P4A0 d/ PUA
DITA PANGESTI NUR ANGGRAINI
1102012070
Pembimbing:
dr. H. Dadan Susandi, SpOG
Nama : Ny. A
Umur
: 48 tahun
Alamat
:
Banyuresmi
Pendidikan : SD
Pekerjaan: Ibu Rumah
Tangga
No. Medrek : 86-58XX
Masuk RS : 01-062016, 17.00 WIB
Keluar RS : 07-062016
SUAMI
ISTRI
Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur
: 50 tahun
Alamat
:
Banyuresmi
Pendidikan : SD
Pekerjaan: Tidak
bekerja
ANAMNESIS
Keluhan utama
: Perdarahan
RIWAYAT OBSTETRI
Kehamil
Tempat
an
Rumah
Penolon
Cara
Cara
BB
Jenis
Kehamila
Persalin
lahir
Kelami
p/
an
Mati
Aterm
Spontan
Paraji
3000
Usia
25th
Hidu
n
2
3
4
Rumah
Rumah
Rumah
Paraji
Paraji
Paraji
Aterm
Aterm
Aterm
Spontan
Spontan
Spontan
3000
3500
4000
23
thn
22
thn
17
thn
KETERANGAN
TAMBAHAN
Menikah pertama
kali :
Istri : 17 tahun,
SD, IRT
Suami : 19
tahun, SD, Tidak
Bekerja
Kontrasepsi terakhir
: Implan
O Akseptor KB sejak
tahun : 2011 s/d
2014
O Alasan berhenti
KB : sudah tua
STATUS PRAESENS
Keadaan
Umum : CM
Tekanan
darah :
120/80mmH
g
Pernapasan
: 21x/menit
Nadi :
82x/menit
Suhu : 36,0
0
C
STATUS PRAESENS
Cembung
lembut, NT
(-), DM (-)
Edema (-/-),
Varises (-/-)
Abdomial & Extremities
BJ S1 S2
normal
regular, G (-),
M (-)
VBS ka = ki,
Rh (-/-)
Wh (-/-)
Cor and Pulmo
Conjunctiva
tidak anemis
Sklera tidak
ikterik
Tiroid dan
KGB dalam
batas normal
STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan
luar
Inspekulo
Pemeriksan
Dalam
Inspeksi
: t.a.k
Palpasi
: Fundus uteri : SDN
Massa tumor : tidak teraba
Perkusi/ Auskultasi : t.a.k
FLUKSUS (+)
Vulva
: t.a.k
Vagina
: t.a.k
Portio
: tipis lunak
Ostium uteri eksternum: Tertutup
Corpus uteri
: t.a.k
Parametrium kiri
: t.a.k
Parametrium kanan
: t.a.k
Cavum douglas
: Tidak menonjol, Tidak teraba
massa, Nyeri tekan tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI RUTIN (01/06/2016)
Darah Rutin
Hasil
Nilai normal
Unit
Hemoglobin
7.3
12.0-16.0
g/dl
Hematokrit
24
35-47
Leukosit
6.700
3.800-10.600
/mm3
Trombosit
380.000
150.000-
/mm3
Eritrosit
2.88
440.000
3.6 5.8
Juta/mm3
Masa
130
13
menit
Nilai Normal
Unit
AST/SGOT
12
s/d 31
U/L
ALT/SGPT
11
s/d 31
U/L
Ureum
22
15-50
mg/dL
Kreatinin
0.7
0,5-1,3
mg/dL
Kolesterol
144
<200
mg/dL
Pembekuan/
Total
Trigliserida
124
<135
mg/dL
CT
GDP
96
70-110
mg/dL
Asam Urat
2.9
2,4-5,8
mg/dL
Pendarahan/
BT
Masa
5-11
menit
Hasil
Nilai normal
Unit
Hemoglobi
7.4
12.0-16.0
g/dl
n
Hematokrit
25
35-47
Leukosit
6.610
3.800-10.600
/mm3
Darah Rutin
Hasil
Nilai normal
Unit
Trombosit
289.000
150.000-
/mm3
Hemoglobin
8.5
12.0-16.0
g/dl
3.16
440.000
3.6 5.8
Juta/mm3
Hematokrit
27
35-47
Leukosit
7.590
3.800-10.600
/mm3
Trombosit
297.000
150.000-
/mm3
3.43
440.000
3.6 5.8
Juta/mm3
Eritrosit
Eritrosit
Diagnosis Kerja
P4A0 dengan
PUA
Rencana
pengelolaan
Observasi KU, tanda-tanda vital
Cek Hematologi rutin
Transfusi s/d Hb >10g/dL
Infus Ringer Laktat 500 cc 20 gtt
Follow up
LAPORAN OPERASI
Jam mulai operasi :
09.00
Jam selesai
operasi :
09.15
Lama operasi :
15 menit
Akut :
26 JUNI 2016
Operator:
dr. Dhanny, Sp.OG
Assistant 1:
Coass Aina
Anesthesiologist:
dr. Fera, Sp.An
Asisten Anastesi:
Teh Fitri
Jenis Anastesi :
NU dengan
Propofol
Indikasi Operasi :
PUA
Jenis Operasi :
Kuretase
BAGAIMANA PENEGAKAN
DIAGNOSIS PADA PASIEN INI?
APA PENGELOLAAN
PASIEN INI SUDAH TEPAT ?
BAGAIMANA PROGNOSIS
PADA PASIEN INI ?
PEMBAHASA
N PUA
Haid Normal
Pola
Perdarahan
I
n
t
r
o
d
u
c
t
i
o
n
1
DEFINISI
Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah yang banyak atau sedikit,
dan haid yang memanjang atau tidak beraturan.
.Perdarahan uterus abnormal terjadi tanpa kelainan pada saluran reproduksi, penyakit
medis tertentu atau kehamilan.
Terminologi haid
abnormal
Term
Interval
Durasi
Jumlah
Menorrhagia
Reguler
Memanjang
Berlebihan
Metrorrhagia
Ireguler
Memanjang
Normal
Menometrorrhagia Ireguler
Memanjang
Berlebihan
Hypermenorrhagia Reguler
Normal
Berlebihan
Hypomenorrhea
Reguler
Normal atau
Memendek
Sedikit
Oligomenorrhea
Ireguler
Bervariasi
Hanya sedikit
Amenorrhea
I
n
t
r
o
d
u
c
t
i
o
n
1
EPIDEMIOLOGI
Perdarahan uterus abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering dialami oleh
perempuan usia produktif.
KLASIFIKASI
A. Klasifikasi PUA berdasarkan jenis
pendarahan
PUA
PUA Akut
PUA Kronik
PUA Tengah
Perdarahan
Perdarahan
Polip (PUAP)
Ademiosis (PUAA)
Dijumpai jaringan stroma dari kelenjar endometrium
ektopik pada miometrium
Leimyoma (PUA-L)
Leimyoma
Coagulophaty (PUA-C)
Gangguan hemostasis sistemik yang
berdampak terhadap perdarahan uterus.
Gejalanya berupa perdarahan uterus
abnormal
Terminology koagulopati digunakan untuk
kelainan hemostasis sistemik yang terkait
dengan PUA. tiga belas persen perempuan
dengan perdarahan haid yang memiliki
kelainan hemostasis sistemik dan yang paling
sering ditemukan adalah penyakit von
Willebrand.
Endometrial (PUA-E)
Gangguan hemostasis local endometrium yang memiliki
kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus.
Gejala yang ditimbulkan adalah perdarahan uterus abnormal.
PUA terjadi pada perempuan dengan siklus menstruasi
teratur. Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah
ganggguan hemostasis local endometrium. Adanya
penurunan produksi faktor yang terkait vasokontriksi seperti
endothelin-1 dan prostaglandin F2 serta peningkatan
aktivitas fibriolisis.
Gejala lain pada kelompok ini adalah perdarahan tengah atau
yang berlanjut akibat gangguan hemostasis local
endometrium. Diagnosis PUA-E ditegakan setelah
menyingkirkan gangguan lain pada siklus haid yang
berovulasi.
Iatrogenic (PUA-I)
Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan
dengan intervensi medis seperti penggunaan
estrogen, progestin, AKDR.
Perdarahan haid diluar jadwal seharusnya terjadi
akibat penggunaan estrogen atau progestin yang
dimaksud dengan breakthrough bleeding.
Breakthrough terjadi karena rendahnya konsentrasi
estrogen dalam sirkulasi yang disebabkan oleh
pasien lupa atau terlambat meminum pil, pemakaian
obat tertentu seperti heparin dan perdarahan haid
yang terjadi pada penggunaan anti koagulan.
DIAGNOSIS
ANAMNES
IS
Pemeriksaan Fisik
Menilai :
Galaktorea
Gangguan lapang
pandang
Tanda-tanda
hiperandrogen
Menyingkirkan :
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan ginekologi
yang teliti perlu dilakukan
termasuk pemeriksaan pap
smear dan harus
disingkirkan kemungkinan
adanya mioma uteri, polip,
hyperplasia endometrium
atau keganasan.
PUA Akut
Jika perdarahan aktif dan banyak disertai dengan gangguan
hemodinamik dan atau Hb <10 g/dl perlu dilakukan rawat inap.
Jika hemodinamik stabil, cukup rawat jalan.
Pasien rawat inap, berikan infus cairan kristaloid, oksigen 2 liter/menit
dan transfusi darahjika Hb < 7 g/dl, untuk perbaikan hemodinamik.
Stop perdarahan dengan estrogen ekuin konyugasi (EEK) 2.5 mg per oral
setiap 4-6 jam,ditambah prometasin 25 mg peroral atau injeksi IM setiap
4-6 jam (untuk mengatasimual). Asam traneksamat 3 x 1 gram atau anti
inflamasi non-steroid 3 x 500 mg diberikanbersama EEK. Untuk pasien
dirawat, dapat dipasang balon kateter foley no. 10 ke dalamuterus dan
diisi cairan kurang lebih 15 ml, dipertahankan 12-24 jam.
Jika perdarahan tidak berhenti dalam 12-24 jam lakukan dilatasi dan
kuretase (D&K).
PUA Kronik
Jika
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.