TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Weaning
1. Pengertian
tubuh pasien.
8
9
c. Status neurologis adekuat dengan nilai GCS > 8, dan jika pasien
e. Pertukaran gas adekuat dengan nilai PF ratio > 200 dengan nilai PEEP
5 cmH2O
a. Pengkajian subjektif :
1) Batuk adekuat
bronkhial.
b. Pengukuran objektif :
6) GCS > 8
3) RR < 35 x/menit
4) SpO2 > 95 %
d. Prosedur Weaning
sampai 10 hari
piece ekstubasi
terpenuhi optimal)
12
optimal)
optimal)
f. Kriteria Toleransi
Saat dilakukan proses weaning dan pasien mengalami kondisi yang belum
2) SPo2 < 90 %
5) Tanda – tanda gawat napas atau hemodinamik yaitu pola pernafasan berat,
lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai dasar. Tekanan darah sietolik > 180
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor non ventilator dan faktor
ventilator.
2) Faktor ventilator
a) Over ventilation
b) Under ventilation
Tahap Weaning
SIMV + PS / PS
PEEP diturunkan
sampai mendekati 5 Target PO2 dan SpO2
cmH2o terpenuhi optimal
Mode Spontan
T Piece
Tanda vital stabil
Ekstubasi
1. Pengertian
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disaring dan
dilembabkan
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas
ke alveoli
18
3) Rongga Pleura
rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru
a. Rongga hidung
1) Dihangatkan
2) Disaring
3) Dan dilembabkan
partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel goblet dan
ke:
pangkal lidah)
makanan)
a. Laring
2) Selaput/pita suara
3) Epilotis
4) Glotis
b. Trakhea
c. Bronkhi
ini disebut carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat
20
medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari lobus superior dan inferior.
1) Alveoli
Membran alveolar :
alveoli
menghasilkan surfactant.
2) Surfactant
respirasi.
6. Sirkulasi Paru
4/5 = 0,8
colloid pressure akan menarik garam dan air dari rongga interstitial
interstitial.
7. Transport oksigen
a. Hemoglobin
O2 menurun.
b. Oksigen content
1) Plasma
2) Hemoglobin
8. Regulasi Ventilasi
a. Rate impuls
b. Respirasi rate
c. Amplitudo impuls
d. Tidal volume
pneumothoraks : pons.
c. Keseimbangan cairan
dan angiotensin
bakteri
a. Tekanan intra-pleural
dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau selisih
b. Compliance
24
ml/cm H2O
fibrosis paru
abdomen
struktur dalam daerah medulopontin. Otot respirasi disuplai oleh saraf dari
Pco2, pH darah yang tepat, dengan jalan mana Pco2 dan pH darah
aortik. Pada manusia, organ sensor O2 yang utama adalah badan carotid.
Impuls dari sensor-sensor ini meningkat ketika Po2 turun sarnpai dibawah
sekitar 13,3 kPa (= 100 mmHg). Output dari impuls tidak dapat bertahan di
H+. Respons terhadap Pco2 adalah linier di atas 5,3 kPa (= 40 mmHg) dan
tujuan untuk menurunkan Pco2 darah yang meningkat (dan dengan demikian
juga CSF).
perubahan Pco2 sehingga Po2 menjadi pendorong respirasi yang utama. Pada
harus hanya menerima udara yang kaya akan O2 dan bukan O2 100% .
26
Mekano reseptor terdapat pada jalan napas bagian atas dan dalam
PSR dan memulai impuls yang dibawa ke SSP oleh serabut besar yang
oleh apa yang disebut pusat respirasi dalam pons dan medula. Pusat-pusat
diregangkan.
aktivitas respirasi mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi; efek ini
adalah kecil, pusat susunan saraf pusat yang lebih tinggi (korteks,
yang parah dan membutuhkan posisi toraks yang tegak untuk bernafas;
Pco2 alveolar.
yang parah dan membutuhkan posisi toraks yang tegak untuk bernafas;
Pco2 alveolar.
28
restriktif lainnya.
syndrome.
Gas Darah. Nilai saturasi oksigen yang normal 95% sampai 100%.
a. Adekuat :
b. Tidak adekuat :
II.3 Ventilator
1. Pengertian
jenis atau model ventilator yang digunakan, perawat harus paham dengan
all, 2014).
30
2. Fungsi ventilator :
d. Hipoksia jaringan
b. Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg.
udara luar masuk ke dalam paru secara pasif sampai tekanan udara luar
dada dan paru mengembang pada fase inspirasi, selanjutnya pada akhir
udara keluar secara pasif pada fase ekspirasi. Metode ini merupakan
menjadi :
2) Time cycled
eskpirasi.
6. Mode-Mode Ventilator
ventilator, tetapi tergantung dari mode yang kita setting. Mode mode
a. Mode Control
masih sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada mode ini
dalam paru meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi
selang seling dengan nafas pasien itu sendiri. Pada mode IMV
bantuan.
Mode ini diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan
atau pasien yang masih bisa bernafas tetapi tidal volumnenya tidak
34
rasio.
c. Volume Tidal ( TV )
d. Aliran Puncak
e. Limit Tekanan
g. Trigger Sensitivity
8. Sistem Alarm
udara diatur kurang lebih sama dengan suhu tubuh. Pada kasus
yang terlalu itnggi dapat menyebabkan luka bakar pada trachea dan
paling positif.
tinggi bisa terjadi gangguan oksigenasi. Selain itu bila volume tidal
terlalu tinggi yaitu lebih dari 10-12 ml/kg BB dan tekanan lebih
intrakranial meningkat.
38
seperti:
a. Pada paru
3) Infeksi paru
4) Keracunan oksigen
tersumbat.
1) Vasokonstriksi cerebral
2) Oedema cerebral
4) Gangguan kesadaran
5) Gangguan tidur.
2) Perdarahan lambung.
e. Gangguan psikologi
standar.
Pengesetan untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan pengesetan
ditentukan oleh respon pasien yang ditujunkan oleh hasil analisa gas darah (Blood
Gas).
2.2 Kerangka Konsep
Pasien kuat dilakukan
Keterangan :
weaning:
1. AGD dalam batas
normal
Syarat dilakukan Tahap Weaning : 2. Pola Nafas, tekanan
Weaning: 1. Tahapan darah dan frekuensi
1. RR< 35 x/menit perubahan mode jantung dalam batas
2. SpO2 > 95 % 2. PEEP diturunkan normal
3. Resusitasi Adekuat bertahap sampai 3. Factor penyebab
4. Hemodinamika Stabil mendekati 5 gagal nafas teratasi
5. GCS > 8 cmH2O 4. Dapat melakukan
Ekstubasi
6. PEEP < 5 cmH2o 3. FiO2 batuk secara efektif
7. Indikator Metabolik diturunkan 5. Komplain paru
Normal bertahap sampai adekuat
8. Suhu Normal mendekati 35% - 6. Secara klinis pasien
50% sudah siap ekstubasi
41
Penjelasan Skema kerangka konsep :
dan jika pasien saat dalam proses weaning dinyatakan berhasil maka pasien
bisa di ekstubasi tetapi jika pasien tidak memenuhi kriteria saat weaning
Surabaya.
42