetak tebal
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai suatu hal, peristiwa, atau tentang seseorang yang
diterangkan, maksud dan tujuan diterbitkannya surat keterngan
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal, bulan,
tahun, nama jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang membuat surat
keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah
CONTOH 5
FORMAT SURAT KETERANGAN TENTANG SESEORANG
SURAT KETERANGAN
SURAT KETERANGAN
Nomor :.........................
6. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) Kop naskah dinas
b) Nomor
c) Tanggal
d) Nama jabatan/alamat yang dituju
e) Tulisan surat pengantar ditulis dengan huruf kapital den diletakan
secara simetris
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dar :
a) Nomor urut
b) Jenis yang dikirim
c) Banyaknya naskah dan barang
d) Keterangan
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) Pengirim yang berada disebelah kanan, yang meliputi
(1) Nama jabatan pembuat pengantar
(2) Tanda tangan
(3) Nama dan NIP (nama lengkap dicetak tebal)
(4) Stempel/cap puskesmas
e. Penomoran
CONTOH 7
3. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan ditulis dengan huruf
kapital dan diletakan secara simetris
b) Batang tubuh
Bagian batang tubuh laporan terdiri dari :
(1) Pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud,
tujuan dan serta ruang lingkup dan sistematika laporan
(2) Materi laporan, yang terdiri dari kegiatan yang
dilaksanakan, faktor yang mempengaruhinya, hasil
pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dann hal
lain yang perlu dilaporkan
(3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan
(4) Penutup, yang merupakan akhir laporan, memuat
harapan/permintaan arahan/uacapan terimakasih
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari:
(1) Tempat dan tanggal pembuatan laporan
(2) Nama jabatan pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital
(3) Tanda tangan
(4) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital dan cetak
tebal
CONTOH 8
FORMAT LAPORAN
2. Dokumen eksternal
Penyusunan regulasi internal perlu didukung oleh regulasi eksternal yang berupa
peraturan perundangan dan pedoman pedoman yang diberlakukan oleh kementrian
kesehatan, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan organisasi
profesi yang merupakan acuan bagi puskesmas dalam menyelenggarakan manajemen
puskesmas, upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan. Dokumen
dokumen tersebut sebaiknya ada di puskesmas/klinik dan merupakan dokumen eksternal
yang dikendalikan. Meskipun demikian dokumen eksternal tersebut tidak merupaka
persyaratan dlam penilaian akreditasi.
3. Batang tubuh
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum – diktum, misalnya :
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembantalan,
pencabutan ketentuan dan peraturan lainnya
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan
d. Kaki :
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penandatangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, nama
lengkap pejabat yang menandatangani
e. Penandatanganan :
Peraturan/keputusan kepala FKTP ditandatangani oleh kepala FKTP, dituliskan
nama tanpa gelar.
f. Lampiran peraturan/keputusan
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
peraturan/keputusan
2) Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh kepala FKTP.
B. Manual mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberikan informasi yang konsisten ke dalam
mauoun keluar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan dan
dipelihara oleh organisasi, yang meliputi :
Kata pengantar
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
VII. PENUTUP
Lampiran (jika ada)
BAB III. INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP UPAYA DAN JENIS
PELAYANAN PUSKESMAS
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan (UKP) yang meliputi :
1) Kegiatan tahun yang akan datang
2) Kebutuhan sumber daya
3) Rekapitulasi rencana usukan kegiatan
4. Peyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan baik upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP), UKM esensial dan UKM pengembangan secara
bersama sama, terpadu dan terinteregasi dengan langkah langkah sebagai berikut
a. Mempelajari alokasi kegiatan
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui RUK
c. Menyusun rencana awal secara rinci
d. Mengadakan lokakarya mini
e. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh FKTP.
Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan standar akreditasi. Dalam
menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan–kegiatan yang akan
dilakukan.kerangka acuan harus meliputi tujuan secara garis besar dari keseluruhan
program/kegiatan dan yang merupakan tujuan khusus dari tiap tiap kegiatan yang akan
dilakukan.
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal – hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya/kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun,
sebaiknya dilangkapi dnegan data – data sehingga alasan diperlukan program tersebut
lebih kuat
c. Tujuan
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rinciannkegiatan adalah langkah – langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untik mencapai tujuan –
tujuan upaya/kegiatan.
JUDUL SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait
Rekaman historis
Penjelasan
Penulisan SOP harus tetap di dalam tabel (nama puskesmas dan logo, judul SOP, nomor
dokumen, tanggal terbit dann tanda tangan kepala puskesmas, pengertian, tujuan, kebijakan,
referensi, alat dan bahan, langkah langkah, diagram alir, hal hal yang perlu piperhatikan, unit
terkait, dokumen terkait dan rekaman historis perubahan.
a. Logo puskesmas yang dipakai adalah lambang kabupaten Banyuasin dan lambang
puskesmas.
b. Kotak Kop/heading diisi sebagai berikut :
1) Heading hanya tercetak pada halaman pertama
2) Kotak FKTP diberi logo kabupaten Banyuasin dan nama Puskesmas
3) Kotak judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya
4) Nomor dokumen : 440/ /SOP/PKM-DU/III/2018
5) Nomor revisi diisi dengan status revisi dengan menggunakan huruf, contoh :
dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan
seterusnya
6) Tanggal terbit diberi yanggal sesuai dengan tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
7) Halaman diisi nomor halaman dengan mancantmkan juga total halaman untuk
SOP tersebut (misal 1/5)
c. Isi SOP
1) Pengertian : diisi definisi judul SOP dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin dipahami atau menyebabkan salah pengertian /
menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci “sebagai
acuan penerapan langkah – langkah untuk .....”
3) Kebijakan : berisi kebijakan kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut
4) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyususnan SOP
5) Langkah – langkah : merupakan bagian utama yang menguraikan langkah langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu
6) Unit terkait : berisi umit – unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut
7) Diagram alir/ bagan alir
Ddiagram alir/bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam
1. Diagram alir makro
Menunjukan kegiatan kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita
tingkatkan, hanya mengenal satu symbol yaitu symbol balok :
Awal
Kegiatan
Akhir
Kegiatan
Ya
?
Tidak
Penghubun
g
Aturan penulisan SOP adalah sebagai berikut
a. Kertas hvs ukuran polio 70 gram
b. Jenis huruf Arial
c. Ukuran 11
d. Spasi 1.15
e. Batas kertas
Batas kanan : 2 cm
Batas kiri : 3 cm
Batas atas : 2 cm
Batas bawah : 2 cm
G.Notulen
Notulen adalah sebuah catatan perjalanan tentang kegiatan rapat, seminar, diskusi atau
siding yang dimulai dari awal sampai akhir acara. Notulen juga merupakan naskah dinas yang
memuat acara mulai dari pembukaan,pembahasan masalah,sampai dengan pengambilan
keputusan dan penutup.
Susunan Notulen :
1. Kepala Notulen
Berisikan nama kegiatan pertemuan, hari, tanggal, dan waktu dilaksanakan kegiatan
serta jumlah peserta yang hadir
2. Isi Notulen
Berisikan pembukaan penyampaian materi pembahasan masalah, dan pengambilan
keputusan
3. Akhir Notulen
Penutup dan nama serta tanda tangan yang menjadi penanggung jawab kegiatan
A. Prinsip
Penyusunan naskah dinas memperhatikan prinsip :
1. Kejelasan berarti memperhatikan aspek fisik dan materi
2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur dan
kaidah bahasa
3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas adalah fakta yang
benar
4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan bahasa indonesia yang formal, efektif,
singkat dan lengkap.
5. Logis dan meyakinkan berarti naskah dinas yang disusun harus runut dalam penuangan
gagasan ke dalam naskah dinas dan dilakukan menurut urutan yang logis dan
menakinkan sehingga mudah dipahami oleh penerima naskah dinas.
6. Pembakuan naskah sesuai demham peraturan berarti naskah yang disusun harus
mengikuti aturan yang berlaku.
Untuk memberikan identifikasi pada naskah dinas UPTD Puskesmas Daya Utama, pada
halaman pertama naskah dinas bagian atas dicantumkan kop naskah dinas.
Nomor pada naskah dinas merupakan segmen penting dalam kearsipan. Oleh karena
itu susunannya harus dapat memberikan kemudahan dalam penyimpanan, temu balik, dan
penilaian arsip. Susunan nomor naskah dinas terdiri dari :
D. Pengetikan
Perubahan, pencabutan, pembatalan dan Ralat Naskah dinas dapat dilakukan dengan syarat
harus jelas menunjukan naskah dinas atau bagian mana dari naskah dinas tersebut yang
diadakan perubahan, pencabutan, pembatalan, dan/ atau ralat.
1. Pengertian
F. Nomor halaman
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka arab dan dicantumkan
secara simetris ditengah bawah, kecuali halaman pertama naskah dinas yang menggunakan
kop naskah dinas, tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
Pengaturan tentang naskah dinas merupakan tahapan lanjutan dari penciptaan naskah dinas.
Pengendalian naskah dinas harus diikuti dengan tindakan yang meliputi tahapan sebagai
berikut.
A. Surat masuk
Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima. Untuk memudahkan pengawasan
dan pengendalian, penerimaan surat masuk dipusatkan dibagian ketatausahaan Puskesmas
Daya Utama.
Pengendalian naskah dinas masuk dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Penerimaan
Surat masuk yang diterima oleh petugas yang telah ditunjuk oleh kepala puskesmas
atau kepala ketatausahaan, harus dilakukan pencatatan.
2. Pencatatan
a. Surat masuk yang diterima dicatat di buku agenda
b. Pencatatan surat dinas yang masuk dilakukan oleh staf yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas dan kepala ketatausahaan
c. Pencatatan surat dilaksanakan menurut waktu masuknya surat
d. Pencatatan dilakukan pula pada lembar disposisi surat mengenai nomor agenda
dan tanggal penerimaan
e. Pencatatan surat masuk dimulai dari nomor 001 pada bulan januari dan berakhir
pada nomor terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal 31
desember.
3. Penilaian
a. Kegiatan tahap surat masuk mulai dilaksanakan pada tahap pencatatan
b. Pada tahap penilaian, surat dinilai apakah akan disampaikan pimpinan atau
dapat disampaikan langsung kepada pejabat tertentu
c. Selain penilaian penyampaian surat, dilakukan pula penilaian penanganan surat,
apakah surat masuk itu akan diproses biasa atau melalui pemberkasan naskah
d. Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang) dinilai termasuk surat yang
harus disampaikan langsung kepada yang bersangkutan dalam keadaan sampul
tertutup.
e. Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada tingkat keamanan dan tingkat
kecepatan penyampaian surat.
4. Pengolahan
a. Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat memutuskan tindakan yang akan
diambil suhubungan dengan surat masuk tersebut
b. Pengolahan surat masuk dapat menggunakan proses pemberkasan naskah atau
proses administrasi biasasesuai dengan kebutuhan
5. Penyimpanan
a. Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan kembali
jika diperlukan
b. Surat masuk yang melakukan proses pemberkasan naskah disimpan dalam
berkas naskah dinas menurut bidang pemberkasan
c. Surat masuk yang diproses tidak melalui proses pemberkasan, naskah dinas
disimpan dalam himpunan sesuai dengan kebutuhan
d. Penyimpanan surat atau himpunan dilakukan sebagai berikut :
1) Lateral adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakan sedemikian
rupa sehingga yang terlihat hanya bagian sisi samping, misalnya
penyimpanan dalam ordner dan kotak arsip
2) Vertikal adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakan sedemikian
rupa sehingga yang terlihat hanya bagian muka, misalnya penyimpanan
surat map pada lemari berkas
3) Horizontal adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakan
sedemikian sehingga muka surat/himpunan terlihat disebelah atas,
misalnya penyimpanan peta atau gambar konstruksi
e. surat yang masih aktif, tetap berada di unit pengolah. Setelah surat menjadi arsip
inaktif, penyimpanannya harus sudah dialihkan ke unit kearsipan sesuai dengan
ketentuan kearsipan yang berlaku
6. Sarana penanganan surat masuk
Buku agenda adalah sarana utama pengendalian dan pengawasan surat masuk. Semua
surat masuk pertama kali dicatat pada buku agenda yang disusun dalam kolom catatan
sebagai berikut :
1) Tanggal
2) Nomor agenda
3) Nomor dan tanggal surat masuk
4) Lampiran
5) Alamat pengirim
6) Hal/isi surat
7) Keterangan
Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepada pejabat yang tercantum
pada alamat surat dinas dan sampul surat dinas. Penanganan surat keluar dilakukan melalui
tahap sebagai berikut :
1. Pengolahan
Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga ke penandatanganan surat dinas.
Penyiapan surat keluar dilaksanakan, antara lain karena :
1) Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga penandatangan surat dinas
2) Penyiapan/penyusunan konsep surat keluar adalah sebagai berikut
a) Penyiapan/penyusunan konsep dilakukan oleh pejabat/pegawai yang
membidanginya, seperti seketaris/pimpinan seketariat atau pejabat yang
ditunjuk.
b) Setiao konsep yang disiapkan harus didasarkan pada kebijaksanaan dan
pengarahan pimpinan
c) Setiap konsep yang akan diajukan kepada pimpinan terlebih dahulu harus
diteliti oleh sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat yang diserahi
wewenang sesuai petunjuk pimpinan atau menurut pertimbangan sendiri
terhadap surat dinas, seketaris atau pimpinan seketariat menetapkan ntingkat
kecepatan penyampaian dan keamanan surat.
d) Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dibubuhi paraf terlebih dahulu oleh pejabat satu/dua tingkat
dibawahnya yang bertugas menyiapkan konsep surat dinas tersebut
e) Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut :
Nama pejabat yang berada dua tingkat dibawah pejabat
penandatangan surat dinas dibubuhkan disebelah kiri/sebelum nama
pejabat nama pejabat penanda tangan surat
Paraf pejabat yang berada satu tingkat dibawah pejabat penanda
tangan surat dinas dibubuhkan disebelah kanan/setelah nama
penanda tangan
Setalah surat dinas diparaf oleh pejabat yang bersangkutan dan tidak
lagi mengandung kekurangan/kesalahan yang perlu diperbaiki, proses
selanjutnya adalah :
o Pengajuan kepada pejabat yang akan menandatangani surat
o Penandatanganan oleh pejabat yang bersangkutan
o Pembubuhan cap
o Pemberian nomor
2. Pencatatan
Semua surat keluar dicatat dalam buku pencatatan surat keluar
3. Penggandaan
a. Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas dengan sarana
reproduksi yang tersedia sesuai dengan banyaknya alamat yang dituju
b. Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar ditanda tangani oelh pejabat
yang menandatangani
c. Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju (alamat distribusi)
d. Seketariat/ pimpinan seketariat berkewajiban menjaga agar penggandaan
dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur oelh instansi masing masing.
4. Pengiriman
a. Surat keluar yang akandikirimkan dimasuknan kedalam sampul
b. Semua surat keluar yang akan dikirim dicatat dalam buku ekspedisi sebagai bukti
pengiriman
5. Penyimpanan
a. Semua arsip surat keluar harus disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam kearsipan
b. Naskah asli surat dinas keluar dari naskah yang diparaf harus disimpan
c. Tata cara penyimpanan surat keluar di Puskesmas Daya Utama adalah cara
lateral dan vertikal.
BAB V
PENUTUP
Pedoman tata naskah dinas UPTD Puskesmas Daya Utama . hendaknya seluruh
pegawai puskesmas Daya Utama mengetahui dan menerapkannya dalam tata naskah
kedinasan dan akreditasi.
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “TULIS APA YANG DIKERJAKAN DAN
KERJAKAN APA YANG DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI DENGAN
BUKTINYA.”
Namun dalam penerapannya tidaklah semudah itu. Penyusunan kebijakan, pedoman/panduan,
SOP dan program selain diperlukan komitmen kepala puskesmas/FKTP, juga diperluakan staf
yang mamapu dan mau menyusun dokumen areditasi.
Dengan tersusunnya pedoman tata naskah Puskesmas Daya Utama diharapkan dapat
membantu puskesmas dalam pelaksanaan tata naskah kedinasan dan akreditasi untuk
menunjang peningkatan pelayan yang bermutu.