Anda di halaman 1dari 50

Perdarahan Uterus

Abnormal + Anemia

Oleh :
Tiska Astrini, S.Ked

Pembimbing : dr. Rudy Gunawan, Sp. OG (K) Onk


Latar Belakang
Gangguan Haid (perdarahan Federation Internationale de
uterus abnormal) merupakan Gynecologie et d'sistem Obstetrique
01 keluhan yang sering 02 onkologi (FIGO) membuat klasifikasi
menyebabkan seorang praktis yang dapat diterima secara
perempuan datang berobat ke universal
dokter

Ringkasnya klasifikasi FIGO ini


Perdarahan uterus abnormal (PUA)
menggunakan istilah PALM-COEIN
03 (polip, adenomiosis, leiomyoma, 04 meliputi semua kelainan haid baik dalam
hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi
keganasan dan hiperplasia, koagulopati,
klinis dapat berupa perdarahan banyak,
gangguan ovulasi, endometrium,
sedikit, siklus haid yang memanjang atau
iatrogenik, dan tidak diklasifikasikan)
tidak beraturan
Identitas
Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Muaro Jambi
Masuk RS : 07 Mei 2021

Keluar darah dari jalan lahir sejak 1 bulan SMRS


Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 bulan ini. Darah
yang keluar berupa bercak menggumpal berwarna merah hingga kecoklatan
dengan frekuensi ganti pembalut 3-4 kali/hari. Tidak dijumpai lendir pada darah.
Tidak dijumpai nyeri abdomen.

Tidak dijumpai perdarahan saat koitus. Riwayat keputihan dijumpai. Penurunan nafsu
makan dan penurunan berat badan tidak dijumpai. Pasien juga mengaku badan terasa
lemas dan sering terasa berkunang-kunang. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat keluhan seperti ini : Disangkal
Riwayat sakit jantung : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Tanda-Tanda Vital
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 90/50 mmHg
Nadi : 101 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
SpO2 : 99 %
+
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, peteki (-),
Inspeksi : Distensi, venektasi (-), darmn pitting edema (-), CRT <2
contour(-), ruam kemerahan (-) detik
Auskultasi : BU (+) 18x/i
Palpasi :Nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas inf

Akral hangat, CRT < 2


detik

PEMERIKSAAN FISIK
Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi:
Muka: Cloasma gravidarum (-), edema (-)
Leher: Pembesaran vena jugularis (-)
Dada: Hiperpigmentasi areola mammae (-), colostrum (-)
Abdomen: Perut cembung, striae gravidarum (-), linea nigra (-),
sikatrik (-)
Vulva : Labia mayor/minor simetris, pembengkakan kel.
Bartholini (-), pengeluaran vagina (+) bloody show.
Ekstremitas : Edema (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 1,39 gr/dl
Ht : 5,87 L%
Eritrosit : 1,14 106/mm3
Leukosit : 7,35 103/mm3
Trombosit : 177 103/mm3
GDS : 92 mg/dl
Diagnosa
Perdarahan Uterus Abnormal + Anemia Berat
Tatalaksana
- Oksigen 2 liter
- IVFD RL 30 tpm
- Pro transfuse 2 kolf
- Inj. Dexametason 1 amp pro transfusi
- Inj. Asam tranexamat 3x500mg
- Inj. Omeprazol 2x40mg
- Po. SF 2x1
- Po. Vitamin B 2x1
- Po. Vitamin C 2x1
- Observasi KU dan TTV
Farmakologis
Anatomi
Fisiologi Menstruasi
Perdarahan Uterus
Abnormal

Perdarahan uterus abnormal (PUA) meliputi semua kelainan haid


baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat
berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang
atau tidak beraturan
Pembagian Perdarahan Uterus
Berdasarkan Waktu

Akut: terminologi untuk perdarahan uterus abnormal


yang telah terjadi kurang dari 3 bulan

Kronik : terminologi untuk perdarahan uterus


abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan

Perdarahan (intermenstrual bleeding) merupakan


perdarahan yang terjadi di antara 2 siklus haid yang
teratur
Polip Uterus
Adenomiosis
Dijumpainya jaringan stroma dan kelenjar
endometrium ektopik pada lapisan
miometrium

Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri


menjelang atau sesudah haid, nyeri saat
buang air besar, atau atau nyeri pelvik
kronik
Leiomioma
Pertumbuhan jinak otot polos uterus pada lapisan
miometrium

o Perdarahan uterus abnormal berupa pemanjangan


periode, ditandai oleh perdarahan menstruasi yang
banyak dan/atau menggumpal, dalam dan di luar siklus.
o Pembesaran rahim (bisa simetris ataupun berbenjol-
benjol).
o Seringkali membesar saat kehamilan.
o Penekanan terhadap organ sekitar uterus, atau
benjolan pada dinding abdomen.
o Nyeri dan/atau tekanan di dalam atau sekitar daerah
panggul.
o Peningkatan frekuensi berkemih atau inkontinensia
Mioma subserosa: tampak gambaran massa hipoekhoik
yang menonjol ke luar dinding uterus

Mioma intramural: tampak gambaran massa hipoekhoik


yang berada di dalam dinding uterus
Malignancy and Hyperplasia (PUA-M)

Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas dari lapisan endometrium


Coagulopathy
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak
terhadap perdarahan uterus

13% perempuan dengan perdarahan haid banyak memiliki


kelainan hemostatis sistemik, dan yang paling sering
ditemukan adalah penyakit von Willebrand.
Ovulatory Disfuction

Kegagalan ovulasi yang


menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus

Gejala bervariasi mulai dari amenorea,


perdarahan ringan dan jarang, hingga
perdarahan haid banyak
Endometrial

Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang,


hingga perdarahan haid banyak

o Adanya penurunan produksi faktor yang terkait vasokonstriksi


seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2α serta peningkatan
aktivitas fibrinolisis.
o Gejala lain kelompok ini adalah perdarahan tengaha atau
perdarahan yang berlanjut akibat gangguan hemostatis local
endometrium.
o Diagnosis PUA-E ditegakkan setelah menyingkirkan gangguan
lain pada siklus haid yang berovulasi
Iatrogenik

Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan


intervensi medis seperti penggunaan estrogen, progesterin,
atau AKDR.

Perdarahan haid di luar jadwal yang terjadi


akibat penggunaan estrogen atau progestin
dimasukkan dalam istilah perdarahan sela
atau breakthrough bleeding (BTB
Not Yet Classified

 Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang


jarang atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi.
 Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini
adalah endometritis kronik atau malformasi
arteri-vena.
 Kelainan tersebut masih belum jelas
kaitannya dengan PUA
Tatalaksana
Anemia

Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit


dan/atau massa hemoglobin yang beredar
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Secara labolatorik dijabarkan sebagai
penurunan dibawah normal kadar
hemoglobin, hitung eritrosit dan hematocrit
(packed red cell)
Nilai Normal Hemoglobin
Klasifikasi Anemia
berdasarkan
Etiopatogenesis
Anemia berdasarkan Pendekatan Morfologi

- Anemia hipokromik mikrositer, bila MCV < 80


fl dan MCH < 27 pg;
- Anemia normokromik normositer, bila MCV
80-95 fl dan MCH 27-34 pg;
- Anemia makrositer, bila MCV 95 fl.
Anemia berdasarkan Pendekatan Morfologi

Anemia Makrositik Anemia Mikrositik Anemia Normositik


Manifestasi
Klinis
Tatalaksana

Transfusi sel darah merah (RBC) harus disediakan untuk pasien yang
mengalami perdarahan aktif dan untuk pasien dengan anemia berat dan
bergejala. Transfusi bersifat paliatif dan tidak boleh digunakan sebagai
pengganti terapi khusus
Analisa Kasus
Pemeriksaan
Fisik
Tatalaksana
Kesimpulan

Perdarahan uterus abnormal (PUA) meliputi semua kelainan


haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi
klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid
yang memanjang atau tidak beraturan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai