ABNORMAL
Pembimbing
dr. H. Muslich Perangin-angin, Sp.OG
Definisi
Perdarahan uterus abnormal merupakan perdarahan yang
ditandai dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal
baik dari interval atau panjang siklus, durasi maupun jumlah
perdarahan.
PUA
Anovulasi Ovulasi
perdarahan yang
perdarahan yang
regular tetapi
iregular dengan
jumlah dengan durasi
yang lebih lama
perdarahan yang
dan jumlah
bervariasi dari
perdarahan yang
sedikit hingga
lebih banyak
banyak
1. Amenorea
2. Oligomenore Yang termasuk
3. Metroragia perdarahan
4. Perdarahan ovulasi yaitu
uterus menoragi
disfungsi
Manifestasi
klinis
•Perdarahan pascakoitus
sering pada wanita berusia 20 - 40 tahun
multipara
Lesi yang dijumpai pada perdarahan pascakoitus biasanya
jinak
•Nyeri Pelvis
International Federation of Gynecology and
Obstetrics (FIGO)
Polip (PUA-P)
DEFINISI
GEJALA
Gejala
Definisi
Definisi :
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak
terhadap perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan
hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan
haid banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik,
dan yang paling sering ditemukan adalah penyakit von
Willebrand.
Ovulatory dysfunction (PUA-O)
Definisi :
Kegagalan ovulasi yang menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab
PUA dengan manifestasi perdarahan yang sulit
diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi
Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan
ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Endometrial (PUA-E)
Definisi :
Gangguan hemostatis lokal endometrium yang memiliki
kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus.
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada
perempuan dengan siklus haid teratur
Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah
gangguan hemostatis lokal endometrium
Adanya penurunan produksi faktor yang terkait
vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin
F2α serta peningkatan aktifitas fibrinolitik
Iatrogenik (PUA-I)
Pemeriksaan fisik
Tdk ada
Hematologik Abnormal
Normal
Normal
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. E
• Umur : 43 Tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Dusun 1 Kamboja , Desa laut Dendang
• Tanggal masuk: 16 Disember 2018
• Pukul : 12.30 WIB
IDENTITAS SUAMI
• Nama :Tn. R
• Umur :45 Tahun
• Agama :Islam
• Pekerjaan :Wiraswasta
• Pendidikan :SMA
• Alamat : Dusun 1 Kamboja , Desa laut Dendang
ANAMNESA
Ny. E, 43 th, P3A0, Islam, IRT, SMA. i/d suami Tn. R, 45 th, Islam,
Wiraswasta, SMA, datang ke RS Haji Medan pada tanggal 16
Disember 2018 pada pukul 12.30 WIB dengan keluhan :
Riwayat Keputihan
• Jumlah :-
• Warna :-
• Bau :-
• Konsistensi :-
• Gatal (pruritus vulvae) :-
Riwayat Pernikahan dan Seksual
• Umur Kawin : 25 tahun
• Lama Kawin : 18 tahun
• Kemandulan :-
• Frigiditas / Vaginismus :-
• Libido : kurang / sedang / kuat / hiperseksual
• Frekuensi koitus : 2-3 kali/minggu
• Orgasmus : Tidak di tanya
• Dispareuni :-
B.Status Lokalisata
• Abdomen
• Inspeksi : Tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-)
• Palpasi : Teraba massa padat dengan pool atas 2 jari di bawah
umbilicus dan pool bawah 1 jari diatas simfisis pubis, konsistensi
kenyal, mobile dan rata, tidak ada nyeri tekan
PEMERIKSAAN INSPEKULO
• Portio
• - Erosi :- - Polip :-
• - Ectropion :- - Bunga kol (exophytik) :-
• - Laserasi :- - Leukoplakia :-
• - Ovula naboti : - - Schiller test :-
• - Darah : Tampak darah mengenang di ferniks posterior, dibersihkan,
• - kesan : tidak aktif
PEMERIKSAAN DALAM (VT)
• Uterus :
• - Posisi : Antefleksi
• - Besarnya : Kepalan tangan orang dewasa ( 2 jari dibawah umbilicus dan 1
jari diatas simpisis pubis)
• - Mobilitas : Mobile
• - Konsistensi : Kenyal, Permukaan Rata
• -Nyeri Tekan : (+)
Cavum Douglas :
• - Douglas crise : (-)
• - Menonjol / tidak : Tidak
Parametrium:
• - Parametrium kanan/kiri : lemas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG TAS:
• Kandung Kemih: terisi baik
• Uterus AF : tampak gambaran hiperchoic, intrauterine bentuk kumparan dengan
ukuran 8,74 x 7,72 x 9,03 cm
• Adnexa kanan dan kiri dalam batas normal
• Cairan bebas: (-)
• Kesan : Mioma Uteri
• Hasil laboratorium tanggal 16-12-2018
• Hematologi
• Darah rutin Nilai Nilai Rujukan satuan
• Hemoglobin 11,6 12 – 16 g/dl
• Hitung eritrosit 4,3 3,8 - 5,2 10*5/µl
• Hitung leukosit 13.610 4,000- 11,000 /µl
• Hematokrit 35,0 35-47 %
• Hitung trombosit 326.000 150,000-450,000 /µl
• Index eritrosit
• MCV 79.5 80 – 100 fL
• MCH 27,3 26 – 34 pg
• MCHC 34,3 32 – 36 %
DIAGNOSA
• - Mioma uteri
PERSIAPAN PREOPERASI
• Informed Concern
• Surat izin operasi
• Konsul dokter anestesi dan persiapan anestesi, IVFD RL terpasang abocath no.18
• Kateter urine terpasang
• Pasien tidak makan dan minum 8 jam sebelum jadwal operasi
• Hasil pemeriksaan x-ray
• Hasil pemeriksaan laboratorium
• Berdoa
ADVICE
• IVFD RL 20 gtt/menit
• Inj. Ceftriaxon 1gr/12jam
• Inj. Ketorolak 30mg/8jam
• Inj. Ranitidin 50mg/8jam
LAPORAN OPERASI
• Supervisor : dr. Yuri Adriansyah, Sp.OG
• Tanggal : 17/12/2018
• Jam : 09.30 WIB
• Jenis Operasi : TAH (Total Abdominal Histerektomi)
• Ibu dibaringkan di meja operasi posisi supine, dengan infuse dan
keteter terpasang baik.
• Dibawah spinal anastesi dilakukan tindakan septik dan aseptik
pada lapangan operasi, kemudian ditutup dengan duk steril,
kecuali lapangan operasi.
• Lakukan insisi pfannenstiel sampai menembus kutis, subkutis,
dan fascia. Kemudian evaluasi perdarahan, perdarahan
terkontrol kemudian fascia di lebarkan ke kanan dan ke kiri
dengan klem otot dan gunting peritoneum, di bukakan secara
lebar.
• Setelah peritonium dibuka, dilakukan identifikasi uterus (uterus
berukuran sebesar kepalan tangan dewasa) dan ovarium
apakah ada perlengketan atau tidak. Bila tidak ada perlengketan
lakukan tindakan histerektomi.
• ligamen rotundum kiri dan kanan di identifikasi dan di klem
pada dua tempat, dipotong dan diikat. Lakukan pemisahan
uterus dan tuba di ikat di daerah isthmus tuba fallopi,
kemudian pisahkan menggunakan elektrocauter serta
control perdarahan. ligamen propium ovarium di pisahkan
dengan menggunakan elektrocauter, lalu kedua A. uterine
di klem, di gunting lalu di ikat. Evaluasi perdarahan
terkontrol tuba dan ovarium di tinggal.
• Puncak vagina di klem dan di gantung ke lig.kardinal lalu di
insisi dan di jahit. Lalu lakukan evaluasi perdarahan nya.
• uterus di angkat, didapatkan masa dengan berat 500 gram
ukuran 9 x 8 x 9 cm sebesar kepalan tangan orang
dewasa.
• Dinding abdomen di tutup lapis demi lapis.
• Luka operasi di tutup dengan sufratule kassa steril dan di
plester tipafik
• Keadaan umum ibu post operasi stabil. Pantau vital sign
dan perdarahan nya
TERAPI DAN RENCANA POST OPERASI
• Terapi
• - IVFD RL 20 gtt/i
• - Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• - Inj. Ketorolac 30 mg/8jam
• - Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Post Operasi
• Tindakan operasi : TAH (Total Abdominal
Histerektomi)
• Temuan pada operasi : Ditemukan Massa
Tumor ukuran 9x 8 x 9 cm
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
• Makroskopis : Ditemukan Massa Tumor ukuran 9x 8 x 9 cm . Pada
pemotongan tampak massa tumor berwarna putih keabuan.
O : Sensorium : CM
TD : 100/70 mmHg
HR : 86 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 37.2o C
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAK : (+) Via Kateter
BAB : (-)
Flatus : (-)
P : - IVFD RL 20 gtt/menit
- Inj. Ceftriaxon 1gr / 12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg / 8 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
Follow up (tanggal 19-12-2018, pukul 08.00)
S : Nyeri diluka Operasi, Pusing (-)
O : Sensorium : CM
TD : 110/80 mmHg
HR : 78 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 36.8o C
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAK : (+) Via Kateter
BAB : (-)
Flatus : (+)
A : Post TAH a/i Mioma uteri
P : - IVFD RL 20 gtt/menit
- Inj. Ceftriaxon 1gr / 12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg / 8 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
Follow up (tanggal 20-12-2018, pukul 08.00)
S : Nyeri diluka Operasi mulai berkurang
O : Sensorium : CM
TD : 110/70 mmHg
HR : 72 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 37o C
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAK : (+) Via Kateter
BAB : (-)
Flatus : (+)
A : Post TAH a/i Mioma uteri
P : - IVFD RL 20 gtt/menit
- Inj. Ceftriaxon 1gr / 12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg / 8 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
Follow up (tanggal 21-12-2018, pukul 09.00)
S :-
O : Sensorium : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 78 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 36.5o C
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAK : (+) Via Kateter
BAB : (+)
Flatus : (+)
A : Post TAH a/i Mioma uteri
P : - IVFD RL 20 gtt/menit
- Inj. Ceftriaxon 1gr / 12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 12 jam
R : - Aff Infus
- Aff Kateter
- PBJ