Anda di halaman 1dari 33

Pembimbing :

dr. Aranda Tri S, Sp.OG

Oleh :
Sitti Nurdiana ( 2009730164)
Perdarahan secara periodik dan MENSTRUASI
siklik dari uterus, disertai
pelepasan ( deskuamasi )
endometrium

1. Siklus haid : jarak antara hari pertama


haid dg hari pertama haid berikutnya
(24 – 35 hari )
2. Lama haid : jarak dari hari pertama haid
sampai perdarahan haid berhenti (3 – 7
hari )
3. Jumlah darah yang keluar selama satu
kali haid : tdk lbih 80 ml, ganti
pembalut 2 – 6 x/hari
10 – 16 tahun, rata2 12,5 tahun
Terjadi ditengah2 masa
Menarche pertumbuhan, yaitu masa
peralihan dari anak2 menjadi
dewasa

Faktor yang mempengaruhi :


o Keturunan
o Keadaan gizi
o Kesehatan umum
Haid normal
Hasil akhir suatu siklus ovulasi , yg diawali oleh pertumbuhan beberapa
folikel antral pada awal siklus, diikuti ovulasi dari satu folikel dominan,
bila tdk terjadi pembuahan – haid

Siklus anovulasi adalah siklus haid tanpa ovulasi sebelumnya.

Variasi panjang siklus haid merupakan manifestasi klinik variasi panjang


fase folikuler di ovarium, sdngkan fase luteal mempunyai panjang yang
tetap berkisar antara 13 – 15 hari. Mulai dari manarke sampai mendekati
menopause, panjang fase luteal selalu tetap, dengan variasi yang sangat
sedikit/sempit.
Pada usia 25 tahun >40% wnita dg pjng siklus berkisar
antara 25 – 28 hari
25 – 35 tahun >60% wnta = panjang siklus 28 hari, dg
variasi di antara siklus haid sekitar 15%

< 1% perempuan mempunyai siklus haid teratur dengan


panjang siklus < 21 hari atau >35 hari
Hanya sekitar 20% perempuan mempunyai siklus haid
yang tidak teratur
PERIMETRIUM

MIOMETRIUM

ENDOMETRIUM
Merupakan organ target
dari sistem reproduksi
Sikuls menstruasi
normal

siklus ovarium siklus uterus


(indung telur) (rahim)

Fase
Fase folikuler
proliferasi

Fase ovulasi Fase sekresi

Fase
Fase luteal
implantasi

Fase
deskuamasi
Kompleks Hipotalamus
– Hipofisis – Ovarium
Hipotalamus (GnRH) → FSH
(hipofisis) → folikel-folikel
(ovarium) → 1 folikel yang
terangsang/ > → folikel de graaf
→ estrogen → endometrium

Estrogen menekan produksi FSH


→ hipofisis mengeluarkan LH →
folikel de graaf matang → ovulasi
→ korpus rubrum → korpus
luteum → prpogesteron → kel.
Endometrium → pembuahan (-)
→ degenerasi korpus luteum →
estrogen dan progsteron ↓ →
degenerasi, perdarahan, dan
pelepasan dri endometrium →
menstruasi
Siklus hormonal dan hubungannya
dengan siklus ovarium serta uterus di
dalam siklus menstruasi normal
Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH,
LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari
fase luteal siklus sebelumnya

Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah


akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase
folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan
endometrium

Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada


pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai
akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase
folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)

Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima)


hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan
dari hormon LH, keluarlah hormon progesterone
Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu
yang menyebabkaan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam
kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi
ke sekresi, dari folikular ke luteal

Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum
ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali
karena sekresi dari korpus luteum

Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum
ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali
karena sekresi dari korpus luteum

Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan


penanda bahwa sudah terjadi ovulasi

Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa


hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk
mempersiapkan siklus berikutnya
Gangguan Menstruasi
 Gangguan lama dan jumlah darah haid
 Gangguan siklus haid

 Gangguan perdarahan diluar siklus haid

 Gangguan lain yang berhubungan

dengan haid
Hipermenore
(menoragia)

Gang. Lama &


jumlah darah

Hipomenore
Hipermenore (Menorraghia)
Etiologi → terletak pd kondisi dlam
uterus.
Perdarahan haid dg jmlh darah >bnyak – Hipoplasia uteri, dapat
dan/atau durasi lebih lama dari normal dg mengakibatkan amenorea,
siklus yg normal teratur hipomenorea, menoragia.
Terapi : uterotonika
Jumlah darah haid >80 ml persiklus – Atonia, terjadi karena tonus otot
Durasi > 7 hari kurang.
Ganti pembalut 2 – 5 x/hari mnjukan jmlh Terapi : uterotonika, roborantia.
darah haid dlm batas normal – Myoma uteri, disebabkan oleh :
kontraksi otot rahim kurang, cavum
uteri luas, bendungan pembuluh
Manifestasi Klinis darah balik.
 Kram selama haid yang tidak bisa – Infeksi, misalnya : endometritis,
dihilangkan dengan obat-obatan salpingitis.
 Kelemahan – Retofleksi uteri, dikarenakan
 Pusing, bendungan pembuluh darah balik.
 Muntah dan mual berulang selama – Penyakit darah, misalnya Werlhoff,
haid. hemofili
Patofisiologi
Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi
dengan adanya stimulasi dari FSH, tetapi dengan
berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya
tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada
progesteron yang disekresi.
Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika
folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan
mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi
berlangsung dengan pendarahan yang normal, namun
ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung
tidak mengakibatkan pendarahan hebat.
Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)

Perdarahan haid dengan jumlah darah < dan/atau durasi


lebih pendek dari normal

Etiologi
 Gangguan endokrin

 Gangguan Organik

Manifestasi klinis
 Waktu haid singkat

 Jumlah darah haid sangat sedikit , kadang-kadang hanya


berupa spotting.
Polimenorea

Gang. Siklus haid Oligomenorea

Amenorea
Polimenorea (Epimenoragia)
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari
biasa, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama
atau lebih banyak dari biasa.
Etiologi
 Polimenorea merupakan gangguan hormonal
dengan umur korpus luteum memendek sehingga
siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa
disebabkan akibat stadium proliferasi pendek
atau stadium sekresi pendek atau karena
keduanya.
Oligomenorrhoe
Siklus yang lebih panjang dari normal yaitu > 35 hari

Etiologi
 Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari
hari ke-5 menstruasi )
 Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
 Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan
siklus haid.

Manifestasi klinis
 Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
 Perdarahan haid biasanya berkurang
Amenorea
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.
Klasifikasi
 Amenorea Primer → belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.
 Amenorea Sekunder → berhenti haid setelah menarche / pernah
mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Etiologi
 Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus
(endometrium), dan vagina
 Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji
estrogen dan progesteron negatif.
 penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress
berat.
 kelainan kongenital
 ketidastabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai
gizi lebih.
Patofisiologi
 Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya
uterus dan kelainan pada aksis hipotalamus-hipofisis-
ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan
keadaan dimana terdapat sedikit sekali kadar FSH dan
LH dalam serum. Akibatnya, ketidakadekuatan hormon
ini menyebabkan kegagalan stimulus terhadap ovarium
untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan
pembentukan estrogen dan progesteron akan
menyebabkan tidak menebalnya endometrium karena
tidak ada yang merangsang, terjadilah amenore
Amenore sekunder disebabkan oleh faktor
lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-
ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis
hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja
secara fungsional. Amenore yang terjadi
mungkin saja disebabkan oleh adanya
obstruksi terhadap aliran darah yang akan
keluar uterus, atau bisa juga karena adanya
abnormalitas regulasi ovarium sperti
kelebihan androgen yang menyebabkan
polycystic ovary syndrome
Gang Perdarahan
Menometroragia
diluar siklus haid
Metroragia
Perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid
Klasifikasi
 Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan
ektopik.
 Metroragia diluar kehamilan.
Etiologi
 Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
(carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis), dan hormonal.
 Perdarahan fungsional :

Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser,


ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik,
penyakit akut maupun kronis.
Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan
endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.
Terapi : kuretase dan hormonal.
Dismenorea

Gang Lain dalam


hubungannya dg haid

Sindroma prahaid
nyeri sewaktu haid
Dismenore terjadi pada 30-75 % wanita

Dismenorea Primer adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche


dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan.
Karakteristik dismenorea primer :
 Sering ditemukan pada usia muda.

 Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.

 Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering
disertai mual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala.
 Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari

pertama atau kedua haid.


 Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan

ginekologis.
 Cepat memberikan respon terhadap pengobatan

medikamentosa.
Etiologi :
 Psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC)

 Obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio

 Endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid


seks, kadar vasopresin tinggi).
Manifestasi klinis
 Perasaan malas bergerak, badan lemas, mudah capek, ingin

makan terus, emosi jadi lebih labil, sensitif, mudah marah


 Rasa pegal dan sakit pada pinggang serta membuat kepala

terasa nyeri, kram perut bagian bawah yang menjalar ke


punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala
gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan
umum.
Terapi : psikoterapi, analgetika, hormonal.
Dismenorea Sekunder
 Terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore.

 Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri,

endometriosis, retroflexio uteri fixata, stenosis kanalis servikalis, adanya


AKDR, tumor ovarium.
Manifestasi klinis
 Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche
(haid pertama), yang merupakan indikasi adanya obstruksi outflow
kongenital.
 Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun.

 Terdapat ketidaknormalan (abnormality) pelvis dengan pemeriksaan fisik:

pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic inflammatory disease,


pelvic adhesion (perlengketan pelvis), dan adenomyosis.
Terapi :
 Kausal (mencari dan menghilangkan penyebabnya),

 Analgetik (biasanya diberikan aspirin, fenasetin dan kafein),

 Terapi hormonal (Tujuannya untuk menekan ovulasi)


Pra Menstruasi Syndrom
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid
bahkan sampai menstruasi berlangsung.
Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom
menjelang menstruasi. PMS merupakan sejumlah perubahan mental
maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum
menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.

Etiologi
 ketidakseimbangan esterogen dan progesteron akibat retensi cairan
dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema.
 Defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron.
 Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga
memegang peranan penting. Yang lebih mudah menderita tegangan
prahaid adalah wanita yang lebih peka terhadap perubahan
hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.
Patofisiologi
 Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar
progesteron di dalam darah,
 Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala
premenstruasi adalah prolaktin. Prolaktin dihasilkan sebagai oleh
kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen
dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus.
 Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma
linolenic acid (GLA).

Manifestasi klinis
 Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah
merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan
yang rasanya asam.Emosi menjadi labil.Biasanya perempuan
mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai