Laporan Kasus
Pembimbing:
dr. Asmar Dwi Agustine, Sp. OG
01
Pendahuluan
Latar Belakang
PUA: sebagai variasi apapun dari siklus haid normal
termasuk perubahan dari regularitas dan frekuensi haid,
lamanya haid atau banyaknya kehilangan darah, dapat
diklasifikasikan sebagai PUA akut (dibawah 6 bulan)
dan kronik (diatas 6 bulan).
Hiperplasia endometrium dan kanker merupakan penyebab utama PUA dan harus
dipertimbangkan pada hampir semua wanita usia reproduksi
Coagulopathy
Coagulopathy merupakan kelainan kelainan hemostasis sitemik, dengan
penyakit von Willebrand yang paling umum.
01 02 03 04
Penggunaan Kontrasepsi Penggunaan alat
Usia Obesitas
Hormonal kontrasepsi intrauterine
05
Kondisi medis yang
mendasar seperti PCOS
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari pendarahan uterus abnormal meliputi :
● Perdarahan haid yang tidak teratur, lebih banyak atau lebih
sedikit daripada biasanya, atau perdarahan di antara siklus
haid
● Nyeri panggul
● Kram perut
● Kelelahan
● Sesak napas
● Pusing
● Pingsan
Diagnosis
Anamnesis.
• Usia menarche, siklus haid, dan lama haid sebelumnya
Pemeriksaan Fisik.
02 • Keadaan umum
• Pemeriksaan inspeksi genitalia
• Pemeriksaan spekulum
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang.
03 • Pemeriksaan laboratorium
• USG
• Patologi Anatomi
Tatalaksana
Terdapat dua tujuan utama dalam penanganan PUA akut, yaitu:
● Mengendalikan episode perdarahan yang berat
● Mengurangi kehilangan darah menstruasi pada siklus
berikutnya
01 02 03
Terapi Hormonal Antifibrinolitik Operatif
Komplikasi
Anemia, kehilangan darah yang signifikan, kegagalan organ, serta masalah
psikologis dan sosial seperti stres dan depresi
Prognosis
Prognosis perdarahan uterus abnormal bervariasi tergantung dari etiologi
yang mendasari
03
Laporan Kasus
Identitas Pasien
● Nama : Ny. S
● Umur : 49 tahun
● Pendidikan : SMP
● Pekerjaan : Wiraswasta
● Agama : Islam
● Status perkawinan : Kawin
● Alamat : Jl. Abikusno CS RT/RW 38/07,
Kertapati/Kota
Palembang/Sumatera Selatan
● MRS : 26 Maret 2023, Pukul 22:11 WIB
● No. RM : 10.71.24
Anamnesis (26 Januari 2023)
Keluhan Utama
Pasien mengeluh keluar darah pervaginam sejak 3 minggu
SMRS
Anamnesis (26 Januari 2023)
Riwayat Perjalanan Penyakit.
● Os datang ke PONEK RSUD Palembang BARI dengan keluhan keluar darah
pervaginam sejak 3 minggu SMRS. Perdarahan membasahi 10 pembalut penuh
dalam sehari. Darah yang keluar berupa darah cair dan tidak bergumpal. Pasien
mengeluh nyeri perut bawah ketika ditekan. Pasien tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini sebelumnya.
● 2 minggu SMRS, Os juga mengeluh mual dan muntah, muntah hanya cairan bening,
frekuensi 1-2x/hari, ¼ gelas dan menyangkal ada darah. Keluhan seperti keputihan (-),
demam (-) sakit kepala (-), dismenore (-). Keluhan BAB dan BAK disangkal.
● Riwayat jatuh disangkal, riwayat menstruasi lancar 1x/bulan. 5-7 hari/siklus, ganti
pembalut 2x/hari.
Anamnesis (26 Januari 2023)
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
● Hipertensi : (-) ● Hipertensi : (-)
● Diabetes Melitus : (-) ● Diabetes Melitus : (-)
● Alergi obat dan makanan ● Alergi obat dan makanan
: (-) : (-)
● Asma : (-) ● Asma : (-)
● Penyakit Jantung : (-) ● Penyakit Jantung : (-)
● Penyakit Ginjal ● Penyakit Ginjal
: (-) : (-)
● Penyakit TBC ● Penyakit TBC
: (-) : (-)
Anamnesis (26 Januari 2023)
Riwayat Menstruasi
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
● Usia menarche : 17 Tahun
● 1996/spontan/laki-laki/3200gr/bidan
● Siklus haid : 28 Hari, Teratur
● 1997/spontan/perempuan/2400gr/bidan
● Lama haid : 5-7 hari
● 2002/spontan/laki-laki/3100gr/bidan
● Keluhan saat haid : Nyeri haid (-)
● 2006/spontan/laki-laki/3300gr/bidan
● 2009/spontan/perempuan/2900gr/bidan
Riwayat Perkawinan ● 2011/SC+tubektomi/laki-laki/3000gr/dr. Sp. OG
● Status pernikahan 1x
● Lama menikah 28 tahun
● Usia menikah 23 tahun
Riwayat kontrasepsi
● (-)
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala
● Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik
● Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, JVP (5-2) cmH 2O
Thoraks : Bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi
(-)
Paru-paru:
● Inspeksi : Statis, dinamis simetris kanan = kiri.
● Palpasi : Stem fremitus (+/+)
● Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
● Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-), ronki (-/-)
Pemeriksaan Fisik Khusus
Jantung:
● Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
● Palpasi : ictus codis tidak teraba, thrill (-)
● Perkusi : batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan di ICS II
linea parasternalis dextra, batas jantung bawah ICS IV linea
midclavicularis sinistra
● Auskultasi : HR = 80 x/menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
● Inspeksi : Datar lemas, luka bekas operasi (-)
● Palpasi: Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) regio
Suprapubik, defans muskular (-).
● Perkusi : Timpani
● Auskultasi : Bising usus (+) normal
Pemeriksaan Fisik Khusus
● Ekstremitas : Akral hangat. Edema (-/-), CRT <2 detik
Palpasi
● Nyeri tekan (+) regio suprapubik , massa (-)
Pemeriksaan Status Obstetri
Auskultasi
● Bising usus (+) normal reguler
Perkusi
● Timpani (+)
Genitalia eksterna
● dinding vagina dalam batas normal, perdarahan (-)
Hematologi:
Hemostasis:
Masa Perdarahan (BT) 4 Menit 1-6
Masa Pembukaan (CT) 11 Menit 10-15
Kimia Klinik:
Glukosa Darah Sewaktu 133 mg/dl <180
Imunologi:
HBsAg Negatif Negatif
Anti HIV:
Strategi Satu Non Reaktif Non Reaktif
Serologi:
Sifilis Non Reaktif Non Reaktif
CRP Kualitatif Negatif mg/dl
Pemeriksaan USG (26 Januari 2023)
Kesan USG.
Uterus tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Patologi Anatomi
(Tanggal terima 01 April 2023,
tanggal jawab 13 April 2023)
Makroskopik. Kesan: Non atipikal simplek hiperplasi
Beberapa potong jaringan dari kuretase cavum uteri dengan endometrium
volume 1 cc, berwarna coklat keputihan, lunak dan berlendir.
Mikroskopik.
Sediaan berasal dari kuretase cavum uteri, terdiri dari bekuan darah dan
jaringan nekrosis, diantaranya nampak jaringan endometrium. Stroma padat
hyperplasia, kelenjar-kelenjar hiperplasi berbagai ukuran, sel limfosit dan
sel plasma.
Diagnosis Kerja
PUA (Perdarahan Uterus Abnormal) ec Non atipikal simplek hiperplasi
endometrium
Tatalaksana
● Observasi keadaan umum, tanda vital.
● Cek laboratorium, darah lengkap, kimia darah, dan antigen SARS Cov-2
● IVFD RL 500 cc gtt 20x/menit
● Inf Ceftiaxone 2x1gr
● Inj. Kalnex 3x500 mg
● R/ USG
Laporan Operasi
Hari/Tanggal Follow Up
27 Januari 2023 S/ OS mengeluh keluar darah pervaginam
O/ KU: Baik
Sensorium: Compos mentis
TD: 110/90 mmHg
N: 86x/menit
RR: 20x/menit
Hari/Tanggal Follow Up
28 Januari 2023 S/ OS tidak ada keluhan
O/ KU: Baik
Sensorium: Compos mentis
TD: 120/70 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
Berdasarkan Teori. manifestasi klinis PUA berupa perdarahan haid yang tidak teratur, lebih banyak atau
lebih sedikit daripada biasanya, atau perdarahan di antara siklus haid. Selain itu, pasien juga dapat mengalami
nyeri panggul, kram perut, kelelahan, sesak napas, pusing, dan pingsan, serta mual dan muntah terutama
pada hiperplasi endometrium yang diakibatkan kelebihan hormone estrogen.
Apakah penegakkan diagnosis sudah
benar?
Pemeriksaan penunjang, didapatkan penurunan Hb dan hasil patologi anatomi (PA) dengan kesan non
atipikal simplek hiperplasi endometrium.
Hb (hemoglobin) turun/anemia ,pada kasus merupakan komplikasi yang terjadi dikarenakan perdarahan yang
signifikan selama 3 minggu SMRS. Hal ini sesuai teori, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada PUA
meliputi,
● Anemia, kehilangan darah yang signifikan,
● Kegagalan organ, serta masalah psikologis dan sosial seperti stres dan depresi.
Anemia dapat terjadi jika kehilangan darah berlangsung lama dan parah, sehingga dapat memengaruhi
kesehatan secara keseluruhan dan membutuhkan terapi tambahan
Hasil PA/histo patologi, sangat penting untuk menegakkan diagnosis pasti PUA dan membantu mengarahkan
rencana terapi selanjutnya.
Apakah penegakkan diagnosis sudah
benar?
Dari hasil PA menunjukkan non atipikal simplek hiperplasi endometrium.
Hiperplasia endometrium, gangguan proliferasi kelenjar endometrium yang terjadi akibat stimulasi hormon
estrogen yang berlebihan tanpa diimbangi oleh efek hormon progesteron atau hormon progesteron terlalu
rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan endometrium menebal secara tidak norma.
Diagnosis PUA ec non atipikal hyperplasia endometrium. Diagnosis tersebut sudah tepat dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat?
Tatalaksana awal yang diberikan berupa : observasi keadaan umum, tanda vital, cek
laboratorium, darah lengkap, kimia darah, dan antigen SARS Cov2, IVFD RL 500 ml
gtt 20x/menit, Inj. Ceftiaxone 2x1gr Inj. Asam traneksamat 3x500 mg, rencana USG.
Ceftriaxone merupakan antibiotik spektrum luas yang termasuk ke dalam golongan obat
sefalosporin. Hal ini sesuai teori bahwa pemberian antibiotik profilaksis digunakan untuk
mencegah terjadinya infeksi.
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat?
Asam traneksamat, Obat ini bersifat inhibitor kompetitif pada aktivasi plasminogen.
Plasminogenakan diubah menjadi plasmin yang berfungsi untuk memecah fibrin menjadi
fibrindegradation product s (FDPs). Oleh karena itu obat ini berfungsi sebagai agen antifibrinolitik.
Obat ini akan menghambat faktor-faktor yang memicu terjadinya pembekuan darah, namun tidak
akan menimbulkan kejadian trombosis. Perdarahan menstruasi melibatkan pencairan darah beku
dari arteriol spiral endometrium, maka pengurangan dari proses ini dipercaya sebagai
mekanisme penurunan jumlah darah mens.
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat?
Pasien dilakukan USG, dimana Menurut teori, USG dapat membantu untuk mendeteksi perubahan
seperti terjadinya progressi. regresi, ruptur atau pembentukan pus. Pada pasien ini dilakukan USG
abdomen
Menurut teori pada PUA disarankan untuk melakukan USG transvaginal memberikan hasil yang lebih
sensitif pada wanita dewasa yang sudah aktif secara seksual. sehingga dapat menggambarkan
penebalan endometrium kompleks yang merupakan faktor risiko hiperplasia atipik atau kanker
endometrium
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat?
Selanjutnya direncanakan Kuretase. Kuretase merupakan salah satu prosedur ginekologi yang
paling terkenal. Kegiatan ini menguraikan indikasi, teknik, dan kontraindikasi. Kuretase
menghilangkan jaringan dari rongga rahim.
● Pada wanita yang tidak hamil, lapisan endometrium diambil sampelnya dan dikirim untuk evaluasi
patologis.
● Pada Wanita tidak hamil akan mengeluarkan kehamilan atau hasil konsepsi dari rongga
endometrium untuk menghindari pengangkatan jaringan di luar lapisan desidua basalis.
Kuretase merupakan metode baku (gold standard) untuk investigasi evaluasi PUA
Saran.
02 Berdasarkan uraian tersebut, adapun saran yang bisa diberikan yaitu: Semua
wanita harus disarankan untuk datang dan ditindak lanjut jika mereka
mengalami gejala perdarahan uterus abnormal.
Thanks! Do you have any questions?
rimaputri2putri@gmail.com
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and content by Sandra Medina
Vectors:
● School infographic elements colorful markers
Note
Pada pasien yang mengalami PUA ec Non atipikal simplek hiperplasi endometrium yang
terdiagnosis pasti dilakukan terapi lanjutan berupa pemberian terapi progestogen atau intrauterin
lokal (sistem intrauterin pelepas levonorgestrel [LNG-IUS]) dan progestogen oral kontinyu dapat
digunakan untuk menginduksi regresi hiperplasia, dan pengobatan harus dilakukan setidaknya
selama enam bulan. Wanita yang memiliki BMI lebih dari 35 dan yang diobati dengan
progestogen oral memiliki risiko lebih tinggi untuk kambuh dan harus disarankan untuk
melakukan tindak lanjut tahunan.